1. A. Kerja sama
2. C. Pola Kemitraan
3. A. Prinsip Kesetaraan (Equity)
4. E. Benar semua
5. A. Model I
6. B. Model II
7. A. Potential Partnership
8. C. Complementary Partnership
9. D. Synergistic Partnership
10. E. Benar Semua
11. E. Benar semua
12. C. Konflik organisasi
13. E. Benar Semua
14. E. Benar Semua
15. E. Benar Semua
16. E. Benar Semua
17. E. Benar semua
18. E. Benar Semua
19. E. Kerjasama kemitraan
20. A. Initiator
21. B. Motor/dinamisator
22. C. Fasilitator
23. B. Indikator proses
24. C. Indikator output
25. E. 1,2,3 benar
ESSAY !
1. Kita mengenal tiga kategori audit keperawatan yaitu : Audit struktur, Audit proses, dan
Audit hasil. Jelaskan dan berikan contohnya !
Jawaban :
Audit struktur
Berfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakan
a. Fasilitas
b. Peralatan
c. Petugas
d. Organisasi, prosedur dan pencatatan pelaporan
Audit proses
Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan apakah
dilaksanakan sesuai prosedur standar.
Proses audit menggunakan pendekatan retrospektif yaitu dengan mengukur
kualitas asuhan keperawatan setelah pasien pulang atau setelah beberapa pasien
dirawat (Swansbrug,1990)
Audit hasil
Dapat dilakukan secara Concurrent atau Retrospective yang berdasarkan konsep
HENDERSON sehingga asuhan keperawatan yang diberikan akan menghasilkan
- Kebutuhan pasien terpenuhi
- Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya
- Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan
- Pasien memiliki motivasi
2. Ada beberapa bentuk pengendalian yang digunakan di ruang rawat inap, antara lain
indikator mutu pelayanan keperawatan, jelaskan dengan memberikan contohnya !
Jawaban :
a. Keselamatan pasien (patien safety)
Pelayanan keperawatan dinilai bermutu jika pasien aman dari kejadian jatuh,
ulkus dekubitus, kesalahan pemberian obat dan cidera akibat restrain.
b. Keterbatasan perawatan diri.
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus
terpenuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya
kebutuhan tersebut, misal penyakit kulit, rasa tidak nyaman, infeksi saluran
kemih, dll. Pelayanan keperawatan bermutu jika pasien terpelihara perawatan
dirinya dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh higiene yang buruk.
c. Kepuasan pasien
Salah satu indikator penting lainnya dari pelayanan keperawatan yang bermutu
adalah kepuasan pasien. Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan tercapai bila terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap
pelayanan keperawatan yang diharapkan.
d. Kecemasan
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau perasaan tidak nyaman yang terjadi
karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Kecemasan yang masih
ada setelah intervensi keperawatan, dapat menjadi indikator klinik.
e. Kenyamanan Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri
terkontrol. Pelayanan keperawatan dinilai bermutu jika pasien merasa nyaman dan
bebas dari rasa nyeri dan menyakitkan
f. Pengetahuan
Indikator mutu lain adalah pengetahuan dimana salah satunya diimplementasikan
dalam program discharge planning. Discharge planing adalah suatu proses yang
dipakai sebagai pengambilan keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien
dari suatu tempat perawatan ke tempat lainnya. Dalam perencanaan kepulangan,
pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri atau keluarga, fasilitas rehabilitasi,
nursing home atau tempat tempat lain diluar rumah sakit.