FOKUS APOTEK
Ricky W. Griffin, manajemen :
sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efisien.
Konsep Dasar Manajemen
1. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi kegiatan
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
2. Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah, menengah
dan puncak.
3. Manajemen dalam pengertian orang menjalankan peranan
melakukan hubungan pribadi, pemberi informasi dan pengambil
keputusan.
4. Manajemen harus berketerampilan konseptual, manusiawi, dan
teknis.
Mengapa farmasis/apoteker perlu
mempelajari manajemen
?????
1. Makhluk sosial
2. Anggota organisasi
3. Manajemen Pelayanan Kefarmasian
• Input : OM, SD Manajemen
• Proses : Pemanfaatan SD Manajemen
• Output : Kepuasan Konsumen,
keberhasilan terapi, waktu,
kesesuaian dg SPO dll
• Outcome : Klinis, Ekonomi, Humanistik
4. Sistem Pelayanan Farmasi : Pharmaceutical Care,
Pharmaceutical Supply, Pharmaceutical Service
MANAJEMEN PELAYANAN KEFARMASIAN
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Kepuasan
Organisasi, Pelaksanaan konsumen,
SDM, SOP oleh Keberhasilan
Kebijakan, terapi,
SDM dengan Efisiensi Waktu,
Fasilitas, KLINIK
mengguna Kesesuaian SOP
Sarana EKONOMIK
kan semua dengan
prasarana, HUMANISTIK
hal yg ada pelaksanaan,
SOP, di Input DRP dan
OBAT, Medication error
menurun,
SIM kepatuhan
meningkat,
dll
Ruang Lingkup Pelayanan Farmasi
Pharmaceutical
Care
Patient
and
community
Pharmaceutical Pharmaceutical
supply Service
Pharmaceutical Practice
Manajemen Operasi Manajemen Logistik
Manajemen Stratejik Perencanaan
Bisnis Plan Pengadaan
Manajemen Sistem Informasi Penyimpanan
Sistem Mutu (Jaminan Mutu - Perencanaan – Keluhan, Pengembalian Produk, Penarikan
Pelaksanaan Jaminan – CQI - Evaluasi Kinerja Produk
melalui BSC) Pemisahan dan Pemusnahan Produk
Manajamen, Organisasi Dan Personalia Manajemen Risiko
Struktur Organisasi Dan Uraian Jabatan Analisis Risiko
Manajemen Sumber Daya Manusia CAPA
(Rekruitmen, Pelatihan, Analisis Beban Kerja) Farmakovigilen
Manajemen Waktu
Kepemimpinan
Penyelesaian Masalah
Manajemen Konflik
Manajemen Keuangan Good Practice
Analisis Keuangan
Sistem Asuransi
Penganggaran
PENGELOLAAN OBAT
SELEKSI
SISTEM
PENGGUNAAN MANAJEMEN PENGADAAN
PENDUKUNG
DISTRIBUSI
Struktur Organisasi
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-
bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang
dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai
berikut
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Chandler 2) telah menjelaskan
hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan-perusahaan
industri di Amerika.
2. Dia pada dasarnya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi". Strategi akan
menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara
para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila strategi
berubah maka struktur organisasi juga berubah.
3. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang
barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh, perusahaan
mobil yang mempergunakan teknologi industri masal akan memerlukan tingkat standardisasi
dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan industri pakaian
jadi yang mengutamakan perubahan mode.
4. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara
berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam
merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan
mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuan-satuan kerja
pada rancangan struktur organisasi. Di samping itu, orang-orang di luar organisasi, seperti
pelanggan, supplier, dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
5. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya
akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran organisasi, struktur
organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
Apoteker Pemodal
Apoteker
Pendamping
• Neraca
• Laporan laba-rugi
• Laporan laba ditahan
• Laporan arus kas
ANALISA KEUANGAN
Kenapa analisis keuangan itu penting?
• Bagaimana kemampuan membayar hutang apotek?
• Apakah dana yg disediakan sudah digunakan dg benar?
• Seberapa efisienkah aset apotek dikelola?
• Apakah apotek mendapat laba yg cukup?
Analisis keuangan
Analisa Daya Laba
• Persentase Laba Kotor (PLK)
Adalah pengukuran daya laba apotik sebelum beban usaha diperhitungan.
PLK seharusnya berkisar antara 20% sampai 30%.
Penjualan - HPP
PLK = --------------------- x 100 %
Penjualan
• Net Profit Margin (Laba bersih)
(Laba bersih : penjualan) x 100%
Idealnya berkisar 5 - 7.5%
Test of Overall Performance
1. Perolehan atas modal sendiri (Return On Investment/ROI)
Rasio ini mengukur apakah dana yang diinvestasikan dalam apotik oleh
PSA/APA telah digunakan secara efektif.
ROI = Penghasilan bersih x 100%
modal pemilik
ROI untuk apotik minimum 18%
Mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali seluruh biaya
investasi
Semakin pendek/kecil nilai PBP semakin baik
Jumlah Investasi
PBP = --------------------------------------------- x tahun
Jumlah kas yang masuk setiap tahun
ANALISIS BREAK EVEN POINT
Pengertian
Break Even Point (BEP) : Suatu titik yang menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan berada pada posisi tidak untung dan tidak rugi (pulang pokok atau
impas)
Rumus : TR = TC ATAU TR - TC = 0
MANFAAT HPP
• Sebagai patokan untuk menentukan harga jual
• Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan dagang
1. TEPAT ORANG
2. TEPAT JABATAN
3. TEPAT WAKTU
Metode Perencanaan Kebutuhan
SDM Kesehatan
DASAR
• Health Need Method (Keperluan Upaya Kesehatan)
• Health Services Demand Method (FTE)
• Health Service Targets Method (sesuai kemampuan SDM)
• Ratio Method
PENGEMBANGAN
• Daftar Susunan Pegawai (DSP)
• WISN (Work Load Indicator Staffing Need/Indikator
KebutuhanTenaga Berdasarkan Beban Kerja)
• SKENARIO/PROYEKSI dari WHO
Management Information System
MANAJEMEN OPERASIONAL
(Manajemen: Keuangan, Personal,
Barang dll)
MANAJEMEN STRATEJIK
( Renstra dan Manja)
BSC
BSC DAN MANSTRA
1. What we want to be?- Visi dan Misi
Penggolongan Usaha
08 Pelayanan
03
09 Persyaratan Produk/Proses/Jasa
Persyaratan
04
Umum
Usaha 10
Sistem Manajemen Usaha
Persyaratan
05
Khusus
11 Penilaian Kesesuaian dan Pengawasan
Usaha
STANDAR USAHA APOTEK DAN
TOKO OBAT
Apotek Tok
o
Obat
PERSYARATAN UMUM DAN KHUSUS
USAHA
2
1 PERUBAHAN IZIN
3
IZIN BARU PERPANJANGAN IZIN
Data Dokumen
Dokumen Izin 2
1 yang mengalami
Apotek yang
perubahan
berlaku
Perubahan
Penanggung jawab,
Nama Apotek,
alamat/ Lokasi,
nama pelaku usaha
Self assesment
Pelapora 3
4 penyelenggaraan Apotek
n Terakhir
Perpanjangan Izin Apotek
2 4
Seluruh
persyaratan umum Pelaporan
1 dan khusus 3 terakhir Apotek
Struktur SDM
Organisasi
Apoteker SDM
Penanggung jawab Apoteker
Direktur (Pelaku usaha WNI
non perseorangan) Apotek 24 jam harus memiliki paling sedikit 2
Apotek Apoteker lain /atau TTK, (dua) orang Apoteker
asisten Memiliki Izin Praktik
tenaga kefarmasian dan/atau Tenaga Kefarmasian dan Non kefarmasian
tenaga administrasi jika ada bekerja sesuai standar profesi, SOP, standar
Tugas pokok dan fungsi masing- pelayanan, etika profesi, menghormati hak
masing SDM pasien dan mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien
PELAYANAN
APOTEK
Pengelolaan Obat
Apotek
• Penyerahan kepada
Persyaratan produk yang dihasilkan pasien disertai dengan Apotek dapat menyerahkan sediaan
oleh pelaku usaha meliputi sediaan pemberian pelayanan farmasi, alat kesehatan dan BMHP
farmasi, alat kesehatan dan BMHP farmasi klinis dalam kepada Apotek lain, puskesmas,
dan komoditi lain yang diserahkan rangka mencapai Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
terjamin keamanan, mutu dan patient outcome dan Instalasi Farmasi Klinik, dalam
khasiat/manfaatnya menjamin patient kondisi :
Apotek dapat menyerahkan sediaan safety - Terjadi kelangkaan sediaan
farmasi, alkes dan BMHP kepada • Pelayanan farmasi farmasi, alkes dan BMHP
pasien melalui: secara elektronik difasilitas distribusi, dan/atau
- pelayanan resep, (telefarmasi) dapat - Terjadi kekosongan sediaan
- pelayanan swamedikasi, hanya dilakukan untuk sediaan farmasi, alkes, dan BMHP di
untuk obat bebas terbatas, obat farmasi, alat kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan
bebas, sediaan farmasi lain, alkes dan BMHP kecuali - Jumlah yang dapat disalurkan
dan BMHP berdasarkan peraturan narkotika dan pada saat terjadi kelangkaan
perundang-undangan dapat pskotropika, sediaan dan/atau kekosongan paling
diserahkan tanpa resep dokter injeksi dan implant KB banyak 1 (satu) resep
PERSYARATAN PRODUK/PROSES/JASA2
Apotek
Sertifikat standar dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota setelah hasil penilaian
kesesuaian sebagai persetujuan untuk mengeluarkan izin
Sertifikat standar digunakan sebagai dasar bagi unit Pelayanan Perizinan Berusaha
Kab/Kota untuk menyampaikan notifikasi pada sistem OSS untuk mengeluarkan Izin
PENGAWASAN APOTEK1
Penyelenggaraan Pelayanan
Kefarmasian di Apotek Pengawasan Rutin : Pengawasa
Inspeksi lapangan n Pelaporan
maksimal sebanyak Insidental:
pelaku
Inspeksi berdasarkan
1 (satu) kali dalam
pengaduan usaha
setahun masyarakat
Menteri Kesehatan
Dinkes
Prov/Kab/Kota Pemberian
Bimbingan dan
Organisasi Profesi Pembinaan
PENGAWASAN APOTEK2
APOTEK
Temuan pelanggaran
Masa Berlaku Habis
PENGAWASAN
APOTEK4
Dalam hal izin Apotek dicabut, Pemerintah Daerah Kab/Kota dan pelaku usaha
wajib melakukan :
a. Pengamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Apotek.
Pengamanan dilakukan dengan cara pengalihan tanggung jawab kepada
Apoteker lain yang memiliki SIPA dan/atau kepada Pemerintah Daerah
Kab/Kota yang berwenang menggunakan berita acara disertai penyerahan:
Dokumen resep, resep narkotika dan resep psikotropika
Data obat narkotik dan psikotropik, dilengkapi dengan daftar jenis dan
jumlah
Data obat keras dan/atau obat keras tertentu, yang dilengkapi dengan
daftar jenis dan jumlah
Data sediaan farmasi, alkes dan BMHP lainnya
Dokumen pengadaan (surat pesanan)
Dokumen pelaporan pelaksanaan pelayanan kefarmasian
b. Pencabutan sertifikat Standar Apotek
c. Pengajuan penghapusan data Registrasi Apotek
PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA APOTEK DAN
TOKO OBAT Dinkes Kab/Kota
menerbitkan
Sertifikasi
Sistem OSS Standar jika 1. Notifikasi “memenuhi persyaratan”,
meneruskan kepada memenuhi syarat Sistem OSS menerbitkan izin
- Sebelum melakukan DPMPTSP dan DPMPTSP melakukan 2. Notifikasi “tidak memenuhi
Pelaku Usaha wajib
kegiatan usaha, Pelaku kabupaten/kota menyampaikan Notifikasi hasil persyaratan”,
memenuhi dan
Usaha wajib memiliki NIB untuk
dilakukan verifikasi. hasil verifikasi verifikasi kepada pelaku usaha memenuhi
menyampaikan
yang diterbitkan melalui kepada Sistem OSS berupa
pemenuhan persyaratanDPMTPSP meneruskan
3. kelengkapan
DPMPTSP provinsi, DPMPTSP
Sistem OSS. ke Dinkes Kab/Kota DPMPTSP memenuhi atau tidak persyaratan izin melalui Sistem OSS
kabupaten/kota tidak memberikan
- Pelaku Usaha melakukan izin (standar usaha) ke untuk dilakukan apakah memenuhi notifikasi hasil verifikasi, Sistem OSS
sistem OSS memenuhi atau
tahapan persiapan verifikasi persyaratan menerbitkan izin.
tidak memenuhi
syarat
001 02 03 04 05 06
1
PENERBITAN
PENERBITAN VERIFIKASI SERTIFIKASI IZIN
NIB PENYAMPAIAN NOTIFIKASI operasional
persiapan kegiatan kegiatan
usaha usaha
PERSYARATAN
IZIN
Pemerintah, OP
penilaian kesesuaian pengawasan
Pelaku usaha
Pemenuhan persyaratan Pemenuhan kewajiban
PENUT
UP