S
DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
DI RUANG ICCU
RSUD Ir. SOEKARNO SUKOHARJO
DISUSUN OLEH :
Nama : Tn. SH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan Klien : Anak
Alamat : Tambakboyo
PENGKAJIAN
PRIMER
A. Airway
B. Breathing
D. Disability
E. Exposure
2.Sistem pencernaan
Intake nutrisi di rumah
Keluarga pasien mengatakan makanan
yang dimakan nasi, sayur, lauk dan tidak
memiliki pantangan maupun alergi
makanan apapun. Sehari makan 3x1
sehari.
Intake nutrisi di rumah sakit
Klien mendapatkan sonde, personde
1500 kkal dengan diet TKTP 3x1 sehari.
4. Sistem Eliminasi dan cairan
2. Tanda-tanda Vital
TD : 125/75 mmHg
RR : 35x/ menit
N : 110x/ menit
S : 36,6 0C
3. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala
Tidak ada jejas
Rambut putih
Mata 3/3 ( pupil 3 mm / 3 mm )
Hidung terpasang NGT
Mulut : mukosa bibir kering, lidah terdapat kotoran coklat, gigi tunggal,
terpasang
ETT.
Dada :
Paru : Inspeksi
Bentuk dada : barrel chest ( dada seperti tong )
Terdapat penggunaan otot bantu nafas.
Perkusi :
Hipersonor
Palpasi :
Efisema fremitus melemah
Auskultasi
Fremitus melemah
Aspirasi memanjang
Suara nafas wheezing
Bunyi jantung terdengar S1 dan S2
Abdomen
Inspeksi :
- Tidak terdapat jejas dan luka
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi :
- Terdapat bising usus 25x /menit
Perkusi
- Tympani
Genetalia
- Pasien berjenis kelamin laki-laki, terpasang kateter.
- Genetalia tampak bersih.
TTV :
TD : 125/75 mmHg
RR : 35x/ menit
N : 110x/ menit
S : 36,6 0C
AGD :
PH : 7.30
PCO2 : 63.1 mmHg
PO2 : 148,7 mmHg
BE : 14.0 mmol
TCO2 : 42.8 mmol
HCO3 : 40.9 mmol
2. DS : - Peningkatan Bersihan jalan
DO : produksi sekret nafas tidak efektif
-Terpasang ETT
-Terdapat sekret dengan karakteristik
kental dan berwarna coklat saat di
suction.
-Hasil rongent thorax :
Bronkopneumonia Bilateral
-AL : 12,9
3. DS : - Pembedahan Resiko Infeksi
DO :
-Pada tanggal 4 Desember 2018
dilakukan trakheatommy
-Kassa tampak kotor post
trakeatommy
-Hasil AL 11,1 pada tanggal 4-12-
2018
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAN PRIORITASNYA
1.Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
hiperventilasi.
2.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan peningkatan produksi sekret.
3.Resiko infeksi berhubungan dengan
pembedahan.
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN ( NOC ) INTERVENSI ( NIC )
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan - Observasi pola
efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 jam nafas
dengan hiperventilasi diharapkan pola nafas efektif - Monitor TTV
dengan kriteria hasil : - Posisikan pasien
- Mampu batuk efektif untuk
- Mampu bernafas dengan memaksimalkan
mudah ventilasi ( semi
- Frekuensi pernafasan fowler)
dalam rentan normal - Bantu ADL
20-24x/ menit - Diskusikan kondisi
- TTV dalam jumlah pada keluarga
normal : - Kolaborasi dengan
TD : 120/80 mmHg tenaga kesehatan
RR : 20-24 x/ menit (dokter, fioterapi)
N : 60-100 x/menit - Suction dan
S : 36-37 0C nebulizer
2. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan - Posisikan pasien
tidak efektif keperawatan selama 3x24 jam untuk
berhubungan dengan diharapkan bersihan jalan nafas memaksimalkan
peningkatab produksi teratasi dengan kriteria hasil : ventilasi ( semi
sekret - Jumlah sputum fowler)
berkurang - Monitor TTV
- TTV dalam jumlah - Demonstrasikan
normal : atau bantu pasien
TD : 120/80 mmHg untuk latihan nafas
RR : 20-24 x/ menit dalam
N : 60-100 x/menit - Kolaborasi dalam
S : 36-37 0C pemberian
pengobatan atas
indikasi.
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(suction dan
nebulizer)
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan - Cuci tangan
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam sebelum melakukan
pembedahan diharapkan tidak ada infeksi tindakan
dengan kriteria hasil : - Monitor adanya
- Tidak ada tanda-tanda tanda- tanda infeksi
infeksi Contoh : demam,
- Daerah luka post dahak kental.
pembedahan bersih - Jaga pemaparan
trakeatommy
terhadap benda
asing
- Gunakan teknik
steril dalam
melakukan
perawatan
trakeatommy.
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Hari/tgl Jam No Implementasi Evaluasi TT
DX
Senin, 3-12-18 12.00 1 - Memberikan S:- MS
posisi semi fowler O :
- Pasien bernafas
menggunakan
otot bantu
pernafasan
- Suara nafas
wheezing
P : Lanjutkan intervensi
- Beri posisi semi fowler
- Monitor TTV
- Bantu ADL
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan :
Fisioterapi
Nebulizer
Lanjutkan terapi sesuai instruksi dokter
2. Rabu, 5 Desember 13.00 S:- MS
2018
O:
- Terdengar suara pernafasan basah dan
kasar
- Dilakukan suction
- TTV :
TD : 120/65 mmHg
RR : 30x/ menit
N : 120x/ menit
S : 36,6 0C
A : Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Posisikan semi fowler
- Monitor TTV
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan :
Fisioterapi
Nebulizer
Suctionn
- Lanjutkan terapi sesuai instruksi dokter
3. Rabu, 5 Desember 08.30 S:- MS
2018
O:
- Tampak luka post trakeatommy
- Terpasang ventilator mode SIM V PS :
12, F : 8, TV : 360, PEEP : 5, F1O2 : 50%
- Kondisi luka tidak ada pus/nanah
- Masih sedikit keluar darah pada luka
A : Masalah resiko infeksi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
- Lakukan medikasi post trakeatommy
- Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
- Monitor adanya tanda-tanda infeksi
- Jaga pemaparan trakeatommy terhadap
benda asing
- Gunakan teknik steril dalam melakukan
perawatan trakeatommy.