Oleh:
Komang Ngurah Suarbawa, S.Si.,M.Si.
Drs. Ida Bagus Alit Paramarta, SM.Si
Halaman
PENDAHULUAN
Garis Balik Utara ( Tropics of Cancer ) dan Garis Balik Selatan ( Tropics of Capricorn )
Neiwoult, 1997. Wilayah yang dimaksud, paralel dengan lintang 23.5° U - 23.5º S
yang luas dan tersusun atas pegunungan-pegunungan yang tersebar di setiap daratan.
Dengan melihat letak astronomis dan geografis tersebut, maka hal ini menjadi sangat
penting untuk diperhatikan dari berbagai macam segi karena memiliki kaitan erat
dengan cuaca dan iklim. Keadaan cuaca di suatu daerah selain dipengaruhi oleh keadaan
cuaca setempat, juga dipengaruhi oleh keadaan cuaca di daerah lainnya, dalam skala
global, meso, dan mikro. Salah satu sistem alam yang turut mempengaruhi adalah
Siklon Tropis.
sekitar lautan AtlantikA Bagian Selatan dan PasifikA Selatan Bagian Timur. Secara
Klimotologi daerah selatan Indonesia, khususnya selatan Pulau Jawa sampai Nusa
Tenggara Timur bahkan Irian Jaya merupakan kawasan yang terkena pengaruh siklon
tropis.
Secara umum IndonesiaAberada pada daerah yang tenang karena terletak pada
daerah lintang rendah. Daerah ini tidak dapat dilintasi secara langsung oleh siklon
tropis. Namun demikian masih dapat merasakan dampaknya terutama untuk pulau-
Berdasarkan permasalahan tersebut dalam tugas akhir ini akan dibahas seberapa
besar pengaruh siklon tropis terhadap suhu serta tekanan di suatu tempat, khususnya di
area Bandara Internasional Ngurah Rai. Dengan adanya informasi ini diharapkan dapat
1. Korelasi antara jarak Siklon Tropis terhadap suhu dan tekanan di Bandara
2. Pengaruh Siklon Tropis terhadap suhu dan tekanan di Bandara Internasional Ngurah
Rai, jika dibandingkan terhadap keadaan suhu dan tekanan rata-rata 30 tahun
terakhir.
Melihat luasnya permasalahan yang ada, maka dalam tugas akhir ini akan
1. Parameter cuaca yang dianalisis adalah suhu dan tekanan di Bandara Ngurah Rai
rata 30 tahun.
suhu dan tekanan di Bandara Internasional Ngurah Rai, serta memprediksi kejadian
siklon tropis.
2. Mengetahui kejadian siklon tropis yang akan terjadi, sehingga dapat melengkapi
LANDASAN TEORI
dari bahasa YunaniAyang berarti “Ular Sedang Tidur Melingkar”. Memang putaran
angin di dalam siklon hampir sama dengan ular yang melingkar. Siklon selalu
Sistem ini dapat berada di daerah tropis sehingga disebut siklon tropis. Selain itu
sistem yang terjadi di daerah beriklim dingin disebut siklon ekstra tropis. SiklonAtropis
kekuatan pada sistem tersebut, sistem ini terdiri dari beberapa badai Akonvektif,
berikut:
Menurut Niewoult (1977) untuk tumbuhnya badai tropis diperlukan berbagai syarat,
antara lain ;
1. Energi Input
Energi input ini berasal dari uap air yang berupa panas laten. Oleh karena itu siklon
tropis hanya dapat tumbuh pada keadaan udara di atas permukaan laut yang luas dan
Starter dalam proses pembentukan siklon tropis adalah pergerakan massa udara
akibat besarnya gradien tekanan yang berfungsi sebagai energi kinetik bagi gerakan
ini.
3. Peristiwa Kondensasi
Peristiwa kondensasi sebagai hasil dari gerak naik udara yang merupakan perubah
panas laten menjadi panas yang dapat dirasakan (sensible heat). Pada saat terjadi
gerakan udara naik, maka pada lapisan atas terjadi arus udara keluar dan pada
lapisan bawah terjadi arus udara masuk yang identik dengan tekanan rendah.
4. Efek Koriolli
Efek koriolli ini menyebabkan siklon tropis tidak dapat tumbuh dan bergerak di
5. Sistem Pendingin
pendingin ini adalah arus keluar pada bagian atas yang kemudian dibawa ke tempat
lain.
Menurut Bayong Tjasyono, syarat yang diperlukan baik kondisi geografis maupun
1. Suhu permukaan laut cukup panas, yaitu diatas 26º C dengan udara lembab dari
2. Parameter Coriolis harus lebih besar dari nilai minimum yang terdapat pada lintang
5. Kelembaban udara pada lapisan Troposfer menengah cukup besar, dan terdapat
aktifitas cumulus.
siklonAtropis tejadi di kawasanAantara 10º-20º dari ekuator, dan sedikit sekali yang
muncul pada lintang 22º. SiklonAtropis tidak muncul disekitar ekuator karena faktor
rotasi bumi atau gayaAcoriollis, daerah pembentukan siklon tropis mencakup Atlantik
Selatan, Australia serta Pasifik Selatan. Sedangkan daerah yang bebas dari siklon tropis
antara lain sekitar LautanAAtlantik Bagian Selatan dan Pasifik Selatan Bagian Timur.
strukturAawan yang belum terbentuk, kecepatan angin hingga 17 m/s dan tekanan
udara di pusatnya mencapai 1008 mb. Tahap ini bisa terjadi di awal dan akhir
siklonAtropis.
bisa lebih dari 32 m/s. Tekanan di pusatnya kurang dari 1000 mb, serta struktur
awan yang terbentuk berkisar dari beberapa ratus kaki sampai 1000 kaki. Jadi ada
Herbert Riehi membedakan kecepatan angin siklon tropis atas 2 komponen yaitu
ini disimpulkan dengan beberapa asumsi tentang hukum-hukum gerak yang berlaku,
kekekalan momentum sudut adalah salah satu diantaraya. Persamaan distribusi adalah
sebagai berikut:
Vθ r + …..………………………………….………………..(2.1)
r = jari-jari siklon
f = efek corioli
C = konstanta
+ ……………………….………………………………...(2.2)
r = jari-jari siklon
menyatakan bahwa model steamline pada siklon tropis pada permukaan berbentuk
spiral dan arusnya siklonik. Daerah aliran siklonik ini berkurang terhadap ketinggian,
makin ke, atas anti siklonik. Pada ketingglan 3 km arus yang berbentuk spiral sudah
tidak jelas, daerah arus siklonik sudah kecil dan berada disebelah kiri pusat. Daerah
antisiklonik.
Gambar 2.3 Gambar pola stream line untuk daerah BBU (www.met.nps.edu)
Jika diperjelas, maka sebaran angin secara vertikal dapat digambarkan sebagai
berikut:
Aliran gradien sebenarnya sama dengan streamline, dimana terjadi garis-garis
ds
= V (x, y, t) ……………………….…………………………………....(2.3)
dt
Secara matematis trajektory horisontal didapat dengan integrasi terhadap sumbu x untuk
waktu konstan. Pada suatu sistem dimana perubahan kecepatan arah angin hampir tidak
peningkatan permukaan laut akibat siklonAtropis merupakan dampak yang paling buruk
daratan.
II.6. KoefisienAKorelasi
variabelAacak.
(n xy ) ( x y )
r ( x, y )
(n x 2 x 2 ) (n y 2 y 2 ) AA….…………………………....(2.7)
Dimana :
r = TingkatAkorelasi
n = BanyakAdata
x = ParameterAMeteorologi
sebagai berikut:
pengamatan, baik itu dalam bentuk observasi deret waktu atau observasi cross-section.
Secara sederhana bahwa Autokorelasi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel
…………………….(2.8)
Dimana: = Hasil penjumlahan dari perkalian antara data x(n) dan data x(n-l) yang
Cross korelasi adalah ukuran dari kesamaan dua bentuk gelombang sebagai
fungsi dari waktu diterapkan pada salah satu dari mereka. Ini juga dikenal sebagai
pergeseran titik produk. Hal ini umumnya digunakan untuk pencarian sinyal durasi
panjang untuk sebuah fitur, lebih pendek. Ini juga memiliki aplikasi dalam pengenalan
……………….…………………..(2.9)
Dimana: = Hasil penjumlahan dari perkalian antara data x(n) dan data y(n-l) yang
III. 1 Korelasi antara Jarak Siklon Tropis terhadap Suhu dan Tekanan di
Setelah mengetahui data jarak siklon tropis terhadap stasiun pengamatan Ngurah
Rai, serta mengetahui suhu dan tekanan di stasiun pada saat terjadi siklon tropis, maka
didapatkan hubungan antara jarak siklon tropis terhadap suhu dan tekanan di Bandara
Ngurah Rai. Grafik hubungan jarak siklon tropis terhadap parameter suhu dan tekanan,
Gambar 3.1 juga menunjukkan hubungan yang random (acak) antara jarak dari
Bandara Ngurah Rai ke pusat siklon tropis dengan suhu permukaan, hal ini disebabkan
karena kekuatan siklon tropis yang bervariasi. Selain itu, diperkuat pula dengan data
autocorrelation jarak siklon tropis dengan suhu permukaan seperti pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Autocorrelation dari data jarak siklon tropis dengan suhu.
Gambar 3.2 menunjukkan bahwa data Autocorrelation antara data jarak pusat
siklon tropis terhadap stasiun pengamatan dengan suhu adalah random karena hanya
Gambar 3.3, menunjukkan hubungan yang random (acak) antara jarak dari
Bandara Ngurah Rai ke pusat siklon tropis dengan tekanan permukaan, hal ini
disebabkan karena kekuatan siklon tropis yang bervariasi. Selain itu, diperkuat pula
dengan data autocorrelation jarak siklon tropis dengan tekanan permukaan seperti pada
gambar 3.4.
Gambar 3.4 Autocorrelation dari data jarak dengan tekanan yang random.
Gambar 3.4 menunjukkan bahwa data Autocorrelation antara data jarak pusat
Untuk mengetahui bahwa pengaruh dari setiap siklon tropis bervariasi, penulis
lainnya seperti: Karangkates, Rote, dan Bima. Contoh grafik hubungan antara jarak
siklon tropis dengan parameter suhu dan tekanan dapat dilihat pada gambar 3.5.
Setelah mengetahui hubungan antara jarak siklon tropis terhadap parameter suhu
dan tekanan yang random, selanjutnya dicari hubungan antara suhu dan tekanan di
stasiun pengamatan Ngurah Rai padaAsaat terjadi siklonAtropis dan pada saat tidak
terjadi siklon tropis. Grafik hubungan antara suhu dan tekanan sepertiApada gambar
3.6.
Gambar 3.6, menunjukkan selisih suhu pada saat siklon tropis dan saat tidak
terjadi siklon tropis serta selisih tekanan pada saat siklon tropis dan saat tidak terjadi
siklon tropis. Diketahui bahwa korelasi antara suhu dengan tekanan di stasiun Ngurah
Rai sebesar -0,18, dimana hal ini menyatakan bahwa kedua variabel mempunyai
hubungan linier negatif yang sangat lemah. Hubungan ini diperkuat dengan data
permukaan dengan tekanan permukaan di Bandara Ngurah Rai adalah random karena
Berdasarkan data siklon tropis pada tahun 1980 sampai dengan tahun 2009,
akan dilakukan perbandingan data suhu rata-rata dan tekanan rata-rata pada saat terjadi
siklon tropis dengan data suhu rata-rata dan tekanan rata-rata pada saat tidak terjadi
siklon tropis selama 30 tahun. Hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada tabel
3.2.
Tabel 3.2 perbandingan suhu rata-rata dan tekanan rata-rata saat terjadi siklon tropis,
dengan keadaan suhu dan tekanan pada saat tidak terjadi siklon tropis tahun 1980
tekanan saat terjadi siklon tropis dengan keadaan rata-rata di stasiun pengamatan pada
saat tidak terjadi siklon tropis. Selisih perubahan suhu saat terjadi siklon tropis dengan
keadaan suhu rata-rata bulanan selama 30 tahun sebesar 0,61 0 C, atau terjadi kenaikan
suhu sebesar 2,26% dari keadaan suhu rata-rata. Sedangkan selisih perubahan tekanan
saat terjadi siklon tropis dengan keadaan tekanan rata-rata sebesar 1,85 mb, atau terjadi
penurunan tekanan sebesar 0,18 % dari keadaan tekanan rata-rata bulanan selama 30
tahun.
Untuk melakukan prediksi kejadian siklon tropis, perlu terlebih dahulu dicari
periodesitas kejadian siklon tropis tersebut. Dari data kejadian siklon tropis selama 30
sehingga didapat 120 data kejadian siklon tropis. Dengan software DADISP 2002 data
Dari tabel 3.3, diketahui bahwa periodesitas kejadian siklon tropis di Belahan Bumi
Selatan adalah 12 bulan atau 1 tahun dengan Standar Deviasi 0,1 tahun.
III. 4 Pembahasan
Telah dijelaskan bahwa siklon tropis adalah suatu fenomena cuaca yang sering
dikaitkan dengan adanya ancaman cuaca buruk. Berdasarkan pada pengolahan data
a. Siklon Tropis yang terjadi di Belahan Bumi Selatan mulai tahun 1980 sampai
dengan 2009 sebanyak 109 siklon tropis. Jarak antara siklon tropis dengan stasiun
b. Siklon Tropis yang pertama kali diamati terjadi pada tanggal 4-11 Januari 1980
dengan jarak 1067,45 km dari tempat pengamatan, sedangkan siklon terakhir yang
diamati terjadi pada tanggal 18-23 Maret 2009 dengan jarak 1726 km.
Berdasarkan hasil pengolahan antara data suhu dan tekanan di Bandara Ngurah
Rai serta jarak siklon tropis terhadap tempat pengamatan, didapat korelasi yang lemah.
Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah kekuatan siklon
terjadi siklon tropis dengan keadaan suhu dan tekanan rata-rata juga mengalami
perubahan dalam setiap 30 tahunnya. Selisih perubahan suhu saat terjadi siklon tropis
0
dengan keadaan suhu rata-rata bulanan selama 30 tahun sebesar 0,61 C, atau terjadi
kenaikan suhu sebesar 2,26% dari keadaan suhu rata-rata. Sedangkan selisih perubahan
tekanan saat terjadi siklon tropis dengan keadaan tekanan rata-rata sebesar 1,85 mb,
atau terjadi penurunan tekanan sebesar 0,18 % dari keadaan tekanan rata-rata bulanan
selama 30 tahun. Hal ini sesuai dengan asumsi pada saat siklon tropis terjadi
siklonAtropis.
Berdasarkan hasil pengolahan data periodisitas diatas, data olahan per 3 bulanan.
Diketahui bahwa periode ulang dari kejadian siklon tropis adalah 12 bulan, dimana hal
itu membuktikan bahwa kejadian siklon tropis akan terus berulang tiap tahunnya.
BAB IV
KESIMPULAN
IV.1 Kesimpulan
a. Korelasi antara jarak siklon tropis terhadap Bandara Ngurah Rai dengan parameter
suhu sebesar 0,19. Sedangkan dengan parameter tekanan sebesar 0,32. Hal ini
menyatakan terdapat hubungan yang lemah antara jarak siklon tropis dengan
dan Rote, nilai korelasi antara jarak siklon tropis dengan parameter suhu dan tekanan
cukup bervariasi. Hal ini membuktikan bahwa karakteristik setiap Siklon Tropis
sangat bervariasi.
c. Berdasarkan data siklon tropis pada tahun 1980 sampai tahun 2009, terjadi kenaikan
suhu sebesar 0,61 0 C dan penurunan tekanan sebesar 1,85 mb. Hal ini terjadi karena
d. Periodesitas kejadian siklon tropis dengan jarak ≤ 5000 km di Belahan Bumi Selatan
IV.2 Saran
informasi awal tentang dampak dari siklon tropis, mengingat Bandara Internasional
Neiburger Edinger Bonner, 1995. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Edisi kedua. University of
California, Los Angeles. National Oceanic and Atmosfer Administration. Penerbit ITB Bandung.
William L Donn, Phd, 1965. Meteorology. Third Edition. Mc Graw-Hill Book Company.
http://www.bmg.go.id/depan.bmkg
http://www.maritim.bmg.go.id/cyclones
http://172.19.1.211/main.php
http://www.bom.gov.au/nmoc/MSLP.shtml
http:// www.npmoc.navy.mill
http://weather.unisys.com/hurricane/index.html