Disusun Oleh :
2019
Evidence Based Practice
Latar Belakang
Dalam pencarian artikel jurnal ini saya menggunakan google scholar, karena lebih
mudah mengaksesnya dan banyak jurnal-jurnal yg terkait pada pertanyaan ilmiah
yang saya buat. Sementara untuk kriteria inklusi yang saya buat ialah yang masuk
kedalam dukungan keluarga, data demografi, tingkat depresi. Dan untuk kriteria
eksklusinya itu tersebut tingkat keparahan pada suatu penyakit. Dalam artikel-artikel
ini komponen-komponen yang akan dinilai terdapat dukungan keluarga dengan
tingkat kejadian depresi yang dialami lansia. Instrumen dari penelitian ini adalah
menggunakan kuisioner. Kuisioner pertama mengenai hubungan keluarga yang
sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan kuisioner kedua mengenai
depresi menggunakan The Geriatric Depression ScalE (GDS).
Resume Penelitian
Pembahasan
Untuk kelebihannya itu sendiri yang terdapat pada artikel-artikel yang saya dapatkan
instrument penelitian yang digunakan semua rata-rata memakai kuesioner dengan
wawancara dengan menggunakan geriatric depression scale untuk menilai tingkat
depresi pada usia tuanya dan untuk menilai dukungan keluarga digunakan skala
likert. Data yang diperoleh akan diolah dengan software computer yaitu SPSS, dan
untuk analisis hasil penelitiannya digunakan Uji Chi Square dengan tingkat
pemaknaan p<0,05 dan instrument yang digunakan sedang teruji validitasnya
dikarenakan dengan memakai kuesioner data tersebut lebih akurat dan tetapi untuk
kekurangan dari artikel-artikel yang saya resumekan kelima-limanya harus lebih
mendalami lagi agar data yang didapatkan pada saat menyebarkan kuisioner
dengan wawancara dengan mnggunakan geriatric depression scale data tersebut
memang benar adanya.
Berdasarkan penelitian ini, kurangnya dukungan informasi yang diterima oleh usia
tua disebabkan karena usia tua jarang menceritakan masalah yang dihadapinya
kepada anggota keluarga lainnya, sehingga mereka tidak mendapat nasehat dalam
memecahkan masalahnya. Usia tua juga tidak mendapat informasi mengenai
kesehatan dari anggota keluarganya disebabkan karena keterbatasan pengetahuan
anggota keluarga lain mengenai kesehatan, dan biasanya mereka hanya mendapat
informasi mengenai kesehatan dari bidan dan kader setempat pada saat posyandu
dilakukan. Jadi dengan kurangnya informasi mengenai kesehatan baik fisik ataupun
mental dan kurangnya bantuan berupa saran untuk memecahan masalah, maka
keadaan fisik usia tua akan tambah berat karena disertai dengan gangguan mental.
Kurangnya dukungan penilaian yang diterima responden disebabkan karena kurang
kepedulian anggota keluarga lain terhadap apa yang dilakukan oleh responden,
sehingga usia tua tidak merasa dihargai atas tindakannya dan usia tua akan mudah
mengalami gangguan mental seperti depresi. Kurangnya dukungan instrumental
yang diterima usia tua disebabkan karena kebanyakan pekerjaan responden adalah
berladang karet sehingga saat usia nya lebih dari 60 tahun, mereka tidak kuat lagi
untuk bekerja, oleh karena itu sebagian besar kehidupan mereka dibiayai oleh
anggota keluarga lain, terutama dari anak-anaknya, namun anaknya tersebut juga
memiliki keterbatasan keuangan sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan usia
tua sepenuhnya. Hal ini akan menjadi pemikiran bagi usia tua tersebut karena
mereka akan merasa menjadi beban keluarga sehingga akan menyebabkan
terjadinya depresi, dan salah satu yang dapat menyebabkan depresi pada usia tua
adalah perubahan sosial. kurangnya dukungan emosional yang diterima usia tua
disebabkan karena usia tua banyak yang kehilangan pasangan hidupnya sehingga
saat menghadapi masalah, usia tua tidak mempunyai tempat untuk berkeluh kesah,
sedangkan anggota keluarga lain seperti anak dan cucunya terlalu sibuk dengan
urusan masing-masing, sehingga usia tua tersebut kurang mendapat perhatian,
empati, dan kepedulian dari keluarganya, karena salah satu faktor yang
menyebabkan depresi pada usia tua adalah adanya perubahan psikologis berupa
kehilangan orang yang dicintainya
Dengan kurangnya informasi mengenai kesehatan baik fisik ataupun mental dan
kurangnya bantuan berupa saran untuk memecahan masalah, maka keadaan fisik
usia tua akan tambah berat karena disertai dengan gangguan mental bagi tugas
seorang tenaga kesehatan lebih lagi kepada perawat. Seorang perawat bertugas
untuk mengedukasikan tentanng kesehatan fisik maupun mental dan disini perawat
memerani penting. Dan terlebih lagi biasanya, lansia merasa tidak dihargai
dikarenakan anggota keluarga mereka tidak peduli disini perawat harus lebih care
lagi kepada lansia. Kemudia lansia merasa terbebani oleh anggota keluarganya
karena diusia tersebut lansia tidak bisa beraktivitas dengan semestinya dan
membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sebagai seorang perawat apalagi
bagi seorang perawat jiwa disini memegang peranan penting untuk mengajarkan hal
apa saja yang dihobikan atau oleh lansia agar hobinya tersalurkan untuk memenuhi
rasa kepercayaan dirinya kalau lansia mampu beraktivitas dan tidak merasa
terbebani.
Kesimpulan
Kesimpulan dari ke lima artikel ini adalah bahwa ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan tingkat depresi pada lansia. Karena depresi dapat dipengaruhi oleh
beberapa macam factor, dimana salah satunya adalah tidak adanya hubungan yang
baik dengan keluarga atau rusaknya hubungan keluarga dan adanya jarak antar
anggota keluarga, yang dapat menyebabkan adanya situasi seperti kesepian dan
isolasi afektif serta perasaan ditinggalkan dan kekosongan. Instrumen dari penelitian
ini adalah menggunakan kuisioner. Kuisioner pertama mengenai hubungan keluarga
yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan kuisioner kedua mengenai
depresi menggunakan The Geriatric Depression ScalE (GDS).
DAFTAR PUSTAKA
Andersen, B.L., et.al. (2014). Screening, assessment, and care of anxiety and
depressive symptoms in adults with cancer: An american society of clinical oncology
guideline adaptation. J Clin Oncol, 32 (15):1605–1619. doi:
10.1200/JCO.2013.52.4611.
Juwita, R, & Rahmi, N. “Hubungan Keluarga dengan Depresi Pada Lansia di UPTD
Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Banda Aceh Tahun 2013”. Aceh:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah. 2013.h.50-52
Stanley, P. Risk Factors for Depressive Illness among Elderly Gopd Attendees at
Upth. Dept. of Family Medicine, UPTH, Port Harcourt, Nigeria. 2013;Vol 5 Issue 2
Oliveira, S., Santos, A., & Pavarini, S. The Relationship Between Depressive
Symptoms and Family Functioning in Institutionalized Elderly. Faculdade de
Enfermagem, Universidade Estadual de Campinas, SP. Brazil. 2014; h.65-70
Soejono CH, Probosuseno, Kemala SN. Depresi pada pasien lanjut usia. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006.
hlm.1369-72.