Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KARYA MEKAR

Sri Mayan Koniyo


Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo
srimayankoniyo@gmail.com

Absrtak
Penelitian ini memberikan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal usaha kecil yaitu
Karya Mekar. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis lingkungan internal dan
eksternal dalam mencapai tujuan dari sebuah organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan model deskriptif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi dan observasi. Teknik analisis
data menggunakan metode reduksi data ganda, penyajian data, dan inferensi. Kesimpulan
penelitian ini didasarkan pada teknik analisis untuk menilai faktor lingkungan internal dan
eksternal. Berdasarkan kesimpulan mereka, penulis menyarankan berbagai hal, termasuk
menerapkan strategi kepemimpinan biaya dan diferensiasi, peningkatan kualitas fakultas dan
staf, dan penguatan keterampilan dan keahlian untuk membantu mencapai tujuan bisnis.

Kata Kunci: Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, UMKM

PENDAHULUAN
Aspek penting dalam keberhasilan suatu bisnis adalah perencanaan strategi yang tepat.
Menurut Becker dalam Rustiadi (2008), perencanaan strategi adalah suatu cara rasional untuk
mempersiapkan masa depan. Perencanaan strategis akan memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Dalam menyusun perencanaan strategis, tahap awal yang dilakukan adalah
melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari strategi bisnisnya. Analisis
ini disebut dengan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah penilaian menyeluruh terhadap
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats) suatu
perusahaan. Analisis ini diperlukan untuk menentukan beberapa strategis yang ada di perusahaan
salah satunya yang akan kita bahas sebagai strategi promosi dan penempatan produk (Kotler dan
Armstrong, 2008).

Analisis lingkungan yang meliputi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor
ekternal (peluang dan ancaman) yang sangat dibutuhkan oleh setiap usaha, baik usaha kecil
maupun usaha-usaha yang tergolong besar guna untuk mengetahui posisi startegisnya. Begitu
juga dengan usaha karya mekar.
Karya Mekar perlu melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal agar supaya
tidak kalah bersaing dengan bisnis lain yang sejenis. Selain itu Karya Mekar harus mempunyai
keinginan untuk memperbaiki usahanya dengan mengembangkan ide usaha agar tetap menjadi
usaha pilihan yang di gemari oleh masyarakat. Dengan analisis lingkungan eksternal dan internal
Karya Mekar dapat mengetahui bagaimana kekuatan (strenghts) yang di miliki Karya Mekar dan
juga peluang (opportunity) untuk dijadikan pedoman dalam meningkatkan pendapatan usaha ini.
Serta, dapat mengetahui bagaimana Karya Mekar dapat mengatasi dan mengantisipasi masalah-
masalah seperti kelemahan (weakness) dan juga ancaman (threat).

REVIEW TEORI
1. Lingkungan Internal
Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin (2010: 49) mengemukakan
bahwa Lingkungan internal adalah “para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan
lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan”. ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan organisasi relatif dibanding dengan para pesaingnya‟.
2. Lingkungan Eksternal
Pearce dan Robinson (2007:69) Lingkungan eksternal dapat dikelompokan menjadi tiga
kategori yang saling berkitan, yaitu lingkungan operasional, lingungan industri dan
lingkungan jauh.
3. UMKM
Definisi dari UMKM berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM,
menggariskan sebagai berikut; Usaha Mikro adalah usaha milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam undang-undang. produktit

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri. dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang berdiri sendiri bukan i yang merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha. Susilawati, S.P., M.Si (2016:7)
METODE PNELITIAN
Penelitian ini berdasar dengan adanya tujua yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui
bagaimana sebuah perusahaan menjalankan strategi misi untuk mencapai tujuan (visi)
perusahaan. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal dari usaha
terutama Karya Mekar ini. Adanya penilaian SWOT membantu untuk menetapkan prioritas
mana saja yang harus didahulukan oleh perusahaan. Tanpa adanya informasi dari analisis
SWOT, usaha tidak dapat mengetahui potensi pasar, minat dan peluang pasar yang bisa
dimanfaatkan, permasalahan apa saja yang dihadapi oleh usaha kecil menengah (UKM)
khusus dalam hal memperoleh keunggulan bersaing. Untuk menganalisis faktor-faktor tersebut
dalam rangka merumuskan startegi keunggulan bersaing UKM khususnya untuk karya
mekar ini maka dilakukan dengan pendekatan Analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats) (Freddy Rangkuti 2005).

Untuk mengetahui keunggulan bersaing daripada setiap UMKM yang ada di


Kota Gorontalo khususnya karya mekar maka dapat menggunakan analisis SWOT. Analisis
SWOT adalah singkatan dari Strenght atau kekuatan,Weakness atau kelemahan, Oportunity
atau peluang, dan Treathatau ancaman. Analisis ini dapat didasarkan pada logikayang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman, (Rangkuti, 2005).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi


tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan.
Analisis lingkungan internal perusahaan didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan strategi
yang mengkaji bidang pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan,
produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan
akuntansi untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan dari masing-masing divisi tersebut
sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat
menangani ancaman (Lawrence dan Wiliam, 1998), Analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat
pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan. Sumber daya dan proses
bisnis internal dikatakan memiliki kekuatan apabila sumber daya dan proses bisnis internal
tersebut memiliki kemampuan (capability) yang akan menciptakan distinctive competencies
sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif. Beberapa analisis yang
digunakan untuk mengukur kemampuan sumber daya internal perusahaan, antara lain : Analisis
SWOT (Strength, Weakness, Oppotunities, Threat) dan analisis rantai nilai (value chain analysis)
dan pandangan berbasis sumber daya (resource base view - RBV). Masingmasing alat analisis
memiliki kelebihan dan kelemahan dalam melakukan analisis lingkungan internal perusahaan.
Lingkungan internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan
(weaknesses) yang ada dalam perusahaan.

1. Strength atau kekuatan


Menurut David & R, 2005 strength merupakan sumber daya dengan kata lain
resources, kemampuan atau skill, serta keunggulan perusahaan yang memiliki
hubungan dengan kompetitor suatu perusahaan. Kekuatan merupakan keunggulan
kompetitif untuk organisasi di pasar.
2. Weakness atau kelemahan
Menurut David & R, 2005 weakness yaitu keterbatasan sumber daya dalam
perusahaan baik dalam kemampuan, serta kapabilitas yang secara lamgsung
menurunkan tingkat kinerja perusahaan. Kelemahan tersebut berupa fasilitas yang
tidak baik, sumber daya keuangan yang kurang Fity Justyn. Analisa Swot pada karya
mekar memadai, kemampuan dalam manajemen serta kemampuan pemasaran yang
lemah.

Analisis Lingkungan Eksternal

Dikutip dari David (2010), Duncan (1972) menjelaskan yang dimaksud dengan
lingkungan eksternal perusahaan (external business environment) adalah berbagai faktor yang
berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh organisasi perusahaan pada saat
membuat keputusan. Lingkungan eksternal perusahaan adalah semua kejadian di luar perusahaan
yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001:51). Pearce II
dan Robinson (2013) mendefinisikan lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor diluar
kendali yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya
juga mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya. Analisis lingkungan eksternal
perlu dilakukan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman besar yang
dihadapi suatu organisasi terhadap perubahan lingkungan eksternal perusahaan sehingga manajer
dapat merumuskan strategi guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang tersebut dan
menghindar atau meminimalkan dampak dari ancaman potensial yang muncul. Lingkungan
eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan
kesempatan (opportunities) dan ancaman (threath) yang akan dihadapi perusahaan. Terdapat dua
perspektif untuk mengkonseptualisasilkan lingkungan eksternal.

1. Opportunities atau peluang


Menurut (David & R, 2005) opportunities yaitu suatu kondisi yang
menguntungkan perusahaan. Meningkatnya teknologi, semakin baiknya hubungan
perusahaan dengan pembeli menjadi salah satu gambaran opportunities untuk
perusahaan.
2. Threats atau ancaman
Menurut (David & R, 2005) threats yaitu suatu kondisi yang tidak baik atau tidak
memberi keuntungan untuk perusahaan. Ancaman adalah pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan Peraturan baru dari pemerintah atau
yang telah diganti dapat menjadi salah satu ancaman perusahaan dalam meraih tujuan.

PEMBAHASAN

Kekuatan (Strength) pada usaha Karya Mekar

a. Segmentasi pasar yang baik


Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2015), mengemukakan bahwa
segmentasi pasar adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda dengan tujuan untuk membagi pasar yang heterogen (berbeda-beda)
menjadi kelompok pasar yang homogeny (sejenis), dimana setiap kelompoknya bisa
ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan ataupun
karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. Segmentasi pasar merupakan suatu
proses membagi pasar ke dalam segmen – segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli (Pride dan Ferrel,
2012). Karya mekar memposisikan usahanya sebagai usaha makanan ringan untuk
kalangan menengah ke atas.
b. Kualitas pelayanan yang memuaskan
Kotler (2016), pelayanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Menurut Tjiptono (2010) kualitas pelayanan adalah
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendaliann atas tingkat keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Pelayanan yang dilakukan oleh karya mekar
disesuaikan dengan keingginan masing-masing pelanggan. Mereka melayani pelanggan
secara personal, berbeda antara satu pelanggan satu dengan yang lain, sesuai keinginan
dan kebutuhan pelanggan.
c. Desain packaging
Kotler dan Amstrong (2012) mendefinisikan “packaging involves designing and
producing the container or wrapper for a product” yang artinnya adalah proses kemasan
melibatkan kegiatan mendesain dan memproduksi, fungsi utama dari kemasan sendiri
yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap terjaga kualitasnya. Menurut Kotler dan
Keller (2012), kemasan yang baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Desain packaging pada Karya mekar, ini dapat dilihat dari plastik yang dibuat
untuk membungkus barang yang sudah jadi terdapat nama brand, tebal dan langsung
dapat dibawa karena bagian atas plastic sudah ada lubang khusus untuk tangan pada saat
membawa, jadi tidak perlu di angkat dengan kedua tangan cukup dengan jari – jari
tangan. Desain elegan dan memudahkan konsumen untuk membawa.

Kelemahan (Weakness) pada Karya mekar

a. Pengetahuan teknologi kurang


Miarso (2007), teknologi merupakan suatu bentuk dari proses yang meningkatkan
nilai tambah, proses yang berjalan bisa menggunakan atau menghasilkan produk –
produk tertentu, yang mana produk yang tidak terpisah dari produk yang sudah ada.
Pengetahuan teknologi bagi karyawan pada usaha Karya mekar masih sangat kurang,
dapat dilihat dari penggunaan mesin cuci yang belum bisa, penggunaan aplikasi pada
smartphone dalam menunjang bisnis yang membuat karyawan bingung, dan proses
penerimaan barang serta pengambilan barang yang menggunakan aplikasi membuat
kebingungan bagi karyawan serta proses pembukuan tentang penjualan juga
menggunakan aplikasi pada smartphone. Sehingga, membutuhkan pengenalan, pelatihan
dan pengetahuan mengenai mesin atau aplikasi pada usaha Karya mekar untuk
meminimalisir kesalahan atau kurangnya pemahaman pada mesin ataupun aplikasi pada
usaha tersebut.
b. Pemanfaatan promosi melalui internet yang masih kurang

Alasan karya mekar belum menggunakan promosi melalui internet yaitu karena
merka masih awam sehingga mereka belum menggunakan teknologi untuk melakukan
promosi.

Peluang (Opportunity) pada Karya mekar

a. Lokasi usaha strategis


Menurut Heizer dan Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan
pendapatan, maka lokasi seringkali memiliki kekuasaan untuk membuat strategi bisnis
perusahaan. Lokasi yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari
lokasi perusahaan. Karya mekar memiliki peluang untuk membuka usaha di lokasi yang
sudah strategis, ini dapat dilihat dari tempat Karya mekar dekat dengan pemukiman
warga, kos-kosan dan kampus, selain itu juga terdapat lahan parkir yang sangat luas.
Konsumen mudah dalam menemukan Karya mekar karena lokasi dekat dengan jalan raya
juga.
b. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini mengakibatkan dampak positif
maupun negative. Dampak positif, perusahaan lebih mudah dalam mengatur bisnis
kinerja karyawan, sedangkan dampak negatif perusahaan tidak memerlukan karyawan
yang lebih banyak karena sudah ada teknologi yang menggantikan. Karya mekar dapat
menggunakan teknologi yang menunjang bisnisnya, seperti penggunaan aplikasi
Smartlink untuk mengetahui, jumlah karyawan, hasil penjualan, kondisi penjualan, dan
lain sebagainya.
Ancaman (Threats) pada Karya mekar

a. Pesaing dengan produk sejenis


Persaingan adalah ketika organisasi atau perorangan berlomba untuk mencapai
tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survey, atau sumber
daya yang dibutuhkan (Kuncoro, 2005). Persaingan usaha makanan ringan cukup ketat,
dengan andanya usahausaha sejenis disekitarnya yang menawarkan harga yang lebih
murah denagn berbagai layanan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait analisis faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang diterapkan Karya mekar, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kekuatan Karya mekar mempunyai kekuatan yaitu dengan adanya segmentasi pasar yang
baik dengan banyaknya diskon yang diberikan kepada pelanggan, kualitas pelayanan
yang memuaskan yaitu pelanggan dilayani dengan sepenuh hati dan ramah, desain
packaging yang praktis yaitu dibuatnya plastik handle yang dapat langsung dibawa,
parfum premium untuk konsumen, serta adanya pengiriman barang yang tidak dipungut
biaya dengan maksimal radius 3 km.
2. Kelemahan Kelemahan pada usaha Karya mekar yaitu pengetahuan teknologi kurang,
sumber Daya Manusia (SDM) tidak memadai, distribusi yang tidak tepat, penggunaan
waktu yang tidak efisien.
3. Peluang Karya mekar mempunyai peluang untuk bisnisnya yaitu mempunyai tempat
usaha yang strategis, melakukan pendekatan dengan bisnis lain untuk memperoleh
keuntungan, pemanfaatan teknologi, perubahan gaya hidup di masyarakat yang menjadi
peluang untuk jasa laundry, dan perubahan cuaca yang tidak menentu.
4. Ancaman Ancaman usaha dari Karya mekar yaitu terdapat pesaing yang banyak, dan
sulitnya mendapat pelanggan yang loyal. Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka
saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
1) Pemilik usaha harus dapat mempertahankan kekuatan dan mengurangi kelemahaan
untuk dapat memanfaatkan peluang yang baik dari sisi internal dan ekseternal, seperti
analisis internal dalam pemasaran untuk kedepannya diharapkan pemilik dapat
melakukan promosi dengan baik dan melakukannya secara berkala serta dalam
manajemen SDM pemilik harus mampu menyeleksi karyawan dengan benar agar
keluar masuk karyawan tidak terjadi lagi. Selanjutnya untuk analisis eksternal
sebaiknya pemilik mampu memberi pengetahuan dan pelatihan kepada karyawan
mengenai digitalisasi penggunaan aplikasi yang dapat menunjang bisnisnya.
2) Pemilik usaha harus melakukan pendekatan dengan bisnis lain yang dapat
menggunakan jasa laundrynya guna untuk memperoleh profit yang lebih banyak lagi,
yaitu dengan cara mengajukan proposal kerjasama kepada pihak yang bersangkutan.
Selain itu pemilik usaha harus menambah kurirnya agar proses distribusi berjalan
dengan lancar serta memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehingga pelanggan
tidak menunggu lama.
3) Untuk menghindari penggunaan waktu yang tidak efisien yang dilakukan karyawan
pada saat jam istirahat, maka pemilik usaha harus memberikan tata tertib bagi
karyawan dengan memberikan waktu istirahat sesuai dengan yang ditentukan, apabila
melewati batas waktu yang ditentukan maka, pemilik bisa memberikan teguran atau
sanksi.
4) Untuk menghindari proses produksi kurang baik, maka pemilik usaha harus
memberikan pengetahuan dan pelatihan khusus ketika ada karyawan baru yang
bekerja di Karya mekar agar dapat cepat dan tanggap dalam menerima pelanggan
yang datang.

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto. Strategic Management: Global most admired Companies-perusahaan yang paling


dikagumi dunia. ANDI, Yogyakarta

Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin. 2010. Manajemen Srategik.

Nur Fitriani dan Eviatiwi. 2020.Analisis lingkungan internal dan eksternal pada ukm premium
plus laundry cabang mulawarman semarang. Vol. 18. Hal. 22-26.

Rio F. Wilantara dan Susilawati. 2016. Strategi dan kebijakan pengembanan UMKM: upaya
meningkatkan daya saing UMKM nasional di era MEA. PT Refika Aditama, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai