Anda di halaman 1dari 16

4.1.

2 PENGKAJIAN
1). IDENTITAS PASIEN
Nama . : Tn. A
No.Rm : 097xxx
Umur : 54 Tahun.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Made Taman no.27 Kab. Lamongan
Tgl.Mrs : 13 April 2017
Tgl. Pengkajian : 14 April 2017 Jam 16.00 Wib
Diagnosa Medik : PJK ( Penyakit Jantung Koroner)

2). RIWAYAT PENYAKIT


a. Keluhan Utama : Nyeri dada
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengtakan nyeri dada dan kemudian dibawa ke klinik gajah mada dan tidak terjadi
perubahan kondisi pasien kemudian dirujuk ke ugd Rsud Dr.Soegiri Lamongan dari hasil
anamnesa didapatkan nyeri dada di bagian tengah terasa berat tembus kepunggung sejak
3 hari yang lalu dan nyeri dirasakan bertambah berat saat mengangkat tumpukan kardus
skala nyeri 6, ngongsroh saat buat aktivitas fisik dan sesak membaik saat dibuat duduk
kemudian di lakukan pemeriksaan ekg dan laboratorium

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi dan Kolesterol yang tinggi
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan di keluarga tidak ada riwayat hipertensi
3). ADL ( ACTIVITY DAILY OF LIFE)
1) Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : klien makan 3x sehari dengan komposisi nasi,lauk dan sayur. minum ± 7-
8 gelas/hari.
Selama Sakit : klien mendapatkan diit BH
2) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : klien bab1x/hari konsistensi lembek warna kuning bau khas, bak ± 5-
6/hari warna kuning jernih bau khas.
Selama Sakit : klien terpasang dowler catheter bak 500 cc /7 jam warna kuning jernih bau
khas, selama di rs klien bab 1x.
3) Pola Aktivitas
sebelum sakit : klien sehari-hari melakukan aktivitasnya sebagai pekerja swasta
selama sakit : selama di rumah sakit kebutuhan klien dibanu perawat dan keluarga
4) Pola Personal Hygiene
sebelum sakit : klien mandi 2x/hari gosok gigi 2x/hari keramas 3x/minggu ganti baju
setiap hari
selama sakit : klien diseka 2x/hari oral hygiene 2x/hari yang dibantu perawat.

5) Pola Istirahat
sebelum sakit : klien tidur siang ± 1jam/hari dan tidur malam ± 7 jam/hari.
selama sakit : klien tidur 10 jam per hari

4). OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1) keadaan umum : kesadaran composmentis BB : 100 kg
tanda-tanda vital :S : 36.0˚C
N : 92x/Menit
TD : 180/100 mmHg,
RR : 26 X/menit
2) SISTEM PERNAFASAN
B1 : Klien bernafas melalui hidung, dengan bantuan masker 8ipm lpm.
3) SISTEM CARDIOVASKULER
B2 : S1 S2 tunggal , regular, TD: 130/80 mmHg , N:93x/m, S: 37,5 Terpasang
infuse Pz 500cc/24jam, akral hangat, CRT <2 dtk , irama jantung regular, suara
napas vesikuler, suara jantung normal.

4) SISTEM PERSYARAFAN
B3 : Kesadaran Composmentis, GCS 4-5-6, sclera mata putih terdapat gambaran tipis pembuluh
darah, conjungtiva merah muda, pupil isokor, klien lemah, wajah menyeringai.
5) SISTEM UROGENITAL
B4 Terpasang Dower kateterpada tanggal 13 April 2017 produksi urine 500 cc
sejak pukul 15.00-21.00 WIB, warna kekuningan, fiksasi paten, bersih, tidak ada
: tanda-tanda infeksi.

6) sistem pencernaan
B5 : Perut bulat, tidak ada benjolan, tidak ada luka bekas jahitan, bising usus 10x/menit, suara timpani,
tidak ada pembesaran lien, tidak ada pembesaran hepar, dan tidak terdapat nyeri tekan di empat kuadran.

7) sistem integumen / musculoskeletal


b6 :Atas kanan : gerak bebas, tidak ada oedem, akral dingin, CRT < 2 detik . Atas kiri : Tangan kiri
terpasang infus Pz /24 jam , gerak terbatas, terjadi kelemahan, tidak terdapat odema, akral dingin, CRT <
2 detik. Bawah kanan : gerak bebas, tidak terdapat odema, akral hangat, CRT < 2 detik, terjadi
kelemahan Bawah kiri : gerak bebas, tidak terdapat odema, akral hangat, CRT < 2 detik, terjadi
kelemahan
5 5
5 5
5). DATA PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Table 4.1 hasil laboratorium Tn.A dengan Kasus PJK di Ruang ICCU RSUD. Dr. Soegiri
Lamongan
Tanggal13-04-2017

N JENIS PEM. METODE HASIL NORMAL


O
FAAL GINJAL
1 Serum Jaffe 1.85 0.50-1.10
creatinin
2 Urea Bartelot 45 10-50 mg/dl
FAAL HATI
1 SGOT IFCC 25 < 37 u/l
2 SGPT IFCC 32 < 39 u/l
HEMATOLOGI ANALYZER
1 Hemoglobin Dc Detection 11.9 13,2-17.3

2 Lekosit Flowcytometri 7.900 3.800-10.600

3 LED Westegren 50-70 10-20/jam

4 Diff Count Slide 2-0-0-61- 2-4/0-1/50-


27-10 70/25-40/2-8
5 PVC Flowcytometri 35.3 40-52%

6 Trombosit Flowcytometri 406.000 150.000-


440.00/uL
CK-MB
1 CK-MB 40 <25

Table 4.2 hasil laboratorium Tn.A dengan Kasus PJK di Ruang ICCU RSUD. Dr. Soegiri
Lamongan.
TANGGAL 14-04-2017
N0 JENIS PEM. METODE HASIL NORMAL
LEMAK
1 Cholesterol CHOD-PAP 241 < 200mg/dl
2 Trigliserida Enzimatik 718 <150 mg/dl
kolorimetik

Table 4.3 hasil laboratorium Tn.A dengan Kasus PJK di Ruang ICCU RSUD. Dr. Soegiri
Lamongan
TANGGAL 15 – 04- 20173

N JENIS PEM. METODE HASIL NORMAL


O
FAAL GINJAL
1 Serum Jaffe 1.88 0.50-1.10
creatinin
2 Urea Bartelot 51 10-50 mg/dl
3 Uric Acid Enzimatik kolorimetik 11,4 1.9-7.9 mg/dl
GLUKOSA DARAH
1 GDA STICK RAPID TEST 175 <200

N JENIS PEM. METODE HASIL NORMAL


Table 4.4
O
hasil
FAAL GINJAL
1 Serum Jaffe 2.17 0.50-1.10 laboratorium
creatinin Tn. A dengan
2 Urea Bartelot 110 10-50 mg/dl Kasus PJK di
3 Uric Acid Enzimatik kolorimetik 10.6 1,9-7,9 mg/dl
HEMATOLOGI ANALYZER Ruang ICCU
1 Hemoglobin Dc Detection 11.0 13,2-17.3 RSUD. Dr.
2 Lekosit Flowcytometri 7.430 3.800-10.600 Soegiri

3 LED Westegren 103-115 10-20/jam Lamongan


TANGGAL
4 Diff Count Slide 5-0-0-62- 2-4/0-1/50-
18-04-2017
25-8 70/25-40/2-8
5 PVC Flowcytometri 34.3 40-52%

6 Trombosit Flowcytometri 458.000 150.000-


440.00/uL
LEMAK
1 Cholesterol CHOD-PAP 287 <200 mg/dl
2 Triliserida enzimatik kolorimatrik 294 <150 mg/dl
6). THERAPI
a) Infuse Pz500 ml / 24 jam
b) Injeksi ceftriaxson 2x1000 mg
c) Injeksi ranitidin 2x 50 mg
d) Arixtra 1x5 ml
e) Simvastatin 1x10mg
f) Isdn 2x 5 mg
g) Aspilet 1x1 80 mg
h) Lisinopril 1x 5 mg
i) Amlodipine 1x 5 mg
j) Cpg 1x 75 mg
k) Spirola 1x25 mg
l) Concor ½ x2,5 mg

4.1.3 Analisis data


Analisa Data Table 4.5Tn. Adengan Kasus PJK di Ruang ICCU RSUD Dr.Soegiri Lamongan
Tahun 2017
Analisis Data Etiologi Masalah

Tn. A
Ds : Agen pencedera Nyeri akut
P : nyeri dirasakan bertambah fisiologis
D.0077
berat saat mengagkat tumpukan (iskemik otot
kardus jantung Hal. 172
Q : tertimpa benda berat (SDKI, 2017)
R : bagian tengah dada terasa berat
tembus kepunggung ke tangan
kanan
S : Skala 6 (1-10)
T : hilang timbul
Do :
1. klien tampak lemah
2. klien memegangi dada
3. skala nyeri 6
4. TTV
Suhu : 36,0 0c/ (axilla)
Nadi : 92 ×/ menit
RR : 26 ×/ menit
TD : 180/100 mmHg
Spo2 : 95 %

5. EKG :
lead 1 :T inverted
AVR : ST elevasi
AVF : T inverted
V1 : ST elevasi
CKMB 40

Ds: Klien mengatakan sesak dan Hambatan upaya


ngongsroh saat aktivitas berkurang saat napas POla napas tidak
di buat duduk/ istirahat efektif

-
Do:
1. O2Nasal canul 4 lpm
2. Terlihat sesak
3. pola napas abnormal (takipnea)
4. TTV
TD: 180/100 MmHg
N : 92x/Menit
RR : 26x/Menit
Suhu : 36.0oC

SpO2: 95 % menggunakan masker


8 ipmlpm
4.1.5 Perencanaan keperawatan
Table 4.7 Perencanaa keperawatan Tn. A dengan Kasus PJK di Ruang ICCU RSUD Dr.Soegiri Lamongan Tahun 2017
Diagnosis keperawatan (Tujuan, Kriteria Hasil) Intervensi Rasional

Nyeri akut b/d Agen pencedera fisiologis (iskemik 1) Kaji tingkat nyeri pasien 1.membantu menentukan intervensi
otot jantung setelah diberikan asuhan keperawatan selanjutnya
secara komprehensif
1x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan 2.R: peningkatan hasil pemeriksaan
(PQRST) tanda-tanda vital merupakan
kriteria hasil (SLKI DPP PPNI, 2017):
pertanda adanya respon tubuh
()
- Keluhan nyeri menurun terhadap nyeri
2) Monitor tanda-tanda vital 3.menmbantu mengalihkan perhatian
- Meringis menurun pasien dari nyeri
()
- Gelisah menurun 4. bekerja pada reseptor nyeri di
3) Ajarkan pada pasien hipotalamus sehingga dapat
menghilangkan nyeri
menggunakan teknik
distraksi atau relaksasi tarik
nafas dalam.
()
4) Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian analgesik,
jika perlu

setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 1) Monitor pola napas


jam diharapkan nafas adekuat dengan kriteria (frekuensi, kedalaman, dan
hasil: usaha napas)
- Dyspnea menurun (R: untuk mengetahui
- Frekuensi napas membaik kepatenan jalan napas)
- Kedalaman napas membaik 2) Posisikan semifowler atau
fowler
(R: membantu mengurangi
dyspnea)
3) Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
(R: meningkatkan intake
pasien secara adekuat)
4) Kolaborasi pemberian terapi
oksigen, jika perlu
(R: untuk memaksimalkan
intervensi)

4.1.6 Implementasi
Tabel 4.5 Implementasi pada Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut Berhubungan dengan Peningkatan asam laktat akibat
ketidakseimbangan suplai O2 ke miokard pada Tn. “A” dengan PJK di Ruang ICCU RSUD Dr. Soegiri Lamongan
pada Tanggal 14 s/d 18 April 2017.
Diagnosa
14 April 2017 15 April 2017 16 April 2017 17 April 2017 18 April 2017
Keperawatan
1 2 3 4 5
Tn. A
Nyeri Akut b.d 14.00 Mengobsrvasi 21.00 Mempertahanka 21.00 Mengobservasi 14.00 Mengobservasi 14.00 Mengobservasi
Peningkatan TTV tiap 1 jam n lingkungan intake output TTV tiap 1 TTV tiap 1 jam
asam laktat Respon : yang nyaman cairan jam : Respon :
akibat TD: dan tenang Respon : Respon : TD:132/98mmh
ketidakseimbang 134/81mmhg Respon : Klien Intake : 113 cc TD: g
an suplai O2 ke N : 92X/menit merasa nyaman Output : 100cc 120/80mmhg N :80x/menit
miokard RR : 26x/menit dan tenang Balance : +13 Suhu : 36,0 0C RR : 18x/menit
S : 36,2 0C RR : 19 x/menit S : 36,0 0C
21.05 Mengobservasi 21.15 Mempertahanka Nadi:88 .
15.00 Mengobservasi TTV tiap 1 jam n lingkungan x/menit 14.05 Mengobservasi
TTV tiap 1 jam Respon : yang tenag dan skala nyeri
Respon : TD: 130/80 nyaman 15.00 Mengobservasi Respon: skala
TD:190/87 mmhg Respon : klien TTV tiap 1 jam nyeri klien 1
mmhg N : 82x/menit merasa nyaman Respon :
N : 79x/menit RR : 24x/menit dan tenang TD:157/98mm 15.00 Mengobservasi
RR : 26x/menit S : 36,0 0C hg TTV tiap 1 jam
S : 36,2 0C 21.45 Mengobservasi N : 83x/menit Respon :
21.10 Mengobsevasi skala nyeri RR ; 19x/menit TD:140/100mm
15.30 Membantu klien intake output Respon : skala S : 36,0 0C hg
untuk menyeka cairan nyeri 4 N :78x/menit
badan Respon : 15.05 Mengobservasi RR :18x/menit
Respon : klien Intake : 113 cc 22.00 Mengobservasi intake output S : 36,0 0C
bersedia diseka, Output : 300cc TTV tiap 1 jam cairan
badan menjadi Balance : -187 Respon : Respon : 15.05 Mengobservasi
bersih, dan TD:110/79 Intake : 113 cc intake output
harum 21.30 Mempertahanka mmhg Outuput : 400 cairan
n 02 nasal canul N : 78x/menit cc Respon :
16.00 Mengobservasi 4 lpm RR : 22x/menit Balance : -287 Intake : 113cc
TTV tiap 1 jam Respon : klien S : 36,4 0C Outpu : 250cc
Respon : merasakan 15.30 Membantu Balance :-137
sesaknya klien untuk
TD: berkurang 23.00 Mengobservasi menyeka badan 15.30 Membantu klien
110/85mmhg TTV tiap 1 jam Respon : klien untuk menyeka
N : 10x/menit 21.40 Observasi skala Respon : bersedia diseka, badan
RR : 26x/menit nyeri TD: badan menjadi Respon : klien
S : 36,2 0C Respon : skala 115/75mmhg bersih, dan bersedia diseka,
nyeri 5 N : 79x/menit harum badan menjadi
16.15 Menganjurkan RR : 22x/menit bersih, dan
klien utuk 22.00 Mengobservasi S : 36,4 0C 16.00 Mengobservasi harum
menghemat TTV tiap 1 jam TTV tiap 1 jam
energi Respon : 24.00 Mengobservasi Respon : 16.00 Mengobservasi
Respon : klien TD: 132/93 TTV tia 1 jam TD:139/90mm TTV tiap 1 jam
mengerti dan mmhg Respon : hg Respon :
melaksanakan Suhu : 36,0 0C TD : N :82x/menit TD:140/100mm
untuk tidak RR : 24 x/menit 110/68mmhg RR :19x/menit hg
banyak gerak Nadi : N : 69x/menit S : 36,0 0C N :80x/menit
93x/menit RR ; 22x/menit RR : 18x/menit
16.30 Mengobservasi S : 36,4 0C 16.05 Membatasi S : 36,0 0C
skla nyeri 23.00 Mengobservasi jumlah
Respon : Skala TTV tiap 1 jam 24.05 Mengobservasi pengunjung 17.00 Mengobservasi
nyeri klien 6 Respon : intake output Respon: TVV tiap 1 jam
TD: 105/80 cairan keluarga Repon :
17.00 Mengobservasi mmhg Respon : menjenguk TD:142/90mmh
TTV tiap 1 jam N 79x/menit Intake : 63 cc klien satu N :97x/menit
Respon : RR : 24x/menit Output : 200cc persatu RR :18x/menit
TD: S : 36,0 0C Balance : -137 S : 36,0 0C
130/80mmhg 17.00 Mengobservasi
N : 92x/menit 24.00 Mengobservasi 01.00 Mengobsevasi TTV tiap 1 jam 18.00 Mengobservasi
RR : 26x/menit TTV tiap 1 jam TTV tiap 1 jam Respon : TTV tiap 1 jam
S : 36,2 0C Respon : Respon : TD : Respon :
TD: 130/80 TD:120/78mmh 140/89mmhg TD:142/90mmh
18.00 Megobservasi mmhg g N : 80x/menit g
TTV tiap 1 jam N : 82x/menit N : 69x/menit RR :19x/menit N : 80x/menit
Respon : RR : 24x/menit RR ; 22x/menit S : 36,0 0C RR :18x/menit
TD: S : 36,0 0C S : 36,4 0C S : 36,0 0C
130/90mmhg 18.00 Mengobservasi
N : 90x/menit 24.05 Mengobservasi 02.00 Mengobservasi TTV tiap 1 jam 18.05 Mengobservasi
RR : 26x/menit Intake output TTV tiap 1 jam Respon : intake output
S : 36,2 0C cairan Respon : TD:140/80mm cairan
Respon : TD: hg Respon :
Intake : 63cc 120/74mmhg N :83x/menit Intake : 113 cc
18.05 Mengobservasi Output : 100cc N : 75x/menit RR : 19x/menit Output :300 cc
Intake Output Balance -37 RR : 22x/menit S : 36,0 0C Balance :-187
Cairan S : 36,4 0C
Respon : 01.00 Mengobservasi 18.05 Mengobservasi 19.00 Menobservasi
Intake : 113 cc TTV tiap 1 jam 03.00 Mengobservasi intake output TTV tiap 1 jam
Output : 300cc Respon : TTV tiap 1 jam cairan Respon :
Balance : - 187 TD: 130/90 Respon : Respon : TD:153/90mmh
mmhg TD: Intake : 113 cc g
18.30 Mengobsevasi N : 84x/menit 128/80mmhg Output : 350 cc N :80x/menit
sesak klien RR : 24x/ment N : 70x/menit Balance : -237 RR :18x/menit
Respon : klien S : 36,0 0C RR : 22x/menit S : 36,0 0C
masih merasa S : 36,4 0C 19.00 Mengobservasi
sesak terpang o2 02.00 Mengobservasi TTV tiap 1 jam 20.00 Menobservasi
nasal canul 4 TTV tiap 1 jam 03.05 Mengobservasi Respon : TVV tiap 1 jam
lpm Respon : intake output TD:137/80mm Respon :
TD: 130/97 cairan hg TD:140/89mmh
19.00 Mengobservasi mmhg Respon : N : 90x/menit g
TTV tiap 1 jam N : 79x/menit Intake : 63 cc RR : 19x/menit N : 90x/menit
Respon : RR ; 24x/menit Output : 200cc S : 36,0 0C RR : 18x/menit
TD:146/110mm S : 36,0 0C Balance : -137 S : 36,0 0C
hg 19.05 Mengobservasi
N : 105x/menit 03.00 Mengobservasi 04.00 Megobservasi skala nyeri 20.05 Memberi injeksi
RR : 26x/menit TTV tip 1 jam TTV tiap 1 jam Respon: skala obat
S : 36,2 0C Respon : Respon : nyeri 2 -
TD: 127/87 TD : -
20.00 Memberi injeksi mmhg 107/70mmhg 20.00 Mengobservasi Respon :
obat N : 79x/menit N : 70x/mneit TTV tiap 1 jam
- RR : 24x/menit RR : 22x/menit Respon :
- S : 36,0 0C S : 36,4 0C TD:130/80mm
Respon : hg
03.05 Mengobservasi 05.00 Mengobservasi N :90x/menit
intake output TTV tiap 1 jam RR : 19x/menit
cairan Respon : S : 36,0 0C
Respon : TD :
Intake : 113 cc 112/73mmhg 20.05 Memberi
Output : 100cc N : 70x/menit injeksi obat
Balance : +13 RR : 22x/menit -
S ; 36,4 0C -
04.00 Mengobservasi Respon :
TTV tiap 1 jam
Respon : 05.10 Membantu
TD:130/100mm klien menseka
hg Respon : klien
N : 80x/menit mau untuk
RR : 24x/menit diseka
S : 36,0 0C
05.20 Melakukan
05.00 Mengobservasi rekam jantung
TTV tiap 1 jam Respon :
Respon : klien bersedia
TD:130/100mm di lakukan
hg rekam jantung
N : 80x/menit
RR : 24x/menit 06.00 Mengobservasi
S : 36,0 0C TTV tiap 1 jam
Respon :
05.10 Membantu TD:
menseka klien 120/80mmhg
Respon : Klien N : 80x/menit
mau untk RR : 22x/menit
diseka S : 36,4 0C

