Anda di halaman 1dari 17

UJI KOMPETENSI

MEMASANG KATETER PADA WANITA

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3

A. Pra Prosedur

1 Baca Rekam Medis (RM): untuk mengetahui kondisi terakhir pasien

2 Kaji riwayat kesehatan pasien, seperti:

a. TTV: Suhu, Nadi, Pernapasan, Tekanan Darah, dan Skala Nyeri

b. Riwayat alergi

Persiapan Alat

1.    Trolley tindakan.


2.    Set pemasangan kateter (steril) yang terdiri dari:
a. Piala ginjal
b. kom kecil 1 buah.
c. Pinset anatomis
d.   Kapas/ kassa
e.   Duk lubang paper
3.    Sarung tangan steril 1 pasang
4.    Sarung tangan bersih 1 pasang
5.    Kateter steril dengan ukuran sesuai kebutuhan.
6.    Pelumas/jelly steril.
7.    Cairan antiseptik untuk perineal higiene.
8.    Water For Injection (WFI) 25 ml 2 flc.
9.    Syringe10 ml atau syringe 20 ml
10.  Urine bag.
11.  Gantungan urine bag.
12.  Plester.
13. Underpad
14. Gelas ukur

B. Prosedur

Cara Kerja

1. Cuci tangan (selesaikan di depan pasien).

2. Pastikan privacy pasien terjaga saat dilakukan pemeriksaan

3. Beri salam dan perkenalkan diri/ validasi kepada pasien atau keluarga.
4. Lakukan identifikasi pasien.
5. Jelaskan tindakan dan tujuan yang akan dilakukan.
6. Gunakan sarung tangan bersih
7. Kaji kepenuhan kandung kemih dengan cara melakukan palpasi pada symphysis pubis.
8. Tanggalkan pakaian bawah dan tutupi bagian bawah dengan handuk.
9. Letakkan underpad di bawah bokon
10. Atur posisi dorsal recumbent.

1 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG KATETER PADA WANITA

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
11. Buka set pemasangan kateter dengan teknik steril, lalu letakkan di dekat tungkai pasien (jika pasien cukup
tenang dan kooperatif, letakkan di antara kedua tungkai pasien)

12. Tuangkan cairan antiseptic untuk merendam kapas/ kassa dalam kom kecil (perhatikan prinsip steril)

13. Lakukan perineal hygiene dengan kapas/ kassa antiseptik (gunakan alat bantu pinset anatomis) dari arah
atas ke bawah minimum 2x (menggunakan tangan kanan)

14. Buang kapas/ kassa bekas pakai ke dalam piala ginjal


Buka sarung tangan bersih.
15. Cuci tangan
16. Gunakan sarung tangan steril
17. Pasang duk lubang pada area yang diperlukan, pastikan lubang tepat pada area genitalia eksternal. Buka
labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri sambil ditarik sedikit ke atas, pastikan meatus uretra
eksterna jelas terlihat

18. Olesi selang kateter dengan pelumas/ jelly steril secukupnya.


19. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam saat kateter urine dimasukkan ke dalam uretra.

20. Masukkan kateter urine ke dalam uretra perlahan-lahan sepanjang 2,5 – 5 cm, atau sampai keluar aliran
urine dari ujung kateter. Tampung urine dengan piala ginjal, biarkan urine keluar maksimal sampai kandung
kemih kosong. Bila diperlukan, ambil sampel urine untuk pemeriksaan sesuai program.

21. Masukkan kembali kateter secara perlahan sampai total panjang kateter masuk uretra antara 5 – 7,5 cm.

22. Isap water for injection menggunakan syringe, lalu suntikkan ke dalam jalur injeksi pada selang kateter
untuk menggembungkan balon kateter, sebanyak volume cairan yang direkomendasikan (lihat ukuran yang
tertera pada kateter).

23. Setelah menggembungkan balon kateter, lepaskan kateter dari tangan kanan, tarik perlahan kateter sampai
terasa adanya tahanan.
24. Siapkan urine bag: tutup urine bag sebelum digunakan.

25. Sambungkan kateter dengan urine bag.

26. Gantungan urine bag pada tempatnya.

27. Bersihkan cairan antiseptik dengan water for injection (bila perlu)

28. Lepaskan duk lubang.

29. Fiksasi selang kateter dengan plester, ke samping paha dalam.

30. Ukur jumlah urine yang keluar menggunakan gelas ukur.

31. Buka sarung tangan steril.

32. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan, dan ucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

33. Rapikan kembali peralatan dan lingkungan pasien


34. Tawarkan bantuan lain yang mungkin diperlukan oleh pasien/ keluarga, dan sebelum meninggalkan
pasien; anjurkan pasien untuk menekan bell untuk meminta bantuan perawat.
35. Cuci tangan.
36. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada rekam medis pasien meliputi:
a. Tanggal dan jam pemasangan.
b. Ukuran kateter.
c. Volume urine.
d. Karateristik urine.

2 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG KATETER PADA WANITA

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
e. Volume balon kateter.
f. Waktu penggantian berikutnya.
g. Respon pasien

C. Pasca Prosedur

Evaluasi Tindakan

1. Bila ada keluhan/ hasil yang abnormal segera lapor ke PJ/ dokter jaga/ DPJP.

2. Apabila mengalami kesulitan dalam memasang kateter, jangan paksakan dan konsultasikan ke dokter.

TOTAL

PENILAI YANG DINILAI

(...........................................) (...........................................)
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan

3 Komite Keperawatan/01/VII/2017
1

4 Komite Keperawatan/01/VII/2017
1

5 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG KATETER PADA PRIA

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3

A. Pra Prosedur

1 Baca Rekam Medis (RM): untuk mengetahui kondisi terakhir pasien

2 Kaji riwayat kesehatan pasien, seperti:

a. TTV: Suhu, Nadi, Pernapasan, Tekanan Darah, dan Skala Nyeri

b. Hasil laboratorium yang terkait TTV (jika ada): Analisa Gas Darah, Darah Lengkap, dan Kalium

Keluhan pasien/masalah keperawatan pasien: termasuk didalamnya aktivitas, istirahat,


c.
pemenuhan kebutuhan fisiologis, dll

d. Riwayat penggunaan obat-obatan: nyeri, antihipertensi, antipiretik, dan diuretik

e. Riwayat alergi

Persiapan Alat

1.    Trolley tindakan.


2.    Set pemasangan kateter (steril) yang terdiri dari:
a. Piala ginjal
b. kom kecil 1 buah.
c. Pinset anatomis
d.   Kapas/ kassa
e.   Duk lubang paper
3.    Sarung tangan steril 1 pasang
4.    Sarung tangan bersih 1 pasang
5.    Kateter steril dengan ukuran sesuai kebutuhan.
6.    Pelumas/jelly steril.
7.    Cairan antiseptik untuk perineal higiene.
8.    Water For Injection (WFI) 25 ml 2 flc.
9.    Syringe10 ml atau syringe 20 ml
10.  Urine bag.
11.  Gantungan urine bag.
12.  Plester.
13. Underpad
14. Gelas ukur

B. Prosedur

Cara Kerja

1. Cuci tangan (selesaikan di depan pasien).

2. Pastikan privacy pasien terjaga saat dilakukan pemeriksaan

3. Beri salam dan perkenalkan diri/ validasi kepada pasien atau keluarga.
4. Lakukan identifikasi pasien.
5. Jelaskan tindakan dan tujuan yang akan dilakukan.
6. Gunakan sarung tangan bersih

6 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG KATETER PADA PRIA

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
7. Kaji kepenuhan kandung kemih dengan cara melakukan palpasi pada symphysis pubis.
8. Tanggalkan pakaian bawah.
9. Letakkan underpad di bawah bokong
10. Atur posisi terlentang dengan kedua paha sedikit dibuka.
11. Buka set pemasangan kateter dengan teknik steril, lalu letakkan di dekat tungkai pasien (jika pasien cukup
tenang dan kooperatif, letakkan di antara kedua tungkai pasien)

12. Tuangkan cairan antiseptic untuk merendam kapas/ kassa dalam kom kecil (perhatikan prinsip steril)

13. Lakukan perineal hygiene dengan kapas/ kassa antiseptic (gunakan alat bantu pinset anatomis), dimulai
pada meatus uretra eksterna ke arah pangkal penis dengan gerakan spiral (melingkar) ke arah, minimum 2x
(menggunakan tangan kanan).
14. Buang kapas/ kassa bekas pakai ke dalam piala ginjal
15. Buka sarung tangan bersih
16. Cuci tangan
17. Gunakan sarung tangan steril
18. Pasang duk lubang pada area yang diperlukan, pastikan lubang tepat pada area genitalia eksternal
19. Pegang penis dengan tangan kiri, posisikan tegak ke atas. lurus dengan permukaan tubuh (90 o). Untuk
pasien yang belum
20. Masukkan jelly sirkumsisi : tarik
steril kedalam preputium
uretra ke arah
sebanyak pangkal penis.
1 tube.
21. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam saat kateter urine dimasukkan ke dalam uretra.
22. Masukkan kateter urine ke dalam uretra perlahan-lahan sepanjang 17 – 22,5 cm, atau sampai keluar aliran
urine dari ujung kateter. Tampung urine dengan piala ginjal, biarkan urine keluar maksimal sampai kandung
kemih kosong. Bila diperlukan, ambil sampel urine untuk pemeriksaan sesuai program.
23. Isap water for injection menggunakan syringe, lalu suntikkan ke dalam jalur injeksi pada selang kateter
untuk menggembungkan balon kateter, sebanyak volume cairan yang direkomendasikan (lihat ukuran yang
tertera pada kateter).

24. Setelah menggembungkan balon kateter, lepaskan kateter dari tangan kanan, tarik perlahan kateter sampai
terasa adanya tahanan.
25. Siapkan urine bag : tutup urine bag sebelum digunakan.

26. Sambungkan kateter dengan urine bag.

27. Gantungan urine bag pada tempatnya.

28. Bersihkan cairan antiseptik dengan water for injection (bila perlu)

29. Lepaskan duk lubang.

30. Fiksasi selang kateter dengan plester, keatas symphysis pubis.

31. Ukur jumlah urine yang keluar menggunakan gelas ukur.

32. Buka sarung tangan steril.

33. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan, dan ucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

34. Rapikan kembali peralatan dan lingkungan pasien


35. Tawarkan bantuan lain yang mungkin diperlukan oleh pasien/ keluarga, dan sebelum meninggalkan
pasien; anjurkan pasien untuk menekan bell untuk meminta bantuan perawat.
36. Cuci tangan.
37. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada rekam medis pasien meliputi :
a. Tanggal dan jam pemasangan.
b. Ukuran kateter.
c. Volume urine.
d. Karateristik urine.
e. Volume balon kateter.

7 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG KATETER PADA PRIA

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
f. Waktu penggantian berikutnya.
g. Respon pasien

C. Pasca Prosedur

Evaluasi Tindakan

1. Bila ada keluhan/ hasil yang abnormal segera lapor ke PJ/ dokter jaga/ DPJP.

2. Apabila mengalami kesulitan dalam memasang kateter, jangan paksakan dan konsultasikan ke dokter.

TOTAL

PENILAI YANG DINILAI

(...........................................) (...........................................)
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan

8 Komite Keperawatan/01/VII/2017
1

9 Komite Keperawatan/01/VII/2017
1

10 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG INFUS

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3

A. Pra Prosedur

1 Baca Rekam Medis (RM): untuk mengetahui kondisi terakhir pasien


2 Kaji riwayat kesehatan pasien, seperti:
a. TTV: Suhu, Nadi, Pernapasan, Tekanan Darah, dan Skala Nyeri
b. Riwayat penggunaan obat-obatan: nyeri, antihipertensi, antipiretik, dan diuretik
c. Riwayat alergi
Persiapan Alat
1. Standar infus.
2. Set pemasangan infus terdiri dari:
a. Intravena catheter nomor 26, 24, 22, 20, 18, masing-masing 2 buah (sesuai kebutuhan).
b. Infus set: Mikro/Makro drip/Blood set/Platelet set (sesuai kebutuhan).
c. Emla salf bila perlu.
d. Perlak kecil.
e. Bengkok.
f. Sarung tangan bersih.
g. Tourniquet.
h. Transparan dressing.
i. Plester.
j. Alkohol swab.
k. Spalk/bidai bila perlu.
l. Gunting bila perlu.
m.     Cairan pencuci tangan.
3. Safety box.
4. Cairan infus sesuai kebutuhan.
5. Jam penunjuk detik.
6. Stiker infus.
7. Lembaran Balance cairan

B. Prosedur

Cara Kerja
1. Cek kembali advis dokter di sistem Vesalius: jenis cairan, jumlah tetesan per menit atau kolf per jam, dan
obat tambahan ke dalam botol infus.

2. Ucapkan salam dan perkenalkan diri.

3. Cuci tangan.
4. Lakukan identifikasi pasien dengan meminta pasien/keluarga menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien,
kemudian mencocokkan dengan dokumen dan data di gelang pasien.

5. Beritahukan pasien/ keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan menganjurkan keluarga untuk
menunggu di luar ruangan.
6. Tentukan vena yang akan ditusuk (Vena Dorsal Metacarpal, Vena Cephalica, Vena Radialis, Vena Ulnaris,
Vena Mediana Cubiti, Vena Basalika, atau Vena Saphenous).
7. Bila perlu oleskan topical analgetik sesuai indikasi
8. Tentukan ukuran catheter intravena yang akan digunakan.
9. Bebaskan tangan yang ditusuk dari aksesoris.
10. Jika banyak rambut halus lakukan pemotongan dengan gunting untuk mempermudah pelaksanaan
prosedur.
11 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG INFUS

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
11. Perhatikan pakaian yang dikenakan, bila perlu mengganti dengan yang lebih longgar. Bila pemasangan di:

a. Lengan : memakai baju lengan pendek.


b. Kaki : memakai celana piyama digulung ke atas.
12. Dekatkan peralatan yang diperlukan.
13. Jaga privasi pasien, bila perlu menutup gorden, mengatur posisi senyaman mungkin.
14. Cuci tangan.
15. Buka set infus dan menghubungkan dengan botol cairan infus (roller clamp dalam keadaan tertutup),
mengisi
16. chamber
Ambil drip satu
posisi yang per empat,
nyaman, mengangkat
misalnya selangatau
duduk di kursi infus sampai ujungnya
meninggikan tempatsejajar
tidur. dengan chamber drip,
kemudian buka roller clamp sehingga cairan infus akan mengalirkan ke selang infus (pastikan tidak ada
17. Pasang perlak kecil di bawah lokasi penusukan infus.
gelembung udara pada selang infus).
18. Pasang tourniguet 10 – 15 cm di atas lokasi penusukan dan minta pasien untuk membuka jari-jari,
kemudian
19. mengepalkan tangan (bila memungkinkan).
Cuci tangan.
20. Pakai sarung tangan bersih.
21. Desinfeksi lokasi penusukan dengan alkohol swab dimulai dari tempat penusukan melingkar dari dalam
keluar dengan diameter 5 cm.

22. Biarkan mengering selama 30 detik secara alami sebelum melakukan penusukan dan jangan menyentuh
daerah yang sudah didesinfeksi.
23. Lakukan penusukan dengan cara:

a. Ibu jari tangan non dominan memfiksasi vena yang akan ditusuk dengan cara menarik kulit ke bawah agar
posisi vena lurus.
b. Tangan dominan memengang intravena catheter dengan sudut 300 -450 dan posisi bevel menghadap ke
atas.
c. Tusukan intravena catheter ke dalam kulit sampai masuk ke jalur vena maka akan terlihat darah mengalir
ke blood chamber (first flash back), kemudian turunkan sudut sampai hampir sejajar dengan kulit (10 0),
24. Tangan
masukan dominan
catheter melonggarkan
ke dalam tourniguet.
vena dengan mendorong push of plate dengan jari telunjuk sehingga terlihat darah
mengalir pada intravena catheter (second flash back), dan masukan catheter secara keseluruhan dengan
25. Letakkan alkohol swab di bawah intravena catheter.
mengikuti arah vena.
26. Lepaskan mandrain dan masukkan ke dalam safety box.

27. Sambung set infus dengan intravena catheter dan memastikan tetesan infus berjalan lancar.

28. Bersihkan sisa darah sampai bersih dan kering jika ada.
29. Buang alkohol swab pada bengkok.
30. Fiksasi sambungan dengan transparan dressing.
31. Bila perlu pasang spalk tetapi jangan menutup daerah penusukan.
32. Rapikan pasien dan alat-alat.
33. Lepaskan sarung tangan.
34. Cuci tangan.
35. Tuliskan tanggal, jam, dan inisial yang melakukan pemasangan infus pada kertas yang tersedia di
transparan dressing.

36. Tempelkan kertas tersebut di samping daerah penusukan, kemudian melakukan fiksasi selang infus
dengan plester.

37. Atur tetesan infus menggunakan jam yang mempunyai penunjuk detik sesuai advis dokter.
38. Beritahukan kepada pasien dan atau keluarga bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
39. Jelaskan mobilisasi terbatas yang boleh dilakukan oleh pasien sehubungan dengan pemasangan infus.

40. Buka gorden dan pamit dari pasien.


41. Buang sampah sesuai jenisnya.
42. Bereskan dan mengembalikan alat pada tempatnya.
43. Cuci tangan.

12 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG INFUS

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
44. Dokumentasikan pada lembaran balance cairan dan catatan keperawatan tentang waktu dan tanggal
pemasangan, lokasi penusukan, tipe dan ukuran intravena catheter, berapa kali penusukan, jenis cairan infus
(awal dan akhir pemberian), kondisi tempat penusukan, nama perawat yang memasang infus, dan respon
pasien yang istimewa.

C. Pasca Prosedur

Evaluasi Tindakan

1.      Melakukan Lakukan evaluasi terhadap lokasi pemasangan intravena catheter minimal setiap shift dan
didokumentasikan.
2. Pada pasien yang akan dilakukan operasi, maka pemasangan intravena catheter nomor 18 port.
3. Jangan memasang infus pada daerah yang akan di operasi, dekat sendi, dekat luka terinfeksi, vena yang
meradang, dan daerah cimino.

4. Upayakan tidak memasang intravena chateter pada estermitas yang lemah dan daerah kaki pada pasien
DM.
5. Tidak menggunakan intravena catheter berulang jika pemasangan pertama tidak berhasil.
6. Apabila terjadi kegagalan pada pemasangan infus satu kali maka perawat unit terkait harus menghubungi
tim intravena catheter untuk pemasangan infus.
7. Apabila terjadi kegagalan satu kali oleh tim intravena catheter perawat berkoordinasi dengan dokter jaga
ruangan untuk memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang pemasangan intravena catheter
oleh dokter anaesthesi atau dokter bedah.
8. Ganti lokasi dan set intravena catheter setiap 3 hari (72 jam), kecuali pada pasien bayi, anak-anak, dan
geriatrik yang tingkat pemasangannya sulit ditoleransi 5 hari (120 jam).
9. Bila ada pemberian TPN, ganti selang infus setiap 24 jam, misalnya: Aminofusi, Amiparen, dan lain-lain.

TOTAL

PENILAI YANG DINILAI

(...........................................) (...........................................)
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan

13 Komite Keperawatan/01/VII/2017
1

14 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG NGT

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3

A. Pra Prosedur

1 Baca Rekam Medis (RM): untuk mengetahui kondisi terakhir pasien


2 Kaji riwayat kesehatan pasien, seperti:
a. TTV: Suhu, Nadi, Pernapasan, Tekanan Darah, dan Skala Nyeri

b. Riwayat penggunaan obat-obatan: nyeri, antihipertensi, antipiretik, dan diuretik

c. Riwayat alergi

Persiapan Alat

1. Trolley tindakan.
2. NGT sesuai ukuran yang dibutuhkan
3. Syringe 10 ml
4. Pelumas/ jelly
5. Lampu senter
6. Stetoscope
7. Plester
8. Piala ginjal
9. Sarung tangan bersih
10. Tissue
11. Lidi kapas (bila perlu)
12. Gunting (bila perlu)

B. Prosedur

Cara Kerja

1. Cuci tangan (selesaikan di depan pasien).

2. Pastikan privacy pasien terjaga saat dilakukan pemeriksaan

3. Beri salam dan perkenalkan diri/ validasi kepada pasien atau keluarga.

4. Lakukan identifikasi pasien.

5. Jelaskan tindakan dan tujuan yang akan dilakukan.


6. Gunakan sarung tangan bersih
7. Atur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien (posisi bagian kepala tempat tidur dinaikkan).
8. Pasang pengalas (tissue) di dada pasien.
9. Dekatkan piala ginjal di samping pasien.
10. Periksa lubang hidung dengan senter dan bila kotor/ ada yang menyumbat bersihkan dengan lidi kapas.

11. Tutup salah satu lubang hidung, anjurkan pasien bernapas melalui hidung yang terbuka dan rasakan
hembusan nafas melalui punggung tangan petugas. Lakukan hal yang sama pada sisi lubang hidung lain
secara bergantian, pilihlah lubang hidung dengan aliran udara yang terbesar.

12. Ukur panjang NGT dari telinga bawah ke pangkal hidung sampai dengan Proxesus Xyphoideus (PX).
13. Beri tanda panjangnya NGT yang harus dimasukkan dengan plester (lebih kurang 40 – 45 cm).
14. Olesi NGT dengan pelumas/ jelly sepanjang 10-20 cm dari ujung (jangan sampai menutup lubang NGT).
15. Masukan NGT melalui lubang hidung dengan, sebagai berikut:
a. Posisikan kepala pasien ekstensi saat memasukkan NGT.

15 Komite Keperawatan/01/VII/2017
UJI KOMPETENSI
MEMASANG NGT

Petunjuk:
a. Berilah tanda (√) sesuai kondisi sebenarnya pada nilai: Nama : ................................................
1 : bila tidak dilakukan.
2 : bila dilakukan tetapi tidak memperhatikan prinsip atau NIK : ................................................
masih ada yang salah.
3 : bila dilakukan secara tepat dengan sedikit bantuan. Unit : ................................................
4 : bila dilakukan secara tepat.
b. Elemen bertanda bintang (*) adalah nilai kritis, sehingga wajib nilai 4, apabila Tgl/Bln/Th : ................................................
kurang dari 4, maka petugas yang diuji belum memenuhi standar kriteria,
sehingga diberi kesempatan uji ulang.
c. Bila elemen kompetensi tidak sesuai kondisi, maka beri tanda (-).

NILAI
NO ELEMEN KOMPETENSI
1 2 3 4
1 2 3
b. Setelah sampai Oropharynx (ditandai dengan adanya tahanan) posisikan kepala fleksi dan pasien dianjurkan
untuk menelan.
c. Masukkan NGT sampai pada tanda batas yang sudah diukur sambil tetap memperhatikan keadaan umum
pasien.
d. Bila NGT sulit dimasukkan, beri jelly dan cobalah sekali lagi. Jangan paksa bila pemasangan NGT tidak
berhasil, dan segera berkolaborasi dengan dokter bila ada reaksi yang tidak diharapkan.

16. Pastikan kedudukan NGT di mulut dan tenggorakan tidak melingkar (bila perlu gunakan senter).
17. Pastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara:
a. Melihat apakah ada residu lambung yang keluar dari selang NGT.
b. Memasukkan udara ke dalam lambung sebanyak 5 – 10 ml dengan menggunakan syringe 10 ml, sambil
mendengarkan suara udara melalui stetoskop di bagian perut sebelah kiri quadran atas, apabila terdengar jelas
menandakan posisi NGT berada di lambung.

18. Lakukan fiksasi selang pada hidung, pastikan fiksasi plester tidak menutupi lubang hidung.
19. Tutup NGT dengan syringe 10 ml.

20. Buka sarung tangan steril.

21. Rapikan kembali peralatan dan lingkungan pasien.

22. Beritahu pada pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan.

23. Tawarkan bantuan lain yang mungkin diperlukan oleh pasien/ keluarga, dan sebelum meninggalkan
pasien; anjurkan pasien untuk menekan bell untuk meminta bantuan perawat.

24. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada rekam medis pasien meliputi:

a. Tanggal dan jam pemasangan.


b. Ukuran selang NGT.
c. Ada tidaknya residu, bila ada catat volume dan karakteristik residu.
d. Waktu penggantian berikutnya.
e. Respon pasien

C. Pasca Prosedur

Evaluasi Tindakan
1. Bila ada keluhan/ hasil yang abnormal segera lapor ke PJ/ dokter jaga/ DPJP.

2. Awasi keadaan umum pasien saat memasukkan NGT

3. Penggantian NGT diganti setelah 7 hari

TOTAL

PENILAI YANG DINILAI

(...........................................) (...........................................)
Nama & Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan

16 Komite Keperawatan/01/VII/2017
1

17 Komite Keperawatan/01/VII/2017

Anda mungkin juga menyukai