Anda di halaman 1dari 9

34

PEMBERIAN MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN


KEGIATAN MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh
Siti Halidjah
(PGSD, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email: sitihalidjah_pgsduntan@yahoo.co.id)

Abstrak: Kegiatan membaca siswa di sekolah dasar masih belum


maksimal. Kegemaran membaca siswa masih sangat kurang (rendah).
Kesadaran guru untuk memberikan motivasi membaca pada siswa juga
masih renda. Sebagian guru ada yang berpendapat tugas memberikan
motivasi membaca merupakan tugas guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Padahal tugas ini adalah tugas semua guru. Jadi betapa pentingnya
pemberian motivasi membaca pada siswa, karena membaca merupakan
modal dasar mempelajari seluruh mata pelajaran di sekolah. Oleh karena itu,
dalam tulisan ini penulis sengaja mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan
jenis-jenis motivasi yang sesuai untuk memotivasi siswa membaca, usaha-
usaha guru dalam memotivasi siswa untuk membaca, dan pemilihan bahan
bacaan yang tepat bagi siswa dalam kegiatan membaca.

Kata Kunci: pemberian motivasi, kegiatan membaca, siswa, sekolah dasar


Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 9. No. 1. Maret 2011:1 - 9 35

Pendahuluan cukup lama, namun belum dapat


Keterampilan berbahasa menumbuhkan kegemaran membaca
mencakup empat aspek, yaitu pada anak-anak kita sebagaimana
menyimak, berbicara, membaca, dan seharusnya. Kiranya sudah pada
menulis. Setiap keterampilan tersebut tempatnya kita menduga bahwa
erat sekali berhubungan dengan pelaksanaan pengajaran membaca di
keterampilan lainnya. sekolah kita dewasa ini masih belum
Keterampilan membaca lagi sebagaimana yang kita harapkan.
merupakan salah satu aspek yang Pendapat di atas menyata-
harus dimiliki setiap siswa sekolah kan bahwa kemampuan membaca
dasar sampai ke jenjang perguruan siswa di beberapa sekolah dasar
tinggi. Siswa yang kurang cakap masih belum memenuhi yang
membaca akan mengalami kesulitan diharapkan. Kegemaran membaca
memehami isi bacaan yang siswa masih sangat kurang (rendah).
dibacanya, ini tentunya sangat Ini tentunya nenuntut para guru di
berpengaruh terhadap pencapaian sekolah dasar agar memberikan
hasil pembelajaran siswa. Oleh karena perhatian dan motivasi kepada siswa
itu, pengajaran membaca dijadikan untuk membaca sehingga kebiasaan
salah satu pokok bahasan dalam mata atau budaya gemar membaca dimiliki
pelajaran bahasa Indonesia. oleh setiap siswa. Dengan memberi
Pembelajaran membaca motivasi membaca pada siswa
diberikan ke siswa sejak di kelas I SD tentunya sangat membantu
dengan harapan siswa segera pencapaian tujuan pembelajaran
mengetahui dasar-dasar membaca membaca yang merupakan salah satu
sejak dini. Pengetahuan membaca bagian dari pokok bahasan mata
tersebut terus ditingkatkan secara pelajaran bahasa Indonesia.
berkelanjutan di kelas II dan kelas III, Pemberian motivasi pada
sehingga begitu siswa telah duduk di siswa sangat penting, karena akan
kelas IV, V, VI SD ia telah mampu membantu siswa membangkitkan
membaca setiap bahan/materi kesadaran pribadinya untuk
pembelajaran yang diberikan guru. melakukan kegiatan belajar termasuk
Namun, kenyataannya masih membaca. Pemberian motivasi
banyak ditemui siswa yang telah membaca pada siswa dapat dilakukan
duduk di kelas IV dan V SD belum melalui kegiatan belajar mengajar di
dapat membaca dengan baik dan kelas, terutama pada mata pelajaran
lancar, sehingga menghambat bahasa Indonesia.
kecepatan siswa tersebut dalam Untuk memotivasi siswa
menyerap materi yang dipelajarinya. agar rajin membaca di sekolah,
Ini menunjukkan bahwa tujuan penyediaan sarana perpustakaan
pembelajaran membaca belum dengan koleksi buku-buku yang
mencapai tingkat yang diharapkan. sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
Hal ini sejalan dengan pendapat perkembangan belajar siswa sangatlah
Burhan (1971:183) yang mengatakan tepat. Setiap guru diharapkan untuk
bahwa bila kita menyadari bahwa menganjurkan siswanya menjadi
proses belajar membaca yang dilalui anggota perpustakaan sekolah, dan
anak-anak kita di sekolah sudah guru juga harus selalu memantau
keaktifan siswa dalam meminjam Berdasarkan masalah dan
maupun mengembalikan buku yang submasalah di atas, yang menjadi
dipinjamnya. tujuan penulisan artikel ini adalah
Dalam rangka memotivasi untuk mendskripsikan pelaksanaan
siswa membaca, guru dapat pemberian motivasi untuk
melakukan berbagai cara, salah meningkatkan kegiatan membaca
satunya dengan mengadakan siswa sekolah dasar. Tujuan yang
perlombaan membaca di kelas. masih umum tersebut dijabarkan lagi
Melalui cara itu diharapkan siswa menjadi beberapa tujuan khusus
merasa termotivasi untuk sebagai berikut.
meningkatkan kegemaran dan 1. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis
kemampuan membacanya menjadi motivasi yang sesuai untuk
lebih baik, sehingga terjadi semangat memotivasi siswa membaca
untuk bersaing secara sehat di antara 2. Untuk mendeskripsikan usaha-
siswa untuk menjadi yang terbaik usaha guru dalam memotivasi
dalam membaca. siswa untuk membaca.
Jadi betapa pentingnya guru 3. Untuk mendeskripsikan pemilihan
memberikan motivasi membaca pada bahan bacaan yang tepat bagi
siswa, karena membaca merupakan siswa dalam kegiatan membaca.
modal dasar mempelajari seluruh
mata pelajaran di sekolah. Jenis-Jenis Motivasi
Berdasarkan uraian di atas dan Menurut Hastuti (1985:11),
pentingnya permasalahan tersebut, ada sejumlah motivasi yang ada
maka penulis merasa perlu kaitannya dengan pengajaran di
membahasnya dalam tulisan ilmiah sekolah, yakni motivasi intrinsik,
ini. ekstrinsik, integratif, dedaktik,
Berkaitan dengan uraian di disiplin, habit, instrumental, prestasi,
atas, maka yang menjadi masalah aktual, langsung, dan tidak langsung.
dalam artikel ini adalah Semua jenis motivasi tersebut saling
“Bagaimanakah pelaksanaan berhubungan satu dengan yang lain,
pemberian motivasi untuk terutama dalam kegiatan pembela-
meningkatkan kegiatan membaca jaran di sekolah. Berkaitan dengan
siswa sekolah Dasar”. Agar yang menjadi pembahasan dalam
pembahasannya dapat dilakukan makalah ini, jenis motivasi yang akan
secara sistematis dan terarah, maka diuraikan lebih rinci adalah motivasi
penulis memilahnya menjadi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
beberapa submasalah sebagai berikut. 1. Motivasi Intrinsik
1. Jenis-jenis motivasi manakah yang Motivasi intrinsik adalah
sesuai untuk memotivasi siswa dorongan atau daya penggerak yang
membaca? muncul dari dalam diri setiap siswa,
2. Bagaimanakah usaha guru dalam sehingga secara sadar mau melakukan
memotivasi siswa untuk kegiatan membaca kapanpun dan di
membaca? manapun ia berada. Artinya tidak
3. Bagaimanakah pemilihan bahan perlu dorongan atau rangsangan dari
bacaan yang tepat bagi siswa luar, karena sudah ada dan tumbuh
dalam kegiatan membaca? dengan sendirinya dalam diri siswa
yang bersangkutan. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan pribadi
dapat diberi contoh, seorang siswa yang melakukan pekerjaan itu.
rajin membaca setiap bacaan atau Menurut Fransen dalam Sardiman
bahan pembelajaran baik di sekolah (1986:89), intrinsic motivations are
maupun di luar sekolah, walaupun inherent in the learning situational
tidak mendapat dorongan dari guru and mest pupil need and purpose.
atau dari orang tuanya. Jadi, motivasi intrinsik itu
Motivasi intrinsik yang menyatu dengan situasi belajar siswa
diharapkan timbul dari dalam diri yang bersangkutan, untuk mencapai
siswa merupakan kunci terjadi tujuan belajar yang diinginkan.
tidaknya perbuatan membaca yang Dengan kata lain, dalam setiap situasi
diharapkan, karena siswalah yang belajar terdapat motivasi intrinsik dari
memutuskan bagi dirinya untuk siswa itu.
melakukan kegiatan membaca suatu Dari kedua pendapat tentang
wacana, walaupun kebutuhan belajar motivasi intrinsik tadi, jika dikaitkan
sudah mendesak harus dilakukan. dengan kegiatan membaca para siswa,
Kenyataan menunjukkan bahwa dapat dikatakan bahwa motivasi
motivasi senantiasa ditandai adanya intrinsik benar-benar sangat
kesadaran siswa yang bersangkutan diharapkan. Para siswa dengan penuh
untuk melakukan perbuatan kesadaran pribadi rajin membaca
membaca, sehingga setiap waktu setiap materi pembelajaran serta
luangnya senantiasa diisi dengan bahan bacaan lain yang bermanfaat,
kegiatan membaca bacaan yang maka pada gilirannya siswa yang
bermanfaat guna memperoleh bersangkutan akan menjadi
pengetahuan baru. berpengetahuan dan berwawasan luas.
Di sisi lain, ternyata bahwa Kondisi seperti itu jelas sangat
dorongan belajar yang diberikan oleh membantu siswa yang bersangkutan
guru kepada siswa merupakan usaha memperoleh pengalaman baru,
menggerakkan atau membangkitkan terutama dalam menerima dan
motivasi intrinsik, supaya berfungsi mencerna materi pembelajaran sehari-
seoptimal mungkin. Dengan kata lain, hari.
pemberian motivasi oleh guru pada
dasarnya adalah untuk 2. Motivasi Ekstrinsik
membangkitkan potensi, kemampuan, Bentuk-bentuk dorongan
serta kreativitas siswa itu sendiri. yang datangnya dari luar diri siswa
Diharapkan pada gilirannya siswa agar melakukan membaca dengan
aktif belajar sendiri sesuai dengan baik, dinamakan motivasi ekstrinsik.
kemampuannya, tanpa harus dipacu Menurut Sardiman (1986:90),
ataupun diperintah oleh guru atau motivasi ekstrinsik adalah motif-
orang lain. motif yang aktif dan berfungsinya
Winkel (1984:27) menyata- karena adanya perangsang dari luar.
kan bahwa motivasi intrinsik adalah Dengan demikian keberadaan guru
bentuk motivasi yang di dalamnya sangatlah penting, baik sebagai media
aktivitas-aktivitas belajar dimulai dan penggerak, moderator, komunikator,
diteruskan berdasarkan suatu maupun sebagai fasilitator kegiatan
dorongan yang secara mutlak membaca siswa.
Sebagai media penggerak diberikan untuk membangkitkan
(mediator), guru bagaikan pusat yang motivasi intrinsik. Hal ini sesuai
menggerakkan seluruh siswa agar dengan pendapat Hastuti (1985:11)
aktif melakukan kegiatan membaca. yang mengatakan bahwa proses
Sebagai moderator, guru diharapkan motivasi tidaklah berdiri sendiri,
mampu mengendalikan kegiatan tetapi selalu mendapat pengaruh dari
membaca siswa, agar tetap terjadi proses lain yang bersifat psikologik
keseimbangan dengan kegiatan- dan proses sosial. Motivasi intrinsik
kegiatan yang lain. Sebagai yang muncul akibat adanya motivasi
komunikator, guru diharapkan ekstrinsik yang diberikan guru,
menjadi tempat bertanya (mengadu) diharapkan terwujud pada diri siswa
bagi para siswa dalam melaksanakan setidak-tidaknya dalam keempat
kegiatan membaca. Sebagai perilaku tadi.
