Anda di halaman 1dari 19

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL DAN KUALITI KONTROL (QC)

 
BIDANG HEMATOLOGI

KELOMPOK 10
1. DIAH ANGGRAENY ( NIM P27903220006)
2. FIDYA APLISA ( NIM P27903220009 )
Pengertian

Pemantapan mutu/ Quality Control (QC) adalah suatu proses


atau tahapan didalam prosedur yang dilakukan untuk
mengevaluasi proses pengujian, dengan tujuan untuk memastikan
bahwa sistem mutu berjalan dengan benar.

Quality control merupakan produk metode kuantitatif dan


statistik yang digunakan didalam laboratorium untuk menjamin
hasil tes yang realibel.

Pemantapan mutu internal dibidang hematologi adalah kegiatan


pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh laboratorium
klinik secara terus menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang
memenuhi aspek aspek teknis yaitu presisi dan akurat
Adapun tujuan Untuk menjamin hasil
dilakukannya QC : pemeriksaan laboratorium

Mendeteksi kesalahan yang terjadi


selama proses pemeriksaan, sehingga
dapat dicegah kesalahan/kejadian
berikutnya

Mengetahui adanya penyimpangan serta mengetahui sumber


dari penyimpangan.
1.Memantapkan dan menyempurnakan metode
pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek
analitik dan klinis
2.Mempertinggi kesiagaan tenaga sehingga tidak
terjadi pengeluaran hasil yang salah dan
perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera
Tujuan 3. Memastikan bahwa semua proses mulai dari
pemantapan persiapan pasien, pengambilan specimen,
mutu internal pengiriman specimen, penyimpanan, serta
pengolahan specimen sampai dengan pencatattan
dan pelaporan hasil dengan benar
4. Mendeteksi kesalahan dan mengetahui
sumbernya
5. Membantu perbaikan pelayanan pasien melalui
peningkatan PMI
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
BIDANG HEMATOLOGI

• Dilakukan secara mandiri oleh laboratorium klinik dengan


memonitor prosedur tes hematologi yang merupakan
indicator kinerja laboratorium
• Prosedur control kualitas internal hematologi menggunakan
material control dan pengukuran berulang ( repeated
measurement) pada spasimen rutin
• Analisis bahan control dilakukan bersamaan dengan sample
pasien.

Kegiatan pemantapan mutu internal hematologi


mencakup 3 tahapan proses yaitu Pra analitik, Analitik,
dan Pasca analitik
TAHAP PRA-ANALITIK 1. Persiapan pasien

2. Pemberian identitas specimen

3. Pengambilan dan penampungan specimen

4. Penanganan specimen

5. Pengiriman specimen

6. Pengolahan dan persiapan spesimen

TAHAP ANALITIK TAHAP PASCA ANALITIK

1. Pemeriksaan specimen 1. Penulisan hasil


2. Interpretasi hasil
2. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat 3. Pelaporan Hasil
3. Uji kualitas reagen

4. Uji Ketelitian – Ketepatan


(Qualty Control)
HAL - HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL PEMERIKSAAN

Permintaan pemeriksaan dan sample tidak


sesuai

Antikoagulan yang dipakai tidak sesuai, atau jumlahnya


sedikit / terlalu banyak

Adanya hemolisis pada saat pengambilan darah / pemisahan


serum

Volume darah/sample yang sedikit (tidak memadai)

Spesimen keruh/lipemik/adanya bekuan ( perlu


pengambilan/pemisahan ulang )

Pemisahan serum yang tidak sempurna, perlu memperhatikan


sentrifugasi
Tempat / wadah untuk pengiriman sample tidak
memenuhi syarat

Menggunakan tourniquet yang terlalu lama saat


pengambilan darah

Adanya bekuan pada smple terutama sample dengan


antikoagulan EDTA dll

Adanya terapi/konsumsi obat obatan tertentu, merokok,


meminum minuman alcohol dan juga pasien pasca transfusi
QUALITY CONTROL

Quality control merupakan produk metode kuantitatif


dan statistik yang digunakan didalam laboratorium
untuk menjamin hasil tes yang realibel

Kesalahan analitik di laboratorium terdiri atas dua


jenis yaitu kesalahan acak (random error) dan
kesalahan sistematik(systematic error). Kesalahan
acak menandakan tingkat presisi,sementara kesalahan
sistematik menandakan tingkat akurasi suatumetode
atau alat
MATERIAL KONTROL
KUALITAS
Bahan Kontrol Hematologi Bahan kontrol yaitu bahan yang digunakan semata-
mata untuk keperluan pemantapan mutu. Bahan kontrol berguna untuk melihat
kebenaran suatu proses analisis, khususnya ketepatan dan ketelitian (akurasi dan
presisi) suatu pemeriksaan di laboratorium.

Bahan kontrol hematologi meliputi :

a. Darah Segar Darah segar (fresh whole blood) merupakan kontrol yang ideal
untuk pemeriksaan darah lengkap karena secara fisik dan biologik identik
dengan bahan yang akan diperiksa.
b. Darah Manusia Terstabilkan Darah manusia terstabilkan yaitu darah yang
disuplai oleh pabrik, digunakan secara luas oleh sekitar 80% laboratorium
klinik.
Syarat-syarat bahan control :

1) Tidak mahal
2) Stabilitas lama
3) Siap periksa
4) Mudah tersuspensi
5) Tidak mudah aglutinasi
6) Karakteristik aliran menyerupai darah
7) Sifat optik dan elektrik menyerupai
darah
8) Ukuran dan bentuk partikel menyerupai
darah
9) Dapat diukur dengan metode apapun
STANDAR

• Larutan standar primer adalah suatu material rujukan berupa


substansi kimiawi murni yang dapat digunakan untuk kalibrasi
suatu instrumen atau persiapan suatu kurva standar untuk
pemeriksaan manual.
• Mempunyai komposisi yang pasti, diketahui dan dapat
dipersiapkan dalam bentuk murni yang esensial.
• Material ini mempunyai matriks yang sama dengan sampel
pasien atau bisa juga tidak sama.
KALIBRATOR

• .The Internationale Committee for Standardization in Hematology (ICSH)


memberi batasan suatu substansi yang digunakan untuk kalibrator,
membagi dalam tingkat-tingkat dan mengatur pengukuran yang dapat
dilacak ke arah material rujukan nasional maupun internasional

• Larutan kalibrator dibidang hematologi adalah suatu suspensi sel manusia


atau surrogate cell (sel pengganti) yang diawetkan, dimana parameter
parameter hematologi telah ditetapkan oleh beberapa laboratorium rujukan
dan dimonitor secara harian oleh distributor

• Dalam bidang hematologi hanya penetapan hemoglobin yang dilakukan


berdasarkan suatu standar, sedangkan parameter hematologi lainnya
bertumpu pada kalibrator
Hubungan antara Kontrol, Kalibrator dan Standar

• Kalibrator dan standar digunakan untuk mengatur


instrumen atau menetapkan suatu kurva standar.
• Laboratorium hematologi harus memverifikasi
kalibrasi instrumen :
o setiap bulan atau
o sewaktu-waktu bila diperlukan utuk menjamin
akurasi sistem, misalnya pada setiap penggantian
bagian-bagian kritis seperti manometer, aperture,
detector circuit board
o ketika kontrol menunjukkan kecenderungan yang
tidak biasa
o ketika kontrol berada di luar batas penerimaan,
tetapi tidak dikoreksi dengan maintenance atau
troubleshooting
DASAR-DASAR STATISTIK

Dasar statistik yang berkaitan dengan ketepatan dan ketelitian


adalah
a. Rata – rata (Mean )
b. Rentang
c. Simpan baku (SD)

Tujuan Statistical Quality Control yaitu:


1. Memantau mutu analitik suatu metode pemeriksaan pada
kondisi operasi rutin yang stabil.
2. Memberikan alarm/ tanda sedang terjadi masalah.
3. Mencegah dilaporkannya hasil pemeriksaan laboratorium
yang belum terbebas dari kesalahan analitik
Grafik Kontrol Levey – Jennings

Sangat penting untuk menilai distribusi data kontrol. Dengan


demikian kita dapat mendeteksi antara lain :

a. Data yang keluar batas kontrol (kesalahan acak)


merupakan suatu kesalahan yang tidak mengikuti pola yang
dapat diprediksi

b. Pola kecenderungan (trend dan bias) (kesalahan sistematik)


merupakan kesalahan yang sifatnya sistematik sehingga
mengikuti suatu pola yang pasti. Kesalahan ini
mengakibatkan setiap pengukuran cenderung ke salah satu
kutub, selalu lebih tinggi atau selalu lebih rendah.
CONTOH GAMBAR GRAFIK LEVEY-JENNINGS
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menginterpretasikan grafik Levey-Jennings adalah

▪ Bila salah satu hasil berada di luar batas kontrol 2SD


▪ Bila terdapat kecenderungan peningkatan atau
penurunan
▪ Bila terdapat beberapa hasil berada di satu sisi dari
nilai rata-rata
▪ Bila 2 atau lebih hasil dari 20 nilai di luar garis 2SD
▪ Bila ada hasil di luar 3SD.

Anda mungkin juga menyukai