PENDAHULUAN
1
mensosialisasikan KB-MKJP sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan angka cakupan
akseptor KB-MKJP.
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus PDCA
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan siklus PDCA
BAB II
LANDASAN TEORI
Tahap pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu upaya
menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan kedalam unsur-unsur rencana yang
lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam
melaksanakan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusun rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang diselenggarakan. Rencana kerja
penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur rencana
yaitu:
2. Do (Pelaksanaan)
Tahap kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika
pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain diluar anggota tim, perlu
diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap
yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari para anggota dan pimpinan managerial. Untuk
dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan ketrampilan pokok managerial, yaitu:
3
c. Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan cara
penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan
d. Keterampialn pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang dilaksnakan.
3. Pemeriksaan (Check)
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang
dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk
mengetahui :
a. Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
b. Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagaian mana yang belum berjalan
dengan baik
c. Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia
d. Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan atau
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat bantu
yang sering dipergunakan yakni:
a. Lembaran pemeriksaan (check list)
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat secara
periodik setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan lembar pemeriksan
adalah:
1) Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
2) Tetapkan jangka waktu pengamatan
3) Lakukan perhitungan penyimpangan
b. Peta kontrol (control diagram)
Petakontrol adalah suatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya penyimpangan
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrol dibuat berdasarkan lembar
pemeriksaan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan peta kontrol adalah :
1) Tetapkan garis penyimpangan minimum dan maksimum
2) Tentukan prosentase penyimpangan
3) Buat grafik penyimpangan
4) Nilai grafik
4. Perbaikan (Action)
4
Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah
penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara
penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut
dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai.
Untuk kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang
sesuai.
BAB III
TINJAUAN TEORI
Pada tahun 2013 di Puskesmas Harapan Raya di Desa Tanjung Karang, dalam program KB
masih kurangnya tenaga dalam mensosialisasikan KB MKJP, karena tidak adanya alokasi
dana khusus untuk sosialisasi KB MKJP, tidak adanya pelaksanaan penyuluhan khusus KB
MKJP, tidak tersedianya media informasi mengenai KB MKJP dan masih rendahnya
pengetahuan PUS tentang manfaat KB MKJP, dimana dari angket prepenelitian hanya 5 %
penduduk Desa Tanjung Karang yang mengetahui tentang KB MKJP.
5
3.2 Siklus PDCAD
2. Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah yang dihadapi ( problem statement)
3. Rumusan tujuan umum dan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai
(goal,objective, and target)
a. Mengapa
Jawab : karena masih kurangnya mutu dan sosialisasi pada masyarakat tentang KB
MKJP di Puskesmas Harapan Raya
b. Apa
c. Siapa
Siapa yang menjadi sasaran dalam upaya peningkatan mutu sosialisasi KB MKJP di
Puskesmas Harapan Raya ?
d. Dimana
e. Kapan
6
Kapan dilakukan upaya peningkatan mutu sosialisasi KB MKJP di Puskesmas Harapan
Raya ?
f. Bagaimana
Jawab : dengan pengadaan pelatihan mutu bagi para pelaksana pelayanan KB MKJP
dan kegiatan penyuluhan kepada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Harapan Raya, diharapkan para kader yang telah mendapat penyuluhan dapat
memberikan pengetahuan dan informasi yang benar mengenai KB-MKJP saat
melaksanakan kegiatannya sebagai kader Posyandu di Posyandu nantinya.
Tujuan umum:
Tujuan khusus :
a. Untuk diperolehnya solusi dan perbaikan bagi pihak terkait untuk pelaksanaan
upaya pelayanan sosialisasi KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya
b. Untuk memecahankan masalah yang belum optimal pada kegiatan sosialisasi KB
MKJP di Puskesmas Harapan Raya
Target :
Dapat terselengaranya kegiatan-kegiatan penyuluhan, adanya pemasangan poster dan
folder agar masyarakat mengetahui tentang KB MKJP.
7
e. Menyebarkan folder mengenai KB-MKJP kepada pengunjung KIA-KB
4. Waktu Pelaksanaan
Keterangan:
a. Menyebarkan kuesioner awal untuk menilai tingkat pengetahuan para pengunjung
KIA-KB terhadap KB MKJP dari tanggal 5 Juni-5 Juli 2013.
b. Menyebarkan folder mengenai KB-MKJP kepada pengunjung poli KIA-KB,
pengunjung puskesmas secara umum dan PUS di posyandu dari tanggal 12 Juni-5
Juli 2013
c. Melakukan konseling tentang manfaat dan keuntungan KB MKJP pada para
pengunjung poli KIA-KB dari tanggal 2 Juni-5 Juli 2013
d. Menyediakan poster tentang KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya pada tanggal
18 Juni 2013
e. Mengadakan penyuluhan mengenai manfaat dan keuntungan KB-MKJP di Ruang
tunggu puskesmas Harapan Raya pada tanggal 20 Juni 2013
5. Pelaksana
a. Bidan Fiyanti : Membuat dan membagikan kuisioner
b. Bidan Lailatul : Memberikan konseling & penyuluhan
c. Bidan Putri : Membuat poster dan folder
d. Kader : Membagikan kuisioner, mencari sasaran penyuluhan
8
B. Pelaksana (DO)
Implementasi yang dilakukan dalam proyek peningkatan mutu sosialisasi metoda kontrasepsi
jangka panjang di Puskesmas Harapan Raya ini adalah :
1. Menyebarkan kuesioner awal untuk menilai tingkat pengetahuan para pengunjung KIA-
KB terhadap KB MKJP dari tanggal 5 Juni-5 Juli 2013. Hasil kuesiner awal menunjukkan
tingkat pengetahuan pengunjung tentang KB-MKJP kurang yaitu 70%
N
o Penilaian Range Persentase (%)
Total 100
9
6 Rekomendasi kepada Kepala Puskesmas untuk menambah petugas dan dana untuk
pelaksanaan sosialisasi KB MKJP di Puskesmas Harapan Raya
7 Rekomendasi kepada pemegang program KB-MKJP untuk melanjutkan kegiatan
sosialisasi ini.
C. Pemeriksaan (Check)
Evaluasi yang dilakukan dalam proyek peningkatan mutu sosialisasi metoda kontrasepsi
jangka panjang di Puskesmas Harapan Raya ini adalah :
1. Tahap evaluasi ini mulai dilaksanakan dari tanggal 7-13 Juli dengan memberikan
kuesioner akhir pada PUS pengunjung ke Puskesmas Harapan Raya, terutama pengunjung
poli KB.Setelah dilaksanakannya penyuluhan, konseling dan penyediaan media informasi.
Kemudian dilakukan pembagian kuesioner akhir kepada PUS pengunjung di Puskesmas
Harapan Raya. Hasil kuesioner akhir menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan KB-MKJP
meningkat, dimana pengunjung memiliki pengetahuan kurang menjadi 15%
Tabel 3.6 Hasil Kuesioner Akhir setelah intervensi
Total 100
2. Diterimanya usulan penambahan tenaga dan alokasi dana khusus untuk kegiatan
sosialisasi KB-MKJP oleh Kepala Puskesmas Harapan Raya.
10
2.Komunikasi Massa seperti penyebarluasan leaflet, pamflet, poster, komik, newsletter, dan
pemutaran film.
3.Pelatihan Pelaku seperti pelatihan untuk Panitia Perencana, Juru Ukur, Pengawas
Konstruksi
Dilakukan kegiatan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan baik di Puskesmas maupun di luar
Puskesmas, pemasangan poster, penyebaran folder dan berkoordinasi dengan kepala
Puskesmas dan pihak-pihak terkait untuk mendukung kegiatan sosialisasi ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
11
sosialisasi ini. Evaluasi keberhasilan sosialisasi ini, dilakukan kegiatan penyebaran kuesioner,
baik sebelum maupun setelah dilakukan intervensi.
4.2 Saran
Bagi Petugas Kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan.
3. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dengan menjunjung tinggi mutu pelayanan
sesuai standar.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin (2007), Pendekatan Mutu dan Kepuasan Pelanggan dalam Pelayanan Kesehatan
Prawirohardjo S.(1999). Keluarga Berencana Dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Prawirohardjo,S (1999). Kontrasepsi dalam Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Saifuddin (2003), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBPSP, Jakarta
12