fasilitator, guru diharapkan mampu Dari uraian di atas,
memberikan atau menyediakan tergambar bahwa motivasi membaca
fasilitas membaca kepada para siswa, yang diberikan oleh guru kepada
baik berupa bahan bacaan maupun siswa tergolong jenis motivasi
tempat membaca di sekolah atau di ekstrinsik. Dengan pemberian
kelas. motivasi membaca (motivasi
Bilamana guru dapat ekstrinsik), yakni agar siswa rajin
berfungsi sebagaimana disebutkan membaca setiap materi
tadi, maka pemberian motivasi pembelajarandan buku-buku cerita
membaca kepada pada siswa dapat yang dianjurkan guru, maka para
mencapai sasarannya. Bilamana siswa yang bersangkutan akan
fungsi-fungsi itu sudah berfungsi memperoleh pengetahuan dan
dengan baik dan motivasi membaca keterampilan yang luas.
juga sudah diberikan tetapi para siswa
belum aktif membaca, maka guru Usaha-Usaha Guru Memotivasi
akan segera dapat menemukan fakor Siswa Membaca
penyebabnya dan dapat mencari jalan Pembelajaran membaca
ke luar untuk mengatasinya. sangat tepat digunakan sebagai sarana
Dari uraian dan pendapat di untuk membimbing siswa menjadi
atas, tergambar jelas bahwa pembaca yang mandiri dan
pemberian motivasi membaca oleh menumbuhkan minat baca siswa.
guru kepada siswa mutlak diperlukan, Guru dapat memberikan contoh cara
yaitu sebagai usaha menggerakkan membaca dengan kecepatan, irama,
kedasaran para siswa untuk dan suara yang tepat. Selain itu guru
melakukan kegiatan membaca sebagai dapat mengajak siswa untuk
bagian dari kegiatan belajar sehari- memasuki dunia buku, menjadikan
hari. Dengan demikian bearti bahwa siswa lebih dekat dengan bahasa tulis.
motivasi ekstrinsik tidak berdiri Cara yang dapat ditempuh
sendiri, melainkan saling untuk mengakrabi siswa dengan buku
memengaruhi proses motivasi antara lain sebagai berikut.
intrinsik yang ada dalam diri setiap 1. Ciptakan lingkungan yang
siswa yang bersangkutan. Dengan menyenangkan.
kata lain, motivasi ekstrinsik 2. Perkenalkan buku-buku baru.
3. Pilih waktu yang paling tepat. mendorong keinginan membaca
4. Beri kesempatankepada siswa siswa, yaitu sebagai berikut.
untuk merespon isi buku. 1. Menata lingkungan belajar agar
5. Berikan bimbingan kepada siswa terasa nyaman untuk membaca,
dalam memahami bacaan. misalnya ruang kelas atau
6. Berikan kesempatan kepada siswa perpustakaan dihias, dibersihkan,
untuk mendiskusikan hasil perlengkapan kelas atau
membaca. perpustakaan ditata rapi.
7. Gunakan cara dan waktu yang 2. Menyediakan buku-buku bacaan
bervariasi. yang sesuai dengan kebutuhan
Dalam memotivasi siswa siswa dan taraf perkembangan
membaca diperlukan upaya-upaya siswa.
tertentu, berupa penumbuhan 3. Mengajak siswa secara bersama-
kemampuan membaca dan pembinaan sama merawat buku dengan cara
terhadap kegiatan membaca. menyampul buku agar terlihat
Ada beberapa usaha yang bersih dan rapi.
dapat dilakukan/diterapkan oleh guru 4. Memberikan penghargaan kepada
untuk memotivasi siswa membaca, siswa yang rajin membaca.
yaitu sebagai berikut. Apabila semua usaha
1. Memberikan tugas kepada para tersebut telah dilakukan, diharapkan
siswa untuk meringkas buku-buku para siswa akan lebih menyadari
yang bermutu, dan jangan buku- pentingnya membaca, akan
buku yang kurang bermutu. tumbuhnya kesadaran membaca yang
2. Ringkasan hendaknya meliputi berkembang menjadi kebiasaan
berbagai tipe buku. Dengan membaca, tentunya akhir dari ini
membaca buku yang berbeda-beda diharapkan siswa akan gemar
ragam dan gaya bahasanya, ini melakukan kegiatan membaca untuk
akan membuat para siswa makin setiap bahan pembelajaran yang
tertarik pada buku, atau setidaknya dibacanya.
menghilangkan kejenuhan
membaca. Pemilihan Bahan Bacaan yang
3. Melarang siswa membaca buku- Tepat bagi Siswa
buku hasil karangan penulis Dalam pembelajaran
tertentu, terutama buku yang membaca, bahan yang diajarkan
bersifat pornografi. kepada para siswa tentulah berupa
4. Memberikan anjuran kepada siswa bacaan. Bacaan mempunyai pegertian
agar mereka membaca buku-buku yang luas dan mencakup berbagai
yang tebalnya tertentu. jenis atau ragam, sehingga perlu
5. Memberikan batas waktu yang adanya pemilihan bahan yang baik
layak kepada para siswa, tetapi yang bersumber pada buku paket
harus ditepati, untuk maupun dari sumber lain (majalah,
menyelesaikan tugasnya membuat surat kabar, dan lain-lain). Hal ini
ringkasan. penting untuk memperoleh bahan
Di samping perlakuan- bacaan yang benar-benar sesuai
perlakuan di atas, guru juga dapat dengan perkembangan kejiwaan dan
melakukan tindakan yang dapat turut
kebutuhan belajar siswa yang pembelajaran yangdibuat menjadi
bersangkutan. lebih bervariasi.
Pemilihan bagan bacaan Penerapan majalah dinding
yang beraneka ragam, harus disaring (mading) juga menjadi salah satu
secara sungguh-sungguh oleh guru. variasi lain bentuk bahan bacaan
Bahan bacaan yang dapat siswa. Pada majalah dinding, bahan
menyesatkan pikiran siswa sebaiknya yang ditampuilkan haruslah sebagian
jangan disediakan di perpustakaan besar merupakan kreasi para siswa.
sekolah. Menurut Hastuti (1986:17), Dengan demikian, siswa akan
buku-buku yang khusus untuk bacaan termotivasi untuk membaca
remaja masih tergolong sedikit. tulisannya serta tulisan temannya.
Bacaan yang benar-benar dibutuhkan Dalam hal pembinaan majalah
untuk mengisi hidupnya. Para dinding di sekolah, guru memegang
produsen sebagai penulis professional peranan yang sangat penting,
masih harus dibina, baik yang terutama guru bahasa Indonesia untuk
menyangkut isi maupun bahasa membantu dan membimbing siswa
bacaan”. mengelola majalah dinding tersebut.
Atas dasar kenyataan Secara lebih terinci,
tersebut, maka keberadaan pemilihan bahan bacaan yang tepat
perpustakaan sekolah menjadi sangat bagi siswa haruslah sebagai berikut.
penting, baik dalam pengadaan 1. Mencerminkan kurikulum yang
jumlah buku bacaan yang memadai digunakan.
maupun dalam menghimpun jenis- 2. Memiliki teks (isi) yang baik.
jenis buku bacaan yang sesuai/cocok 3. Mampu menumbuhkan interaksi.
bagi para siswa. Dengan demikian, 4. Memungkinkan pembelajaran
kebutuhan siswa membaca buku-buku memusatkan perhatiannya pada
yang kurang bermanfaat bagi aspek formal bahasa.
hidupnya dapat dikendalikan. 5. Dapat mendorong pembelajaran
Melalui kurikulum, bahan mengembangkan keterampilan
pembelajaran membaca untuk setiap belajar bagaimana membaca.
jenjang pendidikan sudah ditawarkan. 6. Dapat mendorong pembelajaran
Namun, kurikulum itu bersipat menerapkan keterampilan
fleksibel, dalam arti apa yang berbahasa.
ada/yang ditawarkan di dalam Pemilihan bahan bacaan
kurikulum bukanlah merupakan yang tepat bagi siswa akan membantu
harga mati. Guru dapat mencari atau pencapaian tujuan pembelajaran yang
mengganti bahan-bahan bacaan yang diharapkan. Ini tentunya akan
ada tersebut, asal sesuai dngan berpengaruh pada kegiatan membaca
kebutuhan pembelajaran dan tentunya siswa. Siswa akan gemar membaca
tidak bertentangan dengan kurikulum karena apa yang disajikan oleh guru
yang berlaku. Bahan pengajaran benar-benar merupakan sesuatu yang
membaca yang ditawarkan di dalam mereka perlukan.
kurikulum dapat diganti oleh guru
dengan bahan bacaan sejenis dari
sumber lain, sehingga bahan
Penutup Saran yang dapat penulis
kemukakan dalam penulisan ini
Simpulan yang dapat diambil adalah senagai berikut.
berdasarkan uraian di atas adalah 1. Dalam rangka meningkatkan
sebagai berikut. motivasi membaca baik di sekolah
1. Motivasi intrinsik dan ekstrinsk maupun di luar sekolah, guru
memegan peran penting dalam hendaknya:
memotivasi kegiatan membaca a. Memberikan pekerjaan rumah
siswa. (PR) membaca secara rutin.
2. Cara yang dapat ditempuh untuk b. Membenahi keberadaan
mengakrabi siswa dengan buku perpustakaan sekolah.
antara lain sebagai berikut. c. Menggalakkan/menghidupkan
a. Ciptakan lingkungan yang kembali majalah dinding
menyenangkan. sekolah.
b. Perkenalkan buku-buku baru. 2. Guru diharapkan dapat
c. Pilih waktu yang paling tepat. memberikan saran dan nasihat
d. Beri kesempatankepada siswa pada siswa dalam membaca. Bila
untuk merespon isi buku. perlu guru dapat membandingkan
e. Berikan bimbingan kepada siswa tingkat kemampuan siswa dalam
dalam memahami bacaan. membaca, ini diharapkan akan
f. Berikan kesempatan kepada siswa memacu siswa untuk saling
untuk mendiskusikan hasil bersaing secara positif untuk
membaca. meraih prestasi yang terbaik.
g. Gunakan cara dan waktu yang
bervariasi. Daftar Pustaka
3. Usaha-usaha yang dapat dilakukan Ambary, Abdullah. 1986. Intisari
oleh guru dalam memotivasi siswa Tata Bahasa Indonesia.
dalam kegiatan membaca adalah: Bandung: Djatnika.
a. Memberikan tugas pada siswa Burhan, Jasir. 1971. Problema
meringkas buku-buku yang Bahasa dan Pengajaran Bahasa
bermutu. Indonesia. Jakarta: Ganeco
b. Menciptakan lingkungan belajar Hastuti, Sri. 1985. Membaca dan
yang menyenangkan. faktor-faktor Keterlibatannya.
c. Memberikan bimbingan dalam Yogyakarta: FPBS-FKIP.
kegiatan membaca. Keraf,Gorys. 1973. Eksposisi dan
d. Menyediakan buku-buku bacaan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.
yang sesuai dengan taraf Keraf, Gorys. 1980. Komposisi:
perkembangan siswa. Sebuah Pengantar Kemahiran
e. Memberikan penghargaan pada Bahasa. Ende-Flores: Nusa
siswa ayang rajin membaca. Indah.
4. Pemilihan bahan bacaan yang tepat Purwanto, Ngalin. 1986. Prinsip-
bagi siswa akan membantu Prinsip dan Teknik Evaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran Pengajaran. Bandung: Remaja
yang diharapkan. Karya.
Sardiman, AM. 1986. Interaksi dan
motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali.
Tarigan, Hendry Guntur. 1979.
Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai