DI RUANG ICU
Disusun Oleh :
Hindayatus S
1930036
Tijauan Kasus
Tn.F usia 70 thn datang ke IGD RS Premier pada tgl 18 April 2020 pukul 12.45.
Tn.F datang dengan keluarga dalam keadaan penurunan kesadaran. Keluarga
mengatakan 1 hari yang lalu pasien mengeluh bangun tidir tangan sebelah kiri
tidak bisa menggerakan anggota tubuh, tetapi pada tadi matanya susah untuk
dibuka dan susah untuk menelan dan memuntahkan makanannya. Menurut
keterangan keluarga Tn.F sudah memiliki riwayat hipertensi sejak ±1tahun yang
lalu. Masuk IGD jam 12.45 dengan kondisi penurunan kesadaran, GCS
E1V2M1, terpasang iv line NaCl 0,9% tangan kanan, TD: 160/110mmHg, N:
89x/mnt, RR: 26x/mnt,, SpO2: 88% (dengan O2 masker 5lpm). Hasil CT scan
didapatkan hasil bacaan perdarahan pada thalamus dan ganglia nbasalis kanan,
dengan edema perifokal, perdarahan subrachnoid pada fissure interhemisfere,
fissure silvi, suleu-gyri corticcalis biparietal, occipital serta perdarahan
intraventikuler, yang menyebabkan hydrocephalus non communicant dan midline
shift ke kiri sejauh lk 12 mm
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA
A. DATA UMUM
Nama Mhs : Hindayatus Nama Pasien : Tn.F
Tgl Pengkajian : 18 April 2020 Umur Pasien : 70 tahun
Jam : 12.45 Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl MRS : 18 April 2020 No Rekam Medik : 123xxx
Ruangan : ICU Diagnosa Medis : CVA Bleeding
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama Tn.F mengalami penurunan kesadaran
Riwayat Tn.F usia 70 thn datang ke IGD RS Premier pada tgl 18 April 2020 pukul
kejadian/penyakit 12.45. Tn.F datang dengan keluarga dalam keadaan penurunan kesadaran.
sekarang Keluarga mengatakan 1 hari yang lalu pasien mengeluh bangun tidir tangan
sebelah kiri tidak bisa menggerakan anggota tubuh, tetapi pada tadi
matanya susah untuk dibuka dan susah untuk menelan dan memuntahkan
makanannya. Menurut keterangan keluarga Tn.F sudah memiliki riwayat
hipertensi sejak ±1tahun yang lalu. Masuk IGD jam 12.45 dengan kondisi
penurunan kesadaran, GCS E1V2M1, terpasang iv line NaCl 0,9% tangan
kanan, TD: 160/110mmHg, N: 89x/mnt, RR: 26x/mnt,, SpO2: 88% (dengan
O2 masker 5lpm). Hasil CT scan didapatkan hasil bacaan perdarahan pada
thalamus dan ganglia nbasalis kanan, dengan edema perifokal, perdarahan
subrachnoid pada fissure interhemisfere, fissure silvi, suleu-gyri corticcalis
biparietal, occipital serta perdarahan intraventikuler, yang menyebabkan
hydrocephalus non communicant dan midline shift ke kiri sejauh lk 12 mm
Riwayat penyakit Keluarga Tn.F mengatakan Tn.F memiliki riwayat penyakit hipertensi ±1tahun
dahulu yang lalu Tidak ada riwayat diabetes mellitus
Riwayat Allergi Keluarga Tn.F mengatakan Tn.F tidak memiliki allergi makanan dan tidak
memiliki allergi obat
Keadaan umum : Baik Sedang Lemah√ BB : 55 Kg TB : 162cm
GCS E : 1 V: 2 M: 2 Total : 5
AIRWAY & Jalan nafas terjadi sumbatan parsial, terdengar bunyi gurgling (sekret) sputum
BREATHING yang menumpuk, bentuk dada normochest, irama nafas ireguler, suara nafas
bronkovesikuler, terdengar suara nafas tambahan ronchi dilapang paru bagian atas,
pasien tidak ada reflek batuk RR: 28x/mnt, SpO2: 92% (dengan rebreathing mask)
flow 9lpm.
SIRKULASI Irama jantung reguler, bunyi jantung S1 S2 tunggal, CRT < 2 detik, akral
dingin kering merah, tidak ada oedema, TD: 189/104mmHg, SpO2: 92% (dengan
rebreathing mask)
NEUROLOGI GCS: E1V2M2, terdapat kelemahan pada ekstremitas kanan atas dan ekstremitas
kanan bawah, Reflek patella (ekstensi lutut kiri), Bisep (+), Trisep (+), Reflek
patologis: Negative.
URINARY Genetalia terlihat bersih, terpasang folley kateter urine, dengan jumlah urine
perjam 700CC/7jam, warna urine kuning, tidak ada distensi kandung kemih,
terdengar bunyi timpani pada daerah abdomen bagian bawah tepatnya pada
kandung kemih.
BAK SMRS ke kamar mandi jalan tanpa bantu keluarga, BAK kira- kira ± 4x/ hari
, warna kuning jernih.
BAK Pasien MRS menggunakan folley kateter urine Intake parenteral 2000cc,
200cc intake sonde +200 = 2200, Output urin 2100 total balance : + 100
BONE & INTEGUMEN Rambut kering, tidak berketombe, kulit kepala bersih, pasien tidak dapat
EBD EBS
22221111
Warna kulit coklat sawo matang, turgor kulit elastis, tidak terdapat luka dekubitus
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil
Selasa/14/4/20 Laboratorium Hb: 12,8 gr/dl,
Ht: 44%,
Eritrosit: 5,04 juta/ul,
leukosit: 8,4 rb/mmk,
trombosit: 84 rb/mmk,
Kreatinin 1,5 mg/dl,
Albumin 3,6 mg/dl,
ureum: 15 mg/dl, natrium: 140
mEq/L,
kalium: 3,6 mEq/L,
klorida: 107 mEq/L,
AGD: pH: 7,3, PCO2: 27,6,
PO2: 236,9, HCO3: 16,3,
glukosa sewaktu 144mg/dl,
WBC 17.80x10^3/uL
RBC 4,80x10^6/uL
HGB 13,9 G/DL
PLT 214X10^3/uL
5. Brainact
1 amp/12 jam, Suplemen untuk kondisi kehilangan
kesadaran karena kerusakan otak, cedera
kepala, atau bedah otak dan kurangnya
pasokan oksigen ke otak, mempercepat
penyembuhan pada kelumpuhan tangan
dan kaki
2222 1111
2222 1111
Rencana Asuhan Keperawatan
untuk paralisis
spastik dengan
flaksid
2) Menurunkan risiko
terjadinya
trauma/iskemia
jaringan. Daerah
yang terkena
mengalami
perburukan/sirkulasi
yang lebih jelek dan
aktif dan pasif pada semua ekstremitas saat dan lebih besar
berulang.
4) Untuk membantu
pasien untuk dalam
keadaan lebih baik
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Minggu/19/4/20
1,2,3 06.30 Memberikan posisi semi fowler pada pasien. Didapatkan pasien Hinda Dx 1: Gangguan perfusi jaringan cerebral
1,2,3 07.15 tampak nyaman Hinda
Memberikan hasil kolaborasi inj ceftriaxon 2mg, ranitine 50mg S: Pasien mengalami penurunan kesadaran
08.20 O:
1 Memberikan sonde susu 250ml, aspirasi NGT tidak ada residu, Hinda TTV: TD: 185/90 mmHg, N:
reflek muntah (-) 87x/mnt, S: 36,2ºC, RR: 29x/mnt,
09.00
3 Melakukan auskultasi didapatkan suara ronchi dilapang paru Hinda SpO2: 93% (dengan rebreathing
bagian atas mask) flow 9lpm.
2 Hinda MAP: 152 mmHg (70-100 mmHg)
09.15
Memberikan hasil kolaborasi bronkodilator Ventolin 2,5mg nebul
GCS: E1V2M2: 5
Hinda
09.25 A: Masalah belum teratasi
Melakukan suction, SpO2: 96%. Didapatkan sekret kental
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3
berwarna putih. Reflek batuk (-) Hinda
Dx 2: Bersihan jalan napas tidak efektif
3
S: Pasien mengalami penurunan kesadaran
Melakukan observasi TTV, didapatkan hasil TD: 178/90 mmHg, Hinda
O:
1,3 11.00 N: 85x/mnt, S: 36,2ºC, RR: 22x/mnt, SpO2: 96% (dengan
Auskultasi ronchi (+)dilapang paru
rebreathing mask) flow 9lpm. MAP: 148 mmHg (70-100 mmHg) Hinda
bagian atas
Menerima visite dokter dpjp, didapatkan advice lanjut pemberian Hinda
Sekret kental warna putih
1,2,3 terapi, tambahan mecobalamin 500mcg/ml
A: Masalah belum teratasi
2
11.30 P: Lanjutkan intervensi 1,2,3
Memberikan sonde susu 250ml, aspirasi NGT tidak ada residu
Dx 3: gangguan mobilitas fisik
S: Pasien mengalami penurunan kesadaran
1,2,3 Melakukan pemeriksaan kesadaran, didapatkan GCS: E1V2M2: 5 O:
13.00
Aspirasi NGT tidak ada residu
Timbang terima dengan dinas sore GCS E1V2M2: 5
14.00
Reflek batuk (-), muntah (-)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3
Hinda
Senin 20/4/20 Hinda Dx: gangguan perfusi tidak efektif
06.30
1,2,3 Timbang terima dengan dinas malam S: Pasien mengalami penurunan kesadaran
2,3 Memberikan posisi semi fowler pada pasien. Didapatkan pasien Hinda O:
07.00
tampak nyaman TTV: TD: 178/90 mmHg, N:
3 Memberikan hasil kolaborasi inj. eftriaxon 2mg, ranitine 50mg Hinda 85x/mnt, S: 36,2ºC, RR: 22x/mnt,
08.00
SpO2: 96% (dengan rebreathing
3 Memberikan sonde susu 250ml, aspirasi NGT tidak ada residu, mask) flow 9lpm.
reflek muntah (-) Hinda MAP: 148 mmHg (70-100 mmHg)
08.15
GCS: E1V2M2: 5
1 Memberikan hasil kolaborasi inj.Mecobalamain 500mcg/ml Hinda
A: Masalah teratasi sebagian,
08.30
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3
Melakukan auskultasi didapatkan suara ronchi dilapang paru
2 bagian atas Hinda
Dx 2: Bersihan jalan napas tidak efektif
08.35
S: Pasien mengalami penurunan kesadarann
2 Memberikan hasil kolaborasi bronkodilator Ventolin 2,5mg nebul Hinda
O:
09.00
Pasien tampak nyaman dengan
2 Melakukan suction, SpO2: 96%. Didapatkan sekret kental
posisi semi fowler
berwarna putih. Reflek batuk (-)
Auskultasi: rochi (+) lapang paru
Hinda atas
Melakukan observasi TTV, didapatkan hasil TD: 178/90 mmHg, Suction: sekret kental putih
10.00
1,2,3 N: 85x/mnt, S: 36,2ºC, RR: 22x/mnt, SpO2: 96% (dengan Reflek batuk (-)
rebreathing mask) flow 9lpm. Hinda RR: 22x/mnt, SpO2: 96% (dengan
1 rebreathing mask) flow 9lpm
11.00
Memberikan sonde susu 250ml, aspirasi NGT tidak ada residu A: Masalah teratasi sebagian,
1,3 P: Lanjutkan intervensi 1,2,3
Melakukan pemeriksaan kesadaran, didapatkan GCS: E1V2M2: 5 Hinda
12.00
1,2,3 Dx 3: gangguan mobilitas fisik
Timbang terima dengan dinas sore Hinda S: Pasien mengalami penurunan kesadaran
13.00
O:
Hinda GCS: E1V2M2: 5
14.00
Aspirasi NGT tidak ada residu
Reflek muntah (-)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
17
O:
GCS: E1V2M2: 5
Terkadang telapak tagan
suka angkat sendiri saat
diberikan makanan atau
kita meminta izin untuk
melakukan tindakan medis
A: Masalah teratasi sebagian,
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
18
SKALA PENGUKURAN RESIKO DEKUBITUS
(Modified Norton)
PENILAIAN
Resiko rendah : 24 - 25
Resiko sedang : 19 - 23√
Resiko tinggi : 14 - 18
Resiko sangat tinggi : 9 -13
19
Pengukuran Skala Pasien Jatuh
(Adaptasi , Morse Fall Scale)
POIN
POIN
No INDIKATOR
Iya Tida PASIEN
k
1 Ada riwayat jatuh dalam waktu 3 bulan terakhir 25 0 0
2 Memiliki lebih dari 1 diagnosa medis 15 0 15
3 Pergerakan 0
a. Bed rest total / bantuan perawat 0
-
b. Tongkat / kursi roda/ kruk 15
c. Berpegangan benda sekitar 30
4 Dipasang IV line/ heparin lock 20 0 20
5 a. Postur tubuh dapat berdiri tegak 0 10
b. Lemah / berdiri agak membungkuk/ menyeret 10 -
c. Sempoyongan/ selalu menunduk 20
6 a. Sadar akan keterbatasannya 0 0
-
b. Tidak sadar akan keterbatasannya 15 TOTAL: 45
Penilaian
20