Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Mega Ayu Ardaneswari


NIM : 2010721044
Tanggal : 11 Januari 2021

Laporan Pendahuluan Kunjungan Tanggal: 12 Januari 2021

1. Latar belakang
a. Karakteristik keluarga

Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2013 jam 10.00 WIB pada
keluarga Bp. R (38 tahun). Bp. R merupakan kepala keluarga dari Ibu. R (54
tahun), An. R (14 tahun), An. A (19 tahun), An. M (22 tahun). Pendidikan terakhir
Bp. R adalah SMA. Pekerjaan sehari-hari sebagai merakit komputer bekas di
pabrik. Alamat tinggal sekarang ini di RT 07 RW 05 Kelurahan Kalibata
Kecamatan Pancoran Kota Jakarta selatan. Keluarga Bp. R merupakan
keluarga extended family (keluarga luas/ besar) yang terdiri dari keluarga inti dan
orang tua dari Bp. R yaitu Nenek. R. Dimana keluarga Bp. R merupaan keluarga
yang di dalamnya masih terdapat hubungan darah, perkawinan dan saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing, karena di
dalam satu rumah di keluarga Bp. R terdiri dari 6 orang yang hidup bersama,
segala kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga. Keluarga Bp. R mengatakan
bersuku Betawi. Keluarga Bp. R mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga
yang sakit diberikan obat warung terlebih dahulu untuk pertolongan pertamanya.
Ibu. R mengatakan keluarga beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan berpuasa. Di keluarga Bp. R, pencari
nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang bekerja sebagai wirausaha, selain itu
Bp. R juga masih aktif sebagai pembawa acara/ MC di acara-acara pernikahan,
maka dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ibu. R mengatakan bahwa
dirinya merasa cukup
b. data keluarga, baik yang adaptif maupun yang maladaptif, yang menjadi justifikasi
kunjungan mahasiswa pada hari tersebut. Sertakan pula analisis konsep yang terkait
dengan data.

An.A mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan
main game online dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak
jelas, An. A juga mengatakan sering main game online dengan teman-temannya hingga
larut malam hari.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Bp. R berada dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja dimana tugas perkembangan keluarga
dengan remaja yaitu: Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa, mempertahankan hubungan yang
intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
hindari perdebatan Ibu. R mengatakan bahwa An. A mengatakan jarang berbicara
dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. A malas untuk
menanggapinya. Ibu. R mengatakan sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak keras
untuk mendidik anak-anaknya. Ibu. R juga mengatakan bahwa An. A sulit untuk diatur
semenjak memasuki SMP.

c. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


An. A adalah anak yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama
saat memasuki usia remaja, An. A sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika
berada di rumah An. A banyak menghabiskan waktunya di dalam kamarnya.
An. A mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak pernah mendapatkan informasi
mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.

d. Tuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu ditambahkan untuk menegakkan


diagnosis keperawatan.
 Bagaimana komunikasi antar sesame keluarga terutama pada An. A
 Bagaimana hubungan antar kelurga terutama pada An. A
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat saling terbuka
dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk anak yang pendiam dan jarang
menyampaikan pendapatnya. Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan
dengan baik
e. Masalah keperawatan keluarga

Permasalah komunikasi inefektif pada An. A di keluarga Bp. R berdasarkan hasil


analisis data yang dikumpulkan merupakan suatu proses komunikasi yang tidak mencapai
tujuan dari komunikasi tersebut. Permasalahan remaja di keluarga Bp. R adalah
“Kedtidakefektifan koping pada keluarga Bp. R”. Masalah ini merupakan masalah yang
dihadapi oleh keluarga sebagai suatu stressor yang akan mempengaruhi hubungan baik
dan harmonis antara orang tua dan anak remajanya.

2. Proses Keperawatan
a. Diagnosis keperawatan keluarga
Diagnosis keperawatan pada keluarga Bp. R dengan masalah komunikasi
inefektif dapat dijabarkan kedalam bentuk diagnosis keperawatan keluarga
sebagai berikut:
1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R
2. Ketidakefektifan performa peran remaja di keluarga Bp. R khususnya An.A

b. Tujuan Umum:
Tujuan umum setelah dilakukan intervensi sebanyak 3 kali kunjungan, diharapkan
koping keluarga menjadi efektif pada keluarga Bp. R dengan teciptanya komunikasi yang
efektif antara remaja dan orang tua.
c. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pertama setelah dilakukan pertemuan sebanyak 3 x 15 menit
diharapkan keluarga mampu mengenal komunikasi yang efektif dengan remaja, dengan
mampu menyebutkan pengertian komunikasi, menyebutkan pengertian komunikasi
keluarga yang efektif, menyebutkan penyebab komunikasi tidak efektif, menyebutkan
syarat-syarat komunikasi efektif dalam keluarga dan mengidentifikasi ketidakefektifan
koping pada keluarga Bp. R terutama masalah komunikasi inefektif antara orang tua dan
remaja dengan evaluasi kriteria respon verbal dan afektif.

3. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode: Penkes
b. Media dan alat: whatsapp dan PPT
c. Waktu dan tempat: 12 Januari 2021 dan Rumah Bp. R

4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Evaluasi standar dari tujuan khusus pertama antara lain

1) Keluarga mampu menyebutkan pengertian komunikasi adalah pengiriman


dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara
yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;

2) Keluarga mampu menyebutkan komunikasi efektif adalah komunikasi yang


berjalan dua arah dan dapat mencapai tujuan dari komunikasi tersebut;

b. Kriteria proses :

 Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 penyebab komunikasi tidak efektif, yaitu


orang tua lebih banyak bicara daripada mendengar, orang tua merasa tahu lebih
banyak, orang tua cenderung memberi arahan dan nasihat, orang tua tidak
berusaha untuk mendengar terlebih dahulu apa yang terjadi dan sebenarnya
terjadi pada remaja, orang tua tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang
di alami remaja dan memahaminya dan orang tua merasa putus asa dan marah-
marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan terhadap remaja;

 Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 6 syarat-syarat komunikasi efektif dalam


keluarga, antara lain mengenal diri sendiri, mengenal diri remaja, mendengar
aktif, “Pesan kamu” dan “pesan saya”, menentukan masalah siapa, serta
mengenal dan menghindari gaya penghambat komunikasi;

c. Kriteria Hasil:

Keluarga mengetahui bahwa komunikasi yang terjadi antara orang tua dan remaja di
keluarga adalah komunikasi yang tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai