Anda di halaman 1dari 20

Trigger 3

Determinant of health
Ada sepuluh determinan sosial yang dapat mempengaruhi kesehatan.
1. Kesenjangan sosial
Masyarakat dengan kelas sosial ekonomi lemah, biasanya sangat rentan dan beresiko terhadap
penyakit, serta memiliki harapan hidup yang rendah.
2.Stres
Stres merupakan keadaan psikologis/jiwa yang labil. Kegagalan menanggulangi stres baik dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan di lingkungan kerja akan mempengaruhi kesehatan seseorang.
3.Pengucilan sosial
Kehidupan di pengasingan atau perasaan terkucil akan menghasilkan perasaan tidak nyaman, tidak
berharga, kehilangan harga diri, akan mempengaruhi kesehatan fisik maupaun mental.
4.Kehidupan dini
Kesehatan masa dewasa ditentukan oleh kondisi kesehatan di awal kehidupan. Pertumbuhan fisik