05.20 Melakukan 06.05 Mengobservasi


rekam jantung intake output
Respon : cairan
klien bersedia Respon :
di lakukan Intake : 163 cc
rekam jantung Output : 150 cc
Balance : +13
06.00 Mengobservasi
TTV tiap 1 jam
Respon :
TD:128/90mmh
g
N : 80x/menit
RR ; 24x/menit
S ; 36,0 0C

06.10 Mengobservasi
intake output
cairan
Respon :
Intake : 163 cc
Output : 100cc
Balance : -163
4.1.7 Evaluasi

Tabel 4.9 Evaluasi pada Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut Berhubungan dengan Peningkatan asam laktat akibat
ketidakseimbangan suplai O2 ke miokard pada Tn. “A” dengan PJK di Ruang ICCU RSUD Dr. Soegiri
Lamongan pada Tanggal 14 s/d 18 April 2017.
Diagnosa Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
Keperawatan
14 April 2017 15 April 2017 16 April 2017 17 April 2016 18 April 2017

1 2 3 4 5 6

Dx. Nyeri akut b.d S : klien mengatakan nyeri S : klien mengatakan S : klien mengatakan S : klien mengatakan S :klien mengatakan
agen pencedera dada dan kebas tangan nyeri dada berkurang dan nyeri dada berkurang dan nyeri dada berkurang sudah tidak nyeri lagi.
fisiologis sebelah kanan tidak kebas tangan tidak kebas tangan
sebelah kanan sebelah kanan. O: O:
O:
O: O: 1) Skala nyeri 2 1) Keadaan umum baik
1) Skala nyeri 6 2) Keadaan umum cukup 2) CRT kembali cepat <
2) Keadaan umum lemah 1) Skala nyeri 5 1) Skala nyeri 3 3) CRT kembali cepat < 3 detik
3) CRT kembali cepat < 3 2) Keadaan umum lemah 2) Keadaan umum lemah 3 detik 3) TTV :
detik TD:132/98mmhg
3) CRT kembali cepat < 3) CRT kembali cepat < 4) TTV :
4) Terpasang 02 nasal canul
4 lpm 3 detik 3 detik TD : 120/80 mmhg
Suhu : 36,0 oC
5) TTV : 4) Terpasang O2 nasal 4) Terpasang O2 nasal
o
TD :134/81mmhg canul 4 lpm canul 4 lpm Suhu : 36,0 C
Frek. Nadi :80
5) TTV : 5) TTV :
Frek.Napas:19x/menit x/menit
S : 36,2 oC TD : 132/93 mmhg TD : 110/79 mmhg
Frek.Nadi: 88 x/menit Frek. Napas: 18
Frek. Nadi : 92 x/menit Suhu : 36,0 oC Suhu : 36,4 oC x/menit.
Frek. Napas : 26 x/menit Frek.Napas:24x/menit 5) Ekg:
Frek.Napas:22x/menit
4) Skala nyeri 1
lead1, lead 2 :Tinverted
6) Ekg : lead 1 :T inverted Frek.Nadi: 93 x/menit Frek.Nadi: 78 x/menit
AVR : ST elevasi AVR, V1, V2 :STelevasi
AVF : T inverted 6) Ekg: 6) Ekg:
V1 : ST elevasi lead1, lead 2, V4, Lead1, lead 2, V4,
V5 :Tinverted V6:Tinverted
AVR, V1, V2, AVR :STelevasi
V3:STelevasi

1 2 3 4 5 6

A : masalah belum tertasi A : masalah teratasi A : masalah teratasi A : Masalah teratasi A : Masalah teratasi
sebagian sebagian sebagian
P : Lanjutkan intervensi P : Intervensi dihentikan
P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan intervensi klien di pindah di
1. Posisikan klien ruang Tulip.
setengah duduk/ 1. Posisikan klien 1. Posisikan klien 1. Posisikan klien
istirahat. setengah duduk/ setengah duduk/ setengah duduk/
2. Pertahankan
istirahat. istirahat. istirahat.
lingkungan yang
nyaman 2. Pertahankan 2. Pertahankan 2. Pertahankan
3. Kolaborasi O2 dan obat lingkungan yang lingkungan yang lingkungan yang
4. Observasi TTV tiap 1 nyaman nyaman nyaman
jam 3. Kolaborasi O2 dan 3. Kolaborasi O2 dan 3. Observasi TTV tiap
5. Batasi pengunjung obat obat 1 jam
6. Observasi skala nyeri 4. Observasi TTV tiap 4. Observasi TTV tiap 4. Batasi pengunjung
1 jam 1 jam 5. Observasi skala
5. Batasi pengunjung 5. Batasi pengunjung nyeri
6. Observasi skala 6. Observasi skala
nyeri nyeri

Anda mungkin juga menyukai