BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1. Pengertian Sejarah
Sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari peristiwa atau kejadian yang
terjadi di masa lampau. sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, akan
tetapi suatu pemahaman yang didalamnya mengandung berbagai pristiwa
atau kejadian yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pelajaran bagi
perkembangan kehidupan manusia seterusnya.
Kata sejarah secara harfiah berasal dari kata bahasa arab ( :
Sajaratun) artinya pohon kayu yang bercabang-cabang. Pohon kayu yang
bercabang-cabang diibaratkan sebagai sejarah kehidupan, sebab sejarah
berkembang dari satu titik kejadian bercabang ke titik kejadian yang lain
yang saling berhubungan satu sama lain. Pohon yang bercabang-cabang juga
menjadi symbol suatu silsilah keturunan dari satu individu, Raja atau orang-
orang penting pada masa lampau.
Jadi menurut pengertian sejarah dalam kamus besar Bahasa Indonesia
sejarah mempunyai 3 arti penting yaitu:
1. Sejarah berarti silsilah atau Asal Usul.
2. Sejarah berarti kejadian atau pristiwa yang benar-benar pada masa
lampau.
3. Sejarah berarti Ilmu Pengetahuan, Ceritera, Pelajaran tentang kejadian
yang benar-benar terjadi di masa lampau.
2. Pengertian Desa
Desa menurut asal kata Bahasa Sanskerta "dhesi" yang berarti tanah
kelahiran, desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau
daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya, Adat Istiadat dalam
kegiatan kehidupan penduduknya.
Berdasarkan UU No. 6 tahun 2014 desa adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai masyarakat termasuk didalamnya
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa merupakan basis perkembangan nilai-nilai adat istiadat dan tradisi
budaya. Adat istiadat merupakan suatu aturan kebiasaan yang tumbuh dan
berkembang dari suatu masyarakat yang memiliki nilai-nilai tinggi serta
dipertahankan oleh masyarakat penduduknya.
Desa adalah bentuk pemerintahan yang terkecil yang ada di negeri ini,
wilayah tidak terlalu luas dan dihuni oleh sejumlah keluarga yang mayoritas
penduduknya berkerja dibidang pertanian dan tingkat pendidikan cendrung
masih rendah, hubungan kekerabatan antar masyarakat terjalin kuat,
masyarakatnya juga percaya dan berpegang teguh pada nilai Adat Istiadat,
trasisi, budaya yang ditinggalkan para leluhurnya.
Jenis-jenis desa menurut perkembangan dan kemajuan masyarakat dapat
digolongkan menjadi 4 macam yaitu:
1. Desa Tradisional
Desa Tradisional adalah Desa yang terdapat pada daerah terpencil dan
terasing. Seluruh kehidupan masyarakatnya termasuk teknologi bercocok
tanam, cara pemeliharaan kesehatan, dan memasak tergantung pada
pemberian alam sekitarnya. Dengan kata lain, desa ini keseluruhan
hidupnya menggantungkan pada alam sekitarnya.
2. Desa Swadaya
Desa Swadaya adalah desa di mana sebagian besar masyarakat memenuhi
kebutuhan ssendiri. Desa ini umumnya terpencil dan masyarakatnya jarang
berhubungan dengan masyarakat luar sehingga proses kemajuannya sangat
lamban karena kurang bertintraksi dengan wilayah lain atau bahkan tidak
sama sekali.
3. Desa Swakarya
Desa Swakarta adalah keadaannya sudah lebih maju dibandingkan desa
swadaya. Masyarakat sudah mampu menjual kelebihan hasil produksi ke
daerah lain, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Interaksi dengan
masyarakat luar sudah mulai tampak, walapun interaksinya belum terlalu
sering.
4. Desa Swasambada
Desa Swasambada adalah desa yang sudah mampu mengembangkan
semua potensi yang dimiliki secara optimal. Hal ini tidandai oleh
kemampuan masyarakatnya untuk melakukan tukar menukar barang
dengan wilayah lain (fungsi perdagangann), dan kemampuan untuk saling
mempengaruhi dengan penduduk di wilayah lain. Dan hasil interaksi
tersubut, masyarakat dapat menyerap teknologi baru untuk memanfaatkan
sumber dayanya sehingga proses pembangunan berjalan dengan baik.
2. Maksud dari karya tulis tentang sejarah berdirinya desa Setanggor ini
dibuat sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui proses terbentuknya wilayah desa setanggor.
b. Untuk menambah wawasan pengetahuan masyarakat, dan para pembaca
lainnya tentang keberadaan Desa Setanggor.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KEADAAN WILAYAH
Berdasarkan letak Geografis Wilayah Desa Setanggor Kecamatan Praya
Barat yang berada di wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Lombok
Tengah dengan luas Wilayah 676. Ha yang terdiri dari 14 wilayah Dusun.
Jarak Desa Setanggor ke Kota Kecamatan 2,5 Km, dan jarak ke Ibukota
Kabupaten 10 Km, dan jarak dengan Ibukota ke Provinsi 35 Km.
Batas-batas Wilayah Desa Setanggor sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Darek
Sebelah Selatan :Desa Tanak Rarang
Sebelah Barat : Desa Darek
Sebelah Timur : Desa Penujak dan Desa Bonder
Secara Umum letak Wilayah Desa Setenggor merupakan sebagian
Wilayah Pegunungan dan Hamparan Persawahan yang diapit oleh beberapa
datraan yang terdiri dari Gubuk-gubuk dan Dasan-dasan. Secara Khusus
Wilayah Desa Setanggor paling luas Wilayahnya adalah Persawahan atau
Pertanian.
Untuk Wilayah Persawahan yang terdiri dari Sawah Irigasi yang disuplay
oleh aliran Bendungan Batujai seluas 362 Ha. dan Sawah Tadah Hujan seluas
124 Ha., dengan demikian iklim Wilayah Desa Setanggor memiliki 2 musim
Musim Kemarau dan musim Hujan dengan suhu rata-rata 25 Derajat celsius
dan dengan tingkat curah hujan 2,300 Mm/tahun, di atas permukaan lauat 111
M, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap sistim pola tanam yang
ada di wilayah Desa Stanggor Kecamatan Paraya Barat.
Pola penggunaan tanah di Wilayah Desa Stanggor sebagian besar
dipergunakan untuk tanah sawah pertanian, dan sebagaian kecil untuk
perkebunan, sedangkan sisanya untuk lahan permukiman penduduk dan
Fasilitas bangnan lainnya. Letak Wilayah Desa Stanggor yang terdiri dari
tanah sawah pertanian baik sawah irigasi maupun sawah tadah hujan diatas
menunjukkan bahwa Wilayah Desa Stanggor juga mempunyai wilayah
pegunungan dan Gubuk-gubuk dan dasan yang berjajr terpisah dari arah
timur ke arah barat memanjanng dan mengelilingi sebuah gunung yang
dinamakan Gunung Mertak Mie, di puncak gunung Mertak Mie terdapat
sebuah Makam, menurut penuturann Arwah Alm. TGH. Lalu Abdul Hafiz,
puncak Gunung Mertak Mie sebagai bekas tempat berhalwat seorang Wali
yang dinamakan Raden Duhuran, sehingga dipugar oleh masyarakat desa
secara permanen sebagai Makam Gunung Mertak Mie pada masa Kepala
Desa H. Kamaru.
Di sekitar kaki Gunung Mertak Mie inilah sebagai pusat kantor Desa
Stanggor sejak tahun , ditempat inilah juga pusat permukiman
Masyarakat Desa yang paling banyak Bertempat tinggal. Kemudian Wilayah
Desa Stanggor terdiri dari Gubuk-gubuk dan Dasan- secara terpisah dan
Wilayah Montong, Bowun, Tiwu, Pondok, dan Jalan. Untuk lebih jelasnya
kami paparkan sebagai berikut:
1. Nama Gunung : Gunung Mertak Mie
2. Nama Gubuk dan Dasan :
1. Gubuk Tengak
2. Gubuk Runkang
3. Gubuk Mangin
4. Gubuk Pedek
5. Gubuk Pengerok
6. Gubuk Pondok Rejeng
7. Gubuk Terare
8. Gubuk Tebejang
9. Gubuk Temopoh
10. Gubuk Tenges-enges
11. Gubuk Bagik Nunggal
12. Gubuk Bilang Beke
13. Gubuk Jalan Unde
14. Gubuk Penyampet
15. Gubuk Bile
3. Nama Montong :
1. Montong Pati
2. Montong Prie
3. Montong Mait
4. Montong Jepun
5. Montong Sejeput
6. Montong Kombang
7. Montong Peresak
8. Montong Waru
9. Montong Buwuh
10. Montong Legowo
4. Nama Buwun :
1. Buwun Manteng
2. Buwun Bongak
3. Buwun Bote
4. Buwun Gedong
5. Buwun Tiong
5. Nama Tiwu :
1. Tiwu Borok
2. Tiwu Nuse
3. Tiwu Kemelik
4. Tiwu Mangin
4. Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang ada di Wilayah Desa Setanggor baik Pendidkan
Formal maupu Nonformal yang ada sampai saat ini yaitu: TK 1 Buah, PAUD
3 Buah, SDN 3 Buah, SMPN 1 Buah dan SMK Islam Nurul Qolbi 1 Buah.
5. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan yang ada di Wilayah Desa Setanggor sebagai
Pelayanan Kesehatan Masyarakat para Ibu-ibu Hamil dan Melahirkan di Desa
Setanggor adalah Posyandu/ Pos Pelayanan Terpadu masing-masing di
Dusun, dengan tujuan untuk melayani para Ibu-ibu yang mempunyai anak
umur Balita secara gratis, yang dilakukan oleh Pihak Dinas Kesehatan
Kecamatan Praya Barat, disamping sarana Posyandu terdapat 1 buah
Puskesmas, 1 buah Polindes dan 1 buah Klinik Swasendiri milik Dokter
BASIRUN. M.M.RS,.
3. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa berkedudukan sebagai Pimpinan Sekretariat Desa, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Kabupaten.
Tugas Pokok Sekretaris Desa natara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintah Desa.
2. Memberikan pelayanan administrasi.
3. Melaksanakan Administrasi Pemerintahan Desa.
Sekretaris Desa mempunyai fungsi antara lain:
1. Menyelenggarakan kegiatan urusan tata usaha (surat menyurat,
kearsipan dan pelaporan).
2. Menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan keuangan Desa.
3. Menyelenggarakan Administrasi kependudukan dan administrasi
umum.
4. Melakukan fungsi Kepala Desa, apabila Kepala Desa berhalangan.
4. Kasi Pemerintahan
Kasi Pemerintahan berkedudukan sebagai unsur staf Sekretaris Desa yang
bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Togas Pokok Kasi Pemerintahan Desa antara lain:
1. Mmebantu Kepala Desa dalam bidang Administrasi Kependudukan
dan Pertanahan.
2. Melaksanakan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan Desa,
Organisasi Partai Politik dan kesatuan bangsa.
Kasi Pemerintahan Desa mempunyai fungsi antara lain:
1. Membantu Kepala Desa Dalam menyiapkann, menyusun rencana
Kerja.
2. Mengumpulkan, Mengolah dan megevaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan.
3. Menyusun laporan kegiatan yang telah dilaksanakan
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan olek Kepala Desa.
5. Kaur Perencanaan
Kaur Perencanaan berkedudukan sebagai unsur staf Sekretaris Desa, yang
berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Kaur Perencanaan mempunyai tugas pokok antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam bidang Perekonomian Desa, Koperasi,
Produksi dan Distribusi serta Lingkungan Hidup.
Kaur Peerencanaan mempunyai fungsi antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam menyiapkan, menyusun Rencana
Kegiatan Pembangunan Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan
Janngka Panjang
2. Mengumpulkan, Mengolah dan Mengevaluasi kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Menyusun Laporan kegiatan yang dilaksanakan.
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
6. Kasi Kesra
Kasi Kesra berkedudukan sebagai unsur staf Sekretaris Desa, yang berada
dalam dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Kasi Kesra mempunyai tugas pokok antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan sosial dan bantuan
sosial.
2. Melakukan Pembinaan kepemudaan dan Peranan Wanita.
3. Kesehatan Masyarakat
Kasi Kesra Mempunya fungsi antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam menyiapkan, menyusun rencana kerja.
2. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Menyusun Laporan kegiatan yang dilaksanakan
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
7. Kaur Keuangan
Kaur Keuangan berkedudukan sebagai unsur Staf Sekretaris Desa, yang
berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Kaur Keuangan mempunyai tugas pokok antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam bidang Administrasi Keuangan Desa
2. Membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(RAPBDES)
3. Mencatatt Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa.
Kaur Keuangan mempunyai fungsi antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam Menyiapkan, Menyusun Rencana
Kerja.
2. Mengumpulkan, Mengolah dan Mengevaluasi kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Menyusun laporan kegiatan yang dilaksanakan.
4. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Desa.
8. Kaur Umum
Kaur Umum berkedudukan sebagai unsur staf Sekretaris Desa, yang
berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Kaur Umum Mempunyai tugas antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam bidang surat menyurat (Agenda surat
masuk, surat Keluar)
2. Melaksanakan Administrasi Perlengkapan dan Inventaris kantor Desa.
3. Melaksanaan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Kamtibmas).
Kaur Umum mempunya fungsi antara lain:
1. Membantu Kepala Desa dalam menyapkan, menyusun rencana kerja.
2. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi kegiatan yang
dilaksanakn.
3. Menyusun laporan kegiatan yang dilaksanakan
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan olek Kepala Desa.
9. Bendahara Desa
KESIMPULAM
Dari paparan penjelasan di atas maka tim perumus dan penulis dapat
menyimpulkan bahwa sesuai dengan "Karya Tulis tentang sejarah berdirinya
Desa Setanggur" dapat disimpulkan bahwa Desa Setanggor merupakan Desa
hasil pemekaran dari desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya sejak tanggal, 06
Juni tahun 1970 menjadi desa Difinitif dengan pemberian nama Setanggor yang
berasal dari bahasa Sasak dari Asal Kata "Tanggor artinya : Bequih atau
memanggil". Hingga saat ini Desa Setanggor telah banyak mengalami
perubahan kemajuan dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, segi keadaan
penduduk, pemerintahnya, infra struktur jalan, pertanian maupu fasilitas umum
lainnya.
Demikian karta tulis ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan tim perumus dan penulis khususnya serta masyarakat Desa
Setanggor pada umumnya. Kami yakin banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami siap menerima
saan, pendapat dan kritik yang positif demi perbaikan karya tulis kami
selanjutnya. Terima kasih Wr. Wb.