Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

“ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI MUARA MAIS

JAMBUR”

Dosen Pembimbing : Ns. Weni Sartiwi, M. Kep

Disusun Oleh Kelompok VI :

DEVI RINA WATI NIM.1502170

NUR AFIFAH YANNI NIM.1502183

PRISKA HERLINA NIM.1502185

TIARA REGINA FADIL NIM.1502190

STIKes SYEDZA SAINTIKA PADANG

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah, SWT yang telah

memberikan rahmat dan kekuatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat

menyelesaikan Laporan Kegiatan Akhir komunitas ini. Tak lupa pula Penyusun

ucapkan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah

membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Laporan kegiatan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

praktek profesi kamunitas yang merupakan salah satu mata ajar pada praktek profesi

keperawatan Fakultas Kedokteran Unand Padang.

Tidak sedikit hambatan dan kendala yang penyusun hadapi selama menyusun

laporan kegiatan ini. Namun berkat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak akhirnya penulis dapat mengatasi kesulitan tersebut.

Maka dari itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Al Amin, S.Sos selaku Camat Kecamatan Tambangan yang telah

memberikan kesempatan untuk praktek di Kecamatan Tambangan

2. Bapak Drg. Darius selaku Pimpinan Puskesmas Tambangan beserta staff yang

telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan praktek profesi

3. Bapak Saddad selaku Kepala Desa ytang telah memberikan kesempatan untuk

berpraktek di Desa h Kecamatan Nanggalo Padang

4. Ns. Weni Sartiwi, M.Kep, selaku pembimbing Akademik

5. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

Laporan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin untuk

kesempurnaannya, namun demikian penyusun terbuka atas saran dan kritikan dari
pembaca untuk kesempurnaan lebih lanjut dari laporan ini. Semoga saran dan kritik

yang pembaca berikan menjadi amal ibadah disisi Allah SWT.

Akhirnya penyusun mengucapkan maaf atas kekurangan dalam penulisan

laporan ini dan terima kasih penyusun ucapkan atas sumbangan pemikiran yang telah

diberikan atas kesempurnaan laporan ini.

Padang, Maret 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional yang

ditujukan pada masyarakat terutama masyarakat dengan kelompok resiko tinggi

terhadap masalah kesehatan sehingga memerlukan perhatian khusus dari segi

kesehatan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam meningkatkan derajat

kesehatan yang optimal melalui beberapa upaya, baik itu bersifat promotif,

preventif maupun rehabilitatif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dimana yang

memegang peranan penting untuk itu adalah peran serta masyarakat itu sendiri.

Peran serta masyarakat diartikan sebagai suatu proses dimana individu,

keluarga dan masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri

dengan berperan sebagai pelaku upaya dalam peningakatan kesehatan berdasarkan

azas kebersamaan dan kemandirian, dan perawat sebagai tenaga kesehatan yang

profesional berkewajiban untuk memfasilitasi dalam pencapaian tujuan tersebut.

Praktek keperawatan komunitas Kelompok V Program Studi Ilmu

Keperawatan Stikes Syedza Saintika Padang ini dilaksanakan pada tanggal 8 Mei

2019 sampai dengan 1 Juli 2019, dimana langkah awal yang telah dilakukan

adalah winshield survey yaitu identifikasi masalah-masalah kesehatan yang ada

dimasyarakat Desa Muara Mai Jambur dan kemudian berdasarkan kesepakatan

bersama masyarakat dibentuklah suatu wadah yang disebut POKJAKES

( Kelompok Kerja Kesehatan ) untuk menangani/mengkoordinir kegiatan yang

direncanakan untuk mengatasi permasalahan yang ada dimasyarakt Desa Muara


Mais baik itu kegiatan jangka panjang maupun jangka pendek sehingga kegiatan

dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Desa Muara Mais

Jambur Kecamatan Tambangan dapat terus berjalan. POKJAKES ini kami beri

nama POKJAKES “ MELATI ”

B. TUJUAN

I. Tujuan Umum

Memberikan gambaran hasil kegiatan praktek keperawatan komunitas serta

rencana tindak lanjut di Desa Muara Mais Jambur Kecamatan Tambangan.

II. Tujuan Khusus

a. Memberikan informasi tentang data-data kesehatan masyarakat di Desa

Muara Mais Jambur Kecamatan Tambangan

b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di Desa Muara

Mais Jambur Kecamatan Tambangan dan rencana kegiatan yang telah

disepakati dengan masyarakat dan merupakan hasil kegiatan winshield

survey

c. Menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa kelompok V

praktek profesi Keperawatan Komunitas dengan Pokjakes MELATI serta

masyarakat di Desa Muara Mais Jambur Kecamatan Tambangan.

d. Menjelaskan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh Pokjakes MELATI serta masyarakat di Desa Muara Mais Jambur

Kecamatan Tambangan

C. MANFAAT PENULISAN

1. Untuk Pokjakes diharapkan penulisan laporan hasil kegiatan ini dapat

menjadi acuan dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing masing


unit baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

2. Untuk pihak yang terkait, baik lintas program maupun lintas sektoral

diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun data

untuk menyusun kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan dimasa yang

akan datang.

3. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini

menjadi bahan perbandingan untuk profesi berikutnya dan menjadi bahan

evaluasi terhadap program / kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan.

4. Untuk masyarakat dapat berguna bagi kegiatan kegiatan perbaikan

dimasa mendatang..

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika ponulisan laporan akhir praktek profesi komuinitas ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III PELAKSANAAN

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESA MUARA MAIS JAMBUR
A. Pengkajian

1. Data Inti Komunitas

Desa Muara Mais adalah daerah pemukiman penduduk yang tidak padat,

merupakan daerah dataran rendah dengan luas wilayah ± 295,529 hektar, yang

terdiri dari 248,281 hektar tanah sawah dan 13,049 hektar tanah darat.

Jumlah penduduk Desa Muara mais adalah sebanyak 300 jiwa, yang

terdiri laki-laki 120 jiwa dan perempuan 180 jiwa. Sedangkan jumlah kepala

keluarga (KK) adalah 100 KK dan jumlah pasangan usia subur (PUS)

berdasarkan hasil survey mawas diri (SMD) sebanyak 60 pasang, balita 20

orang, anak-anak 20 orang, remaja 50 orang, dewasa 100 orang, lansia 50

orang.

Desa Muara Mais termasuk kategori Desa Swakarya yang secara

administrasi merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Tambangan

Kabupaten mandai7ling natal, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Suranenggala Kulon

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bakungkidul

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Suranenggala Kulon dan Desa

Bakungkidul

 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bakungkidul dan Desa Kreyo

Keadaan tanah di Desa Bakunglor sangat subur, seluruh jenis tumbuhan

bisa tumbuh dengan baik seperti jambu, mangga, sayuran, kunyit, jahe, kencur

dan bunga-bungaan. Sebagian besar penduduk tidak memanfaatkan

pekarangan yang ada untuk ditanami tanaman yang bermanfaat untuk obat

keluarga. Binatang ternak yang banyak dipelihara adalah ayam, sedangkan


kambing diternak jauh dari pemukiman terletak dikebun.

Status kesehatan masyarakat di desa muara mais 6 bulan terakhir

masyarakat berobat ke bidan yaitu penyakit kulit, pada bayi dan balita

biasanya sakit yang dialami yaitu diare dan demam, untuk usia sekolah yaitu

sait perut, dan remaja dan lansia paling sering demam dan juga gasteritis.

Rata-rata untuk penyakit keluarga di desa muara mais yaitu penyakit diabetes

dan hipertensi, untuk status pertumbuhan dan perkembangan jarang ditemukan

balita yang kurang gizi, dan untuk pemamfaatan fasilitas masyrakat

menggunakannya dengan baik seperti acara posyandu, mayarakat desa muara

mais kebanyakan laki-laki dari remaj sampai lansia masih merokok.

Sejarah berdirinya desa Muara mais yang diaman desa muara mais

merupakan pertemuan anatar 2 sungai dan dikelilingi suangai. Dan untuk kata mais

berasal dari guru besar yang mendirikan pesanteren di desa tersebut diambil dari

nama belakannya, abdul mais lubis.


PETA WILAYAH DESA MUARA MAIS JAMBUR

Desa Lumban Pasir Desa Talobu

Sungai batang gadis

Desa Saba Pasir


Desa Muara Mais
2. Pengkajian Subsitem

A. Lingkungan fisik

1. Data Umum Penduduk Desa Muara Mais Jambur

Diagram 1. Distribusi Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di RW III

Kel Gurun Laweh Padang Mei 2006

32.90%, 33% Laki-laki


67.10%, 67% Perempuan

Dari 485 orang penduduk di Desa Muara Mais Jmaburr, 67.1 % berjenis kelamin

perempuan, dan sisanya laki-laki, dengan jumlah Kepala keluarga sebanyak 120 KK,

Diagram 2. Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan tingkat pendidikan di

Desa Muara Mais Jmabur Maret 2019

21% 8% 4%
Tdk tamat SD
SD
SLTP
SLTA
38% PT
29%

Dari 120 KK di RW III yang didata terdapat 4 % tidak tamat SD, 38.00 %

berpendidikan SD dan 29 % SLTP. Dampak dari tingkat pendidikan rendah ini adalah

kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap masalah kesehatan.


Diagram 3. Distribusi jumlah kepala keluarga berdasarkan jenis

pekerjaan di Desa Muara Mais Jmabur Maret 2019

12.50%
12.50%
PNS
Swasta
Wiraswasta
50.00% tidak bekerja
25.00%

Dari 120 kepala keluarga di RW III yang didata terdapat 12.5 % bekerja sebagai

Pegawai Negeri Sipil, 25. % pegawai swasta, 50 % Petani, dan 12.5 % tidak bekerja.

Berdasarkan keanekaragaman pekerjaan penduduk ini bisa memberikan dampak

terhadap psikososial penduduk.

Diagram 4. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan Agama di Desa

Muara Mais Jmabur Maret 2019

0%
Islam
Katolik
Protestan
Hindu
Budha
100%

Dari 485 orang penduduk di RW III yang didata terdapat 100 % mempunyai agama

islam.
Diagram 5. Diatribusi jumlah penduduk berdasarkan suku di RW III Kel

Gurun Laweh Padang Mei 2006

1%
Mandailing
Minang
Tidak Mandailing
Selain minang

99%

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat sebagian besar mempunyai suku mandailing

.Diagram 6. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan kelompok unur di

Desa Muara Mais Jmabur Maret 2019

5% 3% 9%
Bayi
12% Balita
Sekolah
Remaja
10% Dewasa
61% Lansia

Dari diagram diatas diketahui bahwa sebahagian besar penduduk Desa


Muara Mais Jambur Maret adalah Kelompok usia dewasa (61%).

Luas banguan pada rumah warga rata-rata 20x20 meter, bentuk

bangunannya seperti rumah panggung yang terbuat dari papan, atap rumahnya seng

dinding dan lantai dari papan, dan disertai jendela agar udara dapat keluar masuk

rumah, dan sudah masuk PLN, dan warga slalu menjaga kebersihan rumah dan

halamannya serta di depan rumah warga biasnya ada tanam-tanamana seperti sayuran,

bunga dan bumbu-bumbu dapur.

Masyarakat muara mais mendapatkan air dari pegunungan dan sungai

disekitarnya, dan masyarakat MCK di sungai, sebagian besar KK melakukan

pembuangan sampah dengan dikumpul dan di bakar sebanyak 161 ( 63,89% ) tapi

masih banyak  juga KK Yang membuang sampah di sembarang tempat (tanah

kosong) sebanyak 72(28,57%), Dan sebagiannya membuang sampah di sungai hal ini

terjadi karena kebiasaan masyarakat yang kurang tepat sehingga menimbulkan

pencemaran yang beresiko terjadinya ISPA, Diare, Penyakit Kulit. Bidan Desa Muara

Mais Mengatakan 6 bulan terakhir masyarakat sering datang berobat dikarenakan

infeksi kulit seperti gatal-gatal sekitar 65% dari penduduk.

Masyarakat di desa muara mais merupakan muslim terdapat pestaren di

desa tersebut dan masjid sekitar 3 masjid, masyarajat berbondong-bondong untuk ke

masjid pada saat azan karena masyarakat percaya solat diawal waktu dan juga apaila

dilakukan secara berjamaah maka pahalanya akan banyak. Dan setiap malam selasa

dan malam jumat diadakan pengajian di masjid, setelah selsai solat isha kelompok

bapak- bapak, ibuk, dan karang taruna. Mengadakan pengajian yasinan.

B. Pelayanan Kesehatan/ Sosial

Sarana pelayanan kesehatan terdekat adalah Puskesmas Pembantu Desa

muara mais yang terletak di desa tersebut dan dapat dijangkau dengan jalan kaki dan
buka selama 24 jam, dan ada pasar pagi di desa tersebut setiap hari sabtu. Dan

terdapat pesanteren yang dimana menirima murid dari SD- SMA. Dan sekitar 1 km

dari perkambungan tersebut terdapat sekolah dasar negri dan banyak yang menjual-

menjual makanan yang mengadung micin dan pemianis buatan, serta bahan kimia

lainnya.

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 21 ibu hamil di desa pamanjengan

terdapat 2 (9,52%) ibu hamil yang belum mendapat imunisasi TT karena masih dalam

kondisi hamil muda dari 21 ibu hamil di muara mais terdapat 8 ( 38,09 % ) ibu hamil

tidak mempunyai keluhan yang berhubungan dengan kehamilannya seperti hipertensi

hanya mual muntah pada trimester 1 tapi masih keadaan normal dari 21 ibu hamil di

muara mais terdapat sebanyak 17 ( 70% ) ibu hamil tidak memeriksakan

kehamilannya di bidan desa muara mais dikarenak tidak sempat dan 5 (30%) ibu

memeriksa ke bidan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan terdapat 20 orang balita, dan terdapat 15

orang yang tidak melakukan imunisasi yang tidak lengkap.

Dari hasil wawancara yang dilakukan tercatat 20 orang anak usia sekolah, dari

hasil pengkajian yang dilakukan sekitar 10 orang anak sering mengalami sakit perut ,

5 orang anak mengeluh caries dentis, dan yang sisanya demam.

Dari hasil wawancara didapatkan remaja berjumlah 50 orang, dan dikampung

tersebut sangat aktif pengajian-pengajian kerohanian untuk menumbuhkan ras

percaya diri dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang dalam agama. Dan status

kesehatan dari hasil yang didapatkan tidak ada masalah kesehatan yang khusus seperti

penyimpangan sosial dan perilaku yang tidak baik.

Dari hasil wawancara yang dilakukan terdapat 100 orang dewasa dan juga tidak

mempunyai masalah kesehatan serius hanya demam -demam biasa yang apabila
dibawa tidur dan minum air hangat sudah sembuh. Dan apabila terdapat masalah pada

satu orang individu biasnya diceritakan pada anggota keluarga lainnya agar dicari

soulusi dari permasalahan tersebut. Dari hasil yang dilakukan didaptkan 70 orang

lanjut usia, sekitar 50 orang mengalami keluahan rematik dan hipertensi, dan sekitar

30 orang untuk mengobati penyakit dengan medis dan 20 lainnya dengan non medis.

Lansia tidak aktif mengikuti posyandu lansia dikarenakan jarak desa dengan

puskesmas sangat jauh. Mereka hanya memeriksa kesehatan disaat sakit saja ke bidan

desa muara mais. Dari 170 masyarakat (dewasa dan lansia) sekitar 100 orang

merokok, dan lansia yang mengalami hipertensi sekitar 20 orang dan yang megalami

rematik yaitu 50 orang.

A. Ekonomi

Kerena letak nya sangat strategis dan juga tanahnya sangat bagus,

pekerjaan masyarakat di desa muara masi jambur tersebut rata-rata sebagai petani.

Selain bersawah dan juga menakik..

B. Keamanan dan transfortasi

Masyarakat di desa ini rata-rata memiliki sepeda motor dan jarang

ditemukan memakai mobil.

C. Politik dan pemerintahan

Desa muara mais dipimpin oleh kepala desa dan sekretaris desa, dan juga

dengan anggota-anggotanya, di dalam desa tersebut terdiri dari 4 partai, 20 orang

partai PDIP, 50 orang dari partai golkar, 100 orang gerinra, 130 orang merupakan

partai demokrat. Dan untuk pemilu 2019 masyarakat desa muara mais mendukung

prabowo.

D. Komunikasi

Masyarakat mendapat informasi dari papan informasi dan juga diumukan di


masjid. Dan bahasa yang digunakan merupakan bahasa daerah.

E. Pendidikan

Rata-rata masyarakat muara mais hanya tamat SMA dan memanfaatkan

lingkungan yang strategis dengan bertani dan berkebun.

F. Rekreasi

Biasanya masyarakat kurang tertarik dengan rekreasi ke suatau tempat,

mereka lebih memilih sama-sama ke sawah dan disawahmakan bersama-bersama

C. Presepsi

Perasaan masyarakat terhadap suatu komunitas ialah meraka mengangap

bahwa komunitas itu adalah hal yang penting sehingga apapun ada permasalahan atau

ada warga yang meniakh atau meninggal masyarakat bergotong royong untuk

membantu yang warga lainnya. Sehingga saling membantu dan gotong royong dalam

menyelesaikan masalah sangat terlihat jelas dalam masyarakat muara mais.

B. Analisa Data

Data Masalah
1. Kesehatan Lingkungan : Resiko timbulnya penyakit

Angket : menular ( inpeksi kulit)

 50% masyarakat membuang sampah

dengan cara membakar sampah.

 50 % masyarakat membuang sampah

disungai

Observasi

 Sungai tampak tidak bersih

 Kondisi air tamoak keruh

Wawancara
 Kepala desa Muara mais mengatakan bahwa

warga membuag sampah disungai dan dibakar

dan juga melakukan MCK di sungai

 Bidan desa Muara Mais mengatakan bahwa

penyakit yang sering dialami warga selama 6

bulan terakhir adalah penyakit infeksi kulit

setiap minggu selalu ada masyarakat yang

berobat dengan keluhan gatal-gatal sekitar 10

orang perminggu

Balita : Resiko munculnya masalah

Angket : kesehatan pada balita

Dari 10 KK yang memiliki balita terdapat 6 KK

yang memiliki balita tidak mendapat imunisasi

lengkap.

Observasi :

Terdapat 3 KK yang memiliki balita menolk ke

posyandu

Terdapat 20 % balita tidak mendapatkan vitamin.

Terdapat 15% balita yang mendapatkan ASI-

Esklusif

Wawancara :

Kepala desa mengatakan masyarakat kurang


antusias dalam membawa bayi/ balita ke posyandu

Ketua RT setempat mengatakan warganya masih

kurang percaya akan imunisasi karena dianggap

tidak halal.

Pokja Lansia Resiko terjanya peningkatan

Dari 70 % lansia, terdapat 50 % lansia tidak pernah angka kesakitan pada lansia.

mendengar mengenai posyandu lansia, dan 15

orang mengalami hipertensi, dan 40 orang lansia

mengalami rematik. lansia yang mengalami

hipertensi sekitar 20 orang dan yang megalami

rematik yaitu 50 orang.

Observasi

Berdasarkan hasil observasi saat pengkajian

ditemukan tidak terdapatnya posyandu lansia, dan

lansia mengalami hipertensi

Wawancara

Bidan desa mengatakan tidak ada lansia yang pergi

ke posyandu lansia diakibatkan jarak ke puskesmas

jauh.

Dan lansia mengatakan malas karena jaraknya yang

jauh ke puskesmas.
Anak usia sekolah Kurang pengetahuan tentang

22% siswa mencuci tangan sebelum makan, 78 % perilaku hidup sehat

siswa tidak mencuci tangan sebelum makan, 98%

siswa suka mengonsumsi jajan sembarang, 2% sisa

tidak terbiasa mengonsumsi jajan sembarangan


KIA Resiko Terjadinya Peningkatan

21 ibu hamil di muara mais terdapat sebanyak 11 ( kesehatan pada ibu hamil

60% ) ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya

di bidan desa muara mais dikarenak tidak sempat

dan 9 (40%) ibu memeriksa ke bidan.

Daftar Masalah Keperawatan

1. Resiko timbulnya penyakit menular ( inpeksi kulit)

2. Resiko Terjadinya Peningkatan kesehatan pada ibu hamil

3. Kurang pengetahuan tentang perilaku hidup

4. Resiko terjanya peningkatan angka kesakitan pada lansia

5. Resiko munculnya masalah kesehatan pada balita


Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G H I J K Total Prioritas
1 Resiko timbulnya 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 45 1
penyakit menular
( inpeksi kulit)

2 Resiko munculnya 5 4 2 4 4 4 4 5 3 3 3 41 3
masalah kesehatan
pada balita

3 Resiko terjanya 5 3 5 3 4 4 5 4 3 3 3 42 2
peningkatan angka
kesakitan pada
lansia

4 Kurang 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 34 5
pengetahuan
tentang perilaku
hidup sehat
5 Resiko Terjadinya 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 33 4
Penurunan
kesehatan pada ibu
hamil

C. Rencana Keperawatan Komunitas


Data Diagnosa Tujuan NOC NIC
(Nanda/NCP)
 50% masyarakat Ketidakefektifan Berkurangnya Pengetahuan Gaya Hidup Pendidikan Kesehatan
membuang sampah dengan Pemeliharaan penyakit infeksi Sehat : Pencegahan Penyakit
cara membakar sampah. Kesehatan kulit 1. Strategi Mencegah Infeksi Pengajaran Perawatan
 50 % masyarakat Kulit 1. Pengajaran Proses Penyakit
membuang sampah 2. Faktor lingkungan yang 2. Pengobatan Penyakit
disungai memepengaruhi kesehatan. Peningkatan Kesadaran
 Sungai tampak tidak bersih Pengetahuan: Manajemen Kesehatan
 Kondisi air tamoak keruh Infeski 1. Meningkatkan Kesadaran
 Kepala desa Muara mais 1. Tanda dan gejala infeksi Individu terhadap Kesehatan
mengatakan bahwa warga 2. Penyebab infeksi lingkungan
membuag sampah disungai 3. Dampak infeksi tidak diobati
dan dibakar dan juga 4. Pengobatan infeksi
melakukan MCK di sungai Perawatan Diri : Aktivitas
 Bidan desa Muara Mais Sehari-hari
mengatakan bahwa 1. Kebersihan diri
penyakit yang sering 2. Ke toilet
dialami warga adalah
penyakit infeksi kulit
setiap minggu selalu ada
masyarakat yang berobat
dengan keluhan gatal-gatal
sekitar 10 orang
perminggu

Pokja Lansia Ketidakpatuhan Berkurangnya Pengetahuan Gaya Hidup Pendidikan Kesehatan


 Dari 70 % lansia, terdapat kekambuhan Sehat : Pencegahan kekambuhan
50 % lansia tidak pernah rematik pada lansia 1. Cara Pencegahan rematik
mendengar mengenai Kekambuhan Rematik Pengajaran Perawatan
posyandu lansia, dan 15 Pengetahuan: Manajemen 1. Pengajaran Proses Penyakit
orang mengalami Penyakit 2. Pengobatan Penyakit
hipertensi, dan 40 orang 5. Tanda dan gejala rematik farmakologi dan medis
lansia mengalami rematik. 6. Penyebab rematik Peningkatan Kesadaran
 lansia yang mengalami 7. Dampak rematik tidak Kesehatan
hipertensi sekitar 20 orang diobati 1. Meningkatkan Kesadaran
dan yang megalami 8. Pengobatan rematik Individu terhadap
rematik yaitu 50 orang. Perawatan Diri Kesehatan
 Berdasarkan hasil 1. Mengikuti kegiatan 2. Rutin mencek kesehatan
observasi saat pengkajian posyandu 3. Mengikuti posyandu lansia
ditemukan tidak 2. Cek Kesehatan
terdapatnya posyandu
lansia, dan lansia
mengalami hipertensi
 Bidan desa mengatakan
tidak ada lansia yang pergi
ke posyandu lansia
diakibatkan jarak ke
puskesmas jauh.
 Dan lansia mengatakan
malas karena jaraknya
yang jauh ke puskesmas.
Balita : Ketidakpatuhan Bertambahnya Kepercayaan Mengenai Pendidikan Kesehatan
 Dari 10 KK yang memiliki pengetahuan orang Kesehatan 1. Manfaat Imunisasi
balita terdapat 6 KK yang tua terhadap 1. Manfaat imunisasi 2. Dampak jika tidak dilakukan
memiliki balita tidak kesehatan balita 2. Dampak jika tidak Imunisasi Imunisasi
mendapat imunisasi Prilaku Patuh Orang Tua :
lengkap. Kegiatan Yang di Sarankan Perawatan Kesehatan
 Terdapat 3 KK yang 1. Membawa anak ke 1. Membawa ke pelayanan
memiliki balita menolk ke pelayanan kesehatan kesehatan
posyandu Partisipasi Orang Tua 2. Melakukan gaya hidup sehat
 Terdapat 20 % balita tidak Terhadap Kesehatan Anak Pengajaran Kesehatan Balita
mendapatkan vitamin. A 1. Mengikuti kegiatan-kegiatan
 Terdapat 15% balita yang di masyarakat seperti
mendapatkan ASI- penyuluhan kesehatan, dan
Esklusif juga Imunisasi
 Kepala desa mengatakan
masyarakat kurang
antusias dalam membawa
bayi/ balita ke posyandu
 Ketua RT setempat
mengatakan warganya
masih kurang percaya akan
imunisasi karena dianggap
tidak halal.

KIA Resiko Terjadinya Peningkatan Kepercayaan Mengenai Pendidikan Kesehatan


21 ibu hamil di muara mais Penurunan kesehatan pada ibu Kesehatan 1. Tanda dan bahaya kehamilan
terdapat sebanyak 11 ( 60% ) kesehatan pada hamil 1. Tanda dan bahaya kehamilan Perawatan Kesehatan
ibu hamil tidak memeriksakan ibu hamil Prilaku Patuh Ibu Hamil 3. Memeriksa kesehatan ke
kehamilannya di bidan desa 1. Memeriksa kesehatan rutin pelayanan kesehatan
muara mais dikarenak tidak ke bidan. 4. Melakukan gaya hidup sehat
sempat dan 9 (40%) ibu Perawatan Diri Pengajaran Kesehatan Balita
memeriksa ke bidan. 1. Mengurangi stres 1. Mengikuti kegiatan-kegiatan
ibu hamil tidak mengetahui di masyarakat seperti
tanda-tanda bahaya kehamilan penyuluhan kesehatan, dan
juga Imunisasi dan
perkumpulan-perkumpulan
sosial lainnya.
Anak usia sekolah Kurang Bertambahnya Pengetahuan Gaya Hidup Pendidikan Kesehatan
22% siswa mencuci tangan pengetahuan pengetahuan Sehat : 1. Penkes Kebersihan diri
sebelum makan, 78 % siswa tentang perilaku tentang pola hidup 1. Pengetahuan tentang periaku 2. Penkes dampak jajan
tidak mencuci tangan sebelum hidup sehat sehat hidup sehat dan bersih sembarangan
makan, 98% siswa suka Pengetahuan: Manajemen Pengajaran Perawatan
mengonsumsi jajan sembarang, Infeski 1. Pengobatan Penyakit
2% sisa tidak terbiasa 1. Pengobatan Penyakit Peningkatan Kesadaran
mengonsumsi jajan Perawatan Diri : Aktivitas Kesehatan
sembarangan Sehari-hari 1. Meningkatkan Kesadaran
1. Kebersihan diri Individu terhadap perilaku
2. Makanan yang Baik di hidup sehat.
Konsumsi

D. RENCANA KEGIATAN (PLANNING OF ACTION)


(PLANNING OF ACTION)
UNIT KESEHATAN LINGKUNGAN DESA MUARA MAIS JAMBUR
Masalah/ Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Diagnosa Kegiatan Jawab
Keperawatan
Ketidakefektifa Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat 11 Maret 2019 Balai Desa Pokjakes
n Pemeliharaan Penyakit Pengetahuan Desa Muara Muara mais Mahasiswa
Kesehatan Infeksi Kulit Masyarakat Mais Jambur
Terhadap
Gotong Royong Penyakit
Membersihakan Infeksi Kulit 11 Maret 2019 Di sekitar Pokjakes
Lingkungan Masyarakat Sungai Mahasiswa
Sekitar Sungai Meningkatkan Desa Muara
Pengetahuan Mais
Masyarakat
untuk menjaga
Lingkungan

(PLANNING OF ACTION)
UNIT LANSIA DESA MUARA MAIS JAMBUR
Masalah/ Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Diagnosa Kegiatan Jawab
Keperawatan
Resiko terjanya Penyuluhan Meningkatkan Lansia Desa 13 Maret 2019 Balai Desa Pokja Lansia
peningkatan Pentingnya Pengetahuan Muara Mais Muara mais Mahasiswa
angka kesakitan Posyandu Lansia Jambur
pada lansia Lansia Terhadap
pentingnya
Posyandu Pokja Lansia
Penyuluhan Lanisa Mahasiswa
Pencegehayan Lansia Desa 13 Maret 2019 Balai Desa
kekambuhan Meningkatkan Muara Mais Muara mais
rematik Pengetahuan Jambur
lansia terhadap
Pencegahan
kekambuhan
rematik

(PLANNING OF ACTION)
UNIT BALITA DESA MUARA MAIS JAMBUR
Masalah/ Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Diagnosa Kegiatan Jawab
Keperawatan
Resiko Penyuluhan Meningkatkan Ibu yang 13 Maret 2019 Balai Desa Pokja Balita
munculnya Pentingnya Pengetahuan memiliki Balita Muara mais Mahasiswa
masalah Imunisasi ibu Terhadap 2-6 tahun, Ibu Jambur
kesehatan pada pentingnya Hamil desa
balita Pemeriksaan Imunisasi Muara Mais
Kesehatan Jambur 13 Maret 2019 Balai Desa Pokja Balita
Meningkatkan Muara mais Mahasiswa
Pengetahuan Jambur
ibu terhadap Ibu yang
pentingnya memiliki Balita
untuk 2-6 tahun, Ibu
melakukan Hamil desa
pemeriksaan Muara Mais
kesehatan Jambur

(PLANNING OF ACTION)
UNIT KIA DESA MUARA MAIS JAMBUR
Masalah/ Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Diagnosa Kegiatan Jawab
Keperawatan
Resiko Penyuluhan Meningkatkan Ibu Hamil dan 12 Maret 2019 Balai Desa Pokja KIA
Terjadinya tanda dan Pengetahuan Ibu Pasangan Muara mais Mahasiswa
Penurunan bahay ibu Hamil Usia Subur Desa Jambur
kesehatan pada kehamilam Terhadap Muara Mais
ibu hamil tanda dan
Pemeriksaan bahaya 12 Maret 2019 Balai Desa Pokja KIA
Kesehatan kehamilan Muara mais Mahasiswa
Ibu Hamil dan Jambur
Meningkatkan Ibu Pasangan
Pengetahuan Usia Subur Desa
ibu hamil Muara Mais
terhadap
pentingnya
untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan

(PLANNING OF ACTION)
UNIT ANAK USIA SEKOLAH DESA MUARA MAIS JAMBUR
Masalah/ Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Diagnosa Kegiatan Jawab
Keperawatan
Kurang Penyuluhan Meningkatkan Anak Sekolah 14 Maret 2019 Aula SD Muara Pokja Anak
pengetahuan cuci tangan Pengetahuan Dasar kelas III Mais Usia Sekolah
tentang perilaku siswa terhadap dan IV Mahasiswa
hidup sehat Penyuluhan Pentimgnya Aula SD Muara
Jajanan yang Cuci Tangan Mais
baik bagi Anak Sekolah 14 Maret 2019
kesehatan Meningkatkan Dasar kelas III Pokja Anak
Pengetahuan dan IV Usia Sekolah
siswa tentang Mahasiswa
Jajanan sehat

Anda mungkin juga menyukai