Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 4 :

Nur Salsabilah Aini


Realisa Mutiara Peutri
Riska Agistia Hardiyanti
Rita Sukmawati
Roudhotul Fauziah
Septian Alfariksyah
Definisi Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan peristiwa dimana terjadi guncangan
di bumi yang diakibatkan adanya tumbukan antar lempeng yang
dikenal dengan aktivitas tektonik, patahan akibat aktivitas
gunungapi atau yang disebut aktifitas vulkanik maupun runtuhan
batuan. Kekuatan gempabumi akibat dari aktivitas gunung api dan
runtuhan batuan memiliki kekuatan yang relatif lebih kecil
dibandingkan dengan gempa akibat aktivitas tektonisme sehingga
efek atau tingkat kerusakan yang timbul juga relatif lebih kecil
(Bakornas PB, 2007).
Guncangan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi
biasanya menimbulkan kerusakan baik pada struktur tanah dan apa
yang ada diatasnya seperti rumah, jalan raya, dan lain sebagainya.
Kerusakan akibat gempa bumi semakin parah apabila diikuti oleh
tsunami yang terjadi akibat gempa bumi yang terjadi di bawah laut
yang membuat gelombang besar yang datang menerpa daratan
yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah dan memakan
banyak korban jiwa.
Jenis Dan Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
1. Gempa Vulkanisme
2. Gempa Runtuhan (guguran)
3. Gempa Tektonik
4. Ledakan Nuklir
Kerusakan-kerusakan Yang Terjadi Akibat Gempa
Bumi
Peristiwa-peristiwa bencana gempa bumi selalu menimbulkan kerugian,
baik berupa kerusakan infrastruktur, maupun korban jiwa.
Sedangkan kerusakan-kerusakan yang umumnya terjadi sebagai gempa
bumi antara lain :
 Kerusakan jalan karena terjadi keretakan, patah, terpotong, mengalami
keamblasan, longsor dipinggir jalan, aspal terkelupas dan sebagainya.
 Kerusakan jembatan akibat terpotongnya konstruksi jembatan dengan jalan.
 Jalan yang menghubungkan jembatan mengalami ambles, kontruksi jembatan
rusak (patah, bengkok, miring, putus), pondasi jembatan ambles kedalam tanah,
dll.
 Kerusakan bangunan dopusat perekonomian dan pemerintahan seperti
perkotaan, pusat perdagangan dan perkantoran. Bangunan-bangunan hancur
berantakan akibat guncangan gempa.
 Turun atau amblesnya permukaan tanah hingga mengakibatkan permukaan
tanah tersebut lebih rendah dari permukaan air laut dan menjadi tergenang
oleh air laut. Contoh fenomena ini adalah guncangan gempa bumi dipulau Nias
pada tanggal 28 Maret 2005 yang menyebabkan Desa Bozihena turun kurang
lebih 1 meter.
Selain kerusakan fisik dan banyaknya korban jiwa, pengaruh khusus lainnya
yang merugikan sebagai akibat dari gempa bumi, antara lain :
 Menimbulkan dampak terhadap kesehatan umum : Luka karena retak tulang
merupakan masalah yang menyebar secara luas. Rusaknya kondisi-kondisi
sanitasi yang mengakibatkan terjadinya wabah penyakit.
 Tidak Tersedianya cadangan air : kemungkinan terjadinya masalah serius yang
disebabkan karena rusaknya sistem-sistem air, pencemaran air sumber mata air
yang terbuka, dan perubahan skema air.
Metode pengurangan resiko gempa bumi
Paradigma Pengurangan Risiko bencana bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan
menekan risikoakibat dari terjadinya bencana. Hal terpenting
dalam pendekatan ini adalah memandang masyarakat sebagai
subyek, bukan obyek dari penanggulangan bencana dalam
proses pembangunan. Menurut Direktorat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi,
Upaya Mitigasi Guna Mengurangi Dampak/Risiko
Bencana Gempabumi Diantaranya :
 membangun bangunan vital/strategis atau bangunan lainnya yang
mengundang konsentrasi banyak manusia di wilayah rawan gempabumi
menggunakan konstruksi yang tahan terhadap gempa,
 tidak membangun permukiman dan aktifitas penduduk diatas, pada atau
dibawah tebing,
 tidak mendirikan bangunan diatas tanah timbunan yang tidak memenuhi
tingkat kepadatan yang sesuai dengan daya dukung tanah terhadap
konstruktur bangunan diatasnya,
 pemetaan mikrozonasi di wilayah rawan gempabumi,
 perlu adanya RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) dan RTRW (Rencana Tata
Ruang Wilayah) yang dituangkan dalam peraturan daerah yang berwawasan
dan mempertimbangkan aspek kebencanaan sehingga prinsip bangunan
berkelanjutan dapat tercapai,
 membangun kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah melalui
pelatihan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi,
 menyiapkan alur dan tempat evakuasi bencana,
 menyelenggarakan pendidikan dini melalui jalur pendidikan formal dan non-
formal tentang gempabumi dan bahayanya di wilayah rawan gempabumi
menghadapi berbagai bencana.
Petunjuk Perencanaan Darurat
Persiapan Untuk Keadaan Darurat
 Menentukan tempat-tempat berlindungan yang aman jika terjadi gempa
bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi
anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya
dikolong meja.
 Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral
dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum
biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
 Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat
diperlukan dalam keadaan darurat misalnya :
 Lampu senter berikut baterai cadangannya
 Air minum
 Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya.
 Makanan yang tahan lama seperti biscuit
 Sejumlah uang tunai
 Buku tabungan
 Korek api
 Lilin
 Helm
 Pakaian dalam
 Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan
langit-langit atau dinding menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup
agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi
 Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah
berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah
tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan
menempelkan kaca film
 Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda
tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan
pinggir laut/sungai untuk menghindari Tsunami.
 Sebelum Terjadi Gempa Bumi:
A. Kunci Utama
 Mengenali apa yang disebut gempa bumi
 Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari
bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction
dll)
 Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar
terhindar dari bahaya gempa bumi.
B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
 Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi
gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk
berlindung
 Belajar melakukan P3K
 Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
 Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat
terjadi gempa bumi.
C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku,
diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi
gempa bumi.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah
pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan listrik
apabila tidak sedang digunakan.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah
akibat kejatuhan material
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa
bumi terjadi (misalnya lampu dll).
E. Alat yang harus ada di setiap tempat
Kotak P3K
Senter/lampu baterai
Radio
Makanan suplemen dan air.
 Saat Terjadi Gempa Bumi :
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
 Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan
bersembunyi di bawah meja dll.
 Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan.
 Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
 Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung,
tiang listrik, pohon, dll.
 Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
 Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran
atau kebakaran.
 Jika Anda tinggal atau berada di pantai Jauhi pantai untuk menghindari
bahaya tsunami.
D. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
 Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi
longsoran.
 Setelah Terjadi Gempa Bumi:
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
 Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
 Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa
 Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K
 Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau
sekitar Anda.
B. Periksa lingkungan sekitar Anda
 Periksa apabila terjadi kebakaran.
 Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
 Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
 Periksa aliran dan pipa air.
 Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak
menyalakan api dll)
C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa
 Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya
susulan masih ada.
E. Mendengarkan informasi.
 Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi
gempa susulan).
 Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas
sumbernya.
F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui
seberapa besar kerusakan yang terjadi
G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan YME demi
keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Anda mungkin juga menyukai