Oleh Siti Halidjah (PGSD, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: sitihalidjah_pgsduntan@yahoo.co.id)
Abstrak: Kegiatan membaca siswa di sekolah dasar masih belum
maksimal. Kegemaran membaca siswa masih sangat kurang (rendah). Kesadaran guru untuk memberikan motivasi membaca pada siswa juga masih renda. Sebagian guru ada yang berpendapat tugas memberikan motivasi membaca merupakan tugas guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Padahal tugas ini adalah tugas semua guru. Jadi betapa pentingnya pemberian motivasi membaca pada siswa, karena membaca merupakan modal dasar mempelajari seluruh mata pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis sengaja mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan jenis-jenis motivasi yang sesuai untuk memotivasi siswa membaca, usaha- usaha guru dalam memotivasi siswa untuk membaca, dan pemilihan bahan bacaan yang tepat bagi siswa dalam kegiatan membaca.
Kata Kunci: pemberian motivasi, kegiatan membaca, siswa, sekolah dasar
Keterampilan berbahasa menumbuhkan kegemaran membaca mencakup empat aspek, yaitu pada anak-anak kita sebagaimana menyimak, berbicara, membaca, dan seharusnya. Kiranya sudah pada menulis. Setiap keterampilan tersebut tempatnya kita menduga bahwa erat sekali berhubungan dengan pelaksanaan pengajaran membaca di keterampilan lainnya. sekolah kita dewasa ini masih belum Keterampilan membaca lagi sebagaimana yang kita harapkan. merupakan salah satu aspek yang Pendapat di atas menyata- harus dimiliki setiap siswa sekolah kan bahwa kemampuan membaca dasar sampai ke jenjang perguruan siswa di beberapa sekolah dasar tinggi. Siswa yang kurang cakap masih belum memenuhi yang membaca akan mengalami kesulitan diharapkan. Kegemaran membaca memehami isi bacaan yang siswa masih sangat kurang (rendah). dibacanya, ini tentunya sangat Ini tentunya nenuntut para guru di berpengaruh terhadap pencapaian sekolah dasar agar memberikan hasil pembelajaran siswa. Oleh karena perhatian dan motivasi kepada siswa itu, pengajaran membaca dijadikan untuk membaca sehingga kebiasaan salah satu pokok bahasan dalam mata atau budaya gemar membaca dimiliki pelajaran bahasa Indonesia. oleh setiap siswa. Dengan memberi Pembelajaran membaca motivasi membaca pada siswa diberikan ke siswa sejak di kelas I SD tentunya sangat membantu dengan harapan siswa segera pencapaian tujuan pembelajaran mengetahui dasar-dasar membaca membaca yang merupakan salah satu sejak dini. Pengetahuan membaca bagian dari pokok bahasan mata tersebut terus ditingkatkan secara pelajaran bahasa Indonesia. berkelanjutan di kelas II dan kelas III, Pemberian motivasi pada sehingga begitu siswa telah duduk di siswa sangat penting, karena akan kelas IV, V, VI SD ia telah mampu membantu siswa membangkitkan membaca setiap bahan/materi kesadaran pribadinya untuk pembelajaran yang diberikan guru. melakukan kegiatan belajar termasuk Namun, kenyataannya masih membaca. Pemberian motivasi banyak ditemui siswa yang telah membaca pada siswa dapat dilakukan duduk di kelas IV dan V SD belum melalui kegiatan belajar mengajar di dapat membaca dengan baik dan kelas, terutama pada mata pelajaran lancar, sehingga menghambat bahasa Indonesia. kecepatan siswa tersebut dalam Untuk memotivasi siswa menyerap materi yang dipelajarinya. agar rajin membaca di sekolah, Ini menunjukkan bahwa tujuan penyediaan sarana perpustakaan pembelajaran membaca belum dengan koleksi buku-buku yang mencapai tingkat yang diharapkan. sesuai dengan kebutuhan dan tingkat Hal ini sejalan dengan pendapat perkembangan belajar siswa sangatlah Burhan (1971:183) yang mengatakan tepat. Setiap guru diharapkan untuk bahwa bila kita menyadari bahwa menganjurkan siswanya menjadi proses belajar membaca yang dilalui anggota perpustakaan sekolah, dan anak-anak kita di sekolah sudah guru juga harus selalu memantau keaktifan siswa dalam meminjam Berdasarkan masalah dan maupun mengembalikan buku yang submasalah di atas, yang menjadi dipinjamnya. tujuan penulisan artikel ini adalah Dalam rangka memotivasi untuk mendskripsikan pelaksanaan siswa membaca, guru dapat pemberian motivasi untuk melakukan berbagai cara, salah meningkatkan kegiatan membaca satunya dengan mengadakan siswa sekolah dasar. Tujuan yang perlombaan membaca di kelas. masih umum tersebut dijabarkan lagi Melalui cara itu diharapkan siswa menjadi beberapa tujuan khusus merasa termotivasi untuk sebagai berikut. meningkatkan kegemaran dan 1. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis kemampuan membacanya menjadi motivasi yang sesuai untuk lebih baik, sehingga terjadi semangat memotivasi siswa membaca untuk bersaing secara sehat di antara 2. Untuk mendeskripsikan usaha- siswa untuk menjadi yang terbaik usaha guru dalam memotivasi dalam membaca. siswa untuk membaca. Jadi betapa pentingnya guru 3. Untuk mendeskripsikan pemilihan memberikan motivasi membaca pada bahan bacaan yang tepat bagi siswa, karena membaca merupakan siswa dalam kegiatan membaca. modal dasar mempelajari seluruh mata pelajaran di sekolah. Jenis-Jenis Motivasi Berdasarkan uraian di atas dan Menurut Hastuti (1985:11), pentingnya permasalahan tersebut, ada sejumlah motivasi yang ada maka penulis merasa perlu kaitannya dengan pengajaran di membahasnya dalam tulisan ilmiah sekolah, yakni motivasi intrinsik, ini. ekstrinsik, integratif, dedaktik, Berkaitan dengan uraian di disiplin, habit, instrumental, prestasi, atas, maka yang menjadi masalah aktual, langsung, dan tidak langsung. dalam artikel ini adalah Semua jenis motivasi tersebut saling “Bagaimanakah pelaksanaan berhubungan satu dengan yang lain, pemberian motivasi untuk terutama dalam kegiatan pembela- meningkatkan kegiatan membaca jaran di sekolah. Berkaitan dengan siswa sekolah Dasar”. Agar yang menjadi pembahasan dalam pembahasannya dapat dilakukan makalah ini, jenis motivasi yang akan secara sistematis dan terarah, maka diuraikan lebih rinci adalah motivasi penulis memilahnya menjadi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. beberapa submasalah sebagai berikut. 1. Motivasi Intrinsik 1. Jenis-jenis motivasi manakah yang Motivasi intrinsik adalah sesuai untuk memotivasi siswa dorongan atau daya penggerak yang membaca? muncul dari dalam diri setiap siswa, 2. Bagaimanakah usaha guru dalam sehingga secara sadar mau melakukan memotivasi siswa untuk kegiatan membaca kapanpun dan di membaca? manapun ia berada. Artinya tidak 3. Bagaimanakah pemilihan bahan perlu dorongan atau rangsangan dari bacaan yang tepat bagi siswa luar, karena sudah ada dan tumbuh dalam kegiatan membaca? dengan sendirinya dalam diri siswa yang bersangkutan. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan pribadi dapat diberi contoh, seorang siswa yang melakukan pekerjaan itu. rajin membaca setiap bacaan atau Menurut Fransen dalam Sardiman bahan pembelajaran baik di sekolah (1986:89), intrinsic motivations are maupun di luar sekolah, walaupun inherent in the learning situational tidak mendapat dorongan dari guru and mest pupil need and purpose. atau dari orang tuanya. Jadi, motivasi intrinsik itu Motivasi intrinsik yang menyatu dengan situasi belajar siswa diharapkan timbul dari dalam diri yang bersangkutan, untuk mencapai siswa merupakan kunci terjadi tujuan belajar yang diinginkan. tidaknya perbuatan membaca yang Dengan kata lain, dalam setiap situasi diharapkan, karena siswalah yang belajar terdapat motivasi intrinsik dari memutuskan bagi dirinya untuk siswa itu. melakukan kegiatan membaca suatu Dari kedua pendapat tentang wacana, walaupun kebutuhan belajar motivasi intrinsik tadi, jika dikaitkan sudah mendesak harus dilakukan. dengan kegiatan membaca para siswa, Kenyataan menunjukkan bahwa dapat dikatakan bahwa motivasi motivasi senantiasa ditandai adanya intrinsik benar-benar sangat kesadaran siswa yang bersangkutan diharapkan. Para siswa dengan penuh untuk melakukan perbuatan kesadaran pribadi rajin membaca membaca, sehingga setiap waktu setiap materi pembelajaran serta luangnya senantiasa diisi dengan bahan bacaan lain yang bermanfaat, kegiatan membaca bacaan yang maka pada gilirannya siswa yang bermanfaat guna memperoleh bersangkutan akan menjadi pengetahuan baru. berpengetahuan dan berwawasan luas. Di sisi lain, ternyata bahwa Kondisi seperti itu jelas sangat dorongan belajar yang diberikan oleh membantu siswa yang bersangkutan guru kepada siswa merupakan usaha memperoleh pengalaman baru, menggerakkan atau membangkitkan terutama dalam menerima dan motivasi intrinsik, supaya berfungsi mencerna materi pembelajaran sehari- seoptimal mungkin. Dengan kata lain, hari. pemberian motivasi oleh guru pada dasarnya adalah untuk 2. Motivasi Ekstrinsik membangkitkan potensi, kemampuan, Bentuk-bentuk dorongan serta kreativitas siswa itu sendiri. yang datangnya dari luar diri siswa Diharapkan pada gilirannya siswa agar melakukan membaca dengan aktif belajar sendiri sesuai dengan baik, dinamakan motivasi ekstrinsik. kemampuannya, tanpa harus dipacu Menurut Sardiman (1986:90), ataupun diperintah oleh guru atau motivasi ekstrinsik adalah motif- orang lain. motif yang aktif dan berfungsinya Winkel (1984:27) menyata- karena adanya perangsang dari luar. kan bahwa motivasi intrinsik adalah Dengan demikian keberadaan guru bentuk motivasi yang di dalamnya sangatlah penting, baik sebagai media aktivitas-aktivitas belajar dimulai dan penggerak, moderator, komunikator, diteruskan berdasarkan suatu maupun sebagai fasilitator kegiatan dorongan yang secara mutlak membaca siswa. Sebagai media penggerak diberikan untuk membangkitkan (mediator), guru bagaikan pusat yang motivasi intrinsik. Hal ini sesuai menggerakkan seluruh siswa agar dengan pendapat Hastuti (1985:11) aktif melakukan kegiatan membaca. yang mengatakan bahwa proses Sebagai moderator, guru diharapkan motivasi tidaklah berdiri sendiri, mampu mengendalikan kegiatan tetapi selalu mendapat pengaruh dari membaca siswa, agar tetap terjadi proses lain yang bersifat psikologik keseimbangan dengan kegiatan- dan proses sosial. Motivasi intrinsik kegiatan yang lain. Sebagai yang muncul akibat adanya motivasi komunikator, guru diharapkan ekstrinsik yang diberikan guru, menjadi tempat bertanya (mengadu) diharapkan terwujud pada diri siswa bagi para siswa dalam melaksanakan setidak-tidaknya dalam keempat kegiatan membaca. Sebagai perilaku tadi. fasilitator, guru diharapkan mampu Dari uraian di atas, memberikan atau menyediakan tergambar bahwa motivasi membaca fasilitas membaca kepada para siswa, yang diberikan oleh guru kepada baik berupa bahan bacaan maupun siswa tergolong jenis motivasi tempat membaca di sekolah atau di ekstrinsik. Dengan pemberian kelas. motivasi membaca (motivasi Bilamana guru dapat ekstrinsik), yakni agar siswa rajin berfungsi sebagaimana disebutkan membaca setiap materi tadi, maka pemberian motivasi pembelajarandan buku-buku cerita membaca kepada pada siswa dapat yang dianjurkan guru, maka para mencapai sasarannya. Bilamana siswa yang bersangkutan akan fungsi-fungsi itu sudah berfungsi memperoleh pengetahuan dan dengan baik dan motivasi membaca keterampilan yang luas. juga sudah diberikan tetapi para siswa belum aktif membaca, maka guru Usaha-Usaha Guru Memotivasi akan segera dapat menemukan fakor Siswa Membaca penyebabnya dan dapat mencari jalan Pembelajaran membaca ke luar untuk mengatasinya. sangat tepat digunakan sebagai sarana Dari uraian dan pendapat di untuk membimbing siswa menjadi atas, tergambar jelas bahwa pembaca yang mandiri dan pemberian motivasi membaca oleh menumbuhkan minat baca siswa. guru kepada siswa mutlak diperlukan, Guru dapat memberikan contoh cara yaitu sebagai usaha menggerakkan membaca dengan kecepatan, irama, kedasaran para siswa untuk dan suara yang tepat. Selain itu guru melakukan kegiatan membaca sebagai dapat mengajak siswa untuk bagian dari kegiatan belajar sehari- memasuki dunia buku, menjadikan hari. Dengan demikian bearti bahwa siswa lebih dekat dengan bahasa tulis. motivasi ekstrinsik tidak berdiri Cara yang dapat ditempuh sendiri, melainkan saling untuk mengakrabi siswa dengan buku memengaruhi proses motivasi antara lain sebagai berikut. intrinsik yang ada dalam diri setiap 1. Ciptakan lingkungan yang siswa yang bersangkutan. Dengan menyenangkan. kata lain, motivasi ekstrinsik 2. Perkenalkan buku-buku baru. 3. Pilih waktu yang paling tepat. mendorong keinginan membaca 4. Beri kesempatankepada siswa siswa, yaitu sebagai berikut. untuk merespon isi buku. 1. Menata lingkungan belajar agar 5. Berikan bimbingan kepada siswa terasa nyaman untuk membaca, dalam memahami bacaan. misalnya ruang kelas atau 6. Berikan kesempatan kepada siswa perpustakaan dihias, dibersihkan, untuk mendiskusikan hasil perlengkapan kelas atau membaca. perpustakaan ditata rapi. 7. Gunakan cara dan waktu yang 2. Menyediakan buku-buku bacaan bervariasi. yang sesuai dengan kebutuhan Dalam memotivasi siswa siswa dan taraf perkembangan membaca diperlukan upaya-upaya siswa. tertentu, berupa penumbuhan 3. Mengajak siswa secara bersama- kemampuan membaca dan pembinaan sama merawat buku dengan cara terhadap kegiatan membaca. menyampul buku agar terlihat Ada beberapa usaha yang bersih dan rapi. dapat dilakukan/diterapkan oleh guru 4. Memberikan penghargaan kepada untuk memotivasi siswa membaca, siswa yang rajin membaca. yaitu sebagai berikut. Apabila semua usaha 1. Memberikan tugas kepada para tersebut telah dilakukan, diharapkan siswa untuk meringkas buku-buku para siswa akan lebih menyadari yang bermutu, dan jangan buku- pentingnya membaca, akan buku yang kurang bermutu. tumbuhnya kesadaran membaca yang 2. Ringkasan hendaknya meliputi berkembang menjadi kebiasaan berbagai tipe buku. Dengan membaca, tentunya akhir dari ini membaca buku yang berbeda-beda diharapkan siswa akan gemar ragam dan gaya bahasanya, ini melakukan kegiatan membaca untuk akan membuat para siswa makin setiap bahan pembelajaran yang tertarik pada buku, atau setidaknya dibacanya. menghilangkan kejenuhan membaca. Pemilihan Bahan Bacaan yang 3. Melarang siswa membaca buku- Tepat bagi Siswa buku hasil karangan penulis Dalam pembelajaran tertentu, terutama buku yang membaca, bahan yang diajarkan bersifat pornografi. kepada para siswa tentulah berupa 4. Memberikan anjuran kepada siswa bacaan. Bacaan mempunyai pegertian agar mereka membaca buku-buku yang luas dan mencakup berbagai yang tebalnya tertentu. jenis atau ragam, sehingga perlu 5. Memberikan batas waktu yang adanya pemilihan bahan yang baik layak kepada para siswa, tetapi yang bersumber pada buku paket harus ditepati, untuk maupun dari sumber lain (majalah, menyelesaikan tugasnya membuat surat kabar, dan lain-lain). Hal ini ringkasan. penting untuk memperoleh bahan Di samping perlakuan- bacaan yang benar-benar sesuai perlakuan di atas, guru juga dapat dengan perkembangan kejiwaan dan melakukan tindakan yang dapat turut kebutuhan belajar siswa yang pembelajaran yangdibuat menjadi bersangkutan. lebih bervariasi. Pemilihan bagan bacaan Penerapan majalah dinding yang beraneka ragam, harus disaring (mading) juga menjadi salah satu secara sungguh-sungguh oleh guru. variasi lain bentuk bahan bacaan Bahan bacaan yang dapat siswa. Pada majalah dinding, bahan menyesatkan pikiran siswa sebaiknya yang ditampuilkan haruslah sebagian jangan disediakan di perpustakaan besar merupakan kreasi para siswa. sekolah. Menurut Hastuti (1986:17), Dengan demikian, siswa akan buku-buku yang khusus untuk bacaan termotivasi untuk membaca remaja masih tergolong sedikit. tulisannya serta tulisan temannya. Bacaan yang benar-benar dibutuhkan Dalam hal pembinaan majalah untuk mengisi hidupnya. Para dinding di sekolah, guru memegang produsen sebagai penulis professional peranan yang sangat penting, masih harus dibina, baik yang terutama guru bahasa Indonesia untuk menyangkut isi maupun bahasa membantu dan membimbing siswa bacaan”. mengelola majalah dinding tersebut. Atas dasar kenyataan Secara lebih terinci, tersebut, maka keberadaan pemilihan bahan bacaan yang tepat perpustakaan sekolah menjadi sangat bagi siswa haruslah sebagai berikut. penting, baik dalam pengadaan 1. Mencerminkan kurikulum yang jumlah buku bacaan yang memadai digunakan. maupun dalam menghimpun jenis- 2. Memiliki teks (isi) yang baik. jenis buku bacaan yang sesuai/cocok 3. Mampu menumbuhkan interaksi. bagi para siswa. Dengan demikian, 4. Memungkinkan pembelajaran kebutuhan siswa membaca buku-buku memusatkan perhatiannya pada yang kurang bermanfaat bagi aspek formal bahasa. hidupnya dapat dikendalikan. 5. Dapat mendorong pembelajaran Melalui kurikulum, bahan mengembangkan keterampilan pembelajaran membaca untuk setiap belajar bagaimana membaca. jenjang pendidikan sudah ditawarkan. 6. Dapat mendorong pembelajaran Namun, kurikulum itu bersipat menerapkan keterampilan fleksibel, dalam arti apa yang berbahasa. ada/yang ditawarkan di dalam Pemilihan bahan bacaan kurikulum bukanlah merupakan yang tepat bagi siswa akan membantu harga mati. Guru dapat mencari atau pencapaian tujuan pembelajaran yang mengganti bahan-bahan bacaan yang diharapkan. Ini tentunya akan ada tersebut, asal sesuai dngan berpengaruh pada kegiatan membaca kebutuhan pembelajaran dan tentunya siswa. Siswa akan gemar membaca tidak bertentangan dengan kurikulum karena apa yang disajikan oleh guru yang berlaku. Bahan pengajaran benar-benar merupakan sesuatu yang membaca yang ditawarkan di dalam mereka perlukan. kurikulum dapat diganti oleh guru dengan bahan bacaan sejenis dari sumber lain, sehingga bahan Penutup Saran yang dapat penulis kemukakan dalam penulisan ini Simpulan yang dapat diambil adalah senagai berikut. berdasarkan uraian di atas adalah 1. Dalam rangka meningkatkan sebagai berikut. motivasi membaca baik di sekolah 1. Motivasi intrinsik dan ekstrinsk maupun di luar sekolah, guru memegan peran penting dalam hendaknya: memotivasi kegiatan membaca a. Memberikan pekerjaan rumah siswa. (PR) membaca secara rutin. 2. Cara yang dapat ditempuh untuk b. Membenahi keberadaan mengakrabi siswa dengan buku perpustakaan sekolah. antara lain sebagai berikut. c. Menggalakkan/menghidupkan a. Ciptakan lingkungan yang kembali majalah dinding menyenangkan. sekolah. b. Perkenalkan buku-buku baru. 2. Guru diharapkan dapat c. Pilih waktu yang paling tepat. memberikan saran dan nasihat d. Beri kesempatankepada siswa pada siswa dalam membaca. Bila untuk merespon isi buku. perlu guru dapat membandingkan e. Berikan bimbingan kepada siswa tingkat kemampuan siswa dalam dalam memahami bacaan. membaca, ini diharapkan akan f. Berikan kesempatan kepada siswa memacu siswa untuk saling untuk mendiskusikan hasil bersaing secara positif untuk membaca. meraih prestasi yang terbaik. g. Gunakan cara dan waktu yang bervariasi. Daftar Pustaka 3. Usaha-usaha yang dapat dilakukan Ambary, Abdullah. 1986. Intisari oleh guru dalam memotivasi siswa Tata Bahasa Indonesia. dalam kegiatan membaca adalah: Bandung: Djatnika. a. Memberikan tugas pada siswa Burhan, Jasir. 1971. Problema meringkas buku-buku yang Bahasa dan Pengajaran Bahasa bermutu. Indonesia. Jakarta: Ganeco b. Menciptakan lingkungan belajar Hastuti, Sri. 1985. Membaca dan yang menyenangkan. faktor-faktor Keterlibatannya. c. Memberikan bimbingan dalam Yogyakarta: FPBS-FKIP. kegiatan membaca. Keraf,Gorys. 1973. Eksposisi dan d. Menyediakan buku-buku bacaan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah. yang sesuai dengan taraf Keraf, Gorys. 1980. Komposisi: perkembangan siswa. Sebuah Pengantar Kemahiran e. Memberikan penghargaan pada Bahasa. Ende-Flores: Nusa siswa ayang rajin membaca. Indah. 4. Pemilihan bahan bacaan yang tepat Purwanto, Ngalin. 1986. Prinsip- bagi siswa akan membantu Prinsip dan Teknik Evaluasi pencapaian tujuan pembelajaran Pengajaran. Bandung: Remaja yang diharapkan. Karya. Sardiman, AM. 1986. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Tarigan, Hendry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.