Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PRINSIP DAN PERSPEKTIF GEOGRAFI FISIK

TEMPERATUR UDARA : KONTROL SUHU UTAMA

Disusun oleh :

Zahra Qalbu Lissastro


2306158453

Dosen Pengampu:
Dr. Mangapul Parlindungan Tambunan, S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN GEOGRAFI
UNIVERSITAS INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Temperatur
Udara : kontrol suhu utama” Program studi Geografi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Indonesia dengan tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan
harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr. Mangapul Parlindungan Tambunan,
S.Si., M.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah Prinsip & Perspektif Geografi Fisik yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan penyusun. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Jakarta, 29 Oktober 2023

Zahra Qalbu Lissastro


2306158453

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 4
BAB 2 ............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Temperatur Udara …………………...................................................................... 5
2.2 Pengertian Kontrol Suhu Udara …………………………........................................................ 5
2.3 Faktor Kontrol Suhu Utama ………………............................................................................. 6
2.3 Pengendalian Suhu Darat Air.................................................................................................... 7
BAB 3 ……………………………………………………………………………………………..8
KESIMPULAN…………………………………………………………………………….………8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Energi merupakan sesuatu yang tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan, namun
dapat berubah bentuknya. Bumi sendiri memiliki sumber energi utama, yaitu panas. Untuk
menyatakan besaran dari panas digunakan suhu. Lantas, apa itu suhu dan temperature ?
Menurut Ir.sarsinta : 2008 pengertian Suhu adalah suatu ukuran dingin atau panasnya
keadaan atau sesuatu lainya. Satuan ukur dari Suhu yang banyak di gunakan di indonesia
adalah (Derajat Celcius). Sementara satuan ukur yang banyak digunakan di luar negeri
adalah derajat Fahrenheit.
Suhu dan panas saling berkaitan, namun keduanya tidaklah sama. Panas merupakan
suatu bentuk energi yang mengalir dari suatu sistem atau benda ke sistem lain karena
keduanya berada pada suhu yang berbeda, dimana perubahan suhu terjadi akibat adanya
emisi (perolehan atau kehilangan) energi panas. Suhu mempengaruhi makhluk hidup dan
lingkungannya, serta sumber daya yang dikonsumsi di seluruh dunia. Memahami konsep
suhu membantu kita memulai studi tentang sistem energi, cuaca, dan iklim bumi yang
terkait. Kami mengamati kontrol suhu utama pada garis lintang, ketinggian, tutupan awan,
dan perbedaan pemanasan tanah-air saat hal tersebut berinteraksi untuk menghasilkan pola
suhu bumi

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu temperatur udara dan hal yang mempengaruhinya
2. Bagaimana pengaruh suhu kontrol utama pada temperatur udara di bumi
3. Hal-hal yang menjadi pengaruh utama terhadap suhu
4. Interaksi dari beberapa control fisik yang menghasilkan pola suhu bumi

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk memahami suhu kontrol utama yang mempengaruhi temperatur udara
2. Menganalisis Interaksi beberapa kontrol fisik yang menghasilkan pola suhu bumi
3. Mengetahui pengaruh utama terhadap suhu

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Temperatur Udara


Suhu merupakan sifat bawaan benda yang berhubungan dengan panas dan energi.
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata gerak molekul dan merupakan suatu
keadaan yang menentukan kemampuan suatu benda dalam memindahkan panas dari suatu
benda ke benda lainnya. Jika panas dialirkan pada suhu benda, maka suhu benda tersebut
akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Namun, hubungan dari satuan
panas dengan satuan suhu bukan merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan
suhu dari penerimaan panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh kapasitas panas
yang dimiliki oleh benda penerima tersebut (Lakitan, 1994: 89)
Dalam perspektif geografi, suhu udara merupakan ukuran dari panas dan dinginnya
permukaan serta atmosfer bumi. Suhu udara dapat dinyatakan dalam satuan Celcius, Reamur,
Fahrenheit, atau Kelvin. Suhu udara diukur dengan menggunakan alat pengukur suhu yang
disebut Thermometer. Pada skala pengukuran suhu, tiap satuannya memiliki nilai yang
berbeda, yaitu -273° pada Celcius (C), -459,4° pada Fahrenheit (F), dan 0 pada Kelvin (K).
Suhu tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan perbedaan dari tinggi rendahnya suhu.

2.2 Pengertian Kontrol Suhu Utama


Kontrol suhu utama merupakan faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi suhu
atau temperatur udara. Hal ini akan merujuk pada hal-hal yang menentukan suhu udara di
suatu wilayah. Terdapat beberapa faktor-faktor yang mengontrol atau menentukan suhu dari
suatu tempat di bumi, yaitu garis lintang (latitude), ketinggian (altitude/elevation), tutupan
awan (cloud cover) serta perbedaan pemanasan tanah dan air (land-water heating differences)
Kontrol suhu utama ini bekerjasama untuk menentukan suhu rata-rata tahunan dan rentang
suhu tahunan dari suatu wilayah. Meski garis lintang merupakan faktor paling penting,
ketinggian, tutupan awan, dan perbedaan pemanasan tanah-air pun dapat berpengaruh dengan
signifikan terhadap suhu udara.

5
2.3 Faktor Kontrol Suhu Utama
interaksi dari beberapa kontrol fisik menghasilkan variasi pola suhu bumi. Pengaruh utama ini
terhadap suhu melibatkan :
1. Garis Lintang
Insolasi atau radiasi matahari yang diterima bumi pada jangka waktu tertentu merupakan pengaruh
paling penting pada variasi suhu. intensitas insolasi berkurang ketika seseorang menjauh dari titik
subsolar, titik yang membentang antara Tropic of Cancer dan Tropic of Capricorn setiap tahun (antara
23,5° LU dan 23,5° LS). Selain itu, Panjang siang hari dan sudut Matahari berubah sepanjang tahun,
meningkatkan efek musiman seiring bertambahnya garis lintang. Dari khatulistiwa ke kutub, Bumi
berkisar dari selalu hangat, bervariasi musiman, hingga selalu dingin.
2. Ketinggian
pada troposfer, suhu menurun seiring bertambahnya ketinggian di atas permukaan bumi. Kepadatan
atmosfer juga berkurang seiring bertambahnya ketinggian, dan Ketika atmosfer menipis,
kemampuannya untuk menyerap dan memancarkan panas berkurang. Oleh sebab itu, daerah
pegunungan mengalami suhu yang lebih rendah dibandingkan daerah yang dekat dengan permukaan
laut, bahkan pada garis lintang yang sama. Konsekuensinya adalah, di dataran tinggi, suhu udara rata-
rata lebih rendah, pendinginan di malam hari lebih besar, dan kisaran suhu antara siang dan malam
lebih besar dibandingkan di dataran rendah.
3. Tutupan Awan
Awan mempunyai peran dalam mengatur suhu, dan pengaruhnya bervariasi menurut jenis, ketinggian,
dan kepadatan awan. Kelembapan awan memantulkan, menyerap, dan melepaskan sejumlah besar
energi yang dilepaskan saat kondensasi dan pembentukan awan. Pada malam hari, awan bertindak
sebagai insolasi dan memancarkan energi gelombang panjang, sehingga mencegah hilangnya energi
secara cepat, lalu pada siang hari, awan memantulkan insolasi karena nilai albedonya yang tinggi.
Secara umum, awan menurunkan suhu maksimum harian dan menaikkan suhu minimum malam hari.
4. Perbedaan Pemanasan Tanah Dan Air
Kontrol penting lainnya terhadap suhu adalah perbedaan cara tanah dan air merespons insolasi. Bumi
menyajikan kedua permukaan ini dalam susunan benua dan lautan yang tidak beraturan. Masing-
masing menyerap dan menyimpan energi secara berbeda dan karenanya berkontribusi terhadap pola
suhu global. Perairan cenderung menghasilkan pola suhu sedang, sedangkan di pedalaman benua
terjadi suhu yang lebih ekstrem. Sifat fisik tanah (batuan dan tanah) dan air (lautan, laut, dan danau)
menjadi penyebab terjadinya perbedaan pemanasan tanah-air. daratan memanas dan mendingin lebih
cepat daripada air.

6
Pengendalian suhu darat-air :
1. Penguapan
Penguapan menghabiskan lebih banyak energi yang sampai di permukaan laut dibandingkan energi
yang dikeluarkan di wilayah daratan yang sebanding, hanya karena air tersedia. Diperkirakan 84%
dari seluruh penguapan di bumi berasal dari lautan. Ketika air menguap dan berubah menjadi uap air,
energi panas diserap dalam proses dan disimpan dalam uap air sebagai panas laten. Demikian pula,
ketika air permukaan menguap, ia menyerap energi dari lingkungan sekitarnya, sehingga
mengakibatkan penurunan suhu. Suhu di darat, dengan jumlah air yang jauh lebih sedikit, mengalami
pendinginan evaporatif yang lebih sedikit dibandingkan di lokasi laut.
2. Transparansi
Transmisi cahaya jelas berbeda antara tanah dan air: Tanah padat bersifat buram; airnya transparan.
Akibatnya, cahaya yang mengenai permukaan tanah tidak menembus, tetapi diserap sehingga
memanaskan permukaan tanah. Energi tersebut terakumulasi selama paparan dan dengan cepat hilang
pada malam hari atau dalam bayangan.
3. Panas Spesifik
Ketika membandingkan air dan tanah dengan volume yang sama, air memerlukan energi yang jauh
lebih besar untuk meningkatkan suhunya dibandingkan tanah. Dengan kata lain,air dapat menahan
lebih banyak panas daripada tanah atau batu,dan oleh karena itu air dikatakan memiliki tingkat yang
lebih tinggipanas spesifik, kapasitas panas suatu zat. Rata-rata, kalor jenis air sekitar empat kali lipat
kalor jenis tanah. Volume air tertentu mewakili cadangan energi yang lebih besar dibandingkan
dengan volume tanah atau batuan yang sama, sehingga memanas dan mendingin lebih lambat. Oleh
karena itu, suhu sehari-hari di dekat perairan yang luas cenderung moderat
4. Pergerakan
Tanah merupakan benda padat dan kaku, sedangkan air merupakan benda cair yang dapat bergerak.
Perbedaan suhu dan arus menghasilkan pencampuran air yang lebih dingin dan hangat, dan
pencampuran tersebut menyebarkan energi yang tersedia ke volume yang lebih besar dibandingkan
jika air tersebut tenang. Air permukaan dan perairan yang lebih dalam bercampur, mendistribusikan
Kembali energi. Permukaan laut dan daratan sama-sama memancarkan radiasi gelombang panjang
pada malam hari, namun daratan kehilangan energinya lebih cepat dibandingkan dengan reservoir
energi lautan yang bergerak

7
BAB III
KESIMPULAN

Pola suhu bumi dihasilkan oleh efek gabungan dari beberapa faktor- faktor pengendali seperti
garis lintang, ketinggian, tutupan awan, dan perbedaan cara tanah dan air merespon insolasi. Garis-
garis pada peta suhu disebut isoterm. Isoterm adalah isoline (garis yang memiliki nilai konstan) yang
menghubungkan titik-titik dengan suhu yang sama dan menggambarkan pola suhu. Isoterm membantu
analisi spasial suhu. Isoterm umumnya bersifat zonal, berarah timur-barat, sejajar dengan garis
khatulistiwa, dan tampaknya terganggu dengan keberadaan daratan. Isoterm menandai penurunan
umum insolasi dan radiasi bersih seiring dengan jarak dari ekuator.
Pada makalah ini, membahas tentang faktor penting pengendalian suhu yang akan
mempengaruhi berbagai situasi dan lingkungan. Suhu memiliki dampak signifikan terhadap
kesejahteraan manusia, kesehatan, produktivitas, dan kinerja peralatan. Oleh karena itu, pengendalian
suhu merupakan aspek penting dalam perancangan dan pengelolaan berbagai sistem seperti gedung,
industri, dan transportasi.
Dengan begitu, pemahaman yang baik tentang kontrol suhu udara merupakan hal yang sangat
penting serta krusial dalam berbagai sektor kehidupan. Dengan terus mengembangkan teknologi dan
menerapkan praktik terbaik, kita dapat mencapai lingkungan yang lebih nyaman, efisien, dan
berkelanjutan.

8
Daftar Pustaka
"12.1 Ecology Overview," CK-12, https://flexbooks.ck12.org/cbook/ck-12-middle-school-life-
science-2.0/section/12.1/primary/lesson/introduction-to-ecology-ms-ls/.

Anda mungkin juga menyukai