DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................9
i
METODE PENELITIAN.......................................................................................23
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Matahari merupakan salah satu sumber energi panas bagi permukaan bumi.
atmosfer menerima energi sebesar 1,9 kalori/menit setiap cm2 yang terdiri atas sinar
ultraviolet, dan sinar inframerah, dan sinar cahaya [ CITATION Pur15 \l 1033 ]. Hal
inilah yang menyebabkan perbedaan suhu udara dipermukaan bumi yaitu banyak
sedikitnya sinar matahari yang sampai di permukaan bumi. Sehingga adanya radiasi
matahari yang datang dengan memancarakan partikel yang berasal thermonuklir yang
terjadi di matahari (Oktamuliani, 2015) Apabila energi matahari didatangkan pada suatu
celah yang sempit dan diteruskan akan mengalami dispersi (penguraian). Seperti yang
diketahui jika menganai obyek maka akan mengalami absorbsi radiasi matahari yang
puncaknya pada spectrum tampak mata oleh permukaan bumi meyebabkan kenaikan
suhu dipermukaan bumi. Atau objek dan materi yang ada di permukaan bumi. Misalnya
pada suhu tanah lebih tinggi dari suhu udara maka tanah dapat mengemisi radiasi termal
yang puncaknya ada pada radiasi inframerah termal. Jadi objek dan materi yang masuk
di permukaan bumi dapat berperan seabagai penyerap radiasi matahari dan energi dari
komponen lain yang ada dipermukaan bumi (Djusmaini, 1992) Misalnya suatu benda
adalah warna yang dipancarkan oleh benda tersebut, sedangkan warna cahaya lain yang
datang akan diserap. Dengan ini harus melakukan penyerapan cahaya yang datang pada
5
suatu permukaan benda objek atau materi berarti terjadi penyerapan energi oleh benda
tersebut.
Suhu udara dipermukaan bumi adalah relatif tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi seperti misalnya lamanya penyinaran matahari, Hal itu dapat berdampak
langsung akan adanya perubahan suhu di udara. Suhu udara bervariasi menurut tempat
dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervairasi
secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan
menurut bulanan dalam setahun (Rahim, 2016). Suhu udara dengan keadaan panas udara
sedikitnya panas matahari yang diterima oleh bumi adalah keadaan awan, keadaan bidang
permukaan, sudut sinar datang dan lamanya penyinaran matahari. Panas permukaan bumi
oleh penyinaran matahari mempengaruhi panas udara. Suhu udara dipermukaan bumi
dan sekitarnya. Ekosistem sendiri merupakan interaksi timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya (Kutarga, 2008). Masih berkaitan dengan ekosistem maka disitu
pasti ada hubungannya dengan cahaya matahari menyinari wilayah danau ekosistem
danau ini merupakan ekosistem yang mempunyai penetrasi cahaya yang kurang. Hal ini
karena sinar matahari mampu menembus permukaan danau hingga beberapa meter saja,
variasi suhu mempunyai arti bahwa suhu antara siang dan malam tidak terlalu mencolok
danau selain memberikan pengaruh terhadap perubahan suhu baik di udara maupun di air
cahaya matahari juga memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis yang terjadi di
6
dalam ekosistem air dimana cahaya matahari ini dimanfatkan oleh plankton yaitu
fitoplankton dalam berfotosintesis. Plankton adalah tumbuhan bersel satu yang melayang
dalam air. [ CITATION Res \l 1033 ]. Faktor cahaya yang masuk kedalam air ini juga
akan mempengaruhi sifat-sifat optis dari air. Sebagian cahaya itu akan diabsorbsi dan
sebagian lainnya akan dipantulkan keluar dari permukaan air. Kondisi lokasi budidaya
dan dan di luar budidaya ikan memiliki potensi yaitu temporal dan spasial tentang
hubungan suhu udara dan suhu air. Temporal adalah waktu dan spasial adalah data yang
memiliki bentuk, umum, tekstur, ukuran dan pola berupa objek danau.
dapat memodelkan dan menghitung intensitas cahaya dan suhu udara di atas permukaan
air danau dengan itulah penulis mengangkut judul “profil vertical dan luas bidang
dinamika harian gradien suhu udara diatas permukaan air danau tondano di lokasi
1. Bagaimanakah fungsi temporal suhu udara di atas permukaan air danau tondano di lokasi
2. Bagaimanakah fungsi spasial suhu udara di atas permukaan air danau tondano di lokasi
3. Bagaimanakah fungsi dinamika gradien suhu udara diatas permukaan air danau tondano
4. Bagaimanakah time lag suhu udara antara perubahan suhu udara pada posisi 4 meter di
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui fungsi temporal suhu udara di atas permukaan air danau tondano di
2. Untuk mengetahui fungsi spasial suhu udara di atas permukaan air danau tondano di
3. Untuk mengetahui fungsi dinamika gradien suhu udara diatas permukaan air danau
4. Untuk mengetahui time lag antara perubahan suhu udara pada posisi 4 meter di atas
1. Bagi peneliti : hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran untuk
2. Bagi pemerintah : hasil penelitian ini dapat diterima sebagai kontribusi untuk
3. Bagi mahasiswa dan siswa : hasil penelitian ini dapat membantu untuk memperkaya
pengetahuan tentang fisika yang berhubungan dengan alam, dalam hal ini suhu udara di
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Matahari adalah sumber energi utama untuk kehidupan dan juga untuk seluruh
aktivitas makluk hidup yang ada di bumi. Energi radiasi matahari memiliki sifat
partikel. Radiasi ultraviolet adalah bagian dari radiasi elektromagnetik, yang memiliki
rentang panjang gelombang antara 100 nm hingga 400 nm [ CITATION med14 \l 1033 ].
Sifat radiasi matahari sebagai gelombang dibuktikan dengan fenomena seperti adanya
pembiasan, dan pemantuan dan lain-lain. Sifat radiasi sebagai partikel antara lain
9
Gambar di atas memperlihatkan spectrum gelombang electromagnetik di mana
bagian paling kanan. Hubungan antara panjang gelombang dengan frekuensi radiasi
c = ν.λ……………………………………..…..……….(1-1)
sinar radar cahaya dengan sinar-x dan sinar gamma [ CITATION Les17 \l 1033 ] Sinar
gamma yang di pancarkan oleh zat radioaktif, sinar-x dengan frekuensi lebih tinggi
dengan panjang gelombang lebih pendek dari gelombang radiasi ultraviolet. Sinar radar
(tampak merah pantulan) diukur atau dideteksi oleh sensor diantaranya menaglami
a. Dalam daerah ini dapat sekaligus terjadi peristiwa pemantulan, penyerapan dan
10
b. Energi yang jatuh pada suatu objek akan diabsorpsikan, dipantulkan, dan
ditransmisikan.
c. Pada daerah spektrum optik, energi yang diukur oleh sensor adalah energi yang
dioperasikan pada daerah spektrum tampak, infra merah pantulan (infra merah
d. Besarnya radiasi yang dipantulkan oleh objek yang diterima oleh sensor
pengamat, berbeda-beda untuk setiap objek. Dengan kata lain, objek-objek dapat
tersebut.
e. Karakteristik reflektansi spektral dari berbagai objek yang umum pada permukaan
Benda hitam (Black Body) adalah radiasi elektromagnetik yang terjadi di suatu
benda dalam kesetimbangan termodinamika definisi fisika dimana radiasi yang jatuh
akan diserap seluruhnya. Bila berkas cahaya memasuki rongga melalui lubang tersebut,
berkas cahaya akan dipantulkan berkali-kali pada dinding rongga tanpa sempat keluar
lagi melalui lubang. Energi cahaya akan diserap oleh dinding rongga setiap kali terjadi
oleh benda hitam [ CITATION Sut171 \l 1033 ]. Sampai energynya mulai menjadi kecil
dengan mendakati nol. Dalam radiasi benda hitam hokum radiasi plank (Plank Radiation
Law) yang menyatakan bahwa pada suhu tertentu dengan adanya intensitas radiasi yang
di emisi atau dipancarkan oleh satu satuan luas dari benda hitam adalah fungsi dari
11
panjang gelombang. Secara sistematis, hukum ini dapat digunakan di radiasi plank dapat
2 h c2 1
B λ ( T )= − (1-2a)
λ5 hc
λk B T
e –1
Dimana B adalah spectrum radiasi, sedangkan T adalah suhu mutlak benda hitam
kb adalah tetapan Boltzmann, h adalah tetapan Plank, dan c adalah kecepatan cahaya.
elektromagnetik.
2 h ν3 1
Bν ( T )= − (1-2b)
c2 hν
k BT
e –1
Dimana v adalah frekuensi radiasi benda hitam fungsi spectrum dengan radiasi yang
di tunjukkan oleh persamaan (1-2a) dan (1-2b) merupakan fungsi malar (kontinu) dengan
harga suhu mutlak T. Artinya untuk setiap harga T, kurva radiasi benda hitam dengan
meliputi seluruh rentang frekuensi atau juga panjang gelombang radiasi elektromagnetik
yang ditunjukkan di Gambar -2.1. Emisi radiasi benda hitam merupakan emisi kontinum
masing untuk suhu benda hitam: 6000K, 5000K, 4000K, dan 3000K. Puncak radiasi
benda hitam untuk masing-masing harga T tidak terjadi pada panjang gelombang yang
sama. Gambar-2.2 memperlihatkan, semakin tinggi suhu benda hitam, letak puncak
radiasi semakin ke kiri. Hubungan antara panjang gelombang dimana tercapai puncak
radiasi dengan suhu benda hitam yang memancarkan radiasi tersebut adalah:
λ = 3 x 107/T …………………………………………..(1-3)
12
Dalam persamaan (1-3) λ dinyatakan dalam Angstrom. Persamaan ini dikenal
sebagai hukum Wien. Persamaan (2-3) menunjukkan bahwa semakin besar harga T,
harga λ semakin kecil.Radiasi matahari yang suhunya 6000 K puncaknya terletak pada
panjang gelombang 5000 Angstrom atau 5x10-7 meter (daerah tampak mata). Puncak
radiasi permukaan bumi yang suhunya sekitar 300 K terletak pada panjang gelombang
E = s.T4…………………………………………….(1-4)
radiasi, s adalah tetapan Boltzmann yang harganya s = 5.67 x 10-8 Joule/(m2sec K4).
Persamaan (2-4) menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu benda hitam total energy yang
dipancarkan semkin besar. Total energy yang dipancarkan oleh benda hitam untuk
masing-masing suhu 6000 K, 5000 K, 4000 K, dan 3000 K pada Gambar-2.2 adalah luas
bidang di bawah kurva radiasi untuk masing-masing suhu. Masing-masing spectrum atau
tipe gelombang (gelombang radio, gelombang mikro dst.) memiliki puncak radiasi
tertentu tapi berbeda antar spectrum. Masing-masing spectrum memiliki total energy
13
Gambar-2.2. Kurva radiasi benda hitam (sumber: Encyclopedia Britanica).
dengan temperature (T) adalah konstan. Penurunan hukum pergeseran wien secara
analitik didapatkan dari penyelesaian persamaan kerapatan energi (Uλ) dari hukum
dipancarkan oleh benda hitam. Percobaan yang dilakukan oleh Wien direpresentasikan ke
dalam bentuk grafik intensitas terhadap panjang gelombang seperti pada gambar.
14
Gambar 2.3. Grafik hubungan pergeseran Wien (Sumber: ask.metafilter.com)
Dari hasil penelitiannya teramati bahwa puncak intensitas radiasi bergeser ke arah
panjang gelombang yang lebih pendek ketika temperature mutlak bendanya semakin
tinggi. Hal ini menunjukan bahwa panjang gelombbang radiasi saat intesitasnya
intesitas maksimum dari hasil percobaan dapat diformulasikan dengan hukum pergeseran
Λm T = C
Keterangan :
C = 2,9 x 10-3 mK
Dari persamaan tersebut bahwa diketahui hasil kali antara panjang gelombang dengan
temperature mutlak benda yang memancarkan radiasi adalah sebuah bilangan konstan
yang nilainya 2,9 x 10-3 mK. Artinya setiap kali kenaikan temperatur, maka panjang
gelombang akan tetap rendah. Sebaliknya jika temperature benda hitam turun selama
15
memancarakan radiasi atau sinar maka panjang gelombangnya akan menjadi lebih
pendek.
Spektrum radiasi benda hitam selanjutnya diselidiki oleh Wien. Menurut Wien,
jika dipanaskan terus menerus, benda hitam akan meman|carkan radiasi kalor yang
pada panjang gelombangnya, dan panjang gelombang ini akan bergeser sesuai suhu
benda, seperti ditunjukkan pada Gambar (2.3). Jika suatu benda dipanaskan maka benda
akan memancarkan radiasi kalor. Pada suhu rendah, radiasi yang dipancarkan memiliki
intensitasnya rendah sehingga tidak ada cahaya radiasi yang terlihat. Jika suhu terus
dinaikkan, benda mula-mula akan berpijar merah, selanjutnya akan berwarna kuning
keputih-putihan.
Absorbsi radiasi matahari yang puncaknya pada spectrum tampak mata oleh
permukaan bumi meyebabkan kenaikan suhu dipermukaan bumi [ CITATION Tut11 \l 1033 ]
Atau obyek dan materi yang ada permukaan bumi. Misalnya pada suhu tanah lebih tinggi
dari suhu udara maka tanah dapat mengemisi radiasi termal yang puncaknya ada pada
radiasi inframerah termal. Jadi objek dan materi yang masuk di permukaan bumi dapat
berperan seabagai penyerap radiasi matahari dan energi dari komponen lain yang ada
dipermukaan bumi. Permukaan bumi yang dipandang sebagai benda hitam meradiasi
termal dengan kuantitas, dengan kuantitas energi yang diemisi yang bergantung pada
suhu benda untuk obyek material di permukaan bumi dengan suhu mutlak berkisar 300
K, frekuensi radiasi dan panjang gelombang serta energi radiasinya berkisar pada
kuantitas.
16
2.1.6 Konduksi dan Difusi Termal
Difusi termal adalah yang didasarkan perpindahan massa dan perpindahan panas
dari suatu fase ke fase yang lain. Gaya dorong untuk perpindahan massa dan panas
berdasarkan perbedaan konsentrasi atau gradient konsentrasi dan perbedaan suhu atau
gradien suhu [ CITATION Med12 \l 1033 ] . Dimana konduksi termal adalah perpindahan
energy yang dipancarkan oleh matahari dari bagian materi yang suhunya lebih tinggi
konduksi termal mendeskripsikan perpindahan energi dalam keadaan tunak. Ada dua
parameter fisis penting yang berkaitan dengan sifat bahan dan materi yaitu konduktivitas
termal dan difusi termal yang dimana kedua parameter tersebut secara fisis ciri-ciri
kapasitas bahan atau materi yang dapat memindahkan energy termal yang digunakan
pada kondisi aliran termal yang berbeda, dapat dikatakan bahwa bahan atau materi dapat
mengalirkan energi panas yang tunak. Parameter yang digunakan yaitu konduktivitas
termal dapat di deskripsikan bahwa keadaan bahan atau materi dapat mengalirkan panas
pada keadaan transien digunakan parameter difusivitas termal ada beragam definisi
konduksi, melalui satuan-satuan luas tiap lapisan tanah yang suhunya berbeda.
17
c. Di bidang rekayasa kelistrikan: adalah hasil bagi konduktivitas termal material
d. Di bidang fisika: adalah konduktivitas termal dibagi perkalian panas jenis dengan
e. Di bidang lingkungan: adalah laju perubahan suhu dalam bahan, yang dinyatakan
termal bahan dibagi perkalian kerapatan bahan dengan kapasitas panas bahan, pada
k
α= ……………………………………………(2-5)
ρ . cp
dan cp adalah kapasitas panas jenis (J/(kg·K)). Difusivitas termal merupakan ukuran
inertia termal bahan. Dalam bahan yang difusivitas termalnya tinggi, panas akan
masalah pada proposal ini. Berikut ini penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
18
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Oktamuliani, 2015 “theoretical modeling of solar
integration 3/8 simpson’s rule “. Ada tiga kriteria penilaian digunakan dalam
penelitian ini yakni (1) Radiasi merupakan pancaran dari thermonuklir yang terjadi di
matahari, (2) Radiasi elektromagnetik merupakan salah satu partikel yang dapat
dijelaskan oleh fenomena interferensi, (3) Sinar matahari bila memasuki suatu obyek
Samsuddin Amin, Rahma Hiromi, 2016, “Karakteristik Data Temperatur Udara dan
Kenyamanan Termal di Makassar”. Ada tiga kriteria penilaian yang digunakan dalam
penelitian ini yakni (1) Suhu udara merupakan suhu panas/dinginnya udara di suatu
tempat pada waktu tertentu, (2) Suhu udara dapat dipengaruhi oleh banyak atau
sedikitanya panas matahari yang diterima oleh bumi, (3) Semakin lama matahari
memancarkan sinarnya disuatu daerah, makin banyak panas yang akan diterimanya.
suhu”. Ada tiga kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yakni (1)
Difusi termal dalam alam dapat dikendalikan oleh radiasi matahari intensitasnya
berubah secara sinusoidal, (2) Parameter fisis penting yang berkaitan dengan sifat
bahan dan materi yaitu konduktivitas termal dan difusi termal, (3) kedua parameter
tersebut secara fisis ciri-ciri kapasitas bahan atau materi yang dapat memindahkan
energy termal yang digunakan pada kondisi aliran termal yang berbeda.
Permukaan Berwarna”. Ada dua kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian
19
ini yakni (1) Bahwa cahaya matahari adalah sumber energi terbesar dimuka bumi (2)
Cahaya jika didatangkan dia akan masuk pada suatu celah sempit dan diteruskan pada
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nana Surwagana, (2013) “Resolusi Spasial, Temporal
Dan Spektral Pada Citra Satelit Landsat, Spot dan Ikonos”. Ada tiga kriteria
penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yakni (1) Energi yang jatuh pada suatu
objek akan di absorbsikan dipantulakn dan di transmisikan (2) Besarnya radiasi yang
tersebut. (3) Ketika sinar diperoleh tanpa kontak langsung di permukaan bumi
gelombang elektromagnetik.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Christophil S Medellu, (2012) “ Indeks dan Luas
Bidang Dibatasi Kurva Gradient Suhu Udara Sebagai Parameter Iklim Mikro
pemodelan adalah difusi energi termal yang disebakan oleh penyinaran matahari dan
terjadi proses absorbsi, emisi termal oleh medium tanah, air, vegetasi dan lain-lain.
7. Penelitian yang dilakukan oleh [ CITATION Med13 \p 68-77 \l 1033 ] “Luas dan Indeks
lingkungan batas. Parameter gradien iklim mikro diurnal di tepi hutan adalah
20
2.3 Kerangka Berpikir
perubahan temperatur. Ketika sinar matahari sampai pada permukaan bumi berbagai
macam obyek atau materi yang ada. Seperti halnya danau, air laut, membuat suhu udara
Danau
Observasi/Pengukuran
Posisi 4 meter
(3) Penentuan Nilai Gradien Tepi
21
(5) Penentuan Time Lag
22
BAB III
METODE PENELITIAN
• Flowatch
• GPS
• Meteran Roll
• Gunting
• Lakban
• Bambu
• Baterai
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif atau penelitian dengan
hasil yang bersifat real. Dari masalah atau gagasan yang muncul sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian. Tahapan yang dilakukan untuk mengkaji penelitian ini yaitu
melakukan studi awal seperti studi literatur sebagai referensi, setelah adanya masalah
23
kemudian peneliti melakukan survei lokasi dan melakukan pengambilan sampel lapangan
berupa koordinat, suhu udara, intensitas cahaya, dan kecepatan angin. Setelah itu
Kajian Penelitian
Cahaya
Interpretasi dan Analisis
Tahap Penyelesaian
Kesimpulan
1. Suhu
2. Intensitas Cahaya
• Koordinat
• Suhu udara
24
• Intensitas cahaya
• Kecepatan angin
• Pantulan cahaya
Posisi
pengu Waktu pengukuran
kuran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
0
10
30
60
100
150
220
300
400
Tabel pengukuran suhu udara (Sumber Medellu. 2016)
25
Posisi
peng Waktu pengukuran
u
kuran 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0
10
30
60
100
150
220
300
400
Waktu
Pengukura 05.00 07.00 09.00 11.00 13.00 15.00 17.00
n
Intensitas
cahaya
Pantulan
cahaya
26
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data yaitu dengan mengambil data-data dari hasil penelitian suhu udara dan
intensitas cahaya dan kemudian dari data-data yang telah diambil akan dilakukan
fourier)
Matriks
Menentukan Luas Bidang Waktu Lamanya Kesetimbangan Dinamika
(Integral Numerik) Termal Udara HarianSuhu
Udara
27
Gambar 3.2 Diagram Alir Pengolahan Data.
28
DAFTAR PUSTAKA
medellu. (2014). Variations of UV Radiation Intensity in Manado and Surrounding , III (25), 45-
50.
Medellu, C. S. (2012). (C. S. Medellu, Ed.) INDEKS DAN LUAS BIDANG DIBATASI KURVA
GRADIENT , 1.
Medellu, C. S. (2013). The area and index of diurnal dynamic of microcmilate gradient as a
Rahim, R., Asniawaty, & Martosenjoyo, T. (2016). Karakteristik Data Temperatur Udara dan
29
Surwagana, N. (2013). 2 Resolusi Spasial, Temporal Dan Spektral Pada Citra Satelit Landsat,
Sutarno, E. d. (2017). (E. d. Sutarno, Ed.) RADIASI BENDA HITAM DAN EFEK FOTOLISTRIK
Tuti Budiwati, W. S. (2011, juli 12-13). Dampak Kelembaban Udara Terhadap Radiasi
30