Anda di halaman 1dari 9

Makalah Tentang Teori Sequential Organ Failure Assessment (SOFA)

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Disusun Oleh : Idham Topik 1610711090


Mega Ayu 1610711092
Vidya Hanan H 1610711100
Tyas
Suci
Rizky A

Dosen Pengampu : Ns. Diah Tika Anggraeni, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN “JAKARTA
2019
Kata Pengatar

Copy aja ya gengs dr makalah yg lain


Daftar isi
A. PENGERTIAN SKOR SOFA
Sepsis-related Organ Failure Assessment, yang kemudian dikenal dengan Sequential
Organ Failure Assessmnet (SOFA) pertama kali dikembangkan melalui konsensus
konferensi di Paris, Prancis tahun 1994 (Vincent, 1996). Pada mulanya sistem skoring ini
digunakan untuk menilai pasien sepsis namun telah divalidasi dan dapat digunakan untuk
populasi lain (Vincent, 1998 dalam Anonim).
Skor Penilaian Kelainan Organ Sequential (SOFA) adalah sistem penilaian yang
menilai kinerja beberapa sistem organ dalam tubuh (neurologis, darah, hati, ginjal, dan
tekanan darah / hemodinamika) dan memberikan skor berdasarkan data yang diperoleh
pada masing-masing kategori. Semakin tinggi skor SOFA, semakin tinggi kemungkinan
angka kematiannya (Tracie, 2017).
Hal ini diyakini dapat memberikan stratifikasi yang lebih baik terhadap risiko kematian
pada pasien ICU mengingat data yang digunakan untuk menghitung skor tidak terbatas
pada nilai masuk.
Skor SOFA adalah sistem Skor untuk menilai kegagalan organ terutama dimaksudkan
sebagai alat deskriptif untuk menstratifikasi dan membandingkan status pasien di ICU
dalam halmorbiditas, Skor SOFA terdiri atas penilaian 6 sistem organ yaitu respirasi,
koagulasi, hati, ginjal, kardiovaskuler dan sistem saraf pusat, masing-masing organ
mempunyai nilai antara 0 – 4 berdasarkan derajat disfungsinya.
Sistem penilain SOFA mencatat waktu serangkaian kondisi pasien secara keseluruhan.
Hal ini memungkinkan para klinisi untuk memantau keseluruhan proses penyakit
(Acharya, 2007).

TUJUAN DILAKUKAN SKOR SOFA


Tujuannya adalah untuk menentukan status pasien selama berada di ICU yang
digunakan sebagai system penilaian untuk menentukan sejauh mana fungsi organ
seseorang atau tingkat kegagalan (Adiputra, 2016). Menurut Vincent (1998) skor sofa
dilakukan untuk menilai kegagalan fungsi organ, menggambarkan urutan dari komplikasi,
bukan untuk memprediksi mortalitas. Meskipun demikian, ada hubungan antara kegagalan
fungsi organ dan kematian.
A. KEGUNAAN DAN MANFAAT SKOR SOFA
Pada mulanya sistem skoring ini digunakan untuk menilai pasien sepsis namun telah
divalidasi dan dapat digunakan untuk populasi lain (Vincent, 1998). SOFA pada mulanya
divalidasi pada populasi pasien ICU medis dan bedah dan kemudian divalidasi untuk
beberapa kelompok populasi yang berbeda seperti pada pasien dengan pembedahan
jantung dan sepsis berat (Ceriani, 2003., Vosylius, 2004).
Perubahan pada skor SOFA memberikan nilai prediktif yang tinggi. Pada studi
prospektif dari 352 pasien ICU, peningkatan skor SOFA selama 48 jam pertama perawatan
memberikan mortalitas paling sedikit 50%, sementara penurunan skor SOFA memberikan
mortalitas hanya 27% (Lopes, 2001).

Skor dapat digunakan dalam beberapa cara :


1. Sebagai skor individu untuk setiap organ untuk menentukan perkembangan disfungsi
organ.
2. Sebagai jumlah skor pada satu hari ICU tunggal.
3. Sebagai jumlah nilai terburuk selama tinggal ICU.

B. KEPEKAAN SKOR SOFA


Keakuratan dan ketepatan dari penilaian SOFA score sudah diakui baik oleh sejumlah
klinis. Hasil penelitian yang dilakukan Sunaryo, Redjeki dan Bisri (2012) SOFA Score
lebih akurat dalam memperkirakan mortalitas pasien-pasien di ICU RSUP Hasan Sadikin
Bandung, karena mempunyai nilai diskriminasi dan kalibrasi yang lebih baik
dibandingkan APACHE II Score.
Pada studi prospektif dari 352 pasien ICU, peningkatan skor SOFA selama 48 jam
pertama perawatan memberikan mortalitas paling sedikit 50%, sementara penurunan skor
SOFA memberikan mortalitas hanya 27% (Lopes, 2001).

C. KOMPONEN SKOR SOFA


Komponen penilaian yang digunakan dalam skor SOFA yaitu, 6 sistem organ yaitu
respirasi, koagulasi, hati, ginjal, kardiovaskuler dan sistem saraf pusat. Masing-masing
mempunyai nilai antara 0 – 4 berdasarkan derajat disfungsinya (Vincent, 1996).
Enam sistem organ ( respirasi, kardiovaskular, ginjal, hati, sistem saraf pusat, dan
koagulasi) dipilih berdasarkan telaah dari literatur, dan setiap fungsi diberi nilai dari 0
(fungsi normal) hingga 4 (sangat abnormal), yang memberikan kemungkinan nilai dari 0
sampai 24. Skoring SOFA tidak hanya dinilai pada hari pertama saja, namun dapat dinilai
harian dengan mengambil nilai yang terburuk pada hari tersebut.

Komponen skor sofa :


1. Pernafasan, dengan menghitung PaO2/ FiO2
2. Sistem saraf, dengan menggunakan skala GCS
3. Kardiovaskuler, dengan menggunakan MAP dan jumlah kebutuhan vasopressor
4. Ginjal, dengan menghitung kreatinin atau jumlah urin yang keluar
5. Hati, dengan menghitung jumlah Billirubin
6. Koagulasi, dengan menghitung jumlah platelet

D. PELAKSANAAN SKOR SOFA


Skor SOFA terdiri atas penilaian 6 sistem organ (pernafasan, sistem saraf,
kardiovaskuler, ginjal, hati dan koagulasi). Masing-masing organ mempunyai nilai antara
0 – 4 berdasarkan derajat disfungsinya, nilai 0 (tidak ada disfungsi atau gagal organ), nilai
1-2 (disfungsi organ), nilai >2 (gagal organ).

Skor Sofa :
1. Respiratory Sistem
PaO2/FiO2 (MmHg) Sofa Score

≥ 400 0

< 400 1

< 300 2

< 200 and mechanically 3


ventilated
< 100 and mechanically 4
ventilated

2. Nervous System
Glasgow Coma Scale Sofa Score
15 0

13 – 14 1

10 – 12 2

6–9 3

<6 4

3. Cardiovaskular System

Sofa Score
Mean arterial pressure OR administration of
vasopressors required

MAP ≥ 70 mm/Hg 0

MAP < 70 mm/Hg 1

Dopamine ≤ 5 µg/kg/min or dobutamine (any 2


dose)
Dopamine > 5 µg/kg/min 3
OR Epinephrine ≤ 0.1 µg/kg/min
OR Norepinephrine ≤ 0.1 µg/kg/min
Dopamine > 15 µg/kg/min OR 4
Epinephrine > 0.1 µg/kg/min OR
Norepinephrine > 0.1 µg/kg/min

4. Liver

Bilirubin (mg/dl) [μmol/L] Sofa Score

< 1,2 0

1,2 – 1,9 1

2,0 – 5,9 2
6,0 – 11,9 3

>12,0 4

5. Coagulation

Platelets×103/µl Sofa Score

≥ 150 0

< 150 1

< 100 2

< 50 3

< 20 4

6. Kidneys

Creatinine (mg/dl) [μmol/L] (or Sofa Score


urine output)
< 1,2 [< 110] 0

1,2 – 1,9 [110 – 170] 1

2,0 – 3,4 [171 – 299] 2

3,5 – 4,9 [300 – 440] (or < 500 3


ml/d)
>2,0 [>440] (or < 200 ml/d) 4

(Wikipedia, 2017)
Sistem skoring Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) :
SKOR SOFA
Variabel
4
0 1 2 3
Respirasi
PaO2/FiO2 >400 ≤ 400 ≤ 300 ≤ 200ж ≤ 100 ж
mmHg
Koagulasi
> 150 ≤ 150 ≤ 100 ≤ 50 ≤ 20
Platelet x 103 /µL
Hati
>12,0
Bilirubin, mg/dL 1,2 1,2 – 1,9 2,0 – 5,9 6,0 – 11,9
Dop >15,
Dop > 5, epi epi ≤ 0,1
Kardiovaskuler Tidak ada Dop≤ 5 atau
MAP < 70 ≤ 0,1 atau atau norepi
Hipotensi, mmHg hipotensi dobutamin
norepi ≤ 0,1 ≤ 0,1

Sistem Saraf
<6
Pusat GCS 15 13-14 10-12 6-9
Ginjal : Kreatinin, >5,0(>440)
3,5-4,9
mg/dL atau 1,2-1,9 2.0-3,4 Atau <
<1,2 (300-440)
Produksi urine, (110-170) (171-299) 200
Atau < 500
ml/hari

Maximum Sofa
Mortality
Score
0 to 6 <10%
7 to 9 15 – 20%
10 to 12 40 – 50%
13 to 14 50 – 60%
15 >80%
15 to 24 >90%

Anda mungkin juga menyukai