Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA

“PENANGANAN DAN MITIGASI BENCANA ANGIN PUTING


BELIUNG”

Disusun Oleh :

Erlina Rosida (PO.71.20.4.16.001)


Fitri Purnamasari (PO.71.20.4.16.016)
Gusmilasari (PO.71.20.4.16.017)
Lenny Alfiani (PO.71.20.4.16.018)
Yolanda Alfurqonia I.P (PO.71.20.4.16.037)

Kelompok : III
TINGKAT : II (D4 KEPERAWATAN)
DOSEN PEMBIMBING :
Sukma Wicaturatmashudi, S.Kp., M.Kep., Sp. KMB

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2018

1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Bencana “Penanganan dan Mitigasi Bencana Angin Putting Beliung” dengan
tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, Kami membutuhkan saran dan kritik dari
pembaca agar dapat lebih baik lagi di kemudian hari.

Akhir kata Kami berharap semoga makalah tentang Penanganan dan Mitigasi
Bencana Angin Putting Beliung ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh pembaca.

Palembang, April 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 7
2.1 Bencana Angin Puting Beliung ............................................................................................................ 7
2.2 Ciri - ciri Angin Puting Beliung ........................................................................................................... 9
2.3 Tanda - tanda yang mendahului Angin Puting Beliung .................................................................... 9
2.4 Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung .................................................................................... 10
2.5 Dampak yang Ditimbulkan Angin Puting Beliung .......................................................................... 11
2.6 Antisipasi dan Penanggulangan Angin Puting Beliung ................................................................... 11
2.7 Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung ........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua benua yaitu
Benua Asia dan Benua Australia, serta berada di antara dua samudera yaitu Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik. Letak geografis Indonesia tersebut mempunyai pengaruh terhadap
perubahan angin asia dan angin australia yang selalu berganti arah dua kali selama setahun,
hal ini terjadi karena mengikuti pergeseran matahari ke arah utara/selatan garis khatulistiwa.
Sehingga wilayah Indonesia mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Perubahan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya disebut masa peralihan antar
musim atau lebih dikenal dengan musim pancaroba.
BMKG melalui Peraturan Kepala BMKG Nomor Kep.009 Tahun 2010 menjelaskan
bahwa Cuaca Ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Bencana Alam yang
ditimbulkannya adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Pada musim pancaroba cuaca di wilayah Indonesia terkadang tak mudah di prediksi.
Dimana pada musim pancaroba kerap terjadi cuaca ekstrim, seperti; hujan badai, hujan es,
petir, angin kencang, angin puting beliung, banjir dan longsor serta gelombang laut yang
tinggi. Kejadian cuaca ekstrim ini terjadi di hampir seluruh Indonsia selama bulan-bulan
musim peralihan. Kejadian cuaca ekstrim pada musim pancaroba yang paling banyak adalah
bencana angin puting beliung. Musim pancaroba biasanya suhu udara berubah menjadi lebih
panas dan gerah, disertai datangnya angin kencang, terjadinya awan gelap yang relative
singkat serta hujan deras (kadang-kadang ada hujan butiran es).
Angin puting beliung sering terjadi diwilayah Indonesia pada bulan-bulan peralihan
musim kemarau/hujan (pancaroba). Hal ini terjadi karena proses perubahan arah angin asia
dan angin Australia yang terjadi dua kali setahun. Perubahan arah angin regional tersebut
akan mempengaruhi kestabilan beda tekanan udara permukaan dan lapisan atas yang cukup

4
besar sehingga menimbulkan daya sedot udara dari permukaan ke lapisan atas yang kuat.
Namun area kejadian angin puting beliung pada umumnya sangat lokal dan dalam waktu
yang singkat. Tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung, antara lain; (1) Sehari
sebelumnya udara malam hari terasa panas dan gerah, (2) Pada pagi hari langit cerah dan
sekitar pukul 10.00 pagi ada pertumbuhan awan gelap yang cepat, (3) Terbentuk awan gelap
Cumulusnimbus (Cb) yang bentuk awannya seperti bunga kol, (4) Angin dingin mulai
berhembus dan ranting serta daun pepohonan disekitar mulai bergoyang kencang, (5) Angin
dingin semakin lama semakin kencang dan terjadilah angin ribut (puting beliung).
Cuaca ekstrim pada musim pancaroba terutama puting beliung, proses terjadinya dalam
waktu yang singkat dan dadakan. Sehingga ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
mengurangi resiko/dampak kerugian yang ditimbulkannya, yaitu dengan pemahaman
tentang mitigasi bencana alam cuaca ekstrim.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrim adalah serangkaian kegiatan pemberian informasi
sesegera mungkin kepada masyarakat yang berisikan tentang prediksi peluang terjadinya
cuaca ekstrim. Sebagai institusi pemerintah yang mempunyai tugas mengelola dan
menganalisa kondisi iklim dan cuaca, peran BMKG dalam hal mitigasi bencana alam
ekstrim sangat diperlukan. BMKG telah membuat informasi peringatan dini cuaca ekstrim
yang update tiap hari di wilayah Indonesia dan disebarkan melalui Website BMKG
(www.bmkg.go.id), media cetak dan elektonik.
Oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana angin itu akan berubah menjadi
bencana, sehingga kita bisa mengantisipasi dengan cepat, sehingga bisa mengurangi resiko
bencana. Maka dalam makalah ini akan di bahas mengenai apa itu angin puing beliung, apa
tindakan yang harus dilakukan bila akan terjadi angin putting beliung serta bagaimana
mitigasi bencana angin puting beliung sebelum dan setelah bencana terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan bencana angin puting beliung ?
2. Apa ciri-ciri angin puting beliung ?
3. Apa tanda-tanda yang mendahului angin puting beliung ?
4. Apa penyebab terjadinya angin puting beliung ?
5. Bagaimana dampak yang ditimbulkan angin puting beliung ?

5
6. Bagaimana antisipasi dan penanggulangan angin puting beliung ?
7. Bagaimana mitigasi bencana angin puting beliung sebelum, saat dan setalah terjadi
bencana ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi bencana angin puting beliung
2. Mengetahui ciri-ciri angin puting beliung
3. Mengetahui tanda-tanda yang mendahului angin puting beliung
4. Mengetahui penyebab terjadinya angin putting beliung
5. Mengetahui dampak yang ditimbulkan angin puting beliung
6. Mengetahui antisipasi dan penanggulangan angin puting beliung
7. Mengetahui mitigasi bencana angin puting beliung sebelum, saat dan setalah terjadi
bencana

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bencana Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk
hubungan antara awan kumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus
dengan permukaan tanah. Angin puting beliung muncul dalam banyak ukuran namun
umumnya berbentuk corong kondensasi yang terkihat jelas yang ujungnya yang menyentuh
buimi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Tornado adalah angin kencang yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam
yang berlangsung 5-30 menit akibat adanya perbedaan tekanan yang sangat besar dalam area
skala yang sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan cumulunimbus (Cb)
Penyebab alam terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan
dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga
karena didalam awan terjadi arus udara naik keatas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik
air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada
siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari
disiang hari tumbuh awan secara vertical, selanjutnya didalam awan tersebut terjadi
pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan udara yang tinggi. Arus udara yang
turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan
berjalan secara acak.
Kebanyakan puting beliung mempunyai angin salju 175 km/j atau kurang, dengan lebar
250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum lenyap. Walau
bagaimanapun , setengah putting beliung mempunyai salju 480km/j, dengan lebar lebih dari
1,6 km, dan boleh bergerk melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal dan berlapis-lapis (awan
Cb) dekat dengan permukaan bumi, dimana jenis awan ini biasanya berbentuk bunga kol dan
pertumbuhannya menjulang vertikal sampai pada ketinggian lebih dari 30.000 ft, dan bisa
juga berasal dari multi sel awan, dengan luasan area horizontalnya sekitar 0-5 Km

7
Angin puting beliung kejadiannya singkat antara 3-5 menit setelah itu diikuti angin
kencang yang berangsur-angsur kecepatannya melemah.
Angin puting beliung biasanya mempunyai kecepatan dapat mencapai 40-50 Km/jam
atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena badai yang
sering melanda di negara Amerika, Australia, Filipina, Jepang, Korea maupun China. Jadi
wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata, sedangkan angin kencang
dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan
rata-rata 20-30 knot.
Putting beliung ini biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau pada saat cuaca
hujan atau di musim hujan yang hujannya masih banyak terjadi pada siang hari atau malam
hari, karena memang fenomena nya selalu terjadi setelah lepas pukul
13.00 – 17.00 waktu setempat, namun demikian tidak menutup kemungkinan dapat
terjadi pada malam hari.

Gambar Ilustrasi angin puting beliung

Gejala Awal Terjadinya Puting Beliung adalah:


1. Udara terasa panas dan gerah
2. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (Cu)-(awan putih yang
bergerombol yang berlapis-lapis)

8
3. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas
berwarna abu-abu menjulang tinggi yang yang secara visual seperti bunga kol.
4. Awan tiba-tiba berubah warna dari warna putih menjadi warna hitam pekat (awan Cb).
5. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang
sedah menjulang.
6. Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar
1 jam, oleh karena itulah masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.

2.2 Ciri - ciri Angin Puting Beliung


a. Kejadiannya singkat, antara 3 hingga 10 menit, setelah itu diikuti angin kencang yang
kecepatannya berangsur melemah.
b. Kecepatan angin lesus adalah 45 hingga 90 km/jam.
c. Terjadi di tempat dengan radius jangkuan 5 hingga 10 km.
d. Terjadi di musim pancaroba dan sebagian kecil di musim hujan, saat hujan di siang atau
sore hari.
e. Terjadi antara jam 13 hingga 17.

2.3 Tanda - tanda yang mendahului Angin Puting Beliung


a. Sehari sebelumnya udara pada malam dan pagi terasa panas, sumuk, pengap.
b. Sekitar jam 10 pagi terlihat awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut
ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abuabu menjulang
tinggi seperti bunga kol.
c. Selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
d. Jika ranting pohon bergoyang, maka hujan dan angin kencang akan datang.
e. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
f. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras, apabila
hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri.
g. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, yang merupakan pertanda hujan lebat dan
angin kencang akan terjadi.

9
h. Pada musim penghujan, jika 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan, kemungkinan
hujan deras yang pertama kali turun akan diikuti oleh angin kencang baik yang termasuk
dalam kategori puting beliung atau angin kencang yang memiliki kecepatan lebih rendah.

2.4 Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung


Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting
beliung. Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi
matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus
udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara
tiba-tiba dan berjalan secara acak.
Adapun tanda-tanda akan adanya angin puting beliung adalah :
1. Biasanya kalau ada suhu udara sangat panas terutama satu hari sebelumnya udara panas
pada malam hari ini patut di waspadai karena kalau tidak hujan ada angin kencang.
2. Pada pagi hari sekitar sebelum pukul 12 terlihat tumbuh awan yang berlapis-lapis dan
diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas
berwarna abu-abu menjulang tinggi. Apalagi kalau angin tersebut sangat hitam kelabu
maka biasanya hujan dan anginpun tiba.
3. Awan yang berlapis tersebut proses berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah
warna menjadi hitam sangat gelap, seperti penjelasan poin 2.
4. Di sekitar rumah anda banyak pohon coba amati dan perhatikan pepohonan tersebut,
apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang sangat cepat. Biasanya tidak akan
lama lagi hujan dan angin kencang pun akan tiba.
5. Selanjutnya udara dingin terasa disekitar kita ketika langit gelap gulita mendung berwarna
hitam gelap dan pepohonan sudah menampakkan bergoyang.
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan sangat deras, kalau
hujan gerimis maka angin kencang masih jauh dari linkungan kita.
7. Adanya sambaran petir yang cukup keras meski tidak hujan, apabila kejadian tersebut
dirasakan oleh kita maka tidak menutup kemungkinan hujan lebat dan petir serta angin
kencang akan terjadi.

10
8. Adanya hujan sangat lama hingga berhari-hari maka bisa menimbulkan angin puting
beliung, jangankan hanya hujan 1 jam saja angin sudah kencang.

2.5 Dampak yang Ditimbulkan Angin Puting Beliung


Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan kerugian bagi
manyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Bencana angin puting beliung bila
menimbulkan korban dan kerusakan pada bangunan infrastruktur, hal ini tergantung dari
skala intensitas angin. Semakin tinggi intensitas angin maka akan semakin berat tingkat
kerusakan yang ditimbulkan Angin puting beliung yang terjadi di indonesia memiliki skala
intensitas antara F1 dan F0, yang digolongkan pada tornado lemah.
Kerusakan yang dilimbulkan diantaranya:
1. Menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan
2. Merusak jaringan listrik
3. Mengangkat dan memindahkan benda-benda yang tidak stabil
4. Membahayakan keselamatan
5. Mengakibatkan banjir

2.6 Antisipasi dan Penanggulangan Angin Puting Beliung


Antisipasi adanya angin puting beliung, antara lain sebagai berikut:
1. Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk
mengurangi beban berat pada pohon tersebut.
2. Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat mudah
sekali terhempas, sedangkan pada rumah yang permanent, kecil kemungkinan terhempas.
3. Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak
mendekati daerah awan gelap tersebut
4. Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut
sangat cepat
5. Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut
seperti pohon asem, pohon beringin dsb. Adapun upaya penanggulangan angin puting
beliung adalah sebagai berikut :
a. Sebelum Datangnya Angin

11
1. Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca
setempat
2. Waspadalah terhadap perubahan cuaca
3. Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.
4. Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut:
5. Langit gelap, sering berwarna kehijauan.
6. Hujan es dengan butiran besar
7. Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar
8. Suara keras seperti bunyi kereta api cepat
9. Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan ( bunker ) bila ada angin topan mendekat
b. Saat Datangnya Angin
1. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker)
2. Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah,
rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda
harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk
menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman,
basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak
terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah,
jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan.
Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung
semakin aman. Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk
melindungi kepala dan leher anda. Jangan pernah membuka jendela.
3. Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan
kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah
disebutkan di atas.
4. Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang
anda harus lakukan adalah sebagai berikut:
 Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan
lengan anda

12
 Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan
lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah
 Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan
kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang
bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat
perlindungan terdekat.
 Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini
dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.

2.7 Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung


Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana angin puting :
1. Membuat sruktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap
gaya angin
2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin
khususnya di daerah yang rawan angin topan
3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari
serangan angin topan.
4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
6. Pengamanan/perlakuan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat
membahayakan diri atau arang lain disekitarnya.
7. Kesiap-siagaan dalam menghadapi angin puting beliung, mengetahui bagaimana cara
penyelamatan diri
8. Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar terikat dibangun secara kuat sehingga
tidak diterbangkan angin.
9. Untuk para nelayan, supaya menembatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.

13
Mitigasi Bencana Puting Beliung
1. Sebelum bencana:
 Perlu dilakukan sosialisasi mengenai puting beliung agar masyarakat memahami dan
mengenal puting beliung, baik definisi, gejala awal, karakteristik, bahaya, dan
mitigasinya
 Menyusun peta rawan bencana puting beliung berdasarkan data historis
 Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh serta tidak
membiasakan memarkir kendaraan di bawah pohon besar
 Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap dan
menggantung
 Mengembangkan sikap sadar informasi cuaca dengan selalu mengikuti informasi
prakiraan cuaca atau proaktif menanyakan kondisi cuaca kepada instansi yang
berwenang
 Penyiapan lokasi yang aman untuk tempat pengungsian sementara
2. Saat bencana:
 Segera berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin kencang
menerjang
 Jika memungkinkan segeralah menjauh dari lokasi kejadian karena proses terjadinya
puting beliung berlangsung sangat cepat
 Jika saat terjadi puting beliung kita berada di dalam rumah semi permanen/rumah kayu,
hingga bangunan bergoyang, segeralah keluar rumah untuk mencari perlindungan di
tempat lain karena bisa jadi rumah tersebut akan roboh
 Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik
 Ancaman puting beliung biasanya berlangsung 5-10 menit, sehingga jangan terburu-
buru keluar dari tempat perlindungan yang aman jika angin kencang belum benar-benar
reda
3. Setelah Bencana:
 Melakukan koordinasi dengan berbagai pelaksana lapangan dalam pencarian dan
pertolongan para korban
 Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat

14
 Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat di dekat lokasi
bencana atau menggunakan rumah penduduk untuk pengobatan dan dapur umum
 Melakukan koordinasi bahan bantuan agar terdistribusi tepat sasaran dan sampai kepada
mereka yang benar-benar membutuhkan dan menghindari para oknum yang
memanfaatkan situasi
 Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolonga
 Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan estimasi kerugian material.

15
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut:

1. Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

2. Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh nya awan Cb
(Cumulonimbus) yang terdiri dari 3 fase, yaitu: Fase Tumbuh, Fase Dewasa dan Fase
Punah.

3. Penyebab terjadinya angin puting beliung yaitu udara panas dan dingin bertemu, sehingga
saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Arus udara yang turun dengan kecepatan
yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

4. Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan kerugian bagi
manyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Semakin tinggi intensitas angin maka akan
semakin berat tingkat kerusakan yang ditimbulkan Angin puting beliung.

5. Mitigasi bencana angin puting beliung dapat dilakukan sebelum terjadi bencana, saat terjadi
bencana dan setelah terjadi bencana.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28669768/Makalah_MITIGASI_BENCANA_ANGIN_PUTING_BE
LIUNG_DI_N USA_TENGGARA_TIMU.Diakses tanggal 3 Maret 2018.

http://pintergeografi.blogspot.co.id/2014/04/mitigasi-bencana-puting-beliung.html?m=1.Diakses
tangal 3 Maret 2018

http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Publikasi/Artikel/MITIGASI_BENCANA_ALA
M_MUSIM_PERALIHAN-PANCAROBA.bmkg.Diakses tanggal 3 Maret 2018.

17

Anda mungkin juga menyukai