Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL REVIEW VIDEO DOKUMENTER

KKN KAMPUNG SAWINGGRAI DISTRIK MEOS


MANSAR KABUPATEN RAJA AMPAT

Dosen
Pengampu
Achmad Ferdiansyah, S.T., M.T.

Oleh:
Muhammad Rizqi (10411710000005)
Chandra Arianto F (10411710000010)
Fatihah Pangesti W (10411710000035)
Aditya Izha P (10411710000045)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FAKULTAS


VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
POKOK POKOK BAHASAN

(a) Deskripsi Lokasi Sasaran KKN


Lokasi sasaran KKN ini berada di Kabupaten Raja Ampat. Kabupaten Raja
Ampat memiliki 24 kecamatan, 4 kelurahan, dan 117 desa. Tempat KKN ini berlokasi
di kampung Sawinggrai. Di kampung ini tercatat ada 36 anggota keluarga yang tinggal
disini. Lokasi yang terpencil di kampung ini membuat ketertinggalan akan kemajuan.
Untuk pergi ke kota harus menyebrang menggunakan kapal kecil dengan waktu
selama 2 jam. Hal ini membuat keterbatasan fasilitas dari segi ekonomi, Pendidikan
dan kesehatan jauh dari kata cukup. Letak kampung yang jauh dari kota, membuat
warga banyak yang hanya bergantung pada sumber daya alam yang ada. Di kampung
ini memiliki beberapa potensi wisata karena terletak di pesisir pantai, keindahan
karang dan mangrove yang masih lebat. Hal yang bisa menjadi kelebihan lain dari
kampung ini selain pantai adalah masih banyak burung cendrawasih liar dengan
berbagai jenis yang bisa menjadi daya Tarik wisatawan.

Gambar 1. Lokasi Sasaran KKN Desa Sawinggrai, Kab. Raja Ampat

(b) Kondisi Sosiokultur Masyarakat


Sebagaimana umumnya penduduk di wilayah kepulauan, sebagian besar (54
persen) masyarakat Raja Ampat mempunyai pekerjaan utama dibidang perikanan,
khususnya perikanan tangkap. Selain nelayan ada juga yang bekerja sebagai petani
atau berkebun, itupun tergantung iklilm disana. Kehidupan penduduk sangat
tergantung pada pemanfaatan potensi sumber daya laut, meskipun sumber daya alam
di darat berpotensi untuk dikembangkan. Penduduk setempat kebanyakan pemeluk
Islam dan Kristen. Mereka seringkali berada di dalam satu keluarga/marga. Hal ini
menjadikan masyarakat Raja Ampat tetap rukun walaupun berbeda keyakinan. Bahasa
yang digunakan oleh masyarakat sekitar bernekaragam seperti Bahasa ma’ya, ambel,
tepin, dll. Suku di raja ampat sangat beragam seperti suku laganyan, suku matbat,
kawei, malamoi, dan masih banyak lagi.

Gambar 2. Salah satu kebudayaan di Raja Ampat


(c) Problem Masyarakat
1. Fasilitas Penerangan
Minimnya penerangan di kampung Sawinggrai pada malam hari membuat
masyarakat di sekitar kesulitan untuk beraktivitas di malam hari. Hal ini
dikarenakan listrik yang digunakan mereka dibatasi hanya 6 jam, selebihnya
mereka akan merasakan kegelapan.
2. Kesehatan
Kesadaran akan kesehatan di lingkungan masyarakat kampung Sawinggrai dapat
dikatakan masih rendah, dikarenakan minimnya fasilitas kesehatan yang ada.
Sehingga hal tersebut membuat mereka kesusahan untuk memeriksakan kondisi
kesehatannya.
3. Infrastruktur
Kampung Sawinggrai dari segi infrastruktur juga dapat dikatakan masih tertinggal.
Perlunya perbaikan dan pengembangan di kampung ini seperti pembuatan plang
dan peta sebagai petunjuk arah di kampung ini.
4. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di kampung ini, berprofesi sebagai
nelayan. Hasil dari tangkapan ikan biasanya langsung mereka jual di pasar yang
ada di kota. Ikan yang mereka jual di pasar biasanya masih dalam kondisi segar
dan mereka jual sesuai dengan harga ikan di pasaran. Biasanya tidak semua ikan
yang mereka jual laku di pasaran, sehingga mereka akan membawa sisa ikannya
pulang kerumah untuk dikonsumsi sendiri.
5. Pendidikan
Kurangnya fasilitas pendidikan dan tenaga didik yang ada, membuat mereka
kesusahan untuk dapat menimba ilmu. Selain itu, perlu adanya sosialisasi bagi
masyarakat di kampung ini akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

(d) Strategi Pemecahan Masalah


1. Fasilitas Penerangan
Membuat panel sel surya sebagai sumber listrik di kampung Sawinggrai. Dimana
panel surya ini memanfaatkan energi matahari, yang nantinya dapat diubah
menjadi energi listrik dengan bantuan cahaya matahari. Energi listrik yang
dihasilkan dari panel sel surya ini nantinya akan disalurkan ke masing-masing
rumah warga yang ada di kampung Sawinggrai ini. Sehingga jika malam datang
lampu-lampu yang terdapat di jalan dapat menerangi jalan dan masyarakat dapat
beraktivitas dengan mudah di malam hari tanpa adanya gangguan akibat tidak ada
listrik.

Gambar 3. Pemasangan Panel Surya


2. Kesehatan
Untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di kampung ini, mahasiswa kkn
UGM mendatangi satu persatu rumah warga kemudian mereka memberikan
pelayanan kesehatan secara gratis dan sekaligus memberikan pemahaman akan
pentingnya menjaga kesehatan dan hidup sehat.

Gambar 4. Pelayanan Kesehatan


3. Infrastruktur
Pembuatan peta desa untuk mempermudah perencanaan dan penataan desa oleh
perangkat desa. Selain itu, pembuatan plang yang dapat dijadikan untuk
menunjukkan arah beberapa tempat yang ada di kampung Sawunggrai seperti letak
balai desa, gereja, pemakaman, tempat sekolah, puskesmas dan lain-lain.

Gambar 5. Pembuatan Peta dan Plang


4. UMKM
Memberikan pencerdasan mengenai pengolahan ikan menjadi sebuah produk yang
memiliki nilai jual tinggi, dengan cara mengajak semua ibu-ibu yang ada di
kampung Sawinggrai ini membuat olahan bakso ikan. Produk bakso ikan dari
kampung Sawinggrai ini nantinya dapat dijual dipasaran.

Gambar 6. Membuat Produk Olahan Bakso Ikan


5. Pendidikan
Untuk membantu meningkatkan pendidikan di kampung Sawinggrai, dibuatlah
taman baca yang dilengkapi dengan buku-buku bacaan agar anak-anak dapat
membaca dan menambah ilmu pengetahuan mereka.
Gambar 7. Fasilitas Pendidikan di Taman Baca

(e) Analisis Tantangan Yang Dihadapi


Analisis tantangan yang dihadapi
1. Pengeluaran finansial yang cukup tinggi karena bbm disana mahal
2. Membeli kebutuhan hidup susah karena kebanyakan ada di kota
3. Susah sinyal dan listrik
4. Masyarakat sekitar belum mengerti tentang cara menjaga kesehatan yang
baik dan benar
5. Masyarakat sedikit mengerti tentang hukum, wisata, dan peduli lingkungan
6. Fasilitas Pendidikan yang kurang memadai

(f) Bagaimanakah Kesan Saudara Terhadap Program Kkn Tersebut & Apakah
Sudara Juga Ingin Melakukan Hal Yang Sama?
Menurut kami dengan adanya program KKN di desa tersebut dapat membantu
sedikit menaikkan kemajuan pada kampung tersebut. Kerjasama antara perangkat desa
dan mahasiswa untuk membuat program yang dapat menambah nilai pada sektor
ekonomi, pendidikan, dan pariwisata tentunya harus dilakukan secara berkelanjutan.
Karena tidak bisa jika hanya dengan program jangka pendek saja. Tentunya sebagai
mahasiswa kita juga berperan aktif menjadi salah satu agen perubahan positif pada
masyarakat. Terutama pada masyarakat yang memang benar-benar memerlukan
uluran tangan untu bisa membantu mengembangkan daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai