Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PENGEMBANGAN MUTU SEKOLAH DENGAN

MEMPERHATIKAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL


DENGAN MENGGUNAKAN SWOT-AHP
(Studi Kasus : SMA Negeri 8 Malang)
Amelia Tri Mirnasari
Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya
Email: ameliatrimirna@yahoo.com
Abstrak. SMA Negeri 8 Malang sebagai sekolah favorit di Kota Malang harus mempunyai strategi agar mutu
sekolah semakin berkembang. Metode yang digunakan untuk pembentukan strategi dengan melihat aspek internal
eksternal yaitu analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Tahap pertama analisis SWOT
adalah menghitung matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
diperoleh hasil masing-masing sebesar 3,62 dan 3,76. Pada tabel IE (Internal Eksternal) posisi SMA Negeri 8
Malang berada pada sel I yaitu growth berarti strategi dititikberatkan pada peningkatan jasa pelayanan dan
meningkatkan akses ke pasar yang berbeda. Mengacu hal tersebut diperoleh 4 strategi, yaitu strategi SO (Strength
Opportunities), strategi ST (Strength Threats), strategi WO (Weakness Opportunities), dan strategi WT (Weakness
Threats). Strategi tersebut dihitung menggunakan metode AHP untuk di pilih yang terbaik. Ha sil dari AHP
(Analytical Hierarchy Process) diperoleh nilai prioritas global untuk strategi SO sebesar 0,9191; strategi ST
0,5591; strategi WO 0,3393; dan strategi WT 0,1825 .
Kata kunci: Analisis SWOT, Analytical Hierarchy Process (AHP), Strategi

1. PENDAHULUAN
Berdasarkan UU No. 34/2004 yang di antaranya mengatur kewenangan pengelolaan pendidikan
di daerah, pemerintah telah menetapkan bahwa pengelolaan lembaga sekolah menjadi kewenangan
dan sekaligus otonomi dari lembaga sekolah yang bersangkutan. Sebagai upaya implementasi amanat
otonomi tersebut, banyak sekolah yang merespon baik dengan membuat perencanaan strategis yang
ingin dicapai dalam jangka panjang yang tertuang dalam rencana strategis (renstra) sekolah termasuk
SMA Negeri 8 Malang yang sudah memformulasikannya. Cara yang digunakan untuk menganalisis
pembentukan strategi adalah dengan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities and Threat).
Analisis ini melihat suatu instansi dari faktor internal dan faktor eksternal. Strategi yang dibentuk akan
dipilih yang terbaik dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP adalah
metode pengambilan keputusan multi-kriteria yang melibatkan penataan beberapa kriteria menjadi
sebuah hirarki, menilai kepentingan relatif dari suatu kriteria, membandingkan alternatif untuk setiap
kriteria, dan menentukan ranking keseluruhan alternatif (Yavuz dan Baycan, 2013).
2. METODOLOGI
Data dalam penelitian ini berasal dari kuisioner yang diberikan kepada pihak SMA Negeri
8 Malang yang nantinya digunakan untuk perhitungan SWOT, kemudian kuisioner lanjutan
diberikan kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Malang yang digunakan untuk perhitungan
AHP. Penelitian ini akan menggunakan dua analisis data, yaitu metode SWOT untuk menentukan arah
strategi pengembangan mutu sekolah berupa faktor yang akan diterapkan di SMA Negeri 8 Malang
dan metode AHP untuk menentukan peringkat strateginya. Analisis penelitian ini meliputi analisis
terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi
pengembangan mutu sekolah. Menurut Rangkuti (2004) dalam menganalisis faktor internal dilakukan
analisis IFE (matriks IFE), sedangkan dalam menganalisis faktor lingkungan eksternal dilakukan
analisis EFE (matriks EFE) dari faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengembangan mutu
sekolah, lalu membuat Tabel IE untuk mengetahui kondisi instansi, kemudian akan dibuat matriks
SWOT guna memperoleh strategi. Kemudian data diolah dengan metode AHP dengan membuat
struktur hierarkhi, membuat matriks perbandingan berpasangan, matriks normalisasi, mencari vektor
prioritas dengan rumus sebagai berikut:

untuk i = 1,2,3,...,n

208

dimana:
: elemen pada matriks perbandingan baris ke- dan kolom ke ,
: jumlah dari elemen dalam kolom ke ,
: vektor bobot kriteria/alternatif ke-i dalam matriks tersebut,
: banyaknya kriteria/alternatif.
Mencari nilai eigen (
) dengan rumus :

dimana:
: nilai eigen maksimum,
: vektor bobot kriteria/alternatif ke- dalam matriks.
Lalu melakukan uji konsistensi dengan rumus:

Jika
0,1 maka responden konsisten pada saat mengisi matriks perbandingan berpasangan.
Menurut Saaty, langkah akhir adalah menentukan prioritas global dengan mengalikan prioritas
alternatif dengan prioritas kriteria (Saaty, 1994; Rahmasari, 2014).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Memformulasikan Strategi Menggunakan Analisis SWOT
Langkah awal dalam analisis SWOT adalah menganalisis faktor internal dan faktor eksternal
dari SMA Negeri 8 Malang. Berdasarkan identifikasi dari faktor internal dan eksternal, selanjutnya
disusun matriks IFE (Internal Factor Evaluation) pada Tabel 1 dan matriks EFE (Eksternal Factor
Evaluation) pada Tabel 2. Pembobotan dan peratingan dilakukan oleh responden dari pihak sekolah.
Tabel 1. Hasil perhitungan matriks IFE
No.
Faktor Internal
Kekuatan
1
Tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap
2
Memiliki prestasi akademik dan non akademik
3
Terjalinnya kerjasama dengan pihak luar negeri
Mempunyai program unggulan (PDCI, Kelas model, Kelas
4
olimpiade, PIK-R KONRESA)
Kelemahan
1
Lahan terbatas yang mengakibatkan sulitnya perluasan gedung
2
Inovasi pembelajaran dari guru masih kurang
Total

Bobot

Rating

Skor

0,26
0,3
0,14

4
4
3

1,04
1,2
0,42

0,18

0,72

0,05
0,07
1

2
2

0,1
0,14
3,62

Hasil analisis matriks IFE pada SMA Negeri 8 Malang didapatkan skor total sebesar 3,62. Total
nilai ini menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 Malang memiliki posisi internal yang kuat.
Tabel 2. Hasil perhitungan matriks EFE
No
Faktor Eksternal
Peluang
Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah
1
yang berkualitas
2 Letak geografis strategis, aman, dan nyaman
Banyaknya siswa dari SMA Negeri yang diterima di Perguruan
3
Tinggi favorit
Ancaman
1 Tingginya persaingan mutu di sekolah unggulan lainnya
2 Pembebanan biaya terhadap orang tua
Total

Bobot

Rat

Skor

0,26

1,04

0,18

0,72

0,39

1,56

0,11
0,06
1

3
2

0,33
0,12
3,77
209

Total 3,77 menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 Malang mempunyai respon yang sangat baik
terhadap peluang yang ada dan menghindari ancaman yang muncul. Sehingga pada tabel IE posisi
SMA Negeri 8 Malang berada pada sel I (growth), yang berarti meningkatkan kualitas sumber daya
guru dan karyawan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan
pihak dalam negeri maupun luar negeri yang terkait dengan pendidikan. Berdasarkan analisis
lingkungan internal dan eksternal, maka dapat diformulasikan alternatif strategi. Berbagai alternatif
strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT untuk SMA
Negeri 8 Malang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Matriks SWOT SMA Negeri 8 Malang
Internal

Eksternal
Peluang (O-Opportunities)
1. Tingginya minat orangtua untuk
menyekolahkan anaknya disekolah
yang berkualitas (O1)
2. Letak geografis strategis, aman,
dan nyaman (O2)
3. Banyaknya siswa dari SMA Negeri
yang diterima di Perguruan Tinggi
favorit (O3)
Ancaman (T-Threats)
1. Tingginya persaingan mutu di
sekolah unggulan lainnya (T1)
2. Pembebanan biaya terhadap orang
tua (T2)

Kekuatan (S-Strength)
1. Tersedianya sarana dan
prasarana yang lengkap (S1)
2. Memiliki prestasi akademik
dan non akademik (S2)
3. Terjalinnya kerjasama dengan
pihak luar negeri (S3)
4. Mempunyai program unggulan
(PDCI, Kelas model, Kelas
olimpiade, PIK-R KONRESA)
(S4)
Strategi SO

Kelemahan
(W-Weakness)
1. Lahan terbatas yang
mengakibatkan sulitnya
perluasan gedung (W1)
2. Inovasi pembelajaran
dari guru masih kurang
(W2)

Strategi WO

1.

Menambah
kerjasama 1. Meningkatkan kualitas
dibidang
pendidikan
dan
tenaga
kependidikan
bidang
sarana
prasarana
dalam bidang metode
dengan pihak luar negeri
mengajar
2. Memperkenalkan
program
unggulan yang dimiliki kepada
masyarakat luas
Strategi ST
Strategi WT
1.
2.

Meningkatkan prestasi tingkat


nasional maupun internasional
Membentuk program beasiswa
untuk siswa berprestasi

1.

Mengurangi
biaya
tambahan
kepada
orang
tua
yang
digunakan
untuk
operasional sekolah

3.2 Menentukan Strategi Terbaik Menggunakan Metode AHP


Langkah awal melakukan perhitungan dengan metode AHP adalah membuat matriks
perbandingan berpadangan antar kriteria seperti pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Matriks perbandingan berpasangan
kriteria faktor internal
S1 S2 S3 S4 W1 W2
S1
1
2
2
2
5
3
S2 1/2 1
3
3
3
3
S3 1/2 1/3 1
2
3
3
S4 1/2 1/3 1/2 1
3
5
W1 1/5 1/3 1/3 1/3 1
3
W2 1/3 1/3 1/3 1/5 1/3
1
CI = 0,1132
CR = 0,0913

Tabel 5. Matriks perbandingan berpasangan


kriteria faktor eksternal
O1
O2
O3
T1
T2
O1
1
2
2
3
2
O2 1/2
1
3
3
4
O3 1/2
1/3
1
3
2
T1
1/3
1/3
1/3
1
2
T2
1/2
1/4
1/2
1/2
1
CI = 0,0882
CR = 0,0786

Dari Tabel 4 dan Tabel 5 diperoleh nilai prioritas global untuk setiap kriteria yaitu 0,2996 untuk
S1; 0,2547 untuk S2; 0,1629 untuk S3; 0,1504 untuk S4; 0,0767 untuk W1; 0,557 untuk W2; 0,3248
untuk O1; 0,3040 untuk O2; 0,1751 untuk O3; 0,1057 untuk T1; 0,0904 untuk T2. Selanjutnya
menghitung nilai prioritas alternatif terhadap setiap kriteria dengan cara membuat matriks
perbandingan berpasangan. Sehingga diperoleh nilai prioritas alternatif untuk setiap kriteria seperti
pada Tabel 6.

210

Tabel 6. Nilai prioritas alternatif untuk setiap kriteria


Alt.
S1
S2
S3
S4
SO
0,4295
0,4401
0,4901
0,5406
ST
0,2718
0.3331
0,2584
0,2660
WO 0,2268
0.1235
0,1718
0,1118
WT 0,0719
0.1033
0,0798
0,0817
Alt.
O1
O2
O3
T1
SO
0,4695
0,4364
0,4022
0,5096
ST
0,2456
0,2908
0,3345
0,2605
WO 0,2119
0,1696
0,1479
0,1265
WT 0,0729
0,1033
0,1155
0,1034

W1
0,3999
0,2928
0,1981
0,1093
T2
0,4970
0,2459
0,1418
0,1153

W2
0,5289
0,2339
0,1505
0,0866

Dengan cara mengalikan nilai prioritas alternatif dengan nilai prioritas kriteria maka diperoleh
alternatif strategi terbaik untuk pengembangan mutu di SMA Negeri 8 Malang yaitu strategi SO
dengan nilai prioritas global 0,9191; peringkat selanjutnya strategi ST 0,5591; strategi WO 0,3393;
dan strategi WT 0,1825.
4. KESIMPULAN
Formulasi strategi menggunakan analisis SWOT menghasilkan strategi yang menitikberatkan
pada peningkatan kualitas jasa pelayanan dan meningkatkan akses ke pasar yang berbeda. Dari analisis
SWOT terbentuk 4 strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Berdasarkan
hasil dari metode Analytical Hierarchy Process (AHP) didapatkan bahwa yang menjadi alternatif
terbaik adala strategi SO (Strength Opportunity) yaitu strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan
untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Pada penelitian ini strategi SO yang
terbentuk adalah menambah kerjasama dibidang pendidikan dan bidang sarana prasarana dengan pihak
luar negeri dan memperkenalkan program unggulan yang dimiliki kepada masyarakat luas.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Widodo, Bapak Imam Nurhadi dan
Ibu Endang Wahyu Handamari atas segala bimbingan, saran, dan kesabaran yang telah diberikan
selama penulisan artikel ini. Penulis berterimakasih juga kepada pihak sekolah SMA Negeri 8 Malang
dan Dinas Pendidikan Kota Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis mengambil data
yang diperlukan. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada keluarga dan teman-teman semua atas
segala doa, bantuan, dan motivasi yang diberikan selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmasari, F., (2014), Penentuan Pemenang Tender secara Elektronik Hosting Internet 10 Mbps
dengan Menggunakan Metode WP (Weighted Product) dan Metode AHP (Analytic Hierarchy
Process) (Studi Kasus pada LAPAN, Rumpin), Skripsi,Universitas Brawijaya, Malang.
Indonesia.
Rangkuti, F., (2004), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, hal. 18-35.
Saaty, T. L., (1994), The Analytic Hierarchy Process, McGraw-Hill, New York, hal. 20-24.
Yavuz, F. and Baycan, T., (2013), Use of SWOT and Analytic Hierarchy Process Integration as a
Participatory Decision Making Tool in Watershed Management, Procedia Technology, 8,
hal.134 143.

211

Anda mungkin juga menyukai