PENDAHULUAN
1. Memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah farmakologi dan juga sebagai
pembelajaran bagi kami khususnya tentang materi “Agama sebagai kekuatan dalam
kehidupan masyarakat “
2. Sebagai pelengkap bagi mahasiswa dan pengajar dalam melaksanakan proses belajar
mengajar untuk mata kuliah Sosiologi.
3. Memberikan tuntunan bagi mahasiswa yang sedang mempelajari materi tentang “Agama
sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat”
4. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.
1.5 Metode penulisan
Adapun metode penulisan kami mengunakan metode kepustakaan, dimana mengambil
reverensi dari buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepercayaan
Kata kepercayaan berasal dari bahasa sansekerta “percaya” yang berarti pendapat. Itikad,
kepastian, dan keyakinan. Istilah lain yang hampir sama dengan kepercayaan adalah “keyakinan”
yang secara etimologi berasal dari kata bahasa arab “yaqin”. Sungguh pun antara istilah
kepercayaan dan keyakinan mempunyai perbedaan. Kepercayaan diartikan sebagai kebenaran
yang diperoleh pikiran. Keyakinan adalah suatu kebenaran yang diperoleh jiwa, di kuatkan oleh
pikiran. Kebenaran agama adalah keyakinan. Selanjutnya , kebenaran ilmu pengetahuan, filsafat
dan intelektual adalah kepercayaan. Kepercayaan bermula dalam tingkat penerimaan dari ilmu
pengetahuan. Keyakinan berada pada taraf intensitas dari kepercayaan. Keyakinan telah meminta
keharusan untuk melakukan aktivitas. Sedangkan kepercayaan belum mempunyai keharusan
untuk itu. Kepercayaan seseorang kepada hal-hal yang berada diluar dirinya, di luar penghayatan
lahiriahnya, di yakini mejadi suatu materi atau keadaan yang mempengaruhi kehidupannya.
b. Agama sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat
Terdapat beragam kepercayaan pada adanya kekuatan supernatural, sehingga perlu
diaplikasikan dalam bentuk ritual yan g merupakan kegiatan untuk mendapatkan kepuasan
spiritual. Agama juga mengajarkan adanya benda yang sakral. Ritual penghormatan kepada yang
sakral dilakukan oleh umat penganut agama. Kata agama juga diterjemahkan kedalam bvahasa
inggris menjadi religion. Beragama adalah corak suatu kelompok masyarakat dalam menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang berasal dari kekuatan atau wujud gaib (relationship
between humans and supernatural/forces or beings). Cara manusia beragama sangat bervariasi
sejalan dengan kecenderungan masing-masing kelompok. Kecenderungan ini dipengaruhi latar
belakang budaya sejarah, dan kecenderungan pemimpin aliran ataub salute masing-masing.
Agama sebagai kekuatan sebagaimana kekuatan dalam kehidupanmasyarakat. Masyarakat
minangkabau adalah salah satu suku bangsa diantara puluhan suku bangsa yang membentuk
bangsa indonesia. Masyarakat minangkabau hidup disekitar wilayah sumatera bagian tengah,
atau yang dalam. Tambo minangkabau disebutkan perbatasan wilayah minangkabau itu
dikisahkan, “...dari sikilang bangih sampai ka Taratak Aia Itam. Dari sipisok-pisok pisau anyuik
sampai ka Sikilang Balantak basi. Dari riak badabua sampai ke durian ditakiak Rajo”, yang
artinya, dari Sikilang Air Bangis sampai ke Taratak Air Hitam, dari Sipisok-pisok Pisau Hanyut
sampai ke Sialang Belantak Besi, dari Riak yang berdebur sampai ke Durian Ditekuk Raja.
Orang minangkabau menanamkann tumpah darahnya dengan alam minangkabau, yang ssecara
geografis berarti juga wilayahnya itu berpusat melingkari gunung merapi, di sumatera barat.
Wilayah itu meluas menjadi luhak dan rantau. Wilayah luhak terletak di nagari-nagari yang
berada di sekitar gunung merapi, sedangkan wilayah rantau beradadi luarnya, yaitu di sekitar
wilayah pantai bagian baratv dan timur minangkabau.
Dalam tambo dikisahkan pula bahwa aqlam minangkabau mempunyai tiga buah luhak, yang
lazim disebut dengan luhak tanah datar, luhak agama, dan luhak lima puluh kota. Dari luhak
tersebu, kemudian berkembang menjadi luhak kubang tigobaleh, yang terletak di sekitar gunung
talang, kabupaten solok sekarang. Wilayah rantau terletak di luar luha-luhak tadi. Semula rantau
adalah tempat mencari penghidupan para penduduk, terutama dalam bidang perdagangan.
Wilayah rantau, berubah menjadi tempat menetap turun-temurun. Terjadilah pembauran dan
pemesraan (asimilasi) antara nan datang mencengkam hinggap bersitumpu. Berkembang menjadi
bagian dari pusat pemerintahan di minangkabau dulu, yakni kerajaan pagaruyuan, yang
mempunyai basa ampek balai, berninik bermamak, berdatuk, dan berpenghulu. Berlakulah pula
di wilayah rantau itu adat istiadat minangkabau.
Yin, Yang, dan Lima Unsur, Kesatuan yang Kontradiktif dari Alam
Tubuh manusia secara keseluruhan adalah bersifat intergral yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya. Tidak ada yang dapat hidup tanpa keberadaan Yin dan Yang. Sebagaimana
sering dikatakan, “ Yin tidak akan tumbuh saecara tunggal, sedangkan Yang sendirian tidak bisa
hidup”. Dunia ini sesungguhnya sebagai suatu integrasi yang dihasilkan dari kesatuan yang
kontradiktif dari Yin dan Yang. Yin dan Yang mewakili unsur-unsur yang memiliki sifat yang
berlawanan, tetapi saling berhubungan. Baik orang ataupun alam tidak dapat dipisahkan dari
adanya lima unsur, yaitu logam, kayu, air, api, dan tanah. Unsur kayu adalah Yang, sebab
tumbuh dan berhubungan. Air adalah unsur Yin, sebab mengalir ke bawah. Api adalah sebagai
perlengkapan darib Yang, sebab menuju ke atas. Akan tetapi, Yin dan Yang adalah saling
tercampur baur. Sebagai contoh, permukaan air adalah Yang, tetapi dasarnya adalah Yin.hal ini
menjelaskan mengenai konsep yang integral dari kesatuan yang kontrakdiktif dari Yin, Yang,
dan lima unsur yang melakukan interaksi dengan orang dan alam untuk membentuk
keseimbangan dari keuntungan dan kerugian dengan melakukan pengembangan dan pembatasan
antara satu dengan lainnya. Dalam suatu keadaan yang seimbang, sebagai contoh, lima organ
tubuh bagian dalam (hati, jantung, limpa kecil, paru-paru, ginjal) saling bantu membantu antara
satu dengan lainnya untuk mewujudkan tubuh ynag kuat dengan umur yang panjang. Di sisi lain,
apabila terjadi kerusakan dari salah satu organ, maka akan berpengaruh kepada semua organ
lainnya.
Yin, Yang, lima unsur, serta proses Pembersihan, Penambahan, Penguatan Cina
Tradisional, kayu, api, tanah, logam, dan air, adalah sebagai bagian-bagian pokok dari suatu
bangunan yang berupa dunia. Bagian-bagian tersebut saling musim gugur, dan musim dingin
pada lingkungan alam, dan hati, jantung, limpa kecil, paru-paru, dan ginjal pada tubuh manusia.
Sesuai dengan hal tersebut, .kita perlu mengambil tindakan yang sesuai mengenai pembersihan
pada musin semi, pengisian pada musim panas, penguatan pada musim gugur, dan keseimbangan
pada musim dingin untuk dapat mencapai keseimbangan antara tubuh, ekologi, dan alam. Pada
dunia sekarang, pencemaran lingkungan amatlah hebat, tidak dapat dihindari jika hal ini
menyebabkan bahan-bahan berbahaya tesebut ini masuk kedalam makanan kita. Ketika bahan-
bahan yang berbahaya ini mengganggu tubuh, organ-organ yang pertama kali terkena pengaruh
adalah limpa kecil dan perut yang bertanggung jawab untuk melakukan pencernaan dan asimilasi
. organ-organ lainnya yang terkena pengaruh adalah organ-organ dasar untuk pertumbuhan
setelah melahirkan dan sumber qi dan darah. Seterusnya, akibat lanjut dari kerusakan terhadap
limpa kecil dan perut dapat menentukan kecukupan dari vitalitas yang dibawa sejak lahir ( qi dari
ginjal ). Tenaga yang diperlukan oleh tubuh dikirimkan ke seluruh tubuh setelah dilakukan
pencernaan dan asimilasi oleh limpa kecil dan perut, kemudian mengatur qi dan darah pada hati
dan paru-paru dan menambah vitalitas pada ginjal, sehingga mencegah permulaan dari timbulnya
penyakit. Bila seseorang memakai produk untuk perawatan kesehatan, maka perlu
dipertimbangkan mengenai pengaruh musiman dari perubahan iklim, bukan asal memakai
produk tersebut tanpa memperhatikan adanya perubahan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Agama Sangat penting dalam kehidupan sosial, sebab mempersatukan dan membantu
terlaksananya program-program sosial
3.1.2 Pengetahuan dan pemahaman mengenai psychosocial berperan penting dalam membangun
sebuah moralitas masyarakat/kehidupan sosial
3.1.3 Pendidikan agama dengan psychosocial tidak suatu kesatuan dari pendidikan agama
3.2 SARAN
Diharapkan bagi pembaca dapat lebih memahami pentingnya pengetahuan mengenai
Agama sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga kita sebagai calon tenaga
kesehatan memiliki bekal untuk menerapkannya di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
----------------------------------------------
http://menarailmuku.blogspot.com/2013/04/contoh-makalah-agama-bag2.html
19 Juni 2013/11.30 WIB
Diposkan oleh Mulki Hadi di 20.07
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest