MAKALAH
PENILAIAN MUTU TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN
BERDASARKAN SIKLUS PDCA
Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah Mutu Layanan Kebidanan dan
Kebijakan Kesehatan
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
serta kesempatan, sehingga makalah “Penilaian Mutu Terhadap Pelayanan
Kesehatan Berdasarkan Siklus PDCA” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti
risalahnya.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan yang telah mempercayakan
penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikan. Dan semoga makalah ini bermanfaat.
Aamiin.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang
baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam
ilmu manajemen, konsep problem solving yang bisa diterapkna ditempat kerja kita
yaitu dengan menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian
masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai
proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan
sistematis.72 jam
Secara umum pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda
infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah
terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit dan infeksi yang baru menunjukkan
gejala setelah pasien berada di rumah sakit baru disebut infeksi nosokomial.
Menurut data WHO angka kejadian infeksi di Rumah sakit sekitar 3-21 %.
Jadi rata-rata infeksi sekitar 9%. Sedangkan berdasarkan KepMenKes no 129 tahun
2008 standar kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit sebesar lebih dari 1,5 %.
Dari data tersebut maka diperlukan suatu standar minimal rumah sakit untuk
melihat sejauh mana rumah sakit melakukan pengendalian infeksi tersebut dan juga
sebagai acuan pencegahan infeksi guna meningkatkan pelayanan medis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
b. Menyelesaikan problem lain yang masih belum terselesaikan
(menetapkan rencana berikutnya)
6
b. Keterampilan motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia
menyelesaikan cara penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan
c. Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan
kegiatan cara penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan
d. Keterampilan pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Pemeriksaan ( Check )
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa
kemajuan dan hasil yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah
ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui :
a. Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
b. Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagian mana yang belum
berjalan dengan baik
c. Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia
d. Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan
perbaikan
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat
bantu yang sering dipergunakan yakni:
a. Lembaran pemeriksaan (check list)
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk
mencatat secara periodik setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah
pembuatan lembar pemeriksan adalah:
1) Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
2) Tetapkan jangka waktu pengamatan
3) Lakukan perhitungan penyimpangan
b. Peta kontrol (control diagram)
Peta kontrol adalah suatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya
penyimpangan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok
dibuat bedasarkan lembar pemeriksaan. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam pembuatan peta kontrol adalah :
1) Tetapkan garis penyimpangan minimum dan maksimum
7
2) Tentukan prosentase penyimpangan
3) Buat grafik penyimpangan
4) Nilai grafik
4. Perbaikan (Action)
Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan
rencana kerja. Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu
mempertimbangkan pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk
selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali.
Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk
kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan
yang sesuai. Cara melakukan penilaian mutu pelayanan kebidanan :
a. Lihat daftar tilik
Daftar tilik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur
sampai seberapa jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Berisi daftar kelengkapan sarana, pra sarana,
pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien, dsb.
b. Lihat sasaran penilaian
Observasi : mengamati pada saat pelayanan Observasi: suatu penyelidikan
yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan dgn menggunakan alat
indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung (Bimo
Walgito, 1987:54)
c. Dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan lebih dulu.
d. Direncanakan secara sistematis.
e. Hasilnya dicatat & diolah sesuai dgn tujuannya.
f. Dapat diperiksa validitas, reliabilitas & ketelitiannya bersifat kwantitatif.
g. Wawancara : dengan diskusi, tanya jawab, cek pemahaman Kartono
(1980: 171) interview (wawancara) : suatu percakapan yg diarahkan pd
suatu masalah ttt; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang
atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Dalam proses interview terdapat
2 pihak dgn kedudukan yg berbeda. pertama berfungsi sebagai penanya,
disebut pula sebagai interviewer, lainnya berfungsi sebagai pemberi
8
informasi (Information supplyer), interviewer atau informan. Interviewer
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, meminta keterangan (penjelasan),
sambil menilai jawaban-jawabannya. Sekaligus ia mengadakan
paraphrase (menyatakan kembali isi jawaban interviewee dgn kata-kata
lain), mengingat-ingat & mencatat jawaban- jawaban. Disamping itu dia
juga menggali keterangan-keterangan lebih lanjut & berusaha melakukan
“probing” (rangsangan, dorongan) .
h. Dokumen : sebuah tulisan yg memuat informasi. Biasanya, dokumen
ditulis di kertas & informasinya ditulis memakai tinta baik memakai
tangan atau memakai media elektronik. melihat kelengkapan dokumen
rekam medik, register, buku catatan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja,
pelaksanaan kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus
menerus dan berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA terdiri dari empat
tahapan, yaitu:
1. Perencanaan ( Plan )
2. Pelaksanaan ( Do )
3. Pemeriksaan ( Check )
4. Perbaikan (Action)
3.2. Saran
Sebaiknya kita sebagai petugas kesehatan tetap menggunakan prinsip 5S
dalam melakukan pelayanan kesehatan. Selain itu sebaiknya kita menggunakan
siklus PDCA bila terdapat suatu masalah karena siklus PDCA mampu memecahkan
masalah yang sedang dialami seorang petugas kesehatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/6562309/MAKALAH_PDCA?login=&email_was_take
n=true
11