Manajemen Pengadaan
(Procurement Management)
PEM Akamigas
Cepu
Januari 2019
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Daftar Pustaka & Referensi
1. Richardus Eko Indrajit & Richardus Djokopranoto. Strategi
Manajemen Pembelian dan Supply Chain.
2. Adrian Sutedi, Pengadaan Barang dan Jasa dan berbagai
permsalahannya
3. Lysons, Kenneth and Michael Gilingham. Purchasing And Supply
Chain Management.
4. Leenders, Michiel. R, and Harold, E. Fearon. Purchasing and
Supply Management.
5. Jay Heizer & Barry Render. Operations Mangement
6. Permenperin No. 04 2017
7. Pedoman Tata Kerja No. 007/PTK/VI/2004 & perubahannya,
Tentang Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama,
dan perubahannya
8. Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
9. Peemrn esdm 15 tahun 2013
10.Perpres 16/2018DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Pokok-2 Bahasan
1. Tinjauan Umum Pengadaan
Purchasing vs procurement; Posisi Pengadaan di SCM; Kebijakan Umum
& Etika Pengadaan; Ruang Lingkup; Peran Procurement dan Perspektif
Pengadaan.
2. Fungsi & Proses Pengadaan
3. Strategi Pengadaan
4. Teknik Pengadaan
5. Tatacara Pengadaan Barang & Jasa
6. Pelaku Pengadaan
7. PengadaanTepat Waktu (Just in Time Procurement)
8. Managing Informasi
9. Negosiasi Dalam Pengadaa
10. Jaminan Bank (Bank Guarantee)
11. Kontrak Perjanjian dan Incoterms 2000
12. Administrasi Kontrak & Manajemen Penyedia Barang/Jasa.
13. Pengadaan Barang & Jasa Operasi Perminyaan Hulu Migas
14. Pemberdayaan Kapasitas Nasional
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Aturan Perkuliahan
1. Kehadiran 5% dng Minimum 75 % kehadiran
2. Quiz UTS Latihan kelas 7.5%
3. Quiz UAS Latihan kelas 7.5%
4. UTS (40%)
5. UAS (40%).
6. Makalah Mandiri (tidak mandatori) & Sikap, Self starter,
keaktifan utk pertimbangan tambahan nilai akhir.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Purchasing vs Procurement Management
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Purchasing vs Procurement Management
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
SCM PROCESS DISCIPLINES
1. Tinjauan Umum
Posisi Pengadaan dalam SCM
1. PENGADAAN COMMERCE
2. GUDANG CUSTODIAN
4. SPESIALIS ENGINEERING
BAHAN
5. VPM (Vendor RELATIONSHIP
Performance
Management)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa - Tujuan
Purchasing/ Materials
End User Logistics End User
Procurement Management
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Aktivitas Procurement 1. Tinjauan Umum
•Buyer dan User (requester) harus mengidentifikasi
barang/jasa yang akan dibeli dengan Spesifikasi (brang)
Identifikasi Permintaan/ atau Lingkup Kegiatan (jasa) yang tepat.
Kebutuhan •Dari seluruh proses pengadaan hampir 70% dilakukan pada
tahap ini secara cost base.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
PROCUREMENT FLOW
REQUEST
APPROVAL
PO AWARD
NOTIFICATION
(Pemberitahuan Pemenang) BIDS EVALUATION
BY
BID COMMITTEE
MATERIALS
PO ISSUANCE DELIVERY TO
PO APPROVAL
TO SUPPLIER OFF SITE
WAREHOUSE
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Kebijakan Umum & Etika Pengadaan
Kebijakan Umum & Etika Pengadaan (Procurement Ethic & Policy)
dibuat oleh setiap perusahaan dengan mengacu kepada ketentuan
dan perundang-undangan yang berlaku dan selanjutnya dipakai
sebagai acuan didalam prosedur standar operasional (standard
operating procedures atau SOP). Contoh kebijakan umum pengadaan
yg dipergunakan dalam oil & gas di indonesia (PTK-007 revisi 2) sbb:
1. Memperoleh barang/jasa yg diperlukan secara efektif & effisien.
2. Melaksanakan sendiri pengadaan barang/jasa secara swakelola
(insourcing) atau melalui Penyedia dari luar (outsource)
3. Melaksanakan pengadaan diwilayah NKRI sesuai ketentuan per-
undang-2an yg berlaku di RI
4. Memaksimalkan penggunaan produksi & kompetensi dalam negeri
5. Melaksanakan pembayaran melalui bank dalam NKRI dengan
mengutamakan Bank umum nasional.
6. Membina kemampuan berusaha & memberi kesempatan perusahaan
nasional, terutama UK
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Kebijakan Umum & Etika Pengadaan
Contoh etika pengadaan yg dipergunakan dalam oil & gas di indonesia (PTK-
007 revisi 2) sbb:
1. Bekerja tertib dengan mematuhi peraturan yg berlaku dan
melaksanakan prinsip-2 dasar rantai suplai.
2. Tidak saling mempengaruhi yg mengakibatkan persaingan yang tidak
sehat
3. Mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Apa Peran Pengadaan (Procurement)?
1. Salah satu fungsi penting dalam bisnis:
Fungsi Pembelian barang & pengadaan jasa, 60-70% dari biaya
perusahaan dikeluarkan melalui pengadaan barang dan jasa-jasa
2. Salah satu elemen pokok untuk mendukung operasi produksi atau
Proyek:
Pengadaan barang dan jasa dianggap sebagai fungsi yang penting dalam
mendukung kebutuhan operasi produksi atau untuk mencapai tujuan
proyek. Proyek adalah kegiatan sementara yang bertujuan untuk
menghasilkan produk, jasa atau hasil tertentu, sedangkan operasi
produksi adalah kegiatan rutin organisasi dalam menjalankan usahanya.
(contoh proyek = membangun PLTU; operasi produksi = produksi &
distribusi listrik.
3. Salah satu bagian yang berfungsi untuk mendapatkan barang
atau jasa dari pihak ketiga (third party) melalui outsourcing
(kebalikan dari insourcing yaitu melakukan sendiri):
Sumber barang/jasa dapat dari insource atau outsource. Jadi
procurement dianggap penting dan bagian yang bertanggung jawab
untuk memenuhi keperluan
DISIAPKAN OLEH : Dwiperusahaan dari
Ananto & Kamaluddin Hasyim, outsource
Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Apa Peran Pengadaan (Procurement)? Here, 6-03-14
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Fungsi Strategis Pengadaan 1. Tinjauan Umum
Forecast Potential Cost Efficiency
Thru Strategic Potential Saving Thru Strategic
efficiency US$ xy MM e f f i c i e n c y
Re-
10% efficiency effort negotiate
Global contract
Sourcing /
Strategic
Alliances EPC plus
Sharing Agreement, extended
Consignment. SOW
VSP, E-Bidding,
EPC Utilization
Magnitude Value
E-Rev Auction
US$ XY Milyar
Surplus
Materials
End
Eliminate Result
Custom Support
Duties
Services
MATERIALS
SERVICES
$ x Milyar $ Y Milyar
M.R.O.
US$ 9 DISIAPKAN
MM OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Perspektif Terhadap Pengadaan (Procurement)
1. Pengadaan Sebagai Fungsi:
Fungsi adalah tugas yg diberikan kepada seseorang dari bagian
organisasi perusahaan untuk mengadakan barang atau jasa. Seseorang
atau bagian dengan keahlian profesinya akan melaksanakan tugasnya.
2. Pengadaan Sebagai Proses:
Proses merupakan kumpulan kegiatan sejak adanya masukan sampai
menghasilkan keluaran tertentu.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Mengapa Pengadaan (Procurement) Penting?
Secara umum dalam era kompetisi antar perusahaan akan mempengaruhi
perusahaan untuk secara berkelanjutan melakukan efisiensi untuk menekan
biaya produksi dan meningkatkan mutu barang & layanan. Kontribusi
pengadaan diharapkan dalam hal:
1. Perbaikan biaya:
Penghematan dalam pengadaan akan memberikan kontribusi
keuntungan yg cukup besar, karena 60-70% dari biaya perusahaan
dikeluarkan melalui pengadaan barang dan jasa-jasa
2. Perbaikan penyerahan produk:
Perbaikan tingkat pelayanan (Service Level) terhadap ketersediaan
barang dan jasa dan inventory serendah mungkin.
3. Percepatan waktu siklus proses (lead time/waktu tunggu):
Kecepatan dan kepastian waktu proses atas kebutuhan barang/jasa
melalui pengadaan yg profesional. Melakukan pengadaan produk migas
berbeda dengan non migas karena belum tentu bisa just in time
disebabkan pengeboran minyak belum tentu berhasil
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
1. Tinjauan Umum
Mengapa Pengadaan (Procurement) Penting?
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
2. Fungsi & Proses Pengadaan (Procurement)
Fungsi merupakan tugas-2 yang harus dilakukan oleh bagian dalam
organisasi perusahaan (Departemen Pengadaan atau yang ditunjuk) untuk
melakukan proses. Proses pengadaan adalah merupakan tindakan yang
dilakukan secara berurutan untuk melakukan pengadaan barang atau
jasa.Kegiatan pengadaan tidak berdiri sendiri. Input, koordinasi dan
kolaborasi dengan bagian lain sangat diperlukan. Antara lain tentang Lingkup
Kerja; spesifikasi barang/peralatan; berapa banyak & kapan perlu; estimasi
harga; analisa resiko dsbnya. Fungsi dan proses pengadaan barang atau jasa
meliputi:
1. Permintaan atas kebutuhan barang/jasa (Initiating):
Permintaan kebutuhan barang/jasa adalah berasal dari pengguna akhir
(user). Biasanya untuk permintaan barang/material akan dipenuhi
terlebih dahulu dari persediaan gudang, apabila tidak tersedia bagian
persediaan (inventory) akan meneruskan permintaan tsb ke bagian
pembelian. Sedangkan untuk Kebutuhan Jasa-jasa dilakukan oleh user.
2. Penentuan kebutuhan (Planning):
Untuk menentukan barang/jasa dibuat oleh user yang selanjutnya akan
dilakukan prosesnya oleh bagian pengadaan untuk menentukan kapan
permintaan tersebut dapat dipenuhi.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
2. Fungsi & Proses Pengadaan (Procurement)
3. Pemilihan sumber barang/jasa (Plan purchase & acquisition):
Memilih sumber pengadaan dapat dari dalam/luar negeri, membeli atau
menyewa atau membuat sendiri melalui make or buy analisis, sharing,
pinjam atau diproses melalui tender atau tidak dlsbgnya dilakukan oleh
bagian pengadaan.
4. Penentuan Harga (Executing) :
Dalam setiap proses pengadaan barang/jasa, perlu mempersiapkan
Harga Perhitungan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE). HPS
dikalkulasikan secara keahlian (profesional) karena merupakan kunci
untuk menentukan harga dari anggaran dan rencana kerja yg tersedia
sebelum dilakukan proses pengadaan.
5. Penempatan Pesanan (Executing) :
Pesanan barang dalam bentuk surat pesanan (purchase order atau PO).
Sedangkan untuk jasa dalam bentuk kontrak jasa-2 (services
agreement/contract services). Keduanya adalah perjanjian dan harus
memuat syarat & ketentuan yang mengikat dan disetujui para pihak utk
menghindari timbulnya perselisihan dikemudian hari.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Services Contract AgreementAgreement
Compile by SCM Contract Short Form
Services Agr.
Rental Agr.
Blanket Order Supply Agr. Legal
EPIC Agr.
Drilling Agr.
Advice
Main
C Agreem ent
Lease Purchase Agr.
Bare Boat Agr.
O Time Charter Agr. HSE &
N Consultant Agr. Industrial
T Consignment Agr.
Relations
House Lease Agr.
R APPENDIX :
Construction Advice
1. Local Conte nt
A Form of Agreement
2. HSE/ CSM S
3. PPE
4. Othe rs
C A. SCOPE OF WORKS
B. CONTRACTOR PERSONEL
APPENDIX :
1. UUTK 13
APPENDIX :
D. REMUNERATION 1. SP M IGAS
2. Othe rs
E. INSURANCE
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
2. Fungsi & Proses Pengadaan (Procurement)
6. Penindak lanjutan Pesanan (Monitoring/expediting/controlling):
PO & Kontrak yg telah disepakati para pihak selanjutnya ditindak lanjuti
oleh pengguna akhir (user) agar seller memenuhi kewajibannya. Barang
yg dikirim oleh seller akan dilakukan expediting oleh buyer untuk
ketepatan waktu pengiriman. Sedangkan untuk jasa-2 oleh user sebagai
pemegang kontrak akan mengeluarkan service order (pesanan jasa)
kepada kontraktornya utk melakukan pekerjaan sesuai kontrak.
7. Pengangkutan Barang (Delivering) :
Pengangkutan barang dari seller ke tempat penyerahan tergantung dari
incoterms yg disepakati di PO misalnya franco warehouse buyer.
Pengangkutan tsb dapat juga dilakukan sendiri oleh buyer atau dilakukan
oleh pihak ketiga (forwarder agent)
8. Pencatatan(Administration) :
Kegiatan pencatatan dalam administrasi kontrak dilakukan oleh pihak
buyer maupun seller, yang dikoordinir oleh contract administrator.
Administrasi kontrak yang baik akan mendukung kelancaran pekerjaan
dan meminimalkan potensi konflik selama pelaksanaan kerja. Pencatatan
saat ini sudah menggunakan sistem komputer.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
2. Fungsi & Proses Pengadaan (Procurement)
9. Pemeliharaan Hubungan dg seller (controlling performance):
Hubungan antara buyer dan seller harus dipelihara secara profesional.
Hubungan yang baik adalah dengan pendekatan sebagai mitra kerja atau
partner secara win-win solution.
10. Pembinaan rekanan (vendor performance management) :
Pembinaan rekanan/penyedia barang/jasa dimaksudkan untuk membina
kinerja dalam rangka meningkatkan kemampuan. Dalam hal ini
dilakukan penilaian atau evaluasi kinerja rekanan dg kriteria tertentu
dan diberlakukan sistem penghargaan dan sanksi untuk maksud
pembinaan.
11. Pengendalian Mutu (Administration) :
Pengendalian mutu barang dalam proses pembelian merupakan bagian
pengadaan. Dalam melakukan pengendalian tsb, inspeksi & pre-
shipment inspeksi biasanya diperlukan.
12. Analisis Nilai (Administration) :
Merupakan kegiatan analisa atas kebutuhan & spesifikasi atas barang/jasa yg
diperlukan secara tepat agar nantinya tidak merugikan perusahaan. Hal ini sangat
penting dilakukan diawal sebelum proses pengadaan dimulai
Here, 17-03-12
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
3. Strategi Pengadaan
Pengertian strategi dapat diartikan sebagai cara, pola, posisi, perspektif dan
manajemen untuk mengatur pengadaan barang/jasa outsourcing. Strategi
pengadaan mencakup hanya untuk bidang pengadaan barang dan jasa
perusahaan. Berbeda dengan strategy supply chain mencakup bidang yang
lebih luas terhadap perusahan-2 lainnya yg terkait dalam rantai suplai.
Strategi pengadaan barang & jasa dinyatakan dalam bentuk kebijakan
penyusunan paket-2 pekerjaan menjadi penetapan paket pengadaan,
penetapan sumber pengadaan barang/jasa dan penetapan ikatan perjanjian
atau kontrak.
Penetapan strategi kontrak mempertimbangkan nilai yang diperlukan, resiko
terhadap operasi, kondisi pasar, keseimbangan hak dan kewajiban antara
buyer dan seller dan pemberian kesempatan untuk pemberdayaan produksi
dan kompetensi dalam negeri.
Dari penetapan strategi selanjutnya dilakukan langkah-2 untuk implementasi
strategi yang meliputi antara lain:
1. Penyusunan Program Kerja:
Program kerja adalah rencana kerja sebagai penjabaran strategi dan
kebijakan. Program kerja umumnya tahunan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
3. Strategi Pengadaan
1. Penyusunan Program Kerja:
Program kerja memuat seluruh rencana kerja yang konkret & terperinci.
2. Pembuatan Anggaran:
Anggaran adalah biaya yang dianggarkan untuk program kerja.
Anggaran dianalisa terlebih dahulu dengan analisa biaya-keuntungan
sebelum diajukan untuk persetujuan manajemen.
3. Rencana Pengadaan:
Pada tahap perencanaan pengadaan akan:
a) Mempertimbangkan kebutuhan & kondisi operasional
b) Mempertimbangkan faktor-2 keekonomian:
1) Menentukan apakah sewa, beli, sewa-beli atau membangun.
2) Jenis kontrak, kualitas, kuantitas dan jangka waktu
3) Tata waktu & saat pengadaan
4) Risiko bisnis
5) Teknologi tepat guna & efisiensi
c) Memaksimalkan penggunaan produksi & kompetensi dalam negeri.
d) Mempertimbangkan K3LL
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
3. Strategi Pengadaan Here, 13-03-14
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
3. Pengadaan atas dasar konsinyasi:
Pengadaan ini adalah merupakan pengadaan barang yang dilaksanakan
dengan cara bahwa buyer tidak perlu menyimpan barang dalam persediaan,
jadi inventory ada di seller. Jadi resiko atas stok barang digudang menjadi
tanggungan seller termasuk terjadinya kelebihan stok yg tak terpakai
(surplus) dan barang yg kadaluwarsa. Barang yang digunakan atau yang
dipakai oleh buyer yang akan dibayar. Pengadaan konsinyasi ini saling
menguntungkan antara buyer dan seller karena:
a) Waktu pengadaan relatif lebih cepat.
b) Inventory berada di seller
c) Tidak ada resiko atas barang yg disimpan.
Keuntungan bagi seller adalah;
a) Komitmen buyer selama waktu perjanjian
b) Marketing dapat difokuskan kepada buyer lain
4. Pengadaan dengan cara tepat waktu:
Pengadaan cara ini sering disebut sbg just in time purchasing (JIT) dan
populer di Jepang. Konsep JIT adalah untuk menghilangkan ketergantungan
kepada penyediaan bahan baku, produk jadi & suku cadang
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
5. Sistem kontrak
Yang dimaksud dengan sistem kontrak disini adalah suatu kontrak induk
atau payung kontrak yang mencakup semua pekerjaan yang diperlukan
oleh perusahaan sebagai hasil dari proses barang/jasa. Ada beberapa
jenis sistem kontrak yang dapat direncanakan yaitu sistem kontrak
berdasarkan cara pembayaran atau berdasarkan bentuk perikatan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
4. Teknik Pengadaan Here, 31-03-12
5. Sistem Kontrak.
5.1. Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran.
1. Lumpsum
2. Harga Satuan
3. Biaya plus tambahan melalui reimburse:
a) Biaya Ditambah Imbalan Jasa (Cost Plus Fee)
b) Biaya Ditambah Insentif (Cost Plus Insentives)
c) Kontrak Persentase
4. Kontrak Terima Jadi (Turn Key Contract)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
Procurement Process
Here, 27-03-14
5. Sistem Kontrak.
5.1 Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
Procurement Process
5. Sistem Kontrak.
5.1 Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran.
2. Harga Satuan
• Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti atau
berupa formula harga yang pasti untuk setiap satuan barang, peralatan
atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu.
• Pembayaran didasarkan pada jumlah barang, peralatan atau pekerjaan
yang dipesan dan telah diserahkan atau dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa
• Apabila diperlukan dapat ditetapkan jumlah barang/ peralatan atau
volume pekerjaan yang masih bersifat perkiraan sementara.
• Pengurangan atau penambahan volume pekerjaan dimungkinkan
berdasarkan hasil pengukuran/ pemeriksaan bersama atas pekerjaan
Jenis kontrak ini digunakan bila buyer mempunyai lingkup pekerjaan yang
terdefinisi dengan baik, tetapi total volume pekerjaan belum diketahui
pada saat pelelangan. Pada proyek konstruksi, jenis kontrak ini biasa
digunakan pada proyek fast track.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
Procurement Process
5. Sistem Kontrak.
5.1 Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran.
2. Harga Satuan (lanjutan)
Dengan pertimbangan waktu, buyer tidak menunggu seluruh pekerjaan design
selesai sebelum memulai kegiatan konstruksi. Misalnya, pekerjaan struktur
gedung bisa dimulai walaupun gambar mechanical, electrical, plumbing, atau
finishing masih dalam penyelesaian.
Seller diminta mengajukan unit rate untuk berbagai jenis pekerjaan
berdasarkan deskripsi dan perkiraan volume pekerjaan dari buyer. Seller akan
dibayar berdasarkan volume pekerjaan yang terlaksana.
3. Cost Reimbursable:
Jenis kontrak ini digunakan bila, pada saat bidding, buyer dapat
menjelaskan apa yang diinginkan tetapi belum mempunyai lingkup
pekerjaan yang terdefinisi dengan baik. Proyek di bidang research &
development atau information technology banyak menggunakan jenis
kontrak ini. Dalam kontrak ini, biaya yang dikeluarkan oleh seller akan
dibayar, ditambah dengan imbalan tertentu. Dikenal beberapa variasi cost
reimbursable contract :
a) Biaya Ditambah Imbalan Jasa (cost plus fee)
b) Biaya ditambah insentif /bonus (cost plus insentive fee)
c) Kontrak Prosentase
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
Procurement Process
5. Sistem Kontrak.
5.1 Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran.
3. Cost Reimbursable:
a) Biaya Ditambah Imbalan Jasa (cost plus fee)
• Kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu, dimana jenis-jenis pekerjaan dan volumenya belum diketahui
dengan pasti.
• Pembayaran dilakukan berdasarkan pengeluaran biaya nyata (at cost) yang
dikeluarkan oleh Penyedia Barang/Jasa yang meliputi pembelian bahan,
penyediaan peralatan dan/atau penyediaan tenaga kerja dan lain-lain,
ditambah dengan imbalan jasa (fee) yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak yang diperlukan
• Imbalan jasa (fee) dapat ditetapkan dalam bentuk nilai uang pasti atau
berupa persentase tertentu terhadap nilai yang diperjanjikan.
b) Biaya Ditambah Insentif (Cost Plus Insentives)
• Kontrak untuk pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan kriteria
tertentu sebagai target keberhasilannya
• Pembayaran didasarkan pada biaya yang telah disetujui dalam Kontrak
ditambah dengan penghargaan. Penghargaan berupa suatu nilai tertentu
yang dijanjikan apabila mencapai target keberhasilan yang disepakati dalam
Kontrak
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
4. Teknik Pengadaan
Procurement Process
5. Sistem Kontrak.
5.1 Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran.
3. Cost Reimbursable:
b) Biaya Ditambah Insentif (Cost Plus Insentives) … lanjutan
• Umumnya suatu Kontrak biaya ditambah insentif (cost plus incentives) juga
menerapkan sanksi/penalti apabila suatu target minimal tidak tercapai
c) Kontrak Persentase
• Pernjanjian/Kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau
pekerjaan pemborongan tertentu dimana konsultan yang bersangkutan
menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari pekerjaan fisik
kontruksi/ pemborongan
• Kontrak ini digunakan untuk suatu pekerjaan konsultansi yang cara
pelaksanaannya belum baku, atau belum ada standar operasinya, atau jenis
dan volume keluarannya belum dapat ditentukan secara pasti
4. Kontrak Terima Jadi
• Kontrak jasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan jumlah harga pasti & tetap
• Sampai seluruh konstruksi/ peralatan/ pabrik dan jaringan utama maupun
penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
4. Teknik Pengadaan
5. Sistem Kontrak.
5.2 Kontrak Berdasarkan Bentuk Perikatan/Perjanjian
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
4. Teknik Pengadaan
5. Sistem Kontrak.
5.2 Kontrak Berdasarkan Bentuk Perikatan/Perjanjian
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
4. Teknik Pengadaan
5. Sistem Kontrak.
5.2 Kontrak Berdasarkan Bentuk Perikatan/Perjanjian
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan
1. Pengertian & Aktifitas Pengadaan.
Pada 1974, Harvard business masih menilai bahwa bagian pengadaan
berperan pasif & pada dasarnya merupakan kegiatan administrasi & tidak
strategis. Mulai 1980 penilaian berubah bahwa pengadaan merupakan
kegiatan strategis untuk memenauhi kebutuhan perusahaan secara
competitive, waktu & berkualitas. Procurement management adalah proses
pengadaan untuk melakukan pembelian barang atau mendapatkan jasa-2
dari pihak luar untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan melalui
berbagai tahapan proses
Tahapan Proses Pengadaan
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan Here, 14-04-12
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
A. Pra Pengadaan
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
A. Pra Pengadaan
2.a. Plan Purchase.
….. berikut:
• organisasi tidak mempunyai keahlian dibidang tersebut
• sebagai mekanisme transfer of risks kepada pihak yang lebih mampu
• lebih murah daripada dikerjakan sendiri
• Membuat user akan lebih fokus kepada core businessnya.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
A. Pra Pengadaan
2.a. Plan Purchase.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
2.b. Define Contract.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan Here, 16-04-11
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
2.c. Strategi Pengadaan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Procurement Process
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
B. Pengadaan
Pada dasarnya proses pengadaan dilakukan melalui pelelangan untuk
mendapatkan harga yang competitive. Sebelum proses pelelangan dimulai
buyer akan melakukan tahapan berikut:
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Procurement Process
Award
Winner
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Procurement Process
Here, 3-04-14
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Procurement Process
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan
2. Tahapan Proses Pengadaan.
B.2.8 Negosiasi
Jika sesuai dengan metoda evaluasi & ketentuan yang telah ditetapkan
dalam IKPP, buyer, panitia lelang & user dapat melakukan negosiasi untuk
mendapatkan harga yang wajar, jadwal kerja yang bisa diterima, alokasi
resiko & kondisi kontrak yang sesuai
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Procurement Process
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Procurement Process
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Procurement Process
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
5. Tatacara Pengadaan Here,
Procurement 5-05-2012
Process
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
6. Pelaku Pengadaan
Yang dimaksud dengan pelaku pengadaan adalah semua pihak yang terlibat
dalam proses pengadaan mulai dari user (pengguna barang/jasa), pengelola
pengadaan, panitia lelang, pejabat yang berwenang dan penyedia
barang/jasa termasuk rekanan/vendor/kontraktor serta jaringan mitra
usaha (Supplier, Manufaktur, Pergudangan, Transportasi, Distribusi, Retail)
dengan masing-2 tugas dan tanggung jawab masing-2 dalam melaksanakan
proses pengadaan.
1. Pengguna barang/jasa (User) merupakan fungsi yang memerlukan
barang/jasa & yang bertanggungjawab atas perencanaan kebutuhan,
pengelolaan dan pemanfaatan barang/ jasa secara efektif dan efisien. User
sebagai pemilik pekerjaan yang memberi tugas kepada Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan pekerjaaan tertentu guna memenuhi
kebutuhan barang/jasa
2. Pengelola pengadaan adalah fungsi yang mengelola proses pengadaan
barang/jasa merupakan yg bertanggungjawab atas:
a) Proses pencarian sumber barang/jasa (sourcing)
d) Aministrasi Kontrak
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Here, 7-05-2011
6. Pelaku Pengadaan
2. Pengelola pengadaan mempunyai tugas dan wewenang untuk:
a) Menyusun rencana pengadaan barang/jasa berdasar kebutuhan dari
Pengguna Barang/Jasa.
b) Menyiapkan Dokumen Pengadaan termasuk kriteria pengadaan dan
persyaratan pengadaan berdasarkan masukan dari Pengguna
Barang/Jasa dan peraturan/ ketentuan terkait.
c) Mengelola data spesifikasi barang/jasa, sebagai salah satu acuan
dalam menyusun kebutuhan barang/jasa
d) Mengelola data sebagai salah satu acuan dalam menyusun Harga
Perhitungan Sendiri/Owner Estimate (HPS/OE);
e) Mengelola administrasi Kontrak;
3. Panitia Lelang adalah panitia yang dibentuk dan disyahkan oleh Pejabat
Yang Berwenang untuk melaksanakan proses pengadaan &, mempunyai
tanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan tugas
pokok sbb:
a) Menyiapkan Dokumen Pengadaan, dokumen penilaian kualifikasi
termasuk kriteria dan tata cara penilaian penawaran
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
6. Pelaku Pengadaan
3. Panitia Lelang ………dengan tugas pokok sbb:
b) Memastikan kewajaran dan keabsahan HPS/OE
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Here, 10-04-14
6. Pelaku Pengadaan
4. Pejabat adalah pimpinan atau pejabat perusahaan yang ditunjuk dan
diberi wewenang untuk memutuskan serta bertanggung-jawab atas
seluruh proses pengadaan yang bertanggungjawab atas terselenggaranya
pengadaan barang/jasa sesuai dengan prinsip dasar dan etika bisnis
pengelolaan rantai suplai dengan tugas antara lain sbb:
a) Menunjuk/menugaskan Panitia Pengadaan
d) Mengesahkan Kontrak
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
7. Just in Time (JiT) Procurement
a. JIT adalah suatu filsafat manajemen operasi untuk perbaikan yang
berkelanjutan dimana dua tujuannya adalah untuk mengurangi waktu
yang terbuang dan siklus waktu. Secara operasional, JIT untuk
memperkecil persediaan disetiap tingkat; material yang dibeli,
transportasi dan proses, “JIT” untuk digunakan dalam phase berikutnya
dari suatu proses pabrikasi.
b. Pemborosan adalah sesuatu yang tidak menambah nilai untuk pelanggan.
Secara umum, pengurangan bentuk2 pemborosan akan menghasilkan
pengurangan persediaan. Contoh, mengurangi proses lead-time akan
menghasilkan pengurangan safety stock produk jadi.
c. Purchasing dapat mengurangi pemborosan dalam organisasi yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara:
Kelebihan barang, dengan cara membuat kontrak konsinyasi
Menunggu, mengurangi waktu proses pemesanan untuk mengurangi
tingkat persediaan yg diperlukan
Transportasi, menggunakan transporter lokal, sharing transport dll.
Pemrosesan, melalui standarisasi produk
Kulaitas, melalui VPM, vendor development & sertifikasi vendor
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
7. Just in Time (JiT) Procurement
d. JIT sering disebut sebagai teori kanbans. Kanban artinya “kartu” dan
digunakan untuk penggantian material. Kanban dalam JIT dipakai sebagai
filsafat untuk mengendalikan arus material melalui suatu organisasi.
Dalam kenyataan, kanbans adalah tidak lebih dari sistem penggantian
penjualan. Inventory level dikendalikan dengan menentukan angka-2
kanbans untuk dipakai dalam suatau proses. Sistem kanbans terdiri dari
dua bagian; kotak standar & kartu produksi.
e. JIT cocok untuk dipergunakan jika proses produksi berjalan secara lancar,
supply lead-time pendek dan kualitas pemasok benar-2 dapat diandalkan.
Artinya kerusakan permesinan dan waktu pergantian peralatan harus
dikurangi sampai jumlah yang minimum. Pengecekan kualitas dilakukan
pada setiap tingkat dan merupakan tanggung jawab masing-2 pekerja
daripada menempatkan quality control diakhir proses.Kanbans sangat
baik dipakai jika dua operasi terpisah antara satu dengan yang lainnya
sehingga satu operasi tidak dapat melihat apa yang terjadi pada operasi
lainya. Kanbans dapat mencegah kenaikan persediaan
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
7. Just in Time (JiT) Procurement
Dalam sistem produksi JIT, sistem Kanban didukung oleh hal-hal
berikut:
• Pelancaran produksi
• Pembakuan pekerja
• Pengurangan waktu penyiapan
• Aktivitas perbaikan
• Rancangan tata ruang mesin
• Autonomasi
Kanban dalam sistem produksi Just In Time (JIT) mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut:
a) Memberikan informasi pengambilan dan pengangkatan
b) Memberikan informasi produksi
c) Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada
barang
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
7. Just in Time (JiT) Procurement
d)Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat
cacat.
e)Mengungkap masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian
persediaan.
f)Pengendalian visual (visual control)
g)Perbaikan proses dan operasi manual.
h)Alat untuk melakukan improvement.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
7. Just in Time (JiT) Procurement
Yang Menghasilkan
Respons kepada pelanggan yang lebih cepat dengan biaya lebih
sedikit dan kualitas lebih tinggi –
Sebuah Keunggulan Bersaing
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
8. Managing information
1. Pendahuluan.
Mengelola informasi melalui teknologi dalam operasional perusahaan,
khususnya di SCM, sangat memegang peranan penting, karena dapat
menimbulkan adanya efisiensi, inovasi & real time & dipercaya melalui
virtual dapat mengurangi korupsi. Internet sebuah jaringan komputer
internasional yang menghubungkan orang-2 dan organisasi diseluruh
dunia menjadi pilihan hampir diseluruh perusahaan sekarang ini dalam
mengelola informasi. Teknologi internet memungkinkan adanya integrasi
sistem informasi internal tradisional & juga peningkatan komunikasi antar
organisasi. Sistem berbasis internet dapat menyatukan aktifitas desain,
manufaktur, pengiriman, penjualan dan layanan purna jual. Salah satu
contoh penerapan internet dalam manjemen operasi adalah “Internet
menjaga manajer burger king agar selalu tahu” dan contoh lain adalah
Medco E&P Indonesia dapat membuat aktifitas proses procurement melalui
HP & dengan internet dimana saja.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
8. Managing information
1. Pendahuluan.
………dengan internet dimana saja. Apakah perusahaan-2 yg menggunakan
internet menjadi lebih efisien??
a. Electronic Commerce (e-Commerce) atau persamaannya e-business,
penggunaan jaringan komputer, terutama internet, untuk membeli &
menjual produk, jasa & informasi. Apakah definisi e-commerce sbb:
1) Bisnis ke bisnis (business to business atau B2B). Para pihak yang
melakukan transaksi adalah perusahaan, organisasi nirlaba, atau
pemerintah.
2) Bisnis ke konsumen (business to consumer atau B2C). Transaksi e-
commerce merupakan transaksi dimana para pembeli merupakan
konsumen individu.
3) Konsumen ke konsumen (consumer to consumer atau C2C).
Konsumen menjual langsung satu sama lain melalui iklan elektronik
atau situs pelanggan.
4) Konsumen ke bisnis (consumer to business atau C2B), Kategori ini
individu menjual barang-barang atau jasa-2 ke perusahaan.
b. Electronic Procurement (e-proc), pengadaan yang dikelola melalui
internet atau katalog vendor online yang telah disetujui.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
8. Managing information
Needs
Reporting
Market Intelligence
Needs
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
8. Managing information
eReverse Auction
Home Page
eBid (<$ 20k)
ePO/Contract Clickpscm Portal,
Online Bid Announcement , News, event etc
Bid Submission , Bid Tab /Eval,
Award Notif.
eDocument
eVPM www.clickpscm.com
Online New Vendor Register
Update Company profile
Vendor Punishment Reward
eCatalogue
,
,
eCustoms
/
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
8. Managing information
2. Teknologi Informasi.
Komputer membantu para profesional pengadaan berperan lebih efektif &
efisien untuk mencapai & menambah produktifitas. Manajemen sumber-2
informasi memerlukan lebih dari 1/3 biaya tidak langsung perusahaan.
a. Istilah-2 umum komputer hardware /software sbb:
1) Input device; keyboards, touch screen, scanners, voice recognition
instruments, palm pilots.
2) Central Processing Unit (CPU)
3) Storage, tape, dics, floopy discs, removeable discs catridges, CD
ROMs, DVD
4) Output devices; disks, printers, laser imaging devices, terminals.
5) Modems.
b. Terminologi sistem standar jaringan komputer.
1) Local Area Networks (LAN)-menghubungkan grup antar PC &
terminal dalam suatu area, jika server dapat untuk sharing untuk
multiple user.
2) Wide area networks (WAN), inter-koneksi PC dan/LAN antar bisnis
unit (intranet)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Here, 12-05-2012
8. Managing information
3. Penggunaan media elektronik di SCM.
Komputer sangat membantu para profesional SCM untuk dapat
berkonsentrasi bekerja untuk tugas-2 non klerikal. Penggunaan media
elektronik di scm sbb:
a. Database management system (DBMS)
b. Material Requirements Planning (MRP)/DistributionRequirements
Planning (DRP)/Enterprice Requirements Planning (ERP). Software ini
memberi manajemen operasi & inventory melalui purchasing dan
marketing serta operation input (MRP)
c. Electronic data interchange (EDI)/Electronic commerce, transfer
data/dokumen & informasi antar komputer.
d. Electronic Funds Transfer (EFT)
e. Internet/Intranet/Extranet
f. Electronic Document (e-Doc)/Electronic file transfer.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
Apa yang dimaksud dengan Negosiasi Dalam Pengadaan?
Negosiasi didefinisikan sebagai suatu proses usaha bersama dalam
pengadaan dan program penjualan untuk mencapai suatu hasil kesepakatan
yang saling memuaskan.
Negosiasi memerlukan kehendak dari para pihak dan dalam prosesnya dapat
terjadi competitive negotiation (win-lose negotiation) atau cooperative
negotiation (win-win negotiation).
1. Prinsip negosiasi
2. Mengapa dan Kapan Negosiasi Dilaksanakan
3. Negosiasi Dalam Pengadaan.
4. Proses & Langkah-2 Negosiasi
5. Negosiasi Win-Win, Lose-Lose
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
1. Prinsip Negosiasi
Prinsip dasar bernegosiasi sbb:
a) Buatlah persiapan seperlunya sebelum negosiasi (materi, latar belakang
lawan, taktik, siapa juru negosiasi & siapkan jika dead lock)
b) Buat daftar yg akan dinegosiasikan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
2. Mengapa dan Kapan Negosiasi Dilaksanakan:
Umumnya harga yg ditawarkan oleh seller adalah harga rata-2, jadi masih
ada ruang untuk ditawar oleh buyer atau karena hal-2 sbb:
a) Penawaran pertama biasanya bukan persyaratan yang terbaik. Jarang
sekali penawaran merupakan harga mati.
b) Negosiator yg ahli akan memperoleh persyaratan yg lebih baik. Teknik
negosiasi dapat dipelajari, jadi ajukan usulan secara jelas & taktis.
c) Kesempatan untuk mengadakan negosiasi dengan persyaratan yg lebih
baik. Negosiasi jangan sampai dilakukan hanya sekedar basa-basi,
sebaiknya dilakukan jika terjadi hal-2 sbb:
1) Karena adanya perubahan yg significant
5) Jika salah satu pihak merasa masih perlu atau untuk mendapatkan
persyaratan yg lebih menguntungkan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
2. Mengapa dan Kapan Negosiasi Dilaksanakan:
c) ……. jika terjadi hal-2 sbb:
2) Proteksi harga
3) Syarat-2 pengiriman
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
3. Negosiasi Dalam Pengadaan:
a) Objek Negosiasi:
8) Waktu pengiriman
9) Spesifikasi teknis
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
3. Negosiasi Dalam Pengadaan:
b) Determinan Negosiasi
4) Kekuatan
1) Menentukan tujuan
3) Mengumpulkan informasi
4) Menyusun strategi
5) Membagi tugas
b) Menyampaikan argumentasi
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
9. Negosiasi Dalam Pengadaan
4. Proses & Langkah-2 Negosiasi
b) Menyampaikan argumentasi
c) Memberikan isyarat
d) Menyampaikan usulan
h) Mencapai persetujuan
b) Win – lose, satu pihak (kami) untung dan lain pihak (kamu) rugi.
c) Lose – win, satu pihak (kami) rugi dan lain pihak (kamu) untung
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Here, 21-05-2011
10. Jaminan Bank (Bank Garansi)
C. Apakah yang harus ada dalam Bank Garansi.
Isi Bank Garansi terdiri dari:
1) Judul “Garansi Bank” atau “Bank Garansi”
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
10. Jaminan Bank (Bank Garansi)
D. Jenis-jenis Bank Garansi” dalam proses pengadaan?
……..antara lain:
5) Bank Garansi Uang Muka (Advance Payment Bond)
BG yang diberikan kepada Buyer oleh Seller guna menjamin uang muka
yang telah diterima oleh buyer berdasarkan kontrak perjanjian yg
disepakati.
6) Bank Garansi Pemeliharaan (Retention Bond)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
Here, 22-05-2014
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Prinsip-Prinsip Dasar Kontrak
Apa itu “kontrak”?
Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih
mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih (Pasal 1313 KUH
Perdata)
Dasar Hukum: Buku III KUH Perdata dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
Tiap tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat
sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu (Pasal 1234 KUHPerdata)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Penyusunan Kontrak
1. Kontrak Standar (Perjanjian Baku) Pro & Con:
Ada 2 (dua) pendapat, yaitu :
a) Pendapat yg Con: Bukan merupakan perjanjian; karena pembuatan
substansi kontrak dibuat secara sepihak oleh pihak yang kuat:
1) Doktrin Kontrak Baku An Sih klausula-2 berat sebelah
2) Doktrin Kesepakatan Kehendak Para Pihak. nego klausula terbatas
3) Doktrin Kontrak Tdk Boleh Bertentangan dng Kesusilaan. berat sebelah sbg
unsur pengaruh tdk pantas & penyalahgunaan keadaan bertentangan dg kesusilaan
4) Doktrin Kontrak Tdk Boleh Bertentangan dng Ketertiban Umum berat sebelah
sbg unsur pengaruh tdk pantas & penyalahgunaan keadaan bertentangan dg
ketertiban umum
5) Doktrin Ketidak adilan.klausula tidak adil thd rasa keadilan masyarakat
6) Doktrin Kontrak Sesuai dengan Itikad Baik, dlsb klausula-2 berat sebelah
dianggap dibuat tdk dg itikad baik
Penyusunan Kontrak
1. Kontrak Standar (Perjanjian Baku) Pro & Con:
b) Pendapat yg Pro........pragmatis:
1) Prinsip Kesepakatan Kehendak Para Pihak: Jika Para Pihak tanda tangan
sepakat.
2) Prinsip Asumsi Resiko Para Pihak: Jika tanda tangan setuju dengan resiko
3) Prinsip Kewajiban Membaca (Duty to Read): Jika tanda tangan telah baca &
setuju
4) Prinsip Kontrak Mengikuti Kebiasaan: Kontrak baku merupakan kebiasaan se-
hari2 (Ps 1339 KUH Pdt.)
2. Bentuk Kontrak:
a) Lisan, kontrak yang dibuat para pihak dalam wujud lisan (cukup kesepakatan
para pihak) Perjanjian
b) Tertulis, kontrak yang dibuat para pihak dalam bentuk tulisan, ada 3 macam:
1) Kontrak di bawah tangan yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang
bersangkutan saja. Kontrak ini apabila disangkal oleh pihak ketiga, maka para
pihak atau pihak yang disangkal berkewajiban mengajukan bukti-bukti yang
diperlukan untuk membuktikan bahwa keberatan pihak ketiga tersebut tidak
berdasar dan tidak dapat dibenarkan
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Penyusunan Kontrak
2. Bentuk Kontrak:
b) Tertulis, ...... ada 3 macam:
2) Perjanjian dengan saksi notaris untuk melegalisir tanda-tangan para pihak.
Fungsi notaris disini hanya untuk menyatakan bahwa tanda-tangan para pihak di
atas kontrak adalah benar. Legalisasi ini tidak mempengaruhi kekuatan hukum
dan isi perjanjian.
3) Kontrak dibuat dihadapan dan oleh notaris dalam bentuk akta notariel (akta
otentik):
a) Jenis kontrak ini merupakan alat bukti yang sempurna
b) Menurut KUHPer 1868, akta otentik adalah suatu akta yang didalam bentuk
yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pejabat
umum yang berwenang untuk itu ditempat dimana akta itu dibuatnya.
c) Contoh: Akta Pendirian PT, Akta Perkawinan, Akta Perjanjian Kawin
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Incoterm 2000
Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan
istilah yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan
pembeli dalam perdagangan internasional. Incoterms menjelaskan hak
dan kewajiban pembeli dan penjual yang berhubungan dengan pengiriman
barang. Hal-hal yang dijelaskan meliputi proses pengiriman barang,
penanggung jawab proses ekspor – impor, penanggung biaya yang timbul
dan penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi
akibat proses pengiriman.
1. KELOMPOK E, meliputi:
EXW (Ex Works)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Incoterm 2000
1. KELOMPOK E, meliputi:
EXW (Ex Works)
Ex works berarti tanggung jawab penjual hanya sampai suatu tempat
yang telah disepakati antara penjual dan pembeli, di mana barang
tersedia di tempat tersebut. Setelah barang tersedia di tempat yang
dijanjikan, tanggung jawab berpindah kepada pembeli seluruhnya,
termasuk pengangkutan hingga ke tempat tujuan, ijin-ijin pabean, dst.
2. KELOMPOK F, meliputi:
FCA (Free Carrier, pada tempat yang dijanjikan)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Incoterm 2000
2. KELOMPOK F, meliputi:
a) FCA (Free Carrier, pada tempat yang dijanjikan)
FCA berarti tanggung jawab penjual adalah sampai penyerahan
barang-barang yang dimaksud kepada suatu perusahaan
pengangkutan yang akan mengantarkan ke tempat tujuan.
Pengangkut, yang disebut carrier, dijanjikan oleh pihak penjual dan
pembeli di dalam kontrak.
Incoterm 2000
2. KELOMPOK F, meliputi:
b) FAS (Free Alongside Ship)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Incoterm 2000
2.KELOMPOK F, meliputi:
c)FOB (Free on Board)
• Moda transportasi: hanya laut dan air
• Tanggung jawab penjual: mengangkut barang sampai berada di atas
kapal, mendapatkan lisensi ekspor
• Tanggung jawab pembeli: memilih pengangkut samudra, pengangkut
sampai tujuan, melalui pabean
• Pengalihan resiko/tanggung jawab: sampai saat barang tiba di atas
kapal, sering kali didefinisikan saat barang telah melewati pagar kapal
(ship’s rail) pada pelabuhan
3. KELOMPOK C, meliputi:
a) CFR (Cost and Freight)
CFR berarti tanggung jawab penjual adalah untuk menghubungi
pengangkutan dan membayarkan biaya angkut yang dimaksud sampai
ke pelabuhan tujuan yang dijanjikan dalam kontrak. Penjual juga
mengatur bagaimana barang tersebut diangkut sampai berada di atas
kapal, dan membayar biaya menaikkan barang sampai ke kapal yang
dimaksud.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Incoterm 2000
3. KELOMPOK C, meliputi:
a) CFR (Cost and Freight)
• Moda transportasi: hanya laut dan air
• Tanggung jawab penjual: memilih pengangkut samudra dan
membayar biaya angkut smapai pelabuhan tujuan, menaikkan
barang sampai ke alat angkut, mendapatkan lisensi ekspor
• Tanggung jawab pembeli: menerima barang yang diangkut oleh
jasa angkutan, membayar pajak impor, membayar asuransi
(bandingkan dengan CIF), melewati pabean
• Pengalihan resiko/tanggung jawab: saat barang melewati pagar
kapal di pelabuhan pengiriman
Incoterm 2000
3. KELOMPOK C, meliputi:
b) CIF (Cost, Insurance and Freight)
• Moda transportasi: hanya laut dan air
• Tanggung jawab penjual: sama seperti CFR, dengan tambahan
membayar biaya asuransi kelautan
• Tanggung jawab pembeli: sama seperti CFR, namun pembeli tidak
menyediakan asuransi
• Pengalihan resiko: saat barang melewati pagar kapal di pelabuhan
pengiriman. Jika barang hilang/rusak di tengah jalan, pembeli
dapat melakukan klaim asuransi
Incoterm 2000
3. KELOMPOK C, meliputi:
c) CPT (Carriage Paid To)
• Moda transportasi: laut, air, truk, kereta, atau semua
• Tanggung jawab penjual: sama seperti CFR, hanya saja untuk
semua moda transportasi
• Tanggung jawab pembeli: sama seperti CFR
• Pengalihan resiko: saat barang tiba pada jasa angkut pertama
Incoterm 2000
4. KELOMPOK D, meliputi:
a) DAF (Delivered at Frontier)
DAF berarti penjual bertanggung jawab untuk pengangkutan dan
membayar biaya angkutnya sampai pada suatu titik perbatasan
pada negara pengimpor. Penjual juga melewatkan barang tersebut
melalui pabean.
• Moda transportasi: bisa semua, umumnya untuk pengangkutan
kereta internasional
• Tanggung jawab penjual: pengangkutan sampai titik batas negara
pengimpor, melalui pabean
• Tanggung jawab pembeli: pengangkutan dari titik batas sampai
tempat tujuan, membayar bea impor
• Pengalihan resiko: ketika barang siap diserahkan dari penjual pada
pembeli di titik batas negara pengimpor
Incoterm 2000
4. KELOMPOK D, meliputi:
b) DES (Delivered Ex Ship)
• Moda transportasi: laut dan air
• Tanggung jawab penjual: mengatur pengangkutan hingga
pelabuhan tujuan
• Tanggung jawab pembeli: membongkarmuat dari kapal dan
membayarnya, melalui pabean
• Pengalihan resiko/tanggung jawab: ketika barang sudah siap
dibongkarmuat saat tiba di pelabuhan tujuan
Incoterm 2000
4. KELOMPOK D, meliputi:
c) DEQ (Delivered Ex Quay)
• ….. tujuan
• Tanggung jawab pembeli: menerima barang dan melalui pabean,
membayar bea impor, mengantarkan barang sampai tujuan
terakhir di place of business pembeli
• Pengalihan resiko/tanggung jawab: saat barang diturunkan sampai
pada dermaga. Penjual umumnya mengasuransikan barangnya.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
11. Kontrak Perjanjian & Incoterm 2000
Incoterm 2000
4. KELOMPOK D, meliputi:
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
12. Administrasi Kontrak & Manajemen Penyedia
Selama pelaksanaan kontrak, penanggung jawab kontrak (contract holder)
bertanggung-jawab untuk mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan
kontrak sesuai dengan lingkup kerja, biaya, jangka waktu dan ketentuan lain
yang telah disepakati. Semua pekerjaan atau aktifitas yg dilakukan selama
pelaksanaan kontrak didokumentasikan kedalam sistem kearsipan, karena
akan diperlukan untuk keperluan audit dimasa mendatang, antara lain dalam
hal:
1. Melakukan evaluasi kinerja untuk memenuhi spesifikasi pekerjaan dan
jangka waktu pelaksanaan serta membuat laporan, dan memberikan
umpan balik (feedback) kepada Penyedia Barang/Jasa
2. Mengawasi pengeluaran biaya untuk menghindari kelebihan pengeluaran
biaya, antara lain dengan cara:
a) Proses pencarian sumber barang/jasa (sourcing)
d) Pengadministrasian Kontrak
VPM ?
VENDOR REGISTRATION
VENDOR QUALIFICATION
VENDOR DEVELOPMENT
Contract Implementation
Competitivity Responsivness
Quality Punctuality
•no defects •material
•Type of •documents
damage •services
From Field
Feedback vendor evaluation
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
12. Administrasi Kontrak & Manajemen Penyedia
C. Penilaian Kinerja Penyedia Barang/Jasa.
Reporting
Vendor Vendors Order
Vendor &
Regristation Qualification
Phase Feedback
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
12. Administrasi Kontrak & Manajemen Penyedia
C. Penilaian Kinerja Penyedia Barang/Jasa.
1. Mengelola dan mengatur administrasi Pendaftaran Rekanan.
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas
• dw.ananto@gmail.com
(0811-160616)
• Kamaluddin_hasyim@yahoo.com
(0878-0999-1063)
DISIAPKAN OLEH : Dwi Ananto & Kamaluddin Hasyim, Kuliah PEM Akamigas