Oleh :
Irma M. Yahya
i
KATA PENGANTAR
Irma M. Yahya
ii
Daftar Isi
Halaman Judul .......................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil
kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil
serta konstribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan
kesehatan sebagai asa pokok program pembangunan nasional.
Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau
misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi
pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat”
strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan
setinggi-tingginya bagi seluruh pennduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan
ditingkat desa yang disebut dengan desa siaga.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga
adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat,
masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga ataupun sebagai bagian
dari anggota masyarakat.
Seiring dengan program desa siaga yang direncanakan oleh Departemen
Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar
perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada
pada konsep desa siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi di mana prakteknya tersebut
bersifat umum dan komprehensif pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang memiliki yang konstribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan
manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan
masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan
ibu dan anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia maupun pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan
kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu, dan lain sebagainya.
Dalam perkembangan selanjutnya, dibutuhkan tenaga-tenaga perawat yang
profesional, yang tidak hanya dapat berbuat tapi juga mampu berpikir cerdas dalam
menghadapi banyaknya tuntutan-tuntutan dari masyarakat. Oleh karena itu
diperlukan langkah bijak dalam menyikapi setiap perkembangan yang muncul di
masyarakat. Salah satu upaya untuk mengimbangi tuntutan profesionalisme dalam
dunia kesehatan adalah diadakannya Program Pengabdian Masyarakat oleh para
dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhammadiyah Manado. Program
pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu dari fungsi Tri Darma Perguruan
Tinggi yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen. Program ini merupakan suatu
proses dan dalam bentuk kegiatan profesional terhadap program pembangunan yang
berwawasan kesehatan sesuai dengan paradigma sehat dengan cara partisipasi dalam
menggerakkan seluruh komponen partnership secara proporsional dalam suatu kerja
nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dari para dosen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan program pengabdian masyarakat, masyarakat dapat
meningkatkan kemampuannya dalam mengenali masalah kesehatan,
mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Tujuan Khusus
a. Membina hubungan baik dengan masyarakat yang dibina dengan mengenal
wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta masalah kesehatan yang sedang
dihadapinya.
b. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik, demografi
dan epidemologi guna mengidentifikasikan masalah kesehatan/ keperawatan
komunitas serta faktor penyebab timbulnya masalah.
c. Memfasilitasi masyarakat dalam memusyawarahkan masalah-masalah yang
ditemukan dan menyadarkan adanya masalah kesehatan yang sedang
dihadapinya.
d. Mengorganisasikan potensi yang ada di masyarakat untuk merencanakan dan
melaksanakan tindakan pemecahan masalah.
e. Bekerjasama dengan tokoh-tokoh di komunitas dalam memberikan dukungan
bagi pemecahan maasalah yang sedang dan akan dihadapi.
f. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan keperawatan
masyarakat.
g. Mendokumentasikan kegiatan pengabdian masyarakat dengan benar dan
tepat.
C. Sasaran Kegiatan
Kegiatan penyuluhan perawatan payudara ditujukan pada wanita usia subur di Desa
Gogamoman Kota Kotamobagu.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan pada :
Hari dan tanggal : Sabtu, 20 Januari 2018
Waktu : Jam 10.00 sd 12.00 WITA
Tempat : Aula Desa Gogamoman Kota Kotamobagu
Tema : Penyuluhan Perawatan Payudara pada Wanita Usia Subur
E. Rincian Penggunaan Biaya
1. Anggaran Pengabdian Masyarakat: Rp 2.500.000,-
2. Adapun dana yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu:
No Kegiatan/Uraian Jumlah Harga Total
1 Pembuatan proposal pengabdian masyarakat, 3 Rp 17.000,- Rp 54.000,-
penjilidan dan memperbanyak proposal bundel
2 Koordinasi dengan Kepala Desa 2 kali Rp 25.000,- Rp 50.000,-
3 Penelusuran Literature 1 paket Rp 10.000,- Rp 10.000,-
4 Pengadaan Leaflet atau Alat Bantu Penyuluhan 50 Rp 2.000,- Rp 100.000,-
lembar
5 Penyediaan Hard Copy Materi Penyuluhan 3 Rp 33.000,- Rp 166.000,-
bundel
6 Penyediaan Konsumsi 60 Rp 7.000,- Rp 420.000,-
orang
7 Pembuatan Laporan Penyuluhan dan Penjilidan
8 Transportasi Tim Penyuluh PP (Manado – 4 orang Rp 250.000,- Rp 1.000.000,-
Kotamobagu)
9 Transportasi Perangkat Desa 5 orang Rp 20.000,- Rp 100.000,-
10 Honor Kepala Desa 1 orang Rp 500.000,- Rp 500.000,-
11 Dokumentasi Kegiatan 1 paket Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Jumlah Rp 2.500.000,-
G. Peserta
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 60 orang, ditambah jumlah tim
penyuluhan 1 orang dosen dan 3 orang mahasiswa serta 6 orang perangkat desa dan
50 orang masyarakat yaitu wanita usia subur.
BAB II
HASIL KEGIATAN
A. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan tentang
perawatan payudara bisa disimpulkan antara lain: kegiatan ini mampu
meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang contoh, manfaat dan cara
dalam melakukan perawatan payudara di rumah.
B. Saran
Penyuluhan kesehatan tentang perawatan payudara perlu disampaikan kembali
kepada wanita usia subur yang tinggal di desa Gogagoman dengan metode yang
lebih beragam dengan memutarkan video