1

Suatu proses pengolahan secara strategis terhadap

pengadaan,penyimpanan,pendistribusian serta pemantauan
barang serta bahan yang diperlukan bagi produksi jasa
(Lembaga Bina Hospital Indonesia)
Merupakan ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan,penyaluran dan pemeliharaan
serta penghapusan material / alat. (Subagya M.S )
Suatu perpaduan sistem sistem manajemen distribusi fisik,
manajemen material,transfer persediaan internal yang
merupakan struktur operating perusahaan tsb
(Donald.J.Bowersox)

2
 Bahan / Alat sebagian besar, habis pakai
Biaya Investasi dari yg murah hingga mahal
SDM dengan berbagai kemampuan
Administrasi/Prosedur yang masih beragam
Produksi fluktuatif, Tidak dapat diprediksi
Menyangkut nyawa manusia

Sistem Pengelolaan Peralatan Semakin Kompleks

DIBUTUHKAN SIST. MANAJEMEN LOGISTIK RS

3
 Logistik dlm bhs Yunani ~ terdidik dalam berhitung = pandai
dalm merumuskan perkiraan perkiraan

Suatu proses meliputi :

– Perencanaan termasuk Penentuan kebutuhan
– Penganggaran
– Pengadaan
– Penerimaan
– Penyimpanan (termasuk Akutansi Persediaan)
– Pemeliharaan ( Pengelolaan Suku Cadang )
– Pendistribusian (termasuk Sist Informasi Logistik )
– Penghapusan
– Pengendalian (termasuk Pengawasan) 4
BAHAN OPERASIONAL HABIS PAKAI, MELIPUTI :
• BAHAN FARMASI
• BAHAN NON FARMASI
(GIZI, GAS MASAK, ATK, SUKU CADANG)

TIDAK TERMASUK : PENGELOLAAN BANGUNAN

5
1. RS TIDAK BISA MENYIMPAN PRODUK UTAMANYA
2. TIDAK BISA DIPERHITUNGKAN ( UN PREDICT ABLE)
3. ADANYA ASPEK KEGAWATAN DARURAT
4. ASPEK FLUKTUASI DEMAND

LOGISTIK MERUPAKAN SUPPORTING

DALAM SISTEM MANAJEMEN LOGISTIK

6
1. PELAYANAN INDIVIDUAL :
PASIEN YG MEMILIKI JENIS PENYAKIT SAMA, BELUM TENTU
MENDPT TINDAKAN / TH SAMA, TGT DR ASPEK FISIK, SOSIO DLL

2. OTONOMI PROVIDER :
OBAT TERGANTUNG “SELERA” DOKTER, SEHINGGA
JENIS OBAT DI RS BISA SGT BERVARIASI

3. PADAT KARYA, PADAT TEHNOLOGI

4. FAKTOR EMOSI PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN

PEMBERI DAN PENERIMA LAYANAN ADALAH MANUSIA,
MAKA FAKTOR EMOSI KE 2 BELAH PIHAK MENJADI
FAKTOR DOMINAN
7
 MAMPU MENJAMIN TERSEDIANYA BARANG DALAM JUMLAH TEPAT DAN
BERKUALITAS PADA SAAT DIBUTUHKAN  TUJUAN OPERASIONAL
PROSES PENGADAAN & DISTRIBUSI BERLANGSUNG EFFISIEN EFFEKTIF
DENGAN BIAYA MINIMAL  TUJUAN KEUANGAN
MENJAMIN BARANG TIDAK HILANG, TIDAK RUSAK DAN TIDAK DIGUNAKAN
OLEH YANG TIDAK BERWENANG  TUJUAN PENGAWASAN PENGENDALIAN

DUKUNGAN
MOTIVASI
KOMITMEN

PERENCANAAN
PENGGERAKAN PELAKSANAAN STANDAR SDM
PENGENDALIAN, PENILAIAN STANDAR OPERASIONAL
PERBAIKAN STANDAR/SISTEM STANDAR SARANA PRASARANA

QUALITY IMPROVEMENT
8
 KEMAMPUAN PENDAPATAN
MANAJEMEN OPTIMAL

RASA MEMILIKI

SADAR NILAI BARANG PELAYANAN

LOGISTIK BERKUALITAS

BIAYA

SISTEM AKUTANSI DAN

INFORMASI TEPAT GUNA PENGELUARAN
TEPAT WAKTU MINIMAL

FOKUS PADA PELANGGAN

MEMBUAT KEPUTUSAN

INOVATIF
MAMPU MENGANALISA
MENETAPKAN SASARAN MAMPU BERINTEGRASI
MENGARAHKAN USAHA TRAMPIL BERKOMUNIKASI
MENGUKUR HASIL RASIONAL, JUJUR,
SEDERHANA, PEDULI
BERANI DAN TEGAS
TECHNOLOGI
PROSEDUR
INFORMASI
STRUKTUR ORGANISASI SEORANG YANG
DIANGGAP PUNYA :
PERSPEKTIF
P-O-A-C OBYEKTIVITAS

10
 PENCAPAIAN ANGGARAN
LAP
TARGET

EVALUASI
HARGA
PASAR

RENSTRA
EVALUASI
REKANAN KINERJA REK.

% KADALUARSA
STOK /BARANG RUSAK KEBIJAKAN
DIREKSI
(VISI/MISI)

11
 • ALOKASI DANA
• DAFTAR KEBUTUHAN
• STOK AWAL / STOK SISA
• PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
• PERBEKALAN YG HILANG / RUSAK / KADALUARSA
• PEMAKAIAN RATA2 TAHUNAN
• TREND KUNJUNGAN

12
• RIIL PENGGUNAAN BHP • RIIL PORSI PASIEN • RIIL PORSI PASIEN
• HARGA TERAKHIR • RIIL PORSI KARYAWAN • RIIL PORSI KARYAWAN
• ASUMSI KENAIKAN • ASUMSI KENAIKAN • ASUMSI KENAIKAN
• % KENAIKAN PASIEN • % KENAIKAN UNIT COST • % KENAIKAN UNIT COST

• RIIL PENGGUNAAN GAS

• HARGA PENAWARAN
• % KENAIKAN PASIEN

• AS. BIAYA TERENCANA

• AS BIAYA PEMELIHARAAN
• ASUMSI % KENAIKAN
• % KENAIKAN PASIEN

•RIIL PENGGUNAAN ATK

• HARGA TERAKHIR

•MENYUSUN ANGGARAN
•BESARAN KONTRIBUSI UNIT
•SKALA PRIORITAS 13
JENIS ANGGARAN

1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

2. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN DAN CAKUPAN

3. PROGRAM PENINGKATAN SARANA, PRASARANA DAN

APPARATUR
JENIS ANGGARAN

1. ANGGARAN PEMBELIAN

2. ANGGARAN PERBAIKAN / PEMELIHARAAN

3. ANGGARAN PENYIMPANAN / PENYALURAN

4. ANGGARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

14
PENGADAAN BARANG/JASA
 TUJUAN PENGADAAN :
 MAMPU MENJAMIN TERSEDIANYA BARANG DALAM JUMLAH TEPAT
DAN BERKUALITAS PADA SAAT DIBUTUHKAN  TUJUAN
OPERASIONAL
 PROSES PENGADAAN & DISTRIBUSI BERLANGSUNG EFFISIEN
EFFEKTIF DENGAN BIAYA MINIMAL  TUJUAN KEUANGAN
 MENJAMIN BARANG TIDAK HILANG, TIDAK RUSAK DAN TIDAK
DIGUNAKAN OLEH YANG TIDAK BERWENANG  TUJUAN
PENGAWASAN PENGENDALIAN

 PRINSIP DASAR
 Efisien
 Efektif
 Terbuka, Bersaing dan Transparan
 Akuntabel
 Adil/tidak diskriminatif
15
 15.Penyerahan 1. Perencanaan
Barang/Jasa Pengadaan

14.Penandatangan 2. Pembentukan
Kontrak Panitia lelang

13.Pengumuman 3. Prakualifikasi
Pemenang Lelang Perusahaan

15 TAHAPAN PENGADAAN 4.Penyusunan

12.Sanggahan
Perserta
BARANG DAN JASA Dokumen Lelang

PEMERINTAH
5. Pengumuman
11. Pengumuman Lelang
Harga Penawaran

6.Pengambilan
10. Evaluasi dokumen lelang
Penawaran

9.Penyerahan
7.Harga perkiraan
Penawaran Harga dan
8. Penjelasan sendiri
Pembukaan Penawaran
(aanwijzing)

16
 Pengadaan Barang dan Jasa

 Laporan Bank Dunia (Country Procurement Assesment Report)

bahwa kebocoran dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
berkisar antara 10-50 persen.
 Kebocoran dana pengadaan barang/jasa pemerintah dapat
mencapai 30-50% (Prof. Sumitro Djojohadikusumo).
17
Aturan Ada, Kenapa Masih Bocor ?
 Kurangnya komitmen dari pimpinan;
 Transparansi dilakukan setengah hati;
 Lemahnya penegakan hukum;
 Rangkap jabatan: Penguasa merangkap Rekanan;
 Tidak sebandingnya tanggungjawab dengan upah;
 Kurang kompetennya pejabat pelaksana pengadaan;
 Kurang ketatnya pengawasan;
 Belum dikuasainya audit forensik oleh auditor
pengawas;
 Belum ada mekanisme perlindungan saksi pelapor
dan korban (mechanism for whistle blower
protection).
18
1. REKOR PARTISIPASI
2. RESPONS TERHADAP PERMINTAAN
3. KETEPATAN WAKTU PENGIRIMAN
4. KETAATAN / SURAT TEGURAN
5. KOMITMEN TERHADAP DOKUMEN
6. SISTEM PENGEPAKAN DAN LABELING
7. KEBIJAKAN EXPIRE DATE
8. PERKIRAAN KENAIKAN HARGA
9. BESARAN DISKON

19
BARANG FARMASI
SUKU CADANG TEHNIS MEDIS 5 TEPAT :

BAHAN MAKANAN TEMPAT

WAKTU
ALAT TULIS KANTOR DAN ALAT RUMAH TANGGA

MUTU

LINEN JUMLAH

GAS MEDIK NILAI

20
MERUPAKAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN AGAR :
1 MENJAMIN TERSIMPANNYA BARANG DALAM JUMLAH
JENIS DAN MUTU SESUAI KEBUTUHAN
2 SISTEM PENYIMPANAN SESUAI MACAM, JENIS, SIFAT
SERTA KEMASAN
3 SIAP PAKAI BILA DIBUTUHKAN

TUJUAN :
1. MENGHINDARI BARANG HABIS / STOCK OUT
2. MENGANTISIPASI KEBUTUHAA MENDADAK
3. MENGANTISIPASI GEJOLAK HARGA

21
SANGAT MENENTUKAN KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN,
SEHINGGA HARUS MEMPERHATIKAN :
•AKSESIBILITAS
•BEBAS BANJIR
•SIRKULASI UDARA
•KAPASITAS
•KEAMANAN
•SISTEM KOMUNIKASI DAN INFORMASI

SISTEM PENYIMPANAN:
•DENGAN KONSEP : FIFO / FEFO /FAST SLOW MOVING / UKURAN
•ALUR KELUAR MASUK MENGGUNAKAN KARTU STOK
•PELAPORAN TEPAT WAKTU
22
23