Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI

PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


BERFOKUS PADA MASALAH KESEHATAN DI DUSUN SUMBERAN RT 09, 11, 12
KECAMATAN KASIHAN, BANTUL YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:
ARIS ADRI SISWANTO 20090320018
ANDRIANI MEI ASTUTI 20090320090
CATUR WIJAYANTO 20090320016
ERNAWATI 20080320173
GITA KARTIKA 20090320005
ISTIQOMAH NUR AINI 20090320141
IRMACHUL MUNA 20090320015
NURMAYDA SUKMA H 20090320113
RAHMITA CAESARIA R 20090320029
SATRIA PUTRA N 20060320021
UKHTI AULIA RAKHMAH 20090320135
WAHYUNING PURNAMASARI 20090320007

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberikan
sehingga kami dapat menyelesaikan praktik keperawatan komunitas di Dukuh Sumberan
yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Rasul dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Selama praktik keperawatan komunitas ini, kami banyak mendapat bantuan dan
bimbingan berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya program-program yang telah
kami rencanakan. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Bapak Eko Budi S, S.ST., M.Kes., selaku Kepala Puskesmas Kasihan II Bantul,
Yogyakarta.
2. Ibu Dianita Sugiyo, S.Kep., Ns., MHID., Ibu Nurul Hidayah, S.Kep., Ns.,
M.Nurs., Ibu Reni S.Kep., Ns., selaku pembimbing akademik.
3. Seluruh staf Puskesmas Kasihan II Bantul, Yogyakarta.
4. Bapak Irianto selaku Kepala Dukuh II Sumberan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta.
5. Ibu-ibu kader Posyandu Dukuh II Sumberan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta.
6. Semua warga Dukuh II Sumberan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa untuk menyusun laporan yang baik dan
sempurna tidaklah mudah. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca
kami nantikan, guna penyempurnan penyusunan laporan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Oktober 2014

Kelompok komunitas Kasihan II

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunitas bukan sebagai suatu unit yang homogen, melainkan campuran dinamis
dari beragam kelompok, kepentingan dan sikap. Berbagi kesamaan tempat, isu dan
masalah yang memberikan suatu rasa saling memiliki. Keperawatan komunitas adalah
pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan
kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit maupun pemeliharaan.
Keperawatan komunitas sendiri merupakan pelayanan yang bersifat komplek.
Pelayanan kesehatan berfokus pada tiga level prevensi yaitu primer, sekunder dan tersier.
Keperawatan komunitas ini sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan dengan
menggunakan pendidikan dan penelitian atau evidence based practice termasuk keunikan
budaya setempat sebagai landasan praktik keperawatan
Komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan, yang bertujuan
mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerjasama
sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti komunitas
tersebut dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut. Pelaksanaan asuhan
keperawatan komunitas diupayakan dekat dengan komunitas, sehingga strategi pelayanan
kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya
pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya esensial atau sangat dibutuhkan
komunitas.
Peran serta komunitas dimana individu, keluarga maupun kelompok komunitas
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri, dengan berperan sebagai pelaku upaya
peningkatan kesehatannya, berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang
diberikan karena ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan, dengan
menggunakan potensi lingkungan untuk mendirikan masyarakat, sehingga pengembangan
wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat digunakan. Dalam
praktik keperawatan komunitas pendekatan ilmiah yang digunakan adalah proses
keperawatan komunitas yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik keperawatan komunitas, mahasiswa mampu
menerapkan upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat di tingkat komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat Wilayah Dukuh Sumberan RT 09, 11 dan 12
1) Sebagai data dasar dalam menyusun rencana pengembangan kesehatan
Masyarakat Dukuh Sumberan RT 09, 11 dan 12.
2) Sebagai acuan dalam meningkatkan peran serta masyarakat untuk perbaikan
mutu kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta mencegah penyakit di
wilayah Dukuh Sumberan RT 09, 11 dan 12.
b. Mahasiswa
1) Mampu melakukan pengkajian keperawatan masyarakat.
2) Mampu mengidentifikasikan masalah kesehatan masyarakat.
3) Mampu memprioritaskan masalah yang dijumpai.
4) Mampu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan masalah yang
telah ditentukan bersama-sama dengan masyarakat.
5) Mampu melakukan implementasi keperawatan komunitas berdasarkan
masalah dan perencanaannya.
6) Mampu mengevaluasi terhadap hasil implementasi keperawatan komunitas.
C. STRATEGI
1. Penjajakan Umum
a. Pendekatan dan penjelasan program kepada pihak puskesmas, kepala Dukuh
Sumberan, ketua RT 09, 11 dan 12, kader kesehatan, karang taruna dan tokoh
masyarakat. Kegiatan dilakukan melalui Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD
I).
b. Orientasi wilayah berupa observasi area-area yang tercakup dalam Dukuh
Sumberan guna mengenali sumber yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan
masyarakat dan wilayah itu sendiri juga menggali masalah potensial dan aktual
agar dapat diatasi dengan baik.
2. Pengumpulan data
a. Wawancara dan observasi terhadap keluarga dan warga wilayah Dukuh Sumberan
RT 09, 11 dan 12.
b. Wawancara dengan kepala wilayah Sumberan, karang taruna, ketua RT 09, 11, 12,
kader dan tokoh masyarakat lainnya.
c. Survei lingkungan.

3. Identifikasi dan prioritas masalah


a. Wawancara diidentifikasikan bersama-sama dengan masyarakat, berdasarkan data
yang telah diperoleh.
b. Menyusun prioritas masalah bersama-sama masyarakat.
c. Melibatkan unsur yang terkait dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan
masalah (puskesmas, kader dan tokoh masyarakat).
4. Perencanaan dilakukan pada MMD II
5. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pemecahan masalah dilaksanakan berdasarkan rencana bersama
masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat.
b. Bersama-sama dengan puskesmas, kader dan tokoh masyarakat.
6. Evaluasi dilakukan pada MMD III
a. Evaluasi dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat.
b. Bersama-sama dengan puskesmas, kader dan tokoh masyarakat dalam
mengevaluasi pemecahan masalah.
D. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik keperawatan kesehatan komunitas di masyarakat
dilaksanakan selama 10 minggu, dengan jadwal sebagai berikut:
1. Minggu I perkenalan dan orientasi serta melakukan pengkajian kesehatan masyarakat.
2. Minggu ke-II dan ke-III penyusunan penanggulangan masalah dan pelaksanaan
rencana program.
3. Minggu ke-IV sampai ke-IX pelaksanaan program yang sudah direncanakan bersama.
4. Minggu ke-X evaluasi dan perpisahan.
BAB II
APLIKASI ASUHAN

I. PENGKAJIAN KESEHATAN KOMUNITAS


A. HASIL WINSHIELD SURVEY
1. Tipe Perkampungan/Pedesaan
Dukuh Sumberan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul terdiri dari 13
RT. Jumlah keseluruhan jumlah KK sebanyak 423 dengan jumlah warga sebanyak
1435 orang. Dari pengkajian yang kami lakukan pada 3 RT, yaitu RT 09, 11 dan
12 yang berjumlah 238 KK dengan jumlah warga 787 orang. Tipe perumahan
merupakan tipe perumahan permanen. Dusun Sumberan termasuk tipe
perkampungan padat penduduk karena rumah satu ke lainnya berdekatan dan
setiap RT dipisahkan oleh jalan konblok, rel kereta dan sungai kecil. Adapun jarak
antara rumah yang satu dengan rumah yang lain rata-rata 1-2 meter. Rumah semi
usaha banyak ditemukan di Dukuh Sumberan, dari hasil survei terdapat warung
kelontong dan 4 penjual menjajakan makanan siap saji. Lingkungan usaha atau
bisnis ditemukan sebanyak 4 lokasi, yaitu usaha interior furniture, usaha las besi,
salon, usaha tahu dan usaha catering. Adapun di RT 04 terdapat perumahan yang
berkawasan di sumberan yaitu perumahan Harmoni Pondok Permata.

2. Lingkungan Tempat Tinggal


Sebagian besar letak antar rumah penduduk didusun Sumberan berdekatan.
Sebagian warga merupakan penduduk asli Dusun Sumberan, Kecamatan Kasihan
Bantul dan sebagian lagi merupakan penduduk pendatang. Hubungan antara
warga di Sumberan terbina harmonis, tidak ada permusuhan antar warga.

3. Umur Area Perumahan


Sebagian besar bangunan rumah penduduk adalah bangunan baru dan
cukup terawat, terlihat dari pekarangan dan penampakan halaman rumah yang
bersih dan rapi, namun ada sebagian kecil penduduk yang kurang memperhatikan
lingkungan tempat tinggalnya, seperti lantai kotor dan ventilasi yang tidak sesuai
dengan standar rumah sehat, yaitu 10% dari luas rumah, sehingga dapat
mempengaruhi lingkungan sekitar. Terdapat dua rumah tidak dihuni lagi oleh
pemiliknya.
4. Karakteristik Sosial Kultural
a. Variasi umur
Penduduk Dusun Sumberan RT 09, 11 dan 12 dengan jumlah KK sebanyak
238 KK dan jumlah warga keseluruhan sebanyak 787 orang, dengan variasi
umur sebagai berikut:
1) Balita (0-5 th) : 64 orang (8,13)
a) 0-5 bulan (+ 30 hari) : 1 orang (01,56%)
b) 6-11 bulan (+ 30 hari) : 2 orang (3,12%)
c) 12-23 bulan (+ 30 hari) : 14 orang ( 21,87%)
d) 24-35 bulan (+ 30 hari) : 14 orang (21,87%)
e) 36-59 bulan (+ 30 hari) : 30 orang (46,87%)
f) >60 bulan : 3 orang (4,68%)
2) Anak (6-11 th) : 107 orang (13,59%)
3) Remaja : 227 orang (28,84%)
Remaja awal (12-17 th) : 97 orang (42,73%)
Remaja akhir (17-25) : 130 orang (57,26%)
4) Dewasa (25-45 th) : 245 orang (31,13%)
5) Lansia : 171 orang (21,72%)
Pra lansia 45-59 tahun : 36 orang (21,05%)
Lansia 59-60 tahun : 26 orang(15,20%)
Lansia beresiko > 60 tahun : 82 orang (47,95%)

b. Kegiatan umum/penduduk sehari-hari


Kegiatan sehari-hari penduduk Dukuh Sumberan adalah bekerja denga
bermacam-macam jenis pekerjaan. Hanya terdapat 13 orang yang beluem
bekerja yaitu 1,65%.
c. Ras yang mendominasi
Penduduk Dukuh Sumberan kebanyakan adalah pendatang yang
mayoritasnya ras (suku) jawa.
d. Pekerjaan Penduduk
Pekerjaan penduduk Dukuh Sumberan sangat bervariasi yaitu sebagai PNS 35
orang (4,44%), Wiraswasta 82 orang (10,41%), Swasta 129 orang (16,39%),
IRT 27 orang (3,43%), Pelajar 212 orang (26.93%), Buruh 107 orang
(13,59%), Pensiunan 9 orang (1,14%), Polri 3 orang (0,38%). Belum bekerja
13 orang (1,65%).

5. Lingkungan
a. Tampakan umum
Hampir seluruh halaman rumah penduduk sudah ditanami tanaman,
buah-buahan dan tanaman hias. Tanaman buah yang ditanam warga adalah
mangga, pepaya, jambu, pisang dan rambutan. Tetapi juga sebagian lahan
disekitar rumah warga gersang. Gambaran jalan di Dukuh Sumberan
menggunakan semen cor.
Penerangan jalan di Dukuh Sumberan sudah menggunakan lampu
tetapi belum mencukupi kebutuhan, karena lampu penerangan hanya ada di
pinggir-pinggir jalan tengah, sedangkan untuk area yang masuk ke dalam
masih gelap. Penerangan hanya terbatas dari rumah warga yang berada pada
lokasi tersebut. Terdapat lampu sebagai penerangan jalan di setiap tiang listrik.

b. Bahaya lingkungan
Lokasi Dukuh Sumberan terletak di pinggiran Kota Yogyakarta, dan
daerahnya sudah ramai oleh penduduk ataupun kendaraan bermotor, sehingga
terdapat polusi udara. Bahaya yang muncul diantaranya berasal dari lingkugan
warga yang berdekatan dengan rawa, sungai yang sudah tercemar oleh sampah
dan limbah rumah tangga. Terdapat juga lereng yang curam tidak memiliki
pengaman sehingga dapat membahayakan warga terutama anak-anak saat
bermain. Terdapat banyak kolam ikan yang dibudidayakkan oleh warga RT 12,
disebagian rumah warga juga terdapat kolam-kolam kecil yang tidak terpakai,
tidak terawat dan airnya berwarna keruh serta berbau. Di kolam-kolam
tersebut terdapat banyak jentik-jentik nyamuk, sehingga sangat beresiko
membahayakan kesehatan warga. Selain itu banyak warga yang memelihara
burung yang air pada penampungan minumnya jarang diganti. Hal ini juga
beresiko menjadi sarang jentik yang pada akhirnya dapat membahayakan
kesehatan warga. Area Selatan pedukuhan terdapat perlintasan kereta dimana
tidak ada pagar pembantas atau pengaman lainnya antara perumahan dengan
jalur kereta.

c. Stressor lingkungan
Dukuh Sumberan merupakan daerah perbatasan kota, yang dapat
disimpulkan stressor lingkungan dan kegaduhannya cukup tinggi karena
terdapat jalur perlintasan kereta api, akses jalan yang cukup ramai.
Berdasarkan hasil laporan dari warga terdapat warganya yang mengkonsumsi
alkohol (miras) jika ada hajatan dan pernah terjadi kasus pencurian.
6. Sumber-sumber yang ada di masyarakat
a. Tempat belanja
Dukuh Sumberan tidak mempunyai pasar, masyarakat memanfaatkan
warung klontong dan warung-warung pinggir jalan raya baik dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari yang mana warung tersebut menyediakan kebutuhan
pokok sehari-hari masyarakat ada juga pedagang sayur keliling. Pasar terdekat
dengan Dukuh Sumberan adalah pasar Serangan yang berjarak sekitar 5 Km
dan pasar Tegal Rejo di Sleman yang berjarak < 1 Km.
b. Transportasi
Masyarakat rata-rata memiliki kendaraan pribadi seperti motor, sepeda
dan mobil. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi mereka
menggunakan becak dan ojek sebagai sarana transportasi.
c. Tempat rekreasi
Dukuh Sumberan tidak memiliki sarana rekreasi dan rekreasi bersama
diadakan oleh ibu-ibu PKK setiap 4 tahun sekali, masyarakat lebih memilih
untuk bekerja dan nonton TV di rumah.
d. Sarana pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Dukuh Sumberan adalah PAUD
Menur dan SD Permata Mulia untuk SMA dan SMP tidak terdapat di Dukuh
Sumberan.
e. Sarana agama
Sarana keagamaan yang terdapat di Dukuh Sumberan adalah dua
masjid yang berada di RT 09. Adapun mushola yang berada di RT 11 yaitu
mushollah Raudoh yang biasa di gunakan untuk pengajian di RT 11.

7. Pelayanan keamanan
Pelayanan keamanan di Dukuh Sumberan menggunakan siskamling yang
aktif pada setiap malam di setiap RT-nya. Menurut penuturan warga siskamling
yang masih aktif di setiap RT-nya dan tidak terdapat pos polisi.

8. Sarana Kesehatan
Masyarakat dusun Sumberan menggunakan sarana pelayanan kesehatan
berupa balai pengobatan, RS Ludira Husada, RS PKU Muhammadiyah Kota
Yogyakarta, dan Puskesmas Kasihan II karena Dusun Sumberan termasuk area
kerja Puskesmas Kasihan II. Akan tetapi sebagaian besar warga sering berobat di
dokter praktik yang berada di RT 09 karena untuk kontrol atau periksa kesehatan
di Puskesmas Kasihan II jaraknya cukup jauh yaitu 7 km dari dusun Sumberan.
Adapun tempat pengobatan lain yang terdekat dan mudah dijangkau warga
Sumberan adalah RS Bersalin Kahyangan, RSIA Adinda dan Klinik Hafidz.

9. Farmasi
Di Dukuh Sumberan tidak terdapat apotik. Apotik yang terdekat berjarak
sekitar 400 meter namun Dukuh Sumberan memiliki tanaman obat tradisional
yang di budidayakan oleh warga dan meraciknya dengan dibantu oleh kader-kader
yang sudah mendapatkan pelatihan.

10. Kegawatdaruratan
Sarana pemadam kebakaran masyarakat menggunakan sumur dan
menggunakan tanda bahaya seperti kentongan yang terletak di poskamling, tidak
ada APAR maupun hydrant. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga, Dukuh
Sumberan tidak mempunyai area titik kumpul apabila terjadi bencana. Apabila
terdapat kecelakaan besar, korban dilarikan di klinik atau RS terdekat.

11. Pelayanan Umum


Saranan pelayanan umum yang ada di Dukuh Sumberan yaitu minimarket
yang berada di jalan masuk dukuh. Terdapat juga warnet yang letaknya di KUD
(koperasi unit desa) dan terdapat juga satu bengkel motor di dekat Perum
Sumberan Indah. Bank yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu bank BRI di
jalan Godean, berjarak kurang lebih 1 Km. Tidak terdapat Kantor POS DI Dukuh
Sumberan, pelayanan kantor pos yang dapat ditempuh oleh warga yaitu kantor pos
pusat di 0 Km.

12. Sarana Pembuangan Sampah


Pengolahan sampah sebagian besar warga di Dukuh Sumberan dengan
cara dikumpulkan di pekarangan atau tanah kosong kemudian dibakar. Sisanya
dengan metode pengambilan sampah oleh petugas yang diberlakukan sistem
pemungutan biaya. Ada pula ddasa wisma dengan cakupan 1 orang untuk 5
sampai lima belas rumah. Dasa wisma itu selain membantu untuk menjaga
kebersihan juga mensosialisasikan agar warganya terbebas dari penyakit. Namun
ada sebagian warga masyarakat yang masih membuang sampah di tepi sungai hal
ini disebabkan karena tidak tersedianya tempat pembuangan akhir sampah, serta
tidak ada pekarangan rumah sebagai tempat penimbunan sampah.

13. Sarana Informasi


Dalam mengakses informasi dari luar warga Dukuh Sumberan sudah
memiliki media informasi berupa telepon genggam, internet, radio dan televisi.
Beberapa warga juga ada yang berlangganan koran harian. Selain Media
elektronik warga juga dapat megakses informasi dari mading yang tertersedia di
setiap RT. Dari beberapa Mading yang disediakan ada yang kondisinya masih
bagus namun ada juga yang tidak terawat dan rusak seperti mading yang ada di
RT 12.
Sarana informasi lain yang ada di Dukuh Sumberan adalah perkumpulan
warga yang diadakan oleh masing-masing RT. Warga menggunakan media
perkumpulan untuk sharing berbagai informasi penting baik dalam segi kesehatan
maupun yang lainnya. Di Dukuh sumberan juga terdapat JMI (Jogja Media
Informasi) yang terdapat di RT 9.
Gambar 8. Sarana Informasi di Dukuh Sumberan (terlampir).

14. Pelayanan Kesehatan


a. Fasilitas kesehatan
Dukuh Sumberan memiliki sarana kesehatan, masyarakat
memanfaatkan fasilitas seperti Puskesmas Kasihan II yang berjarak kurang
lebih 7 Km, RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berjarak kurang lebih 9
Km, Balai Pengobatan Kalimasada berjarak 500 m, RS Ludira Husada 2 Km
dan RS PKU Muhammadiyah Bantul yang berjarak kurang lebih 6 Km,
sebagian besar masyarakat menggunakan Puskesmas Kasihan II sebagai sarana
kesehatan. Di Dukuh Sumberan juga terdapat tempat praktik dokter yang
berada di RT 09 dan sering di manfaatkan oleh warga.
b. Sumber pelayanan kesehatan pertama
Dukuh Sumberan mempunyai sarana pelayanan kesehatan pertama
adalah Puskesmas Kasihan II dengan jarak kurang lebih 7 Km. Ada beberapa
warga yang mendatangi praktik dokter keluarga sebagai penolong pertama
ketika warga sakit.

B. PENGKAJIAN KOMUNITAS
1. Core (kelompok masyarakat binaan RT 09, 11, 12)
a. Riwayat
Dukuh Sumberan dulunya merupakan area persawahan. Seiring
bertambahnya jumlah penduduk, area persawahan berubah menjadi wilayah
pemukiman. Di dukuh ini pernah terjadi pemekaran wilayah, dimana
dahulunya hanya terdiri dari 12 RT. Namun karena adanya pertambahan
penduduk, area diperluas menjadi 13 RT.
b. Demografi
1) Usia
Karakteristik Usia Total Percentase ( %)
Balita (0-5 th) 64orang 8,13
Anak (6-11 th) 107 orang 13,59
Remaja awal (12-17 th) 97 orang 12,32
Remaja akhir (17-25 th) 130 orang 16,51
Dewasa (26-45th) 245 orang 31,13
Pra Lansia (46-59th) 36 orang 4,57
26 orang 3,30
Lansia (59-60th)
82 orang 10,41
Lansiaberesiko (>60th)

2) Jenis kelamin kelompok binaan di dukuh sumberan khususnya RT 09, 11


dan 12
a) Laki-laki : 408 orang (51,84%)
b) Perempuan : 379 orang (48,15%)

3) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Total Percentase (%)
SD 187 orang 23,76
SLTP 132 orang 16,77
SLTA 310 orang 39,39
Diploma 14 orang 1,77
S1 80 orang 10,16
S2 2 orang 0,25
76 orang 9,65
Tidak/belum sekolah

4) Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan Total Percentase (%)
PNS 35 orang 4,44
Pelajar 212 orang 26,93
Swasta 129 orang 16,39
Buruh 107 orang 13,59
Wiraswasta 82 orang 10,41
IRT 27 orang 3,43
9 orang 1,14
Pensiunan
3 orang 0,38
Polri 13 orang 1,65
DLL
5) Tingkat penghasilan masyarakat dukuh sumberan
a) UMR = 70%
b) UMR = 30%
c. Statistik vital
(terlampir)
d. Nilai dan kepercayaan
Agama Total Percentase (%)
i. Islam 682 orang 86,65
ii. Katolik 51 orang 6,48
iii. Protestan 54 orang 6,86

2. Interaksi Sub-sistem
a. Lingkungan fisik
1) Inspeksi
Peta RT rawan masalah kesehatan berada di RT 12. Dari hasil
survei di dapatkan banyak faktor lingkungan yang beresiko mempengaruhi
kesehatan warga seperti banyaknya kolam kecil yang tidak terpakai dan
kurang terawat sehingga menjadi sarang jentik. Selain itu warga RT 12
tidak memiliki TPS (Tempat Pembuangan Sampah) sehingga banyak
warga yang membuang sampah di sungai atau di lereng pinggiran sungai.
Menurut penuturan warga sampah-sampah tersebut dibakar di satu
pekarangan yang dekat dengan rumah warga namun tetap menimbulkan
aroma yang kurang sedap.

Gambar 1: kondisi lingkungan di RT 12


Dusun Sumberan tidak mempunyai pasar, masyarakat memanfaatkan
warung klontongan dan warung-warung pinggir jalan raya baik dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mana warung tersebut menyediakan
kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat ada juga pedagang sayur keliling.
Pasar terdekat dengan dusun Sumberan adalah pasar Serangan yang
berjarak sekitar 5 km.
Pelayanan umum Sumberan yang diterima oleh masyarakat diantaranya
adalah penerangan yang mencakup seluruh rumah yang ada di Sumberan.

Gambar 2: sarana penerangan Dukuh Sumberan

Sarana rekreasi di wilayah Dukuh Sumberan tidak ada. Berdasarkan


pengamatan terlihat tidak terdapat sarana rekreasi yang terdekat. Sarana
rekreasi yang yang dapat digunakan oleh penduduk wilayah Sumberan
antara lain Malioboro, taman pintar, alun-alun yang jaraknya cukup jauh,
adapun kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan empat tahun sekali yang
diadakan oleh ibu-ibu PKK. kebanyakan penduduk lebih mementingkan
bekerja dan dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
Jenis-jenis rekreasi yang sering digunakan oleh penduduk wilayah Dukuh
Sumberan antara lain olahraga seperti senam. Sebelumnya ada senam
lansia yang diadakan empat kali sekali, namun saat ini kegiatan tersebut
jarang dilaksanakan karena keterbatasan instruktur senam lansia.
2) Tanda vital
Cuaca/musim wilayah Sumberan memiliki iklim tropis dengan curah hujan
20003000 mm. Kondisi tanah, air dan udara wilayah Sumberan
merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi tanah yang kering
dikarenakan musim kemarau yang panjang. Pada siang hari udara panas
dan berdebu karena kondisi lingkungan yang padat bangunan rumah
penduduk dan sedikit pepohonan rindang meskipun ada beberapa tempat
yang ditumbuhi pepohonan rindang seperti di ujung RT 12. Untuk
pasokan air bersih, warga mendapatkan dari sumber mata air (sumur).

Gambar 3: kondisi jalan di Dukuh Sumberan


3) Sistem Review
Sistem organisasi di Dukuh Sumberan seperti PKK dan pembentukan
kader sudah berjalan dengan baik, sehingga dukungan yang diberikan
kepada warga yang membutuhkan sudah berjalan dengan baik. Sebagai
contoh, kader membantu salah satu warga yang membutuhkan dan tidak
memiliki sanak saudara, kader juga dapat membantu mengurus jaminan
kesehatan bagi warga yang kurang mampu.
Tipe perumahan di Dukuh Sumberan sebagan besar adalah tipe perumahan
permanen, namun masih ada beberapa rumah semi permanen dan semi
usaha seperti salon spa, bengkel, dan produksi makanan. Sedangkan untuk
tempat ibadah Dukuh Sumberan mempunyai dua masjid dan dua mushola
yang berada di RT 9 dan 11.
Gambar 4: Gambar 5: Salah satu semi usaha yang
Salah satu tipe perumahan dukuh sumberan dimiliki oleh warga Sumberan
Gambar 6: salah satu tempat ibadah warga dukuh sumberan

b. Pelayanan kesehatan dan sosial


1) Sarana kesehatan yang ada dan sering digunakan penduduk pelayanan
kesehatan yang sering digunakan oleh penduduk di Sumberan
diantaranya adalah posyandu lansia dan balita yang diadakan setiap
tanggal 9 tiap bulan dari jam 09.30 sampai dengan 11.00, selain itu warga
biasanya kontrol kesehatan di Puskesmas Kasihan II yang berjarak kurang
lebih 7 Km untuk melakukan pengobatan ataupun kontrol

Gambar 7: Puskesmas Kasihan II


2) Jaminan Kesehatan
Jaminan kesehatan yang digunakan oleh warga Sumberan diantaranya
adalah BPJS PBI dan BPJS nonPBI.
3) Biaya Pelayanan Kesehatan
Puskesmas : Rp 5,500.-
4) Pemberi Pelayanan Kesehatan
Pemberi pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Sumberan yaitu kader
posyandu dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Kasihan II.
5) Pengguna Pelayanan Kesehatan
Pengguna pelayanan kesehatan berasal dari semua golongan masyarakat.
c. Ekonomi
Dari jumlah penduduk dukuh Sumberan khususnya RT 09, 11, 12 adalah
1032 warga dengan jumlah usia produktif 334 yaitu orang dan usia tidak
prodktif sebanyak 67 orang. Warga dukuh Sumberan memiliki berbagai
macam pekerjaan yait sebaai berikut :
1) PNS : 35 orang (4,44%),
2) Wiraswasta : 82 orang (10,41%),
3) Swasta : 129 orang (16,39%),
4) IRT : 27 orang (3,43%),
5) Pelajar : 212 orang (26.93%),
6) Buruh : 107 orang (13,59%),
7) Pensiunan : 9 orang (1,14%),
8) Polri : 3 orang (0,38%).
9) Belum bekerja :13 orang (1,65%).

Dari berbagai pekerjaan penduduk yang disebutkan rata-rata


pendapatan keluarga per bulan adalah Rp.600.000-Rp.3000.000. Sedangkan
pengeluaran perbulannya tidak dapat ditentukan nominalnya karena menurut
warga pengeluaran mereka bergantung pada banyak tidaknya kebutuhan
keluarga perbulannya. Namun warga mengaku dengan pendapatan tersebut
mereka masih mampu menyediakan makanan yang sederhana namun bergizi
untuk keluarga. Warga juga mengaku bahwa mereka hampir tidak pernah
mengalokasikan dana khusus untuk kebutuhan pangan.
Sebagian dari warga Dukuh Sumberan sudah ada yang memiliki
tabungan kesehatan seperti Jakesda, Jamkesmas serta BPJS baik PBI maupun
non-PBI.Jika ada warga yang kurang mampu dan tinggal sendirian dan tidak
mampu mengurus jaminan ksehatan maka warga yang akan bergerak untuk
membantu.
d. Keamanan dan transportasi
1) Keamanan
Dukuh Sumberan tidak mempunyai pos polisi, hanya saja terdapat
pos ronda yang aktif di setiap RT nya untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan. Hampir semua warga di Dukuh Sumberan menggunakan
air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak,
minum, mandi dan mencuci. Setiap rumah mempunyai tempat peresapan
tertutup untuk membuang limbah. Dukuh Sumberan tidak mempunyai
pemadam kebakaran, jika ada kejadian kebakaran mereka memanfaatkan
air sumur dan dapat meminta bantuan pada pemadam kebakaran dari
pemerintah daerah. Keamanan jajanan di Dukuh Sumberan sudah cukup
terjaga dengan baik seperti makanan yang dijajakan penjual tertutup dan
dijaga kebersihannya.

Gambar 8: salah satu sarana keamanan warga Sumberan (poskamling)


2) Transportasi
Masyarakat Dukuh Sumberan sudah mempunyai kendaraan pribadi
seperti sepeda ontel, sepeda motor, dan mobil. Jenis layanan transportasi
umum yang dapat di gunakan warga seperti bus, taksi dan ojek. Kondisi
jalan di Dukuh Sumberan sudah cukup bagus hanya saja ada beberapa
jalan konblok yang sudah rusak seperti di RT 12, tetapi menurut ketua RT
12 untuk jalan yang rusak sudah ada rencana untuk perbaikan konblok.
(GAMBAR JALAN YANG RUSAK)

e. Politik dan pemerintahan


Kebijakan pemerintah dalam menangani masalah kesehatan
diantaranya adalah penyediaan jaminan kesehatan seperti BPJS PBI dan BPJS
non-PBI, JAMKESDA. Kegiatan yang telah dilakukan pemerintah dalam
mengatasi masalah kesehatan masyarakat Dukuh Sumberan adalah fogging.
Masyarakat Dukuh Sumberan juga sudah bekerja sama dengan Puskesmas
Kasihan II untuk menanggulangi masalah kesehatan seperti adanya program
Jumantik.

f. Komunikasi
1) Tempat Perkumpulan Penduduk
Tempat pertemuan di lingkungan penduduk Sumberan antara lain
di GOR dan PAUD. Penduduk biasa melakukan pertemuan remaja,
pemuda, arisan ibu-ibu, pengajian, maupun pertemuan-pertemuan lain
untuk membahas permasalahan yang memerlukan campur tangan seluruh
penduduk wilayah Sumberan.

Gambar 9: Salah satu balai pertemuan warga Dukuh Sumberan.


2) Alat komunikasi
Bahasa yang digunakan oleh penduduk di Sumberan yaitu
menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Dari hasil pengkajian
yang dilakukan hampir semua warga dukuh Sumberan telah memiliki
media komunikasi seperti cellphone, televisi dan radio. Sebagian warga
juga ada yang berlanggaan koran. Dalam berkomunikasi antar tak jarang
warga menggunakan alat komunkasi berupa cellphone dan telpon rumah.
3) Media komunikasi
Media komunikasi lain yang ada di Dukuh Sumberan ini adalah
kumpulan warga baik yang diadakan oleh masing-masing RT maupun
semua RT yang ada seperti pengajian, arisan yang terdiri dari arisan bapak-
bapak dan arisan ibu-ibu, perkumpulan pemuda, perkumpulan dawis
ataupun perkumpulan Ibu-ibu PKK.
Gambar 10: salah satu media informasi warga (mading)
4) Konsultasi kesehatan
Menurut penuturan warga, mereka sering menggunan jasa
pelayanan kesehatan yang ada di dukuh ini seperti bidan, perawat dan
dokter terdekat untuk berkonsutasi tentang masalah kesehatan yang
mereka alami.

g. Pendididikan
Berdasarkan hasil wawancara kami pada kepala RT di RT 09, 11 dan
12 masih ada masyarakat Dusun Sumberan yang masih buta huruf. Faktor
penyebab mereka buta huruf adalah karena mereka tidak menjalani proses
pendidikan formal. Tercatat, mereka tidak bersekolah. Usia mereka tergolong
lansia. Alasan sulitnya mengenyam pendidikan formal pada masa pra-
kemerdekaan. Proses degeneratif juga membuat mereka susah untuk memulai
belajar pada saat ini.
Fasilitas pendidikan atau informasi yang ada di Dukuh Sumberan
adalah adanya forum-forum pertemuan warga baik di tingkat dasa wisma, RT
juga dusun. Di Rt 09, 11 dan 12 ada tempat penempelan koran dinding.
Awalnya sering dimanfaatkan warga untuk menambah informasi. Namun kini
tidak lagi dipergunakan. Para ketua RT mengatakan bahwa antusias warga
dinilai kurang untuk membaca, sehingga petugas yang menempel koran di
koran dinding tersebut enggan untuk menempelkannya.

h. Rekreasi
Dukuh Sumberan merupakan wilayah perkampungan yang berada
dekat dengan perkotaan. Mahasiswa atau pekerja yang kos ataupun kontrak di
wilayah sekitar Dukuh Sumberan membawa dampak munculnya warung-
warung makan di sekitar Dusun Sumberan. Kebiasaan makan di luar mulai
menulari warga Dukuh Sumberan. Kebiasaan makan di luar biasa dilakukan
seminggu sekali sampai dua kali. Jenis makanan yang dikonsumsi bermacam-
macam seperti baso, mie ayam, lotek, soto, pecel lele,dan lain-lainnya. Di RT
09, ada agenda rekreasi RT yang diadakan setiap empat tahun sekali. Kegiatan
rekreasi warga yang lain adalah jalan-jalan ke Malioboro dan bersenda gurau
di samping rel kereta api. Anak-anak rekreasi dengan bermain di halaman
rumah. Masih ada beberapa rumah yang memilliki halaman yang luas yang
cukup untuk bermain sepak bola.
Tersedia juga lapangan sepak bola takraw yang ada di Rt 12. Rekreasi
balita tersedia di PAUD dan kereta wisata odong-odong yang memutari
wilayah Dusun Sumberan. Hampir setiap rumah sudah mempunyai televisi.
Keluarga di Dusun Sumberan mempunyai kebiasaan menonton televisi acara
favorit keluarga.

Gambar 11: salah satu sarana rekreasi warga


II. ANALISA DATA
Table: Analisa Data Pengkajian

No Kategori Hasil Analisis


.

1. Karakteristik Demografi:
a. Jumlah anggota keluarga Jumlah penduduk RT. 09, 11 dan 12
1.1
sebanyak 238 KK.
b. Usia

Laki-laki 408 orang (51,84%)


Perempuan : 379 orang (48,15%)

Latar belakang suku dan budaya


penduduk di Dukuh Sumberan mayoritas
Jawa.
c. Jenis Kelamin

d. Suku dan Budaya

22.Karakteristik Geografi:
a. Batasan Wilayah Utara: Jalan raya godean.
Selatan: Soragan
Barat: Sleman.
Timur: Kota Yogyakarta.
b. Area Terbuka Area terbuka di Dukuh Sumberan berupa
lapangan, pekarangan yang luas, dan
c. Jalan
sawah.
Jalanan Dukuh Sumberan terbuat dari
paving, semen cor dan konblok

Karakteristik Sosial Ekonomi:


a. Pekerjaan Penduduk Kategori pekerjaan penduduk Dukuh
Sumberan adalah PNS 35 orang (5,7%),
Pelajar 212 orang (34,5%) Swasta 129
orang (21%) Buruh 107 orang (17,4%),
b. Rata-rata Pendapatan Wiraswasta 82 orang (13,3%), IRT 27
Penduduk orang (4,4%), Pensiunan 9 orang (1,5%)
lain-lain 13 orang (2,1%) Pengangguran
c. Perusahaan
d. Home Industry 13 orang (2,1%)
Rata-rata pendapatan penduduk
Sumberan berkisar Rp 600.000,00-Rp
3.000.000,00
Tidak ada perusahaan yang ada di
wilayah Dukuh Sumberan
Home industry yang ada di wilayah
Dukuh Sumberan adalah terdapat 1
industri bakpia dan 1 Industri Tahu dan
Tempe, 4 usaha laundry,1 tempat usaha
catering, 1 usaha mebel, 1 usaha
percetakan, 1 usaha salon dan Spa serta
12 usaha warung klontong.

Sumber Pelayanan Kesehatan: a. UKBM: terdapat posyandu balita,


a. RS, Klinik, RSJ, Puskesmas
posyandu lansia dan Batra (Toga)
b. untuk pelayanan rujukan : puskesmas
Kasihan II, RS yang terdekat yaitu RSB
Adinda, RSB Khayangan, klinik Hidayat,
klinik hafidz.
Namun rumah sakit yang sering di
kunjungi oleh warga adalah RS. Ludiro

Keamanan dan Transportasi:


a. Pelayanan Polisi Pelayanan polisi tidak terdapat di dukuh
Sumberan akan tetapi untuk keamanan
masyarakat sudah disediakan pos
pelyanan berupa poskamling yang terletak
b. Kebakaran
di setiap RT. Kegiatan ronda juga aktif
dilakukan setiap malam dengan
c. Kualitas air bergantian.
Di Dukuh Sumberan tidak terdapat
pemadam kebakaran atau appar. Namun
d. Keamanan makanan jajanan jika terjadi kebakaran warga masih dapat
mengatasi dengan bergotong-royong
menggunakan air dari sumur atau sungai.
Warga menggunakan air sumur untuk
kebutuhan sehari-hari. Kondisi air sumur
e. Jenis transportasi yang
bersih, bening, tidak berwarna dan tidak
digunakan masyarakat
berbau. Untuk kualitas udara pada pagi
f. Pelayanan transportasi hari tersa sejuk namun saat siang sangat
panas dan berdebu.
Sebagian besar warung-warung yang
g. Kondisi jalan
menjual makan sudah menjaga kebersihan
makanan karena sudah dikemas dengan
baik dan tertutup.

Transportasi yang digunakan oleh


masyarakat diantaranya adalah sepeda
motor, dan mobil
Masyarakat Dukuh Sumberan jarang
menggunakan jasa transportasi umum
seperti taxi atau bus karena mereka sudah
memiliki kendaraan sendiri.
Kondisi jalan utama menuju Dukuh
Sumberan adalah jalanan beraspal yang
masih bagus. Sedangkan jalan yag ada di
Dukuh Sumberan menggunakan konblok
dengan kondisi jalan yang agak rusak
namun sedang dalam proses perbaikan.

Politik dan Pemerintahan:


Kebijakan pemerintah dalam menangani
a. Kebijakan pemerintahan masalah kesehatan diantaranya adalah
setempat dalam mengatasi penyediaan jaminan kesehatan seperti
masalah kesehatan yang ada di BPJS PBI dan BPJS non-PBI,
masyarakat. JAMKESDA.
Kegiatan yang telah dilakukan pemerintah
b. Kegiatan yang telah dilakukan dalam mengatasi masalah kesehatan
oleh pemerintah untuk masyarakat Dukuh Sumberan adalah
meningkatkan status kesehatan fogging dan pembagian bubuk abate.
Bekerja sama dengan Puskesmas Kasihan
masyarakat.
II untuk menanggulangi masalah
kesehatan.
c. Kemitraan yang dilakukan
dalam menanggulangi masalah
kesehatan
Komunikasi:
a. Media komunikasi yang Media komunikasi yang di gunakan
dimiliki oleh keluarga (koran, adalah koran, radio, mading, dan televisi.
televisi, radio).
Hampir seluruh warga masyarakat Dukuh
b. Alat komunikasi (telepon)
Sumberan memiliki alat komunikasi
berupa handphone. Beberapa warga juga
c. Media konsultasi di masyarakat
ada yang mempunyai telephone rumah.
(arisan, pengajian,dll)
Masyarakat Dukuh Sumberan aktif dalam
arisan, pengajian atau perkumpulan
lainnya. Perkumpulan ini digunakan
d. Konsultasi dengan tenaga
sebagai media konsultasi dan sharing
kesehatan dalam mengatasi
tentang masalah kesehatan dan masalah
masalah kesehatan
penting lainnya.
Masyarakat Dukuh Sumberan mengaku
sering berkonsutasi dengan tenaga
kesehatan yang ada seperti perawat, bidan
ataupun Dokter yang praktik di Dukuh
Sumberan.

Pendidikan :
a. Persentase keluarga yang buta Di Dukuh Sumberan khususnya Rt 9, 11
huruf dan 12 masih terdapat warga yang buta
huruf yaitu sebanyak 2 orang dari 787
b. Fasilitas pendidikan atau warga (0,25%).
Koran dinding sebagai sumber informasi
informasi yang ada di
warga dukuh Sumberan sudah tidak
masyarakat yang dapat
berfungsi lagi di karenakan warga sudah
dimanfaatkan oleh keluarga
dapat mengakses informasi melalui
seperti koran dinding dan
internet baik dari telpon genggam maupun
perpustakaan.
warnet.

Rekreasi:
a. Kebiasaan makan di luar Warga mempunyai kebiasaan makan
rumah diluar seminggu sekali.
b. Makanan yang sering di Soto, bakso, mie ayam, bebakaran,
konsumsi di luar rumah
c. Kebiasaan rekreasi Tidak terdapat tempat rekreasi di wilayah
dukuh Sumberan.
d. Sarana rekreasi
Menonton tv, bermain di luar rumah, dan
e. Jenis rekreasi yang ada di jalan-jalan ke malioboro dan alun alun
keluarga maupun masyarakat seminggu sekali.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Table: diagnose keperawatan komunitas

Masalah Etiologi Tanda & Gejala


(Aktual/potensial) Berhubungan Dengan Dimanifestasikan Oleh

Tingginya angka kejadian Kurang kesadaran tentang - Angka kunjungan


penyakit degeneratif pada penyakit degeneratif lansia ke posyandu
dalam 3 bulan terakhir
lansia di Dukuh Sumberan RT
menurun (bulan Juni
9, 11 dan 12 5%, Juli 23% dan
Agustus 6%)

- Dari 66 lansia 16
(24,24%) mengalami
hipertensi, 10
(15,15%) asam urat 6
(9,09%) DM,
kolesterol tinggi 5
orang (7,57%),
mengeluh nyeri sendi
14 orang (21,21%),
penyakit jantung 4
orang (6,06%), stoke 2
orang (3,03%) dan
riwayat TBC 1 orang
(1,51%).

Rendahnya perilaku PHBS Kurang kesadaran dan - Terdpat 7 orang warga


(Merokok dan pemberantasan kemauan warga untuk RT 12 terkena penyakit
DBD
jentik nyamuk) pada membersihkan sarang
masyarakat Dukuh Sumberan nyamuk. - terdapat banyak kolam
terbuka yang menjadi
sarang jentik nyamuk,

- kader mengatakan ada


beberapa warga menolak
mendapatkan paparan
tentang PHBS.

- Terdapat genangan air


minum burung pada
kandang burung yang tak
terpakai
- kandang ayam dekat
dngan pemukiman
penduduk menimbulkan
bau tak sedap

- Banyaknya sampah yang


menumpuk

Kurang pengetahuan tentang Kurang paparan informasi - belum pernah ada


kesehatan reproduksi dan tentang kespro dan PMS program tentang
kesehatan reproduksi pada
penularan penyakit menular
remaja
seksual (PMS) pada remaja di
Dukuh Sumberan

IMPLEMENTASI
Implementasi asuhan keperawatan komunitas sebelum dan setelah dilakukan MMD II yaitu
mulai tanggal 7 Oktober 2014-selesai. Hasil kegiatan disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel: Implementasi Asuhan Keperawatan
No Tindakan Waktu Tempat PJ

1. Pendidikan Kesehatan ARIS,


tentang DBD AYU,
ANDRI

2. Lomba PHBS UKHTI,


GITA,
CATUR

3. Penyuluhan Kespro dan IRMA,


PMS MITA,
SATRIA

4 Pengobatan dan Senam ERNAWAT


Lansia I, ISTI,
MAYDA
Kriteria Keberhasilan
NO Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Pendidikan Kesehatan tentang DBD 3. Warga mengetahui pengertian DBD
4. Warga mengetahui cara penularan DBD
5. Warga mengetahui pencegahan DBD
2 Lomba PHBS 1. Memberantas jentik nyamuk Pembentukan Kader Jumantik
a. Kader
1) Kader tahu cara memantau perkembangbiakan jentik nyamuk
2) Kader megetahui cara memberantas jentik nyamuk
3) Kader melakukan pemantauan perkembangbiakan jentik nyamuk di rumah warga
b. Warga
1) Warga menerapkan program 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan
mencegah perkembanngbiakn nyamuk)
2) Warga secara mandiri melakukan pemantauan perkembangbiakan jentik nyamuk
2. Pembuangan Sampah
a. Warga membuang sampah dengan tertib
b. Warga memisahkan sampah organic dan non organic
3. Perokok
a. Warga tahu kerugian merokok
b. Jumlah perokok menurun
3 Penyuluhan Kespro dan PMS 1. Remaja mengetahui tentang kesehatan reproduksi
2. Remaja mengetahui tentang peyakit menular seksual
3. Remaja mampu melakukan SADARI (periksa payudara sendiri)
4. Remaja mampu melakukan SABURI (periksa burung sendiri)
4 Pengobatan dan Senam Lansia 1. Keaktifan lansia dalam melakukan kunjungan posyandu menigkat dari 11,33%
menjadi 30 %
2. Dukungan keluarga kepada lansia untuk melakukan kunjungan posyandu
meningkat
3. Lansia mau mengikuti kegiatan senam lansia
4. Lansia tau diit yang sesuai usia dan jenis penyakit yang dialaminya

Anda mungkin juga menyukai