LUKA BAKAR
Disampaikan Oleh:
Ns. Tiurmaida Simandalahi, M.Kep
CAPAIAN MATA KULIAH
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu Menguasai
penatalaksanaan luka bakar pada korban gawat darurat:
Evaluasi pertama:
Airway - Breathing - Sirkulasi
Pemeriksaan - menentukan luas dan derajat luka bakar.
IN HOSPITAL (IGD)
• Eksisi Dini
→ Tindakan pembuangan jaringan nekrosis dan
debris (debridement) yang dilakukan dalam
waktu < 7 hari pasca cedera termis. Untuk
mengatasi kasus luka bakar derajat II dalam dan
derajat III. Tindakan ini diikuti tindakan
hemostasis dan juga “skin grafting” (dianjurkan
“split thickness skin grafting”).
Skin Grafting
• Tujuan dari metode ini:
– Menghentikan evaporate heat loss
– Mengupayakan agar proses penyembuhan
terjadi sesuai dengan waktu
– Melindungi jaringan yang terbuka
• Teknik mendapatkan kulit pasien secara
autograft dapat dilakukan secara split
thickness skin graft atau full thickness
skin graft
• Untuk memaksimalkan penggunaan kulit donor,
kulit donor tersebut dapat direnggangkan dan
dibuat lubang – lubang pada kulit donor (seperti
jaring-jaring dengan perbandingan tertentu, sekitar
1 : 1 sampai 1 : 6) dengan mesin. mess grafting.
• Ketebalan dari kulit donor tergantung dari lokasi
luka yang akan dilakukan grafting, usia pasien,
keparahan luka dan telah dilakukannya
pengambilan kulit donor sebelumnya.
• Pengambilan kulit donor ini dapat dilakukan
dengan mesin ‘dermatome’ ataupun dengan
manual dengan pisau Humbly atau Goulian.
• Beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penyatuan kulit donor
dengan jaringan yang mau dilakukan
grafting adalah:
– Kulit donor setipis mungkin
– Pastikan kontak antara kulit donor dengan
bed (jaringan yang dilakukan grafting), hal ini
dapat dilakukan dengan cara :
• Cegah gerakan geser, baik dengan pembalut
elastik (balut tekan)
• Drainase yang baik
• Gunakan kasa adsorben
PROGNOSIS
• Prognosis dan penanganan luka bakar
tergantung:
– Dalam dan luasnya permukaan luka bakar
– Penanganan sejak awal hingga
penyembuhan
– Letak daerah yang terbakar
– Usia dan keadaan kesehatan penderita
– Penyulit juga mempengaruhi progonosis
pasien. Penyulit yang timbul pada luka
bakar: gagal ginjal akut, edema paru,
SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut
hipertrofik dan kontraktur.
Sistemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS),
Multi-system Organ Dysfunction Syndrome (MODS),
dan Sepsis
LUKA BAKAR KIMIA
• Alkalis/ Basa
– Hidroksida, soda kaustik, kalium amoniak,
litium, barium, kalsium.
• Acids / Asam
– Asam hidroklorat, asam aksalat, asam sulfat.
• Organic Compounds
– Fenol, Creosote, Petroleum.
Luka Bakar Kimia