Anda di halaman 1dari 8

Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia


di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW)
(Correlation between Spirituality and Loneliness in Elderly in the
UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW))
Ulfi Bini’Matillah, Latifa Aini Susumaningrum, Muhamad Zulfatul A’la
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 323450
e-mail: latifa_as.psik@unej.ac.id

Abstract
Elderly is a condition where someone experience a lot of changes, for instance psychological change.
Loneliness is a elderly psychological disorder elderly that can be overcome with spirituality. This study
aimed to analyze the correlation between spirituality and loneliness in elderly in the Pelayanan Sosial
Tresna Werdha (PSTW) Jember. This research applied an observasional analytic design with cross
sectional approach. 91 respondents are gained by employing simple random sampling using Spiritual
Well-Being Scale (SWBS)(r=0,895) and UCLA Loneliness Scale (r=0,94). Data were analyzed by
using Spearmen correlation test with significance level of 0.05. The result of the spirituality variable
reserach shows 71,00 median and ± 45-86, meanwhile on loneliness variable 38,00 median and ± 20-
69. There was a significant negative correlation between spirituality ang loneliness (p value: 0.000 ; r:-
0,718). Spirituality become one of coping strategy to overcome elderly’s loneliness. Spirituality
become power to elderly in facing problem and increasing life quality so can decrease their loneliness.
The study shows that the importance of increasing the spirituality to decrease loneliness level on
elderly who live at Panti Werdha.

Keywords: elderly, spirituality, loneliness

Abstrak

Lanjut usia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami banyak perubahan diantaranya adalah
perubahan psikologis. Kesepian merupakan salah satu gangguan psikologis pada lansia yang dapat
diatasi dengan spiritualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara spiritualitas
dengan kesepian pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha(PSTW) Jember. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah spiritualitas sedangkan variabel dependennya adalah
kesepian. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional. Sebanyak 91 responden diperoleh dengan teknik simple random sampling menggunakan
Spiritual Well-Being Scale (SWBS)(r=0,895) dan UCLA Loneliness Scale (r=0,94). Analisis data
menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian variabel
spiritualitas menunjukkan bahwa median 71,00 dan ± 45-86, sedangkan pada variabel kesepian
median 38,00 serta ± 20-69. Terdapat hubungan signifikan antara spiritualitas dengan kesepian (p
value=0,000; r=-0,718). Spiritualitas menjadi salah satu strategi koping dalam mengatasi kesepian
pada lansia. Spiritualitas menjadi sumber kekuatan lansia dalam menghadapi masalah dan
meningkatkan kualitas hidup, sehingga dapat mengurangi kesepian. Penelitian menunjukkan bahwa
pentingnya meningkatkan spiritualitas untuk mengurangi tingkat kesepian pada lansia yang tinggal di
Panti Werdha.

Kata Kunci: Lansia, spiritualitas, kesepian

e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018 438


Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

Pendahuluan berupa perasaan-perasaan negatif seperti


Aging process atau proses penuaan terasing, tidak adanya kedekatan dengan orang
merupakan suatu proses alami atau proses lain. Masalah kesepian lebih dominan terjadi
biologis yang akan dialami oleh setiap orang pada lansia yang tinggal di Panti Werdha.
dan merupakan suatu proses yang tidak dapat Keterpisahan dengan anggota keluarga atau
dihindari. Dimasa lanjut usia tubuh akan lebih spesifik dengan anak-anak, terlebih lagi
kehilangan kemampuan jaringan yang berfungsi ketika keluarga tidak mampu untuk merawat
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan lansia, mengharuskan mereka pada akhirnya
mempertahankan fungsi normalnya secara tinggal di Panti Werdha. Keadaan ini dapat
perlahan-lahan sehingga tidak dapat bartahan menimbulkan perasaan hampa pada diri lansia
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan dan semakin menambah perasaan kesepian
yang terjadi [1]. Penuaan merupakan proses yang mereka alami. Salah satu faktor yang
alamiah seseorang yang telah melalui tiga tahap menyebabkan terjadinya kesepian pada lansia
kehidupan yang antara lain adalah masa anak, adalah faktor spiritual yaitu akibat kekosongan
masa dewasa dan masa tua. Ketiga tahap ini spiritual [6].
memiliki perbedaan baik secara psikologis Spiritualitas dapat diartikan sebagai
maupun biologis. Ketika memulai masa tua sesuatu yang multidimensi, yaitu dimensi
berarti juga mulai mengalami kemunduran eksistensial dan dimensi agama. Dimensi
secara fisik maupun psikis [2]. Kondisi lanjut eksistensial berfokus pada tujuan dan arti
usia yang mengalami berbagai penurunan atau kehidupan dan dimensi agama lebih berfokus
kemunduran baik fungsi biologis maupun psikis pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang
dapat mempengaruhi mobilitas dan juga kontak Maha Penguasa [7]. Spiritualitas pada lansia
sosial, salah satunya adalah rasa kesepian rentan untuk mengalami perubahan dikarenakan
(loneliness). Lansia yang mengalami kesepian beberapa penyebab yang terjadi akibat
seringkali merasa jenuh dan bosan dengan penurunan fungsi tubuh dalam diri lansia.
hidupnya, sehingga dirinya berharap agar Penyebab yang dapat mengakibatkan lansia
kematian segera datang menjemputnya. Hal itu mengalami perubahan perilaku spiritual yaitu
disebabkan karena dirinya tidak ingin menurunnya kesehatan lansia dan kurangnya
menyusahkan keluarga dan orang-orang yang dukungan pada lansia. Menurunnya kesehatan
ada disekitarnya [3]. lansia dapat menyebabkan lansia tidak dapat
Kesepian merupakan hal yang bersifat beraktifitas baik seperti sebelumnya dan
pribadi dan akan ditanggapi berbeda oleh setiap membuat lansia mengalami pembatasan dalam
orang, bagi sebagian orang kesepian pergerakan maupun berpindah tempat. Hal ini
merupakan suatu hal yang bisa diterima secara dapat mempengaruhi perilaku spiritual lansia
normal namun bagi sebagian orang kesepian yang sebelumnya dapat melakukan kegiatan
juga bisa menjadi sebuah kesedihan yang ibadah kemudian menjadi terhalangi.
mendalam. Kesepian terjadi saat klien Sedangkan kurangnya dukungan pada lansia
mengalami keterpisahan dari orang lain dan yang berasal dari keluarga maupun lingkungan
mengalami gangguan sosial. Pada umumnya sekitarnya dapat menyebabkan lansia
masalah yang paling banyak terjadi pada lansia mengalami kesepian.
adalah kesepian [4]. Kesepian menimbulkan
perasaan tidak berdaya, kurang percaya diri, Metode Penelitian
ketergantungan, dan perasaan diterlantarkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Seseorang yang menyatakan dirinya kesepian kuantitatif yang menggunakan desain deskriptif
cenderung menilai dirinya sebagai individu yang analitik dengan pendekatan cross sectional.
tidak berharga, tidak diperhatikan dan tidak Populasi dalam penelitian ini adalah 140 lansia
dicintai. Rasa kesepian akan semakin dirasakan yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Tresna
oleh lanjut usia yang sebelumnya adalah Werdha (PSTW). Teknik yang digunakan untuk
seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan mengumpulkan sampel adalah simple random
yang menghadirkan atau berhubungan dengan sampling dengan perhitungan G-power
orang banyak [5]. didapatkan 91 responden. Instrumen Penelitian
Kesepian merupakan hasil interaksi dengan menggunakan Spiritual Well-Being Scale
individu lain yang tidak sesuai dengan apa yang (SWBS) untuk mengukur spiritualitas dan UCLA
diharapkan sebelumnya. Sedangkan tingkat Loneliness Scale untuk mengukur kesepian
kesepian adalah suatu rentang tinggi atau pada Lansia. Data yang telah didapatkan
rendahnya perasaan subyektif individu yang kemudian dilakukan uji normalitas

e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018 439


Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

menggunakan Kolmogorov Smirnov dan Tabel 4. Nilai tengah dan minimal maksimal
dianalisis dengan menggunakan uji Spearman. kesepian beserta indikator kesepian pada lansia
di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Hasil Penelitian (PSTW)
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan usia Variabel/Indikator Median Min-Maks
dan lama tinggal di panti pada lansia di UPT Kesepian 38,00 20-69
Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Perasaan Subyektif
2,20 1,00-3,60
Variabel Median Min-maks Kesepian
Usia (tahun) 70,00 60-91 Isolasi Sosial 1,80 1,00-3,40
Lama tinggal (tahun) 4,00 0,2-30
Tabel 5. Distribusi tingkat kesepian pada lansia
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
agama, jenis kelamin, status pernikahan, status (PSTW)
pendidikan, dan status pekerjaan pada Lansia di Variabel Jumlah Presentase
UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Kesepian
a. Tidak Kesepian 28 30,7
Variabel Jumlah Persentase
b. Kesepian Ringan 52 57,1
(%)
c. Kesepian Sedang 5 5,5
Agama
d. Kesepian Berat 6 6,6
Islam 90 98,9
Kristen 1 1,1
Total 91 100 Tabel 6. Analisis hubungan spiritualitas dengan
Jenis kelamin kesepian pada lansia di UPT Pelayanan Sosial
Laki-laki 39 42,9 Tresna Werdha (PSTW)
Perempuan 52 57,1 Variabel Median Min- C P
Total 91 100 maks
Tingkat Spiritualitas 71,00 45-86
-0,718 0,000
pendidikan 68 74,7 Kesepian 38,00 20-68
Tidak Sekolah/SD 10 11,0
SMP 13 14,3 Pembahasan
SMA
Total 91 100
Karakteristik Responden
Status Pernikahan Hasil Penelitian menunjukkan nilai tengah
Menikah 4 4,4 usia responden adalah 70 tahun dengan usia
Tidak Menikah 13 14,3 minimal 60 tahun dan usia maksimal 91 tahun. .
Janda/Duda 74 81,3 Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa
Total 91 100 seseorang dengan usia 60 tahun ke atas atau
Riwayat pekerjaan lanjut usia akan semakin rentan mengalami
Tidak bekerja 11 12,1 gangguan kesehatan dan depresi [8]. Semakin
Petani 20 22,0 bertambah tua usia maka penurunan yang
Wiraswasta 7 7,7 terjadi pada dirinya akan semakin bertambah.
PNS 1 1,1
Lain-lain 52 57,1
Penurunan kesehatan yang terjadi pada lansia
Total 91 100 membuat keluarga harus memberikan
perawatan. Keluarga yang tidak mampu
Tabel 3. Nilai tengah dan nilai min-maks memberikan perawatan kepada lansia
spiritualitas beserta indikator spiritualitas pada menitipkan lansia untuk tinggal di panti werdha.
Lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Keadaan tersebut membuat lansia merasa
(PSTW) kesepian karena harus tinggal terpisah dengan
Variabel/Indikator Median Min-Maks keluarga.
Spiritualitas 71,00 45-86 Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
Religiusitas Well-Being 5,00 3,57-6,00 responden perempuan lebih banyak
Eksistensial Well- 4,62 2,00-5,63 dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki
Being yaitu dengan jumlah 52 orang (57,1%) dan
status responden paling banyak adalah
janda/duda dengan jumlah 74 orang (81,3%).
Temuan lain dalam hasil penelitian menyebutkan
bahwa laki-laki kurang merasa kesepian
dibandingkan dengan wanita yang direfleksikan
440
e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018
Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

sebagai pengalaman hidup yang berbeda. Laki- minimal 0,2 tahun serta nilai maksimal 30 tahun.
laki memiliki kecenderungan untuk mengikuti Lansia yang tinggal di panti mendapatkan
harapan masyarakat bahwa seharusnya mereka kesempatan berinteraksi dengan lingkungan luar
tidak merasa kesepian dibandingkan dengan lebih terbatas daripada lansia yang tinggal di
perempuan [9]. Faktor – faktor yang menjadi lingkungan komunitas. Semakin sedikit
penyebab rasa kesepian pada lansia yang kesempatan lansia untuk bertemu dan
tinggal di panti werdha adalah tidak adanya berinteraksi dengan orang lain maka akan
hubungan yang intim antara lansia dengan memberikan dampak semakin besar lansia yang
suami dan antara lansia dengan anak. Hal ini mengalami kesepian [14].
disebabkan tidak adanya suami karena
meninggal dan lansia yang tidak mempunyai Spiritualitas pada Lansia
anak atau dengan sebutan lain lansia Hasil penelitian didapatkan nilai tengah
mengalami kesepian emosional. Sedangkan spiritualitas responden lansia yaitu 71,00
secara sosial lansia merasa tidak terlalu dengan nilai minimal 45 dan nilai maksimal 86.
merasakan hal kesepian dikarenakan memiliki Sejalan dengan bertambahnya tahap
cukup banyak teman didalam [10]. Literature perkembangan individu diikuti dengan
Review yang dilakukan sebelumnya berkembangnya spiritualitas yang dimulai dari
menyatakan bahwa perbedaan gender dalam bayi hingga lansia [15]. Tahap perkembangan
kesepian telah diamati pada sebagian besar memiliki hubungan yang erat dengan
penelitian yang dilakukan di negara lain dan tiga pertumbuhan fisik dan spiritualitas individu
temuan membuktikan bahwa wanita memiliki dimana ketika memasuki usia dewasa individu
nilai kesepian yang lebih tinggi daripada pria mengalami kematangan dalam spiritual [16].
[11]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tinggal di panti dalam kategori
agama responden yang paling banyak adalah baik. Hal tersebut dimungkinkan karena nilai
islam dengan jumlah 90 orang (98,9%0 dan tengah usia responden pada penelitian ini
sisanya adalah agama kristen dengan jumlah 1 adalah 71,00 tahun dimana usia ini telah
orang (1,1%). Penelitian lain menyebutkan melewati masa dewasa sehingga spiritual
bahwa lansia sangat membutuhkan dukungan berkembang menjadi lebih baik dengan seiring
orang-orang terdekat seperti keluarga atau bertambahnya usia tersebut.
relawan khusus yang merawat lansia tersebut Berdasarkan jenis kelamin perempuan
dalam menjalankan ibadah. Dukungan sosial memiliki nilai spiritualitas yang lebih tinggi
dapat memberikan lansia motivasi dalam dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan lebih
menyesuaikan diri dengan perubahan yang menunjukkan ketertarikan terhadap spiritualitas
terjadi sehingga sosialisasi dengan lingkungan dengan melakukan pengakuan pengalaman
dapat terjalin dengan baik agar lansia dapat spiritualitas, mencari jawaban spiritualitas dan
mengurangi masalah-masalah yang terjadi [12]. percaya terhadap perubahan positif dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama. Perempuan juga memiliki sifat
pendidikan responden paling banyak adalah SD kecenderungan terlibat dalam aktivitas beramal
dengan jumlah 43 orang (47,3%). Respon lansia dan peduli dengan aktivitas sosial dibandingkan
terhadap perubahan atau penurunan kondisi dengan laki-laki [17].
yang terjadi, sangat dipengaruhi oleh Faktor lain yang memiliki pengaruh pada
pengetahuan lansia [13]. Semakin tinggi tingkat spiritualitas adalah latar belakang budaya [18].
pendidikan lansia maka respon adaptasi lansia Latar belakang menjadi penyebab
di panti werdha akan semakin baik. Hal tersebut kecendurungan sikap keagamaan pada lanjut
dapat terjadi karena apabila lansia memiliki usia [19]. Lansia yang memiliki latar belakang
pengetahuan yang baik maka dirinya akan lebih budaya dalam keluarga yang baik dimungkinkan
mudah bergaul dengan orang sekitar ataupun bahwa dirinya terbiasa dengan perilaku dan
dengan orang yang lebih muda darinya, sikap yang baik. Ketika lansia dimasa muda dan
sehingga interaksi sosial yang dilakukan dapat dewasa berada dikeluarga yang patuh akan
menumbuhkan sikap dan perilaku positif seperti kehidupan beragama dalam menghadapi
bercerita mengenai hal-hal yang menarik masalah maka juga dapat dimungkinkan bahwa
ataupun juga dengan kegiatan sehari-hari. lansia tersebut akan terbiasa menghadapi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai berbagai masalahnya di usia lanjut dengan
rerata responden lama tinggal di panti adalah kebiasaan yang sama seperti masa muda dan
4,97 tahun dengan nilai median 4,00 tahun, nilai dewasa.
441
e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018
Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

Faktor yang mempengaruhi spiritualitas kungan sosial [26]. Keterpisahan anak dengan
selanjutnya adalah krisis dan perubahan. Ketika orang tua memicu perasaan kesepian pada lan-
individu dihadapkan dengan kematian akan sia, dimana kesepian akan semakin meningkat
memiliki keyakinan spiritual serta keinginan ketika pasangan dari lansia meninggal dunia.
untuk beribadah dan berdoa dengan kadar yang Hal serupa juga terjadi pada kondisi dimana lan-
lebih [20]. Dalam hal ini lansia memiliki sia diharuskan untuk tinggal di panti jompo atau
spiritualitas yang semakin baik dimungkinkan panti werdha yang disebabkan karena keluarga
karena alasan ingin mempersiapkan kematian tidak mampu mengurus ataupun lansia tersebut
pada dirinya yang semakin dekat. Lansia yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke-
melakukan ibadah dan berdoa lebih sering akan bawah. Secara bertahap keadaan ini dapat
merasa perasaannya lebih tenang dan dapat membuat perasaan hampa pada diri lansia dan
menyiapkan kematian. semakin menambah perasaan kesepian yang
Skor indikator spiritualitas responden dialami lansia [27].
yang tinggi yaitu Religius Well-Being (RWB). Hasil penelitian serupa yang menyebutkan
Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa bahwa usia mempengaruhi kesepian pada lanjut
religiusitas memiliki hubungan positif dengan usia. Skor kesepian meningkat seiring ber-
kepuasan hidup [21]. Religiusitas dianggap tambahnya usia dan kenaikan tersebut dapat
sebagai penentu kepuasan hidup pada lansia diketahui secara signifikan. Kesepian mem-
[22]. Religius lebih mengandung pengertian berikan resiko gejala depresi pada lanjut usia
bahwa “Tuhan” menjadi fokus dalam [28]. Kesepian lebih banyak dirasakan oleh lan-
hubungannya dengan spiritualitas [23]. Menurut sia dengan usia lebih dari 80 tahun [29]. Lansia
data penelitian yang dilakukan pada lansia di yang yang memiliki usia semakin tua dimung-
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru tingkat kinkan akan membuat dirinya sulit untuk be-
religiusitas tinggi menunjukkan kesejahteraan radaptasi dengan perubahan-perubahan terjadi.
yang tinggi pula. Hal tersebut disebabkan oleh Lansia yang berusia lebih tua akan mengalami
adanya pemahaman lansia yang baik terhadap berbagai penurunan kesehatan yang dapat
ajaran agama yang berasal dari dalam diri membuat dirinya tidak mampu berinteraksi
lansia. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya dengan sesama lansia di panti werdha. Hal ter-
pengajian ataupun aktifitas keagamaan yang sebut membuat lansia merasa bahwa dirinya
diikuti oleh lansia dan dilakukan di lingkungan sendirian dan dalam waktu terus-menerus dapat
tempat tinggalnya [24]. membuat perasaan kesepian.
Skor indikator spiritualitas responden Faktor lain yang dapat mempengaruhi
yang memiliki nilai rendah yaitu pada indikator kesepian adalah status hubungan. Brehm
Eksistensial Well-Being. Dimensi ekstensial menyatakan bahwa status hubungan merupa-
terdiri dari dua bagian, yaitu tentang kepuasan kan salah satu hal yang dapat mempengaruhi
hidup dan tujuan hidup [25]. Hasil penelitian kesepian. Individu dengan status lajang lebih
menunjukkan bahwa perilaku eksistensial memiliki kesempatan mengalami kesepian
responden lebih rendah dari pada perilaku dibandingkan dengan individu yang telah meni-
religiusitas sehingga dimungkinkan dapat kah, sedangkan individu yang mengalami per-
menjadi penyebab kesepian pada lansia. Lansia ceraian cenderung lebih merasakan kesepian
yang tinggal di panti werdha lebih nyaman dibandingkan dengan individu yang belum
memendam masalahnya secara individu. pernah menikah [30]. Faktor-faktor yang dapat
Terdapat beberapa lansia yang tidak memiliki menurunkan kesepian pada lansia antara lain
keinginan untuk bergabung dengan sesama adalah adanya kontak dengan anak dan
lansia lain di panti werdha sehingga dapat saudara [31]. Lansia yang memiliki hubungan
menyebabkan perasaan kesepian. baik dengan anggota keluarga, teman dan
sesama lansia akan merasa dibutuhkan dan
Kesepian pada Lansia dihargai [32].
Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai Skor indikator kesepian responden yang
tengah kesepian responden yaitu 38,00 dan memiliki nilai lebih tinggi adalah indikator
tingkat kesepian yang paling tinggi adalah kese- perasaan subyektif kesepian. Penelitian lain
pian ringan dengan jumlah 52 orang (57,1%), menyebutkan bahwa kesepian merupakan
kesepian berat sebanyak 6 orang (6,6%) dan perasaan yang timbul akibat kebutuhan yang
kesepian sedang sebanyak 5 orang (5,5%). mendesak akan kehadiran orang lain untuk
Kesepian merupakan keadaan dimana berkomunikasi, memiliki relasi intim, penerimaan
seseorang merasa tersisih atau jauh dari ling- dan penghargaan dari orang lain akan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018 442


Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

keberadaan dirinya [33]. Individu yang kesepian hanya berhubungan dengan Tuhan, melainkan
memiliki masalah dalam memandang eksistensi juga berhubungan dengan sesama manusia dan
dirinya seperti merasa tidak berguna, gagal, ter- alam. Lansia yang memiliki spiritualitas baik
puruk, sendiri, tidak ada yang memperdulikan dapat mengatasi rasa kesepiannya dengan
dan munculnya perasaan negatif lainnya. Kese- berdoa dan beribadah kepada Tuhan dan juga
pian dipahami sebagai kepribadian individu dan dapat berinteraksi dengan sesama lansia di
rasa subjektif, misalnya terjadi pada lanjut usia panti. Selain berinteraksi dengan Tuhan dan
yang dapat terisolasi secara fisik (hidup sendiri, sesama lansia di panti, lansia juga dapat ber-
tidak meilhat banyak orang lain) [34]. interaksi dengan alam dan makhluk hidup lain
Skor indikator kesepian responden yang seperti berkebun, memelihara ayam, memeliha-
memiliki nilai rendah adalah indikator isolasi so- ra kucing atau lain sebagainya. Hubungan kuat
sial. Isolasi merujuk pada pemisahan dari kontak diperoleh dalam penelitian ini antara spiritualitas
sosial atau kekeluargaan, keterlibatan dengan dengan kesepian yang menunjukkan bahwa
komunitas atau akses terhadap pelayanan [35]. spiritualitas sangat berperan dalam membantu
Klien dengan isolasi sosial mengalami lansia menghadapi rasa kesepian di panti
gangguan dalam berinteraksi, serta mengalami werdha.
perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, lebih menyukai berdiam diri, dan
Simpulan dan Saran
menghindar dari orang lain [36].
Terdapat hubungan antara spiritualitas
dengan kesepian pada Lansia. Spiritualitas
Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian digunakan sebagai strategi koping dalam
pada Lansia menghadapi kesepian. Tenaga kesehatan
Hubungan dalam penelitian ini diharapkan dapat mengkaji secara holistik dan
menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan menyeluruh masalah yang sedang dihadapi oleh
korelasi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa lansia termasuk dengan aspek spiritualitas
semakin tinggi spiritualiutas maka semakin sehingga lansia yang tidak mempercayai orang
rendah tingkat kesepian. Hasil penelitian serupa lain untuk berbagi masalahnya dapat
yang dilakukan pada lansia di panti werdha berkomunikasi dan mengutarakan masalahnya.
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
pendekatan spiritual terhadap tingkat kesepian
pada lansia. Spiritualitas sebagai energi yang
Daftar Pustaka
menghubungkan masa lanjut usia untuk
mengenal dirinya lebih dalam dan merasa
[1] Sunaryo, Wijayanti R, Kuhu MM, Sumed T,
terhubung dengan Tuhan dan alam semesta
Widayanti ED, Sukrilla UA, et al., editors.
sehingga memunculkan perasaan damai dan
Asuhan keperawatan gerontik. Yogyakarta:
bahagia. Berdasarkan perkembangan spiritual
ANDI; 2015.
kehidupan beragama, lanjut usia merupakan
[2] Mubarak WI, Chayatin N, Santoso BA. Ilmu
tingkat kemantapan dalam beragama. Lansia
keperawatan komunitas 2. Jakarta: Salem-
memiliki sikap kecenderungan untuk menerima
ba Medika; 2009.
pendapat agama [37].
[3,5,9,38,39,40] Septiningsih DS, Na’imah T.
Penelitian sebelumnya menyatakan bah-
Kesepian pada lanjut usia: studi tentang ben-
wa strategi koping yang paling menonjol adalah
tuk, faktor pencetus dan strategi koping [in-
mendekatkan diri kepada Allah, misalnya
ternet]. 2008 October [cited 2017 Oct 3];
dengan mengikuti pengajian dan mengaji [38].
13:1–9. Available from:
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikolo
penelitian sebelumnya yang menyebutkan bah-
gi/article/viewFile/6697/5481
wa lansia lebih tertarik pada aktivitas yang
[4,34,35] Amalia AD. Kesepian dan isolasi sosial
berhubungan dengan sosial agama [39]. Agama
yang dialami lanjut usia:
dapat memenuhi beberapa kebutuhan psikologis
tinjauan dari perspektif sosiologis (loneliness
yang penting pada lansia dalam menghadapi
and social isolation experienced by the
kematian, mempertahankan dan menemukan
elderly: a sociological perspective) [internet].
perasaan berharga, dan pentingnya kehidupan,
2013 Desember [cited 2018 Maret 22];
serta penerimaan kekurangan dimasa tua [40].
(2):203–210. Available from:
Lansia yang tinggal di panti werdha
https://media.neliti.com/media/.../52849-ID-
menggunakan spiritualitas untuk mengatasi rasa
kesepian-dan-isolasi-sosial-yang-dialami.p...
kesepian ketika sendirian. Spiritualitas tidak
443
e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018
Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

March 28]. Available from: repository.unej.a


[6,30,37] Herliawati, Maryatun S, Herawati D. c.id/.../Wahyu%20Elok%20Pambudi%20-
Pengaruh pendekatan spiritual terhadap %20112310101043.pdf?...
tingkat kesepian pada lanjut usia di panti [15] Carson VB, HG Koenig. Spiritual
sosial tresna werdha warga tama Kelurahan dimensions of nursing practice (templeton
Timbangan Kecamatan Indralaya Utara. science & religion). West Conshohocken:
Jurnal keperawatan sriwijaya [internet]. 2014 Templeton Foundation Press; 2008.
July [cited 2017 September 9]; 1(1):21–27. [16] Jalaluddin. Tingkat usia dan perkembangan
Available from: spiritualitas serta faktor yang
https://media.neliti.com/.../181786-ID- melatarbelakanginya di Majelis Tamasya
pengaruh-pendekatan-spiritual-terhadap-t.pdf Rohani Riyadhul Jannah Palembang
[7] Ambarwati FR, Nasution N. Buku pintar [internet]. 2015 [cited 2017 November 28];
asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Yogya- 21(2):165-
karta: Cakrawala Ilmu; 2012. 183. Available from: http://download.portalg
[8] Saputri MAW, Indrawati ES. Hubungan aruda.org/article.php?article=388880&val=7
antara dukungan sosial dengan depresi pada 973&title=Tingkat%20Usia%20dan%20Perk
lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda embangan%20Spiritualitas%20serta%20Fa
Wening Wardoyo Jawa Tengah [internet]. ktor%20yang%20Melatarbelakanginya%20
2011 April [cited 2018 March 6]; 9(1):65–72. di%20Majelis%20Tamasya%20Rohani%20
Available from: Riyadhul%20Jannah%20Palembang.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikolo [17] Bryant AN. Gender differences in spiritual
gi/article/download/2910/2592 development during the college years.
[10] Basuki W. Faktor – faktor penyebab Springer science + business media
kesepian terhadap tingkat depresi pada [internet]. 2007 [cited 2018 Maret 18].
lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Available from:
Nirwana Puri Kota Samarinda [internet]. 2015 http://www.spirituality.ucla.edu/docs/acade
[cited 2018 March 9]; 4(1):713–730. mic-articles/Gender_Spirituality_SR.pdf
Available from: ejournal.psikologi.fisip- [18,20] Hamid AY. Bunga rampai .asuhan
unmul.ac.id keperawatan jiwa. Jakarta: egc; 2009.
[11] Chen Y, Hicks A, While AE. Loneliness and [19] Fauziah H. Bimbingan spiritual pada usia
social support of older people in china: a lanjut ( lansia ) [internet]. 2015 [cited 2018
systematic literature review. health & social Maret 9]; 18–28. Available from:
care in the community [internet]. 2014 https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/al
March [cited 2018 Maret 8]; 22(2):113–123. hikmah/article/download/78/72.
Available from: [21] Gull F, Dawood S. Religiosity and subjective
https://doi.org/10.1111/hsc.12051 well-being amongst institutionalized elderly
[12] Santoso A, Lestari NB. Peran serta keluarga in pakistan. Health promotion perspective
pada lansia yang mengalami post power [internet]. 2013 Juni [cited 2018 Maret
syndrome [internet]. 2008 May [cited 2018 24];3(1):124-128. Available from:
April 19]; 2(1):1–44. Available from: journals.tbzmed.ac.ir/PDF/HPP/Manuscript/
download.portalgaruda.org/article.php?...P HPP-3-124.pdf
ERAN%20SERTA%20KELUARGA%20P. [22] Brown PH, Tierney B. Religion and
[13] Sari R, Utami S. Perbedaan tingkat depresi subjective well-being among the elderly in
antara lansia yang tinggal di PSTW dengan china. Forthcoming: Journal of Socio-
lansia yang tinggal di tengah keluarga. economic [internet]. 2008 [cited 2018 March
[internet]. 2015 October [cited 2018 March 8]; 20]. Available from:
2(2). Available from https://pdfs.semanticscholar.org/.../45444fb
: https://media.neliti.com/media/publications/1 e49f87c52e7eb8..
85632-ID-none.pdf [23,25] Paloutzian RF, Bufford RK, Wildman AJ.
[14] Pambudi WE. Pengaruh terapi aktivitas Spiritual well-being scale: mental and
kelompok sosialisasi (TAKS) terhadap physical health relationships. In: oxford
kemampuan interaksi sosial pada lansia textbook of spirituality in healthcare
dengan kesepian di pelayanan sosial lanjut [internet]. 2015 August [cited 2018 March
usia (PSLU) Jember [internet]. Jember: 20]; pp:353-358. Available from:
Program Studi Ilmu Keperawatan https://www.researchgate.net/.../28978819
Universitas Jember; 2015 [cited 2018 7_Spiritual_Well-
444
e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018
Bini’Matillah, et al, Hubungan Spiritualitas dengan Kesepian pada Lansia

Being_Scale_mental_and_p... 006
[24] Rajawane I. Hubungan relligius dengan [31,32] Hazer O, Ayd A, Boylu Õ. The
kesejahteraan psikologis pada lanjut usia examination of the factors affecting the
[internet]. Riau: Fakultas Psikologi feeling of loneliness of the elderly
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif [internet]. 2010 [cited 2018 March 10];
Kasim. 2011 [cited 2018 March 17]. 9:2083–2089. Available from:
Available from: repository.uin- https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.12.4
suska.ac.id/1188/1/2011_201135.pdf 50
[26] Juniarti N, Eka S, Damayanti A. Gambaran [33] Oktaria R. Kesepian pada pria usia lanjut
jenis da tingkat kesepian pada lansia di yang melajang [internet]. Jakarta:
balai sosial tresna werdha Pakutandang Fakultas Psikologi Universitas
Ciparay Bandung [internet]. 2008 [cited Gunadarma. 2009 [cited 2018 March 17].
2018 March 29]. Available from: Available from:
scholar.google.com.au/citations?user=mMj gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/
33oUAAAAJ&hl=en psychology/2009/Artikel_10504146.pdf
[27] Marini L, Hayati S. Pengaruh dukungan [36] Berhimpong E, Rompas S, Karundeng M.
sosial terhadap kesepian pada lansia di Pengaruh latihan keterampilan sosialisasi
perkumpulan lansia Habibi dan Habibah. terhadap kemampuan berinteraksi klien
Sumatera: Fakultas Psikologi Universitas isolasi sosial di RSJ Prof. Dr. V. L.
Sumatera Utara [internet]. 2009 [cited Ratumbuyangsang manado [internet].
2018 March 2008]. Available from: Manado: Program Studi Ilmu
fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp- Keperawatan Fakultas Kedokteran
content/uploads/.../Agustus_2009_Liza- Universitas Sam Ratulangi. 2016 [cited
Marini.pdf 2018 March 18]. Available from:
[28,29] Aylaz R, Akturk U, Erci B, Ozturk H, https://media.neliti.com/media/publication
Aslan H. Relationship between s/109471-ID-pengaruh-latihan-
depression and loneliness in elderly and keterampilan-sosialisas.pdf
examination of influential factors. Archives
of gerontology and geriatrics [internet].
2012 [cited 2018 Maret 8]; 55(3):548–554.
Available from:
https://doi.org/10.1016/j.archger.2012.03.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vol.6 (no.3), September, 2018 445

Anda mungkin juga menyukai