Realisa Mutiara Peutri Riska Agistia Hardiyanti Rita Sukmawati Roudhotul Fauziah Septian Alfariksyah Definisi Gempa Bumi Gempa bumi merupakan peristiwa dimana terjadi guncangan di bumi yang diakibatkan adanya tumbukan antar lempeng yang dikenal dengan aktivitas tektonik, patahan akibat aktivitas gunungapi atau yang disebut aktifitas vulkanik maupun runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat dari aktivitas gunung api dan runtuhan batuan memiliki kekuatan yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan gempa akibat aktivitas tektonisme sehingga efek atau tingkat kerusakan yang timbul juga relatif lebih kecil (Bakornas PB, 2007). Guncangan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi biasanya menimbulkan kerusakan baik pada struktur tanah dan apa yang ada diatasnya seperti rumah, jalan raya, dan lain sebagainya. Kerusakan akibat gempa bumi semakin parah apabila diikuti oleh tsunami yang terjadi akibat gempa bumi yang terjadi di bawah laut yang membuat gelombang besar yang datang menerpa daratan yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah dan memakan banyak korban jiwa. Jenis Dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi 1. Gempa Vulkanisme 2. Gempa Runtuhan (guguran) 3. Gempa Tektonik 4. Ledakan Nuklir Kerusakan-kerusakan Yang Terjadi Akibat Gempa Bumi Peristiwa-peristiwa bencana gempa bumi selalu menimbulkan kerugian, baik berupa kerusakan infrastruktur, maupun korban jiwa. Sedangkan kerusakan-kerusakan yang umumnya terjadi sebagai gempa bumi antara lain : Kerusakan jalan karena terjadi keretakan, patah, terpotong, mengalami keamblasan, longsor dipinggir jalan, aspal terkelupas dan sebagainya. Kerusakan jembatan akibat terpotongnya konstruksi jembatan dengan jalan. Jalan yang menghubungkan jembatan mengalami ambles, kontruksi jembatan rusak (patah, bengkok, miring, putus), pondasi jembatan ambles kedalam tanah, dll. Kerusakan bangunan dopusat perekonomian dan pemerintahan seperti perkotaan, pusat perdagangan dan perkantoran. Bangunan-bangunan hancur berantakan akibat guncangan gempa. Turun atau amblesnya permukaan tanah hingga mengakibatkan permukaan tanah tersebut lebih rendah dari permukaan air laut dan menjadi tergenang oleh air laut. Contoh fenomena ini adalah guncangan gempa bumi dipulau Nias pada tanggal 28 Maret 2005 yang menyebabkan Desa Bozihena turun kurang lebih 1 meter. Selain kerusakan fisik dan banyaknya korban jiwa, pengaruh khusus lainnya yang merugikan sebagai akibat dari gempa bumi, antara lain : Menimbulkan dampak terhadap kesehatan umum : Luka karena retak tulang merupakan masalah yang menyebar secara luas. Rusaknya kondisi-kondisi sanitasi yang mengakibatkan terjadinya wabah penyakit. Tidak Tersedianya cadangan air : kemungkinan terjadinya masalah serius yang disebabkan karena rusaknya sistem-sistem air, pencemaran air sumber mata air yang terbuka, dan perubahan skema air. Metode pengurangan resiko gempa bumi Paradigma Pengurangan Risiko bencana bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan menekan risikoakibat dari terjadinya bencana. Hal terpenting dalam pendekatan ini adalah memandang masyarakat sebagai subyek, bukan obyek dari penanggulangan bencana dalam proses pembangunan. Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Upaya Mitigasi Guna Mengurangi Dampak/Risiko Bencana Gempabumi Diantaranya : membangun bangunan vital/strategis atau bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi banyak manusia di wilayah rawan gempabumi menggunakan konstruksi yang tahan terhadap gempa, tidak membangun permukiman dan aktifitas penduduk diatas, pada atau dibawah tebing, tidak mendirikan bangunan diatas tanah timbunan yang tidak memenuhi tingkat kepadatan yang sesuai dengan daya dukung tanah terhadap konstruktur bangunan diatasnya, pemetaan mikrozonasi di wilayah rawan gempabumi, perlu adanya RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) dan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang dituangkan dalam peraturan daerah yang berwawasan dan mempertimbangkan aspek kebencanaan sehingga prinsip bangunan berkelanjutan dapat tercapai, membangun kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah melalui pelatihan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi, menyiapkan alur dan tempat evakuasi bencana, menyelenggarakan pendidikan dini melalui jalur pendidikan formal dan non- formal tentang gempabumi dan bahayanya di wilayah rawan gempabumi menghadapi berbagai bencana. Petunjuk Perencanaan Darurat Persiapan Untuk Keadaan Darurat Menentukan tempat-tempat berlindungan yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya dikolong meja. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya : Lampu senter berikut baterai cadangannya Air minum Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya. Makanan yang tahan lama seperti biscuit Sejumlah uang tunai Buku tabungan Korek api Lilin Helm Pakaian dalam Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari Tsunami. Sebelum Terjadi Gempa Bumi: A. Kunci Utama Mengenali apa yang disebut gempa bumi Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll) Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi. B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung Belajar melakukan P3K Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran; Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi. C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu dll). E. Alat yang harus ada di setiap tempat Kotak P3K Senter/lampu baterai Radio Makanan suplemen dan air. Saat Terjadi Gempa Bumi : A. Jika Anda berada di dalam bangunan Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan. B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah. C. Jika Anda sedang mengendarai mobil Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Jika Anda tinggal atau berada di pantai Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. D. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran. Setelah Terjadi Gempa Bumi: A. Jika Anda berada di dalam bangunan Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda. B. Periksa lingkungan sekitar Anda Periksa apabila terjadi kebakaran. Periksa apabila terjadi kebocoran gas. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll) C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan. D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada. E. Mendengarkan informasi. Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.