PENYAKIT AKIBAT

HUBUNGAN
SEKSUAL
dr. Gangga Mahatma, SpPD
Gonore
• Etiologi : Neisseria gonorrhoeae (N. gonorhoeae), bakteri gram
negative, spora (-), mono dan diplokokus)
• Epidemiologi :
• 301.174 kasus baru di Amerika (2009)
• Insiden tertinggi wanita usia 15-19 tahun, pria 20-24 tahun
patogenesis
klasifikasi
• Infeksi genital
• Infeksi rektal
• Infeksi faringeal
• Infeksi ocular
• Komplikasi local
• Infeksi gonokokal diseminata
• Infeksi pada bayi dan anak
Manifestasi klinis
• Infeksi urogenital
• Pria : urethritis, nyeri dan rasa terbakar saat BAK, discharge ; purulent, darah,
epididymitis unilateral, pembengkakan posterior skrotum
• Wanita : 60-80% asimptomatis, vaginal discharge, perdarahan inter menstrual,
dyspareunia, nyeri abdomen bawah  servisitis, PID
Rektal : nyeri, pruritus, discharge, tenesmus

• Infeksi disseminata
• Dermatitis artritis
• Poriartralgia
• endokarditis
Pemeriksaan fisik
• Pria :
• discharge purulen/muko purulent uretra (milking)
• Epididimitis : unilateral, edema, nyeri
• Wanita
• Discharge purulent/mukopurulen vaginal/servikal
• Perdarahan vagina, vulvovaginitis
• Nyeri Gerakan serviks
• Rasa penuh dan/ tenderness pada adneksa
• Nyeri abdominal bawah
• Infeksi gonokokus disseminate
• Demam
• Kulit : rash maculopapular, pustular, nekrotik atau vesicular
• Sendi : poliartralgia
• Tenosinovitis : eritema dan tenderness
• SSP : meningismus, penurunan kesadaran
• Jantung : murmur, takikardia, demam
• Otot : abses jaringan lunak
Diagnosis banding
• Uretritis non gonokokal
• Servisitis atau vaginitis akibat penyebab lain
laboratorium
• Pewarnaan gram, sangat spesifik dan sensitive, diplokokus gram
negatif
• Kultur
• Nuccleic acid hybridization test/ nucleic acid amplification test
(NAATs)
Pengobatan
• Infeksi serviks, uretra, rectum tanpa komplikasi
• Ceftriaxon 250 mg IM dosis tunggal atau cefixime 400mg oral dosis tunggal
• Sefalosporin inj dosis tunggal ditambah azitromisin 1 gram oral dosis tunggal
atau doxycycline 2x100mg selama 7 hari
• Diseminata
• Ceftriaxon 1 gr, IM atau IV tiap 24 jam
• Cefotaxim 1 gr IV tiap 8 jam
• Ceftizoxime 1gr IV tiap 8 jam
• Meningitis dan endocarditis
• Ceftriaxon 1-2gr IV tiap 12 jam (10-14 hari meningitis, 4 minggu endocarditis)
komplikasi
• Salpngitis akut, abses kelenjar bartolin, epididymitis, penile
limpangitis, prostatitis, striktur uretra
• endokaritis
Ulkus mole Chancroid)
• Etiologi: Haemophylus ducreyi, Gram negative, anaerobic fakultatif,
batang pendek ujung bulat
• Epidemiologi :
• > pada pria dan kulit berwarna
• > Asia dan afrika
patofisiologi
• Abrasi epidermal kulit setelah berhubungan seks  papula
erythematosus, nyeri  pustula  pecah  ulkus
• Protein LspA1 dan LspA2  untuk menginfeksi dan berkembang
Gejala dan tanda
• Ulkus
• Pria : preputium, glans penis, batang penis, frenulum
• Wanita : vulva, klitoris, serviks, anus
Ekstragenital : lidah, bibir, jari tangan, payudara, umbilicus, konjungtiva

Sifat ulkus :
• Multiple, lunak, nyeri tekan, dasar kotor, mudah berdarah
• Kulit sekitar ulkus kemerahan
• Dinding ulkus tidak rata dan menggangsir
laboratorium
• Sediaan hapus : gram : basil tersusun seperti barisan ikan
• Kultur
• Tes serologi ito-Reenstierna
• ELISA
Diagnosis banding
• Herpes genitalis
• Sifilis stadium 1
• Limfogranuloma venerium
• Granuloma inguinal
tatalaksana
• Terapi antibiotic sistemik
• Azitromisin 1 gr oral, dosis tunggal
• Ceftriaxon 250 gr IM, dosis tunggal
• Siprofloxacin 2x500mg selama 3 hari oral
• Eritromicin 4x500mg selama 7 hari
• HIV : ceftriaxone + azitromicin
• Terapi local
• Kompres dengan normal salin 2x sehari selama 15 menit
• Aspirasi abses, jika >5cm
komplikasi
• Fimosis atau parafimosis
• Fistel uretra
• Fistel rektovagina
Uretritis non gonokokal
• Etiologi : C trachomatis (15-55%), Ureaplasma urealyticum,
Mycoplasma genitalium, Trichomonas vaginalis, herpes simpleks,
adenovirus, N meningitidis, Candida Sp
• Epidemiologi
• WHO : 89 juta kasus tiap tahun
• US CDC : 1,24 juta kasus (2009)
• Wanita > pria
Patogenesis
• Folikel limfoid subepitel
• Fibrosis dan jaringan parut membrane mukosa
Manifestasi klinis
• Anemnesis
• Duh uretra
• Krustasi pada meatus atau noda celana dalam
• Disuria
• Gatal/iritasi pada penis/uretra
• Asimptomatis
• Pemeriksaan fisik
• Kemerahan pada meatus uretra
• Duh uretra
diagnosis
• Ditemukan satu atau lebih
• Duh uretral mukopurulen atau purulen
• Leukosit pada urinalisa
• Tes leukosit esterase positif

Chlamidya tidak tampak pada pemeriksaan Gram

NAATs : baku emas pemeriksaan infeksi genital Chlamidya
pengobatan
• Azitromicin 1 gr dosis tunggal
• Doxycyclin 100 mg oral dua kali sehari selama 7 hari
Vulvovaginitis
• Peradangan vulva dan vagina yang disebabkan infeksi bakteri, jamur
atau parasite
• 3 kelompok besar : Bacterial vaginosis, Vulvovaginitis candidiasis,
Trikomoniasis
Tes diagnostik
• Bakterial vaginosis : pH, kriteria Amsel, Kriteria Nugent, apusan
Papanicolaou, Uji point of care
• Kandida : Wet Mount, pH, apusan Papanicolaou
• T. Vaginalis : Wet Mount, kultur, pH, apusan Papanicolaou, Point of
care test
tatalaksana
• Bakterial vaginosis
• Metronidazol 500mg dua kali sehari selama 7 hari
• Gel metronidazole 0,75% selama 5 hari
• Krim klindamisin 2% selama 7 hari
• Krim klindamisin 2% lepas lambat aplikasi tunggal intravaginal
• Klindamisin 300mg dua kali sehari selama 7 hari
• Vulvovaginal candidiasis
• Krim butokonazol 2%
• Krim mikonazol 2%
• Nistatin vaginal
• Flukonazol 150mg dosis tunggal oral
• Trikominiasis
• Metronidazol dosis tunggal 2 gram oral atau 2x500mg oral selama 7 hari
• Tinidazol 2 gram dosis tunggal oral
TERIMAKASIH