Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN


Dosen Pengampu Bapak Suparjo, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh :

Nama : Meiliani Uswatun Khasanah


NIM : P1337420320073
Kelas : 3 Reguler B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Proses Manajemen Keperawatan
Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana
masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu
input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan
proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana juga
proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi masalah,
pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil. ( Gillies, 1985.
Manajemen keperawatan merupakan pelimpahan pekerjaan melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional.
Pelaku manajemen keperawatan atau manajer keperawatan diharapkan mampu
menjalankan fungsi manajemen meliputi: merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan pelayanan
asuhan keperawatan yang efektif dan efisien bagi individu, keluarga, dan masyarakat
(Bakri, 2017).

Selain itu, dalam proses manajemen keperawatan mencakup langkah-langkah


sebagai berikut :
1) Pengkajian
Pada tahap ini seorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang
keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit), tenaga keperawatan,
administrasi, dan lain sebagainya. Manajer perawat yang efektif harus mampu
memanfaatkan proses manajemen dalam rangka pencapaian tujuan asuhan keperawatan.
2) Perencanaan
Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun strategi dalam upaya mencapai tujuan
penerapan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan

3) Pelaksanaan
Karena manajemen keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap
pelaksanaan dalam proses manajemen adalah bagaimana memimpin staf perawat untuk
melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan.
4) Evaluasi
Tahap akhir dari proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan. Tujuan evaluasi disini adalah untuk menilai seberapa jauh staf perawatan
mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaannya.

Sebagai contoh kepala ruangan dalam melakukan peran sebagai manajer


keperawatan, adalah sebagai berikut :
1) Pengkajian
a) Mengidentifikasi ratio perawat-pasien
b) Mengidentifikasi sarana penunjang
c) Menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan yang tepat (misalnya metode
Tim)
2) Perencanaan
a) Merencanakan jumlah tenaga dan fasilitas yang dibutuhkan
b) Membentuk tim dan menetapkan ketua timnya
3) Pelaksanaan
Sebagai penanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan profesional,
yang dimulai dari timbang terima hingga pelaksanaan tindakan keperawatan.
4) Evaluasi
Kepala ruangan melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan.
a) Menilai kemampuan dan pencapaian ketua tim
b) Menilai pencapain tujuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawata
pelaksana melalui ketua tim
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil yang dicapainya
d) Merencanakan tindak lanjut
B. Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui
fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan,
pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai
situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini
dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan
rencana yang telah diorganisasikan.
g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang baik.
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi
yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat
– perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer
untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan
menetapkan prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan
penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator
seyogyanya bekerja bersama – sama dalam perenacanaan dan pengorganisasian
serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

C. Komponen Manajemen Keperawatan


1. Input
 Man (Manusia)
Manusia atau man adalah Unsur manajemen yang pertama, manusia atau setiap
individu, memegang peran penting pada suatu manajemen di setiap bidangnya,
baik itu industri maupun ekonomi. Segala sesuatu yang terkait pada perencaan dan
pelaksanaan produksi sangat bergantung sekali pada manusia atau setiap
individunya. Meliputi : Kepala ruang, kepala tim, staf perawat, pasien serta
keluarga pasien ataupun setiap tenaga kesehatan yang berada di Rumah sakit.
 Money (Uang)
Pada proses didalam manajemen, uang atau money sangat dibutuhkan sekali.
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, maka diperlukan biaya usaha dalam
bentuk uang sebagai modal utama perusahaan. Pengelolaan uang yang baik akan
berpengaruh sekali pada sukses atau tidaknya manajemen. Meliputi : asuransi
kesehatan, BPJS dan umum.
 Material (Bahan)
Bahan atau materials menjadi sebuah unsur manajemen yang selanjutnya.
Pengontrolan bahan atau materials yang ada sangat dibutuhkan pada proses
manajemen. Individu usaha harus dapat memanfaatkan bahan-bahan material yang
ada untuk sebaik mungkin memakainya. Meliputi : leaflet ataupun rekam medis

 Machine (Mesin)
Teknologi sebagai bagian penting pada proses manajemen perusahaan, seperti
dapat dilihat yaitu alat dan mesin. Mesin diharapkan dapat meningkatkan kinerja
dan produktivitas yang lebih dibandingkan menggunakan tenaga manusia saja.
Meliputi : alat alat kesehatan yang digunakan dalam tindakan keperawatan
 Method (Metode)
Pada saat melakukan proses manajemen, diperlukan langkah-langkah tertentu yang
disebut sebagai metode atau methods. Metode yang baik dan tepat pasti menjadi
sebuah unsur manajemen yang sangat penting agar pada setiap langkahnya
berjalan efektif dan efisien. Meliputi : komunikasi terapeutik kepada pasien dalam
bentuk lisan dan tulisan

2. Proses
 Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan proses intelektual yang didasarkan pada fakta dan
intormasi, bukan emosi dan harapan (dauglas. 1992:gillies. 1994). Perencanaan
merupakan fungsi dasar dari manaiemen dan merupakan tugas utama setiap
manajer. Perencanaan harus sistematis, dapat diukur, dapat dicapai, realistis, dan
berorientasi pada waktu.
o Penerapan/aplikasi proses manaiemen kenerawatan dalam bentuk
pemberlan asuhan keperawatan
 Kepala ruangan merencanakan penerapan pasien satety agar dapat
mengurangi resiko cedera.
 Kepala ruangan mengatur jadwal dinas perawat pelaksana balk
pagi, sore, maupun malam
 Mengatur dan mengendalian asunan Keperawalan
 Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
 Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai
askep
 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
 Memberikan intormasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk
 Pengelolaan / Pengorganisasian
Pemberian asuhan keperawatan merupakan hal yang kompleks akibat fenomena
yang harus diatasi mencakup pemenuhan 14 kebutuhan dasar manusia. Untuk
memenuhi kebutuhan ini dalam 24 jam, harus oleh beberapa tenaga keperawatan.
Disamping Itu pemenuhan kebutuhan pasien juga dilakukan dengan berbagai
tingkat kerumitan yang berbeda-beda sehingga diperlukan pengorganisasian
pemberian asuhan keperawatan yang tepat.
o Penerapan/aplikasi proses manajemen keperawatan dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan
 Kepala ruangan membuat kelompok perawat pelaksana untuk
mempermudah pelayanan kesehatan dalam bentuk metode
pemberian asuhan keperawatan dan ketenagaan keperawatan.
 Kepala ruangan membuat pengelompokkan jadwal dinas terhadap
perawat pelaksana yang masing-masing memiliki ketua tim.
 Pengaturan Pegawai / Kepegawaian (Stuffing)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, merupakan proses yang teratur,
sistematis
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing prinsip: rekruitmen, seleksi,
orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien. Komponen
tersebut merupakan suatu proses yang mana nantinya berhubungan dengan
penjadwalan siklus waktu kerja bagi semua personel yang ada.
o Pengaplikasian dalam RS :
 Manajer RS merekrut dan menyeleksi pegawai baru
 Manajer RS menentukan waktu kerja dan istirahat pegawai, seperti
menganalisa jadwal kerja dan rutinitas unit, memberikan waktu
masuk dan libur pekerjaaan dsb.
 Pengarahan
Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer berusaha memotivasi,
membina komunikasi, menangani konflik , Kerjasama dan negoisasi (Marquis dan
Huston,2010). Pengarahan adalah fungsi manajemen yang memantau dan
menyesuaikan perencanaan, proses, dan sumber vang efektif dan efisien mencapai
tujuan (Huber. 2000). Pengarahan vang efektif akan meningkatkan
dukungan perawat untuk mencapai tujuan manajemen Keperawatan dan tujuan
asuhan keperawatan (Swanburg, 2000).
o Penerapan/aplikasi proses manajemen keperawatan dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan
 Kepala ruangan memberikan pengarahan dalam bentuk bimbingan,
petunjuk, serta instruksi kepada masing-masing anggota maupun
ketua tim agar dapat menerapkan tugas dan tanggung jawabnya
dalam memberikan asuhan keperawatan yang professional
 Menginformasikan hal- hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien terutama intormasi
terbaru tentang asuhan keperawatan.
 Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan Kepada pasien
 Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
 Pengawasan / Pengendalian
Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang
terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg,
2000).
Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan sumber
daya yang secara efektif mencapai tujuan vang telah ditetapkan (Huber. 2006 ).
o Penerapan/aplikasi proses manajemen keperawatan dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan :
 Kepala ruangan mengawasi dan mengevaluasi Kembali asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan cara
berkomunikasi langsung dengan kepala tim maupun pelaksana 
3. Output
Askep (Asuhan Keperawatan), Pengembangan staf sampai dengan riset
4. Kontrol
Budget , Prosedur , Evaluasi Kinerja, Akreditasi
5. Feed back mechanism
Laporan Financial, Audit Keperawatan, Survey, Kendali Mutu, Kinerja

Anda mungkin juga menyukai