Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA

“FENOMENA SIKLON TROPIS”

DISUSUN OLEH:

AULIA WUKIRASIH

XII IPA 3

GURU PEMBIMBING:

EKO BUDIANTO,S.Pd

KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU

KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN REJANG LEBONG

MADRASAH ALIYAH NEGERI REJANG LEBONG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya,kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bejudul “Fenomena Siklon
tropis” insyaallah dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Selain
itu dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangannya, oleh karena itu kami
menerima dan mengharapkan kritik serta sarannya.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca makalah kami ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat,khususnya bagi kami dan pembaca.

Rejang Lebong, 9 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................................... 5
D. Manfaat............................................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASA...................................................................................................... 7
A. Pengertian Siklon Tropis................................................................................ 7
B. Karakteristik Siklon Tropis........................................................................... 8
C. Penyebab terjadinya Siklon Tropis................................................................ 8
D. Proses terjadinya Siklon Tropis..................................................................... 9
E. Siklus hidup Siklon Tropis Siklus hidup Siklon Tropis............................... 10
F. Musim Siklon di sekitar Indonesia................................................................. 12
G. Dampak Siklon Tropis.................................................................................... 16
H. Kaitan antara Suhu dan Tekanan terhadap Siklon Tropis......................... 17

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 20


A. Kesimpulan ...................................................................................................... 20
B. Saran................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daerah tropika merupakan daerah yang lebih intensif menerima radiasi surya,
sedikitnya sekali dalam setahun menerima penyinaran yang tegak lurus. Adanya
perbedaan penyinaran radiasi menyebabkan terjadinya suhu permukaan laut menjadi naik
sehingga terbentuk tekanan rendah yang dapat memicu terjadinya siklon tropis yang
dimulai dengan gangguan tropis seperti, depresi tropis badai tropis dan siklon tropis.
Siklon tropis selalu berawal pada wilayah dengan suhu permukaan laut yang tinggi untuk
daerah yang luas. Siklon tropis dapat terbentuk apabila suhu permukaan laut lebih dari
27°C tetapi tidak terbentuk di daerah 4°LU dan 4°LS dari equator (Neiburger et al 1995).
Hal ini dikarenakan gaya coriolis didaerah ini terlalu kecil (mendekati nol). Maka dari itu,
siklon tropis tidakmelewati Indonesia. Tetapi, efek dari siklon tropis yang terjadi di
sekitarIndonesia dapat mempengaruhi kondisi cuaca di berbagai tempat diIndonesia.
Adapun pengaruhnya terhadap Indonesia yaitu, seperti peluangcurah hujan yang tinggi,
angin kencang, tingginya gelombang muka laut,kekeringan dan banjir. Selain itu juga,
siklon yang terjadi di sekitarIndonesia menimbulkan kerugian seperti, rusaknya sarana
dan prasaranasampai mengakibatkan adanya korban jiwa.
Siklon tropis memiliki karakter yang berbeda tergantung daridaerah
pembentukannya. Misalnya, siklon lebih sering terjadi di belahanbumi utara dibandingkan
belahan bumi selatan. Selain itu juga, Siklon tropislebih sering terjadi di bagian barat
samudara Atlantik dan Pasifik. Hal inidisebabkan suhu permukaan laut lebih tinggi
disana. Jumlah siklon padamasing-masing samudra sangat bervariasi. Lebih dari 2/3 dari
total siklonterjadi di belahan bumi utara, sekitar ½ dari jumlah tersebut terjadi di
ataslautan Pasifik Utara bagian barat, sekitar ¼ di atas lautan Pasifik Utara bagian timur,
1/6 di atas lautan Atlantik Utara, dan sekitar 1/8 di atas lautanIndia Utara. Di antara siklon
yang terjadi di Belahan Bumi Selatan, hampirsetengahnya terbentuk di atas perairan di
sebelah utara Australia, 1/3 diatas lautan Indonesia Selatan dan ¼ di atas lautan Pasifik
Selatan (Neiburger et al, 1995). Adapun daerah pembentukan siklon tropis yangdekat
dengan Indonesia yaitu Samudera Pasifik Utara bagian Barat,Samudera Hindia Utara dan
Selatan, Australia dan Pasifik Selatan. Makadari itu, perlunya mengatahui karakteristik
siklon tropis yang terjadi di sekitar Indonesia untuk memperkirakan siklon-siklon apa saja
4
yang dapat mempengaruhi Indonesia. Salah satu wilayah pembentukan siklon tropis yang
berada di dekat Indonesia adalah basin (daerah pertumbuhan) Samudra Hindia bagian
tenggara (WMO). Rata-rata pertumbuhan siklon tropis di wilayah ini hanya 7 (tujuh)
kejadian per tahun atau sekitar 9 % (sembilan persen) dari jumlah rata-rata kejadian siklon
tropis per tahun.di dunia (WMO ; BMKG, 2017). Meskipun bukan daerah lintasan,
namun bibit-bibit siklon tropis untuk basin Samudra Hindia bagian tenggara banyak
berasal dari perairan selatan Indonesia (Dare et al. 2004; BMKG, 2017). Selain itu,
pergerakan siklon tropis di sekitar Indonesia juga menyebabkan dampak langsung
maupun tidak langsung (remote impact) seperti hujan lebat dan angin kencang yang dapat
menimbulkan potensi banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi. Hingga saat ini, telah
tercatat beberapa siklon tropis yang tumbuh di sekitar wilayah Indonesia, di antaranya
adalah Siklon Tropis Vamei (2001), Siklon Tropis Inigo (2003), Siklon Tropis Durga
(2008), Siklon Tropis Bakung (2014), serta Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia (2017).
Tidak seperti siklon tropis lainnya, Siklon Tropis Cempaka merupakan siklon tropis yang
terjadi paling dekat dengan wilayah Indonesia (BMKG, 2017).Kejadian siklon tropis yang
terjadi sangat dekat dengan Indonesia akan membawa banyak sekali dampak apabila
terjadi lagi di masa mendatang. Pemahaman yang baik tentang bagaimana tahap-tahap
pembentukan, evolusi, serta pergerakan siklon tropis akan membatu dalam persiapan
mitigasi di masa mendatang. Maka dari itu, pada penelitian ini akan dibentuk algoritma
deteksi siklon tropis di selatan Indonesia menggunakan split window difference
Himawari-8.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan siklon tropis?
2. Apa saja karakteristik siklon tropis?
3. Apa saja penyebab siklon tropis?
4. Bagaimana pembentukan siklon tropis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan siklon tropis.
2. Untuk mengetahui karakteristik siklon tropis.
3. Untuk mengetahui penyebab siklon tropis.
4. Untuk mengetahui proses pembentukan siklon tropis

5
D. Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui tentang fenomena siklon tropis
2. Agar kita dapat mengetahui tentang karakteristik dari fenomena siklon tropis
3. Agar kita dapat mengetahui apa saja penyebab dari fenomena siklon tropis
4. Agar kita dapat mengetahui proses terbentuknya fenomena siklon tropis

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklon tropis
Siklon tropis adalah sistem angin pusaran yang biasanya terbentuk dilautan
dimana suhu permukaan lautnya melebihi 26,5°C (daerah pusat tekanan rendah di tropis)
diantara garis lintang ±5°Lintang Utara Selatan (LU/LS)menjauhi ekuator (Trewartha,
1995). Siklon tropis yang biasanya disebut dengan badai tropis merupakan badai dengan
kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon
tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut
hangat, lebih dari 26.5°C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai
kecepatan angin lebih dar 63 km/jam. Secara teknis siklon tropis didefinisikan sebagai
sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas peraian
hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angina maksimum setidaknya
mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wlayah yang meingkari pusatnya, serta
bertahan setidaknya enam jam.
Kadangkala di pusat siklon tropis rata-rata berkisar antara suatu wilayah dengan
kecepatan angina relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.
Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km. Mata siklon ini dikelilingi
dengan dinding mata, yaitu wilayah terbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16
km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angina tertinggi dan curah hujan
terbesar. Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar anatar 3 hingga 18 hari. Karena
energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau
punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki
daratan. Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu “ badai tropis”
atau “typhoon” atau “ topan” jika tebentuk di Samudra Pasifik Barat, “siklon” atau
“siklon” jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan “hurriance” jika terbentuk di
Samudra Atlantik.
Dalam siklon tropis terdapat kecepatan angin maksimum, yaitu angina permukaan
rata-rata 10 menit tetinggi yang terjadi di dalam wilayah sirkulasi siklon. Angin dengan
kecepatan tertingi ini biasanya terdapat di wilayah cincin di dekat pusat siklon, atau jika
ini memiliki mata, berada di dinding mata. Ukuran sikln tropis menyatakan diameter
wilayah yang mengalami gale force wind. Ukuran siklon tropis bervariasi, mulai dari 50

7
km (Siklon Tracy,1977) hingga 1100 km ( Typhoon Tip,1979). Daerah pertumbuhan
siklon tropis mencakup Atlantika Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat,
Samudra Hindia bagian utara dan selatan, Australia dan Pasifik Selatan. Sekitar 65%
siklon tropis terbentuk di daerah antara 10° - 20° dari ekuator, hanya sekitar 13% siklon
tropis yang tumbuh di atas daerah lintang 20°, sedangkan di daerah lintang rendah ( 0°-
10° ) siklon tropis jarang terbentuk. Daerah pertumbuhan siklon tropis dapat dibagi
menjadi 7 wilayah, wilayah ini mencakup wilayah lautan di seluruh dunia.
B. Karakteristik Siklon Tropis
Para ilmuwan Amerika Serikat ( National Center For Atmospheric Research )
memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan energy panas sekitar 50 sampai 200
exajoule setiap hari atau sekitar 1 pWatt ( 1015 watt). Sebagai perbandingan besar energi
yang dilepaskan ini sama dengan 70 kali konsumsi energy dunia dan 200 kali kapasitas
listrik dunia, atau sama dengan 10 megaton letusan bom nuklir setiap 20 menit.
C. Penyebab terjadinya Siklon Tropis
Sumber utama energi raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi
yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke
ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi
panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi
energi penggerak dari siklon tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain
seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa
udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin
kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon
tropis. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya siklon tropis dapat
dikatakan sebagai berikut :
1. Suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5o Celsius. Perairan hangat
merupakan sumber energi dari siklon tropis, sehingga ketika siklon tropis bergerak
ke daratan atau perairan dingin maka kekuatan siklon tropis akan melemah secara
drastic.
2. Suhu pada atmosfer turun drastis dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan
suhu atmosfer secara drastis tidak memungkinkan perpindahan kelembaban udara
secara konveksi.Aktifitas siklon petir (thunderstorm) yang mendorong uap air
melepaskan kandungan panasnya.

8
3. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan
Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan
merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan
siklon tropis.
4. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang
disertai dengan pumpunan angin.
5. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan
kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan siklon guntur.
6. Jarak minimum 500 km dari katulistiwa.
D. Proses terjadinya Siklon Tropis
Pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat. CDO (Central
Dense Overcast) merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat
akan awan, hujan dan siklon petir. Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata
yang berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya
tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km. Pada
siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat. Dinding
mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin dan
konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang
paling berbahaya. Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat siklon
tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah
angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.
Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis.
Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan di zona 30
derajat dari katulistiwa, yang disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ
Intertropical Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan
hujan yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.Sumber utama energi
raksasa penggerak siklon tropis berasal dari proses kondensasi yakni mengembunnya
kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang
dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi
panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari siklon
tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya
gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur

9
tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi ,
hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis. Karena angin yang
kencang tersebut membentuk pusaran maka seringkali disebut sebagai siklon tropis.
 Siklon Tropis merupakan istilah yang masih bersifat umum. Selanjutnya menurut
tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya, siklon tropis dapat
diklasifikasikan atas:
1. Depresi Tropis (Tropical Depression)
Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang
menyebabkan lingkaran awan dan siklon petir pada suatu daerah tertutup
namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin berkisar
dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang
khas.
2. Badai angin Tropis (Tropical Storm)
Pada badai kuat tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak
terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar dari 17 hingga
33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph atau 62 s/d 117
km/jam). Untuk badai angin diberikan nama-nama yang khas untuk
membedakan antara setiap kejadian siklon tropis.Untuk memberi
gambaran kekuatan dan dampak yang bisa dihasilkan oleh Siklon Tropis /
Hurricane maka dibuat pedoman skala kekuatan Hurricane. Skala yang
umum digunakan adalah Skala Saffir-Simpson, yang dibagi atas lima kelas
kategori , yakni Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Hurricane tidak
mutlak bergantung pada tingkat skala kekuatan di atas.

E. Siklus hidup Siklon Tropis Siklus hidup Siklon Tropis


Siklon tropis mempunyai daur hidup mulai dari proses pembentukannya hingga
saat kepunahannya. Siklus hidup siklon tropis dapat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:
1. Tahap Pembentukan
Ditandai dengan adanya gangguan atmosfer. Jika dilihat dari citra satelit
cuaca, gangguan ini ditandai dengan wilayah konvektif dengan awan-awan
comulonimbus. Pusat sirkulasi seringkali belum terbentuk, namun kadangkala
sudah nampak pada ujung sabuk perawanan yang membentuk spiral.

10
2. Tahap Belum Matang
Pada tahap ini wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk
sabuk perawanan melingkar (berbentuk spiral) atom membentuk wilayah yang
bentuknya relatif bulat. Intensitasnya meningkat secara simultan ditandai
dengan tekanan udara permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 MB
serta kecepatan angin maksimum yang meningkat hingga mencapai glade
(kecepatan angin ≥34 knot atau 63 km/jam). Angin dengan kecepatan
maksimum terkonser konsentrasi pada cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi
titik pusat sirkulasi terpantau jelas dan yang tampak terbentuknya mata siklon.
3. Tahap Matang
Pada tahap matang, bentuk siklon tropis cenderung stabil titik tekanan udara
minimum di pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya yang tidak
banyak mengalami fluktuasi berarti sirkulasi siklonik dan wilayah dengan gale
force wind meluas, citra satelit cuaca menunjukkan kondisi perawanan teratur
dan lebih simetris. Pada siklon tropis yang lebih kuat dapat jelas terlihat
adanya mata siklon. Fenomena ini ditandai dengan wilayah bersuhu paling
hangat di tengah-tengah sistem perlawanan dengan angin permukaan yang
tenang dan dikelilingi oleh dinding kerawanan konvektif tebal di sekelilingnya
(dinding mata). Kecuali jika siklon tropis berada di wilayah yang sangat
mendukung perkembangannya, tahap tahap matang biasanya hanya bertahan
selama kurang lebih 24 jam sebelumnya intensitasnya mulai melemah.
4. Tahap Pelemahan
Pada tahap punah pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara
meningkat dan wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan
melebar menjauh dari pusat siklon. Tahap ini dapat terjadi dengan cepat jika
siklon tropis melintas di wilayah yang tidak mendukung bagi pertumbuhan
yang, seperti misalnya memasuki wilayah perairan lintang tinggi dengan suhu
muka laut yang dingin atau masuk ke daratan titik dari citra satelit dapat
terlihat jelas bahwa wilayah konvektif siklon tropis tersebut berkurang, dan
sabuk perawanan perlahan menghilang. Waktu rata-rata yang dibutuhkan

11
sebuah siklon tropis dari mulai tumbuh hingga punah adalah sekitar 7 hari
namun variasinya bisa mencapai satu hingga 30 hari.
F. Musim Siklon di sekitar Indonesia
Menurut klimatologinya,wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis
katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis.Namun
demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayahIndonesia, dan
memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca diIndonesia. Contohnya saja,
siklon tropis Rosie (2008) yang terbentuk di sebelahbarat Banten, siklon tropis Kirrily
yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru,siklon tropis Inigo, yang pada saat masih berupa
bibit siklon sempat melintasiNusa Tenggara dan badai tropis Vamei (2001), yang diklaim
sebagai badaitropis yang terbentuk paling dekat dengan katulistiwa yaitu di
sekitarsemenanjung Malaka, tepatnya pada koordinat 1.5° LU.

Dengan menggunakan data tahun 1964 hingga 2005 untuk kejadian siklon tropis
di wilayah samudra Hindia tenggara dan tahun 1951 hingga 2006 untuk kejadian siklon
tropis di Indonesia Barat Laut, telah dilakukan perhitungan untuk mendapatkan gambaran
kejadian siklon tropis di wilayah dekat Indonesia terutama di wilayah antara 90° hingga
150° BT dan 30° LS hingga 30° LU.
A. Siklon Tropis di Sebelah Selatan Indonesia
Untuk siklus-siklon tropis di wilayah dekat Indonesia dengan history data selama
42 tahun diketahui bahwa di sebelah selatan siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan
Februari yaitu 23% kejadian dalam sebulan titik disusul kemudian dengan bulan
Maret (22%),Januari (21%),Desember (14%) dan April (11%). Namun demikian pada
bulan Juni Juli, Agustus dan September diketahui merupakan bulan-bulan yang
selama 42 tahun hampir tidak terdapat kejadian siklon tropis sama sekali.

12
Siklon tropis di wilayah ini paling sering terjadi pada bulan Februari yaitu
122kejadian selama 42 tahun, dengan rata-rata kejadian mencapai 2,9 kejadian
pertahun. Pada bulan ini kejadian siklon tropis terbanyak dialami pada tahun
1968dimana pada saat itu terjadi 7 (tujuh) kali kejadian siklon tropis. Namundemikian
ada saatnya pula di bulan Februari tidak terdapat satupun kejadiansiklon tropis seperti
pada tahun 1967, 1990 dan 2002.Bulan Desember yang merupakan bulan teraktif
kedua, selama 42 tahunterdapat 76 kejadian siklon tropis dengan nilai rata-rata sebesar
1,8 kejadianper tahun. Kondisi ekstrim pernah dialami pada tahun 1973 dimana
terdapat 6kali kejadian siklon tropis dalam satu bulan.Pada bulan Juni dan Agustus
terjadi frekuensi terkecil dimana selama 42 tahuntidak pernah sekalipun terdapat
adanya kejadian siklon tropis.

B. Siklon Tropis di Sebelah Utara Indonesia


Dengan data histori yang lebih panjang (56 tahun), diketahui bahwa wilayahdekat
Indonesia sebelah Utara siklon tropis terbanyak terjadi pada bulan Agustus dimana
20% siklon tropis terjadi pada bulan ini. Disusul kemudiandengan bulan September
(18%), Juli dan Oktober (15%).Di bulan Agustus, dengan rata-rata kejadian sebanyak
5,2 kali siklon tropis pertahun, kondisi ekstrim maksimum pernah terjadi pada tahun
1960 (13 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan) dan kondisi ekstrim minimum
terjadi ditahun 1980 (hanya terjadi 2 kali kejadian siklon tropis dalam sebulan).
Dansebaliknya dengan jumlah kejadian terkecil 13 kali dalam 56 tahun, bulanFebruari
mengalami kejadian ekstrim maksimum pada tahun 1967 dan 1976 dengan 2 kali

13
kejadian siklon tropis dan pada 45 tahun lainnya tidak mengalamisiklon
tropis sama sekali. .Pada bulan Agustus yang merupakan bulan paling sibuk bagi
pertumbuhansiklon tropis di wilayah ini, dari 323 kejadian terdapat 107 kejadian
yangberkembang menjadi badai tropis dan 81 diantaranya berkembang lebih
jauhmenjadi hurricane. Di bulan Februari yang merupakan bulan dengan
jumlahkejadian siklon tropis paling sedikit (13 kejadian), hanya terdapat satu
siklontropis yang berkembang menjadi hurricane.
C. Siklon Tropis di Indonesia
Perairan sekitar Indonesia termasuk samudra Hindia (selatan) , samudra
Hindia (Barat), atau Laut Pasifik di bagian utara kepulauan Ambon adalah tempat-
tempat yang hampir setiap tahunnya menyumbang terbentuknya siklon. Karena
terbentuknya di sekitar perairan tropis maka siklon ini disebut dengan siklon
tropis. Siklon tropis adalah bencana alam dengan efek kehancuran terbesar di
dunia tidak hanya daerah yang dilewati terkena dampaknya daerah-daerah sekitar
yang hanya terkena bagian ekornya juga akan kena imbas.
Di Indonesia, siklon tropis selalu mucul di bagian selatan setiap tahun
antara bulan Januari hingga Maret. Penyebabnya adalah tinggi suhu muka lautdi
selatan Indonesiatepatnya di timur laut Australia dan pergerakan ITCZ
(InterTropical Convergence Zone) menuju utara. Pada bulan Desember,
ITCZberada di daerah itu sehingga tekanan menjadi rendah, kemudian pada
bulanJanuari, tekanan rendah itu tak disertai keberadaan ITCZ sehingga
menjadilabil. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan rendah di barat laut
Australiadan bergerak menuju barat daya. Efek yang biasa diterima pantai selatan
Indonesia biasanya pengaruh dari ekor siklon, bukan akibat pusat badai tropisyang
berupa angin kencang,curah hujan tinggi dan tingginya gelombang muka laut.
Siklon itu ada fasenya sekitar 10 hari sampai 2 minggu hingga 3
mingguan.Anomali kemunculan siklon tropis di wilayah Indonesia terjadi tanggal
1-2 desember 2004 yang bertepatan dengan kecelakaan pesawat Lion Air di Solo.
Penyebab munculnya siklon tersebut adalah adanya siklon utara di wilayah
Filipina yang ekornya melintas sekuator. Anomali lintas ekuator ini baru pertama
kali terjadil. Dengan perubahan iklim global dimungkinkan adanya global
warming yang berakibat tertahannya energiradiasi matahari di atmosfir bumi.

14
Energi tersebut menjadi energi kinetik atau gerak yang memungkinkan adanya
gejala cross equatorial (lintas ekuator) tersebut.Badai tropis ini akan
mempengaruhi curah hujan di kepulauan Indonesiapada umumnya. Sedangkan
gelombang besar akibat angin yang bertiup kencang, dapat terjadi di pantai-pantai
yang berdekatan dengan pusat badai.Fenomena alam ini terjadi sepanjang tahun,
pada lokasi yang berbeda beda,tergantung pada posisi matahari/musim. Tidak ada
keterkaitan badai tropis dan tsunami,sebab gelombang badai di bangkitkan oleh
kondisi cuaca ekstrim yang umumnya menyertai pergerakan oleh suatu siklon.
Pergerakan siklon tropis di atas laut dan dapat menyebabkan permukaan lautan
dingin sekali, yang dapat mengakibatkan terbentuknya siklon berikutnya.
Penyebab utama pendinginan adalah naiknya air dingin dari laut dalam menuju
pusaran angin ribut yang menyebabkan strong membangun dirinya sendiri di atas
permukaan laut titik pendinginan lainnya mungkin terjadi karena hujan deras titik
laut lapisan permukaan cover badai boleh juga berperan dalam pendinginan lautan,
dengan perlindungan permukaan lautan dari sinar matahari yang langsung sebelum
dan sesudah badan 5 titik suhu efek ini dapat bersatu menyebabkan temperatur
permukaan laut yang luas turun drastis hanya dalam beberapa hari. Para ilmuwan
Amerika Serikat memperkirakan bahwa siklon tropis melepaskan energi panas
sekitar 50 sampai 200 exajoule setiap hari atau sekitar 1 PW (1015 Watt) titik
sebagai perbandingan besar energi yang dilepaskan ini sama dengan 70 kali
konsumsi energi dunia dan 200 kali kapasitas listrik dunia, atau sama dengan 10 m
letusan bom nuklir setiap 20 menit.
G. Siklon Tropis yang Pernah Terjadi di Indonesia
A. Siklon Tropis Jacob
Siklon tropis terbentuk ketika siklon tropis George masih aktif, siklon ini
terbentuk di daerah barat laut Kimberly sekitar 13.1 LS dan 108.9 BT pada 6
Maret 2007, dan kemudian punah pada 12 Maret 2007. Siklon tropis Jacob ini
tumbuh dengan variasi kategori dari satu hingga tiga titik sebelum siklon ini
tumbuh sudah teridentifikasi tanggal 2 Maret 2007 dengan tekanan 100 hPa
kecepatan angin di sekitarnya mencapai 345 knot. Arah pergerakan siklon
menuju Pulau Christmas sampai 7 Maret, kemudian pada 8 Maret siklon tropis
Jacob bergerak ke arah tenggara. Siklon tropis cocok mencapai kategori 2 pada 7

15
Maret jam 18.00 UTC ditandai dengan kecepatan anginnya di atas 55 knots dan
pada 8 Maret siklon tropis cocok lemas saat berbelok menuju pantai Australia titik
siklon tropis cocok mencapai kategori 3 pada 9 Maret tetapi kembali melemah
pada keesokan harinya. Pelemahan ini harus berlanjut hingga 11 Maret dan saat
memasuki daratan pada 12 Maret hingga akhirnya. Siklon tropis memiliki jarak
paling dekat dengan Jakarta tanggal 7 Maret 2007 dengan jarak sekitar 700 km.
H. Dampak Siklon Tropis
1. Dampak Positif
Walaupun banyak kerugian yang timbul akibat siklon tropis, secara global
siklon tropis sangat di perlukan untuk menjaga keseimbangan panas atmosfer
bumi dengan cara memindahkan pans, dan kelembapan yang tinggi di daerah
tropis ke wilayah subtropis dan kutub yang lebih dingin.
Pada bebrapa situasi khusus, siklon tropis membawa dampak positif bagi
wilayah-wilayah yang terkena dampaknya. Di wilayah jepang, sebagian besar
curah hujan yang turun merupakan dampak dari typhoon. Hurricane Camille
mengakhiri kondisi kekeringan dan kesulitan ar pada daerah-daerah yang di
lewatinya.
2. Dampak Negatif
Siklon tropis matang rata rata dapat melepaskan energi panas hingga 6 x
10¹⁴watt, sebanding dengan 200 kali rata rata total produksi perusahaan listrik
seluruh dunia atau sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20
menit.Energi merusak siklon tropis dapat menimbulkan pusaran angin
berkecepatan tinggi, hujan deras dan badai petir yang berpautan menghasilkan
bencana dahsyat berupa tornado, banjir, dan tanah longsor yang sering menyerang
populasi manusia secara periodik sehingga menciptakan bencana yang sangat
dahsyat dan menghancurkan ribuan bangunan baik perumahan penduduk maupun
fasilitas umum. Siklon tropis pada lautan terbuka akan menimbulkan gelombang
tinggi, hujan deras dan angin berkecepatan tinggi, sehingga mengganggu jadwal
pelayaran bahkan menenggelamkan kapal-kapal.
Siklon tropis yang bergerak ke arah daratan dapat menyebabkan kerusakan
langsung lewat empat macam cara, yakni :

16
1. Kekuatan angin hurricane dapat menghancurkan mobil, bangunan,
jembatan, dan sebagainya. Kekuatan angin dapat menerbangkan
berbagai macam benda yang dapat menghantam penduduk yang berada
di daerah terbuka.
2. Bencana terburuk dari siklon tropis disebabkan oleh melonjaknya
gelombang laut. Gelombang laut tinggi akan masuk ke daratan dan
menyeret penduduk yang berada di kawasan pantai. Sekitar 80%
korban tewas akibat badai tropis disebabkan terjangan gelombang laut.
3. Aktifitas badai petir pada siklon tropis menimbulkan hujan lebat.
Sungai dan saluran air akan meluap, jalan-jalan tidak dapat dilewati,
dan dapat disusul oleh tanah longsor.
4. Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di
berbagai tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat
menyebabkan kerusakan serius.
Siklon tropis yang melewati daratan dapat menyebabkan kerusakan
diantaranya:
1. Angin kencang pada badai dapat menyebabkan kerusakan sarana.
umum, angkutan, bangunan, jembatandansebagainya.
2. Siklon tropis menyebabkan kenaikan muka laut dan naiknya
gelombang air lautsehingga menyebabkan banjir di daerah pesisir.
3. Aktivitas badai kilat pada saat terjadi siklon tropis menyebabkan
meningkatnya intensitas curah hujan sehingga sungai dan saluran air
akan meluap, jalan-jalan tidak dapat dilewati, dan dapat disusul
oleh tanah longsor.
4. Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di
berbagai tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat
menyebabkan kerusakan serius.
I. Kaitan antara Suhu dan Tekanan terhadap Siklon Tropis
A. Hubungan suhu terhadap Siklon Tropis
Akhir-akhir ini kondisi suhu di seluruh dunia mengalami peningkatan
akibat adanya perubahan iklim, tidak terkecuali Suhu Permukaan Laut (SPL). SPL
merupakan parameter yang penting dalam suatu perairan. Perubahan sedikit pada

17
SPL akan berdampak besar pada lingkungan, seperti pada kejadian siklon tropis.
Siklon tropis merupakan sebuah badai sirkuler dengan skala yang besar
diameternya mencapai 155 km dan kecepatan angin mencapai 93 km/jam. SPL
yang tinggi merupakan salah satu penyebab terbentuknya siklon tropis. Selain itu
juga disebabkan tekanan yang rendah dan kecepatan angin maksimum pada saat
terjjadi siklon tropis. Perairan selatan Jawa merupakan salah satu titik tumbuh
siklon tropis di bagian selatan Samudera Hindia (Southern Hemisphere), sehingga
dampaknya akan sangat besar terhadap wilayah Indonesia, khususnya bagian
selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi SPL, tekanan
udara dan kecepatan angin di perairan selatan Jawa dan sekitarnya mulai tahun
2002 hingga 2014; Mengetahui karakteristik siklon tropis di perairan selatan Jawa
selama tahun 2002 hingga 2014 dan Mengetahui hubungan SPL, tekanan udara
dan kecepatan angin dengan kejadian siklon tropis. Hasil penelitian menunjukkan
kondisi SPL, tekanan udara dan kecepatan angin di perairan selatan Jawa dan
sekitarnya dari Juli 2002 hingga Desember 2014 sangat bervariasi, dimana pada
tahun 2006 dan 2010 SPL dan tekanan menunjukkan pola yang menyimpang
akibat pengaruh perubahan iklim ENSO dan IOD. Siklon tropis selama periode
pengamatan terjadi sebanyak 29 kali dengan skala kekuatan terbesar adalah siklon
kategori 5. Selama periode pengamatan intensitas kekuatan siklon mengalami
peningkatan, sedangkan masa hidup (lifetime) siklon tropis mengalami penurunan
dan terbanyak terjadi pada musim barat hingga peralihan I. Hasil uji korelasi dan
regresi pada masing-masing parameter menunjukkan pengaruh dan hubungan
yang kuat pada skala kekuatan siklon. Sedangkan pada masa hidup siklon, korelasi
dan regresi yang kuat pada parameter tekanan udara minimum dan
kecepatan angin maksimum.
B. Hubungan Tekanan terhadap Siklon Tropis
Pada fenomena Siklus Tropis, tekanan ini berkaitan dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer atau tekanan udara adalah dorongan pada permukaan
bumi atau semua yang disentuh oleh udara.Ini adalah gaya yang diberikan pada
permukaan oleh udara yang ada di atasnya, saat gravitasi menariknya ke bumi.
Tekanan atmosfer umumnya diukur dengan barometer yang di terdapat kolom
merkuri dalam tabung gelas. Merkuri akan naik atau turun ketika berat atmosfer

18
berubah.Atmosfer (atm) adalah satuan ukurannya, di mana satu atmosfer adalah
1.013 milibar, atau 760 milimeter merkuri.Tekanan atmosfer juga digunakan
sebagai indikator cuaca.
Rumus tekanan atmosfer :
P= ρ x g x h
Keterangan :
P= tekanan udara (atm, N/m2, Pa)
ρ= massa jenis zat (kg/m3 atau gr/cm3)
g= gravitasi bumi (9,8 m/s2 atau 10 m/s2)
h=tinggi zat cair (m,cm)

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklon tropis adalah sistem angin pusaran yang biasanya terbentuk di lautan
dimana suhu permukaan lautnya melebihi 26,50 C (daerah pusat tekanan rendah di tropis)
diantara garis lintang ±5° Lintang Utara Selatan (LU/LS) menjauhi ekuator menurut
Trewartha (1995). Siklon tropis memiliki radius rata-rata mencapai 150 hingga 200 km
dan memiliki puisaran angin kencang di tengah/porosnya.
Penyebab siklon tropis ada beberapa macam diantaranya angin siklon, suhu air
laut dan kondisi atmosfer di sekitar lokasi yang mendukung terbentuknya siklon tropis ini.
Pembentukan siklon tropis memiliki beberapa. tahapan yang harus semua terpenuhi untuk
terjadinya siklon tropis.Siklon tropis memiliki dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya yaitu dengan adanya siklon tropis ini akan menimbulkan keseimbangan panas
di udara. Sedangkan untuk dampak negatifnya yaitu pada daerah yang terjadi siklon tropis
terutama di daerah laut maka akan menimbulkan gelombang laut yang tinggi pada
daerah tersebut.
B. Saran
Materi mengenai siklon tropis yang penulis paparkan dalam makalah ini hanyalah
sebagian kecil dari pemahaman penulis. Oleh karenanya, penulis mengharapkan pembaca
untuk membaca lebih banyak referensi mengenai siklon tropis untuk mendapatkan ilmu
yang lebihluas. Penulis juga menerim masukkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan penulis nantinya.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/418126188/MAKALAH-SIKLON-TROPIS(di akses
pada 14 Februari 2024. Pada 14.32)
https://adeputrasetiawansyahblog.wordpress.com/2016/04/27/89/ ,(di akses pada 14
Februari 2024. Pada 16.30)
https://web.meteo.bmkg.go.id/id/component/content/article/37-siklon-tropis/274-dampak-
siklon-tropis (di akses pada 16 Februari 2024. Pada 17.03)
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/12/073000365/apa-yang-dimaksud-dengan-
tekanan-atmosfer-berikut-penjelasannya (di akses pada 16 Februari 2024.Pada 17.08)

21

Anda mungkin juga menyukai