Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1 dari 3

Ditetapkan oleh,
DIREKTUR
(SPO) Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
TRI NOVIATI
NIP 196111051989032004

Pengelolaan limbah dahak / bahan buangan / residu dan


PENGERTIAN
tumpahan dari sisa pemeriksaan dahak di laboratorium
Untuk mengurangi resiko penularan terhadap kuman penyakit yang
TUJUAN
mungkin ada didalam limbah
KEBIJAKAN Berdasarkan pedoman pelayanan laboratorium
PROSEDUR 1. Limbah dahak dikumpulkan dalam wadah plastik limbah B3 atau
kaca yang diberi desinfektan (natrium hipoklorit dengan kadar 0,5%)
2. Setelah itu limbah dialirkan/ dibuang ke dalam wadah atau tempat
yang sudah disediakan sesuai dengan Standar PPI
3. Tuangkan desinfektan (lysol) ke dalam wadah dahak yang telah
selesai diperiksa sebelum dibuang
4. Buang wadah dahak yang telah diberi desinfektan (lysol) ke dalam
tempat pembuangan yang telah diberi desinfektan
5. Semua bahan bekas pakai direndam dalam desinfektan selama
minimal 12 jam sebelum dimusnahkan
6. Apabila terjadi tumpahan dahak, bersihkan segera dengan
desinfektan dengan .

Penanganan Tumpahan
1. Alat dan Bahan
a. Larutan hipoklorit 1% segar (diencerkan saat akan digunakan)
b. Forsep, sapu dan serokan (alat penampung sampah) yang dapat
disterilisasi (autoclavable), atau alat mekanik lain untuk
menangani benda tajam.
c. Kertas tisu atau bahan penyerap lainnya
d. Kantong biohazard untuk membuang tumpahan yang
terkontaminasi
e. Tempat sampah benda tajam yang kosong
f. Sarung tangan
g. Pelindung wajah (kacamata dan masker atau pelindung wajah)
h. Sepatu boots kedap air
2. Pedoman Umum pada Insiden Tumpahan
a. Hindari menghirup material yang terkandung di udara dan
segera tinggalkan ruangan. Beritahu yang lain untuk
PENGELOLAAN LIMBAH DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 2 dari 3

meninggalkan ruangan.
b. Tutup pintu dan pasang tanda bahaya.
c. Lepas pakaian yang terkontaminasi, balik bagian yang
terkontaminasi ke dalam dan masukkan ke kantong biohazard.
d. Cuci semua bagian kulit yang terpapar dengan sabun dan air.
e. Informasikan pada supervisor dan tim keamanan kerja.
3. Pembersihan Tumpahan
Ikuti tahapan berikut pada saat akan membersihkan tumpahan di
laboratorium:
a. Petugas laboratorium keluar dan memasang tanda peringatan
”BAHAYA TUMPAHAN, DILARANG MASUK!” di depan pintu
laboratorium.
b. Biarkan aerosol hilang/ mengendap selama setidaknya 30 menit
sebelum masuk kembali laboratorium. Persiapkan alat untuk
pembersihan (spill kit).
c. Kenakan alat pelindung diri (baju lab, pelindung wajah, sarung
tangan lapis ganda, dan sepatu boot).
d. Tutupi area tumpahan dengan kertas tisu / absorban.
e. Tuang larutan hipoklorit 1% pada kertas tisu / absorbant di
mulai dari area luar menuju area inti tumpahan.
f. Biarkan kontak selama 20 menit.
g. Bersihkan daerah tumpahan menggunakan pinset dan buang ke
dalam plastik otoklaf.
h. Tuangkan kembali disinfektan pada area tumpahan, kemudian
keringkan dengan kertas tisu / absorban yang baru.
i. Buang kertas tisu/absorban tersebut ke dalam plastik otoklaf.
j. Bersihkan area sekitarnya (dimana mungkin tumpahan
terpercik) dengan disinfektan. Gerakan pembersihan dilakukan
secara sirkuler dimulai dari bagian terluar menuju ke pusat
tumpahan.
k. Jika terdapat pecahan, ambillah dengan pinset dan buang
dalam wadah benda tajam.
l. Buangan limbah tisu dan pecahan di atas harus diperlakukan
sebagai limbah infeksius.
m. Lepaskan masker dan sarung tangan masukkan ke dalam
plastik otoklaf.
n. Lepaskan jas laboratorium dan masukkan ke dalam plastik
otoklaf lainnya untuk dilakukan sterilisasi.
o. Cucilah tangan dan area kulit yang terpapar dengan sabun cair
dan air mengalir.
PENGELOLAAN LIMBAH DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 3 dari 3

4. Penanganan Limbah
Pemeriksaan TCM menghasilkan limbah infeksius berupa sisa
spesimen, katrid bekas pakai, pipet, serta bahan habis pakai
lainnya yang telah terkontaminasi. Seluruh limbah infeksius harus
dipisahkan dari limbah non-infeksius, serta dimasukkan ke dalam
plastik otoklaf. Penanganan limbah tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pot dahak dan tutupnya, serta limbah padat lain harus
direndam dalam larutan hipoklorit 0,1% baru atau disinfektan
lain selama minimal 12 jam.
b. Limbah katrid dimasukkan pada plastik otoklaf yang
kemudian dihancurkan dalam insenerator.
c. Sterilisasi dengan otoklaf dibutuhkan suhu 121 OC dengan
tekanan udara 1,5 - 2 atm selama 20 menit.
d. Limbah cair dibuang melalui sistem IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah).
e. Setelah proses otoklaf penanganan limbah dapat dilanjutkan
dengan insinerasi.
5. Pembuangan dan Pengolahan Limbah Infeksius Seluruh materi
biologis dan non-biologis termasuk katrid yang sudah digunakan
harus ditangani sebagai limbah medis yang berpotensi untuk
menularkan penyakit.
6. Pembuangan limbah medis harus dipisahkan dari sampah non-
infeksius, dilakukan sesegera mungkin dan dilakukan oleh
petugas laboratorium yang telah mendapatkan pelatihan
biosafety.
7. Pemusnahan limbah dilakukan sesuai dengan prosedur yang
berlaku di RSUD Budhi Asih.

1. Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Panduan Bagi Petugas Laboratorium Pemeriksaan Mikroskopis


Tuberkulosis Dep Kes RI 2007, cetakan ke 2
REFERENSI Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB menggunakan Tes Cepat Molekuler,
Kemenkes RI Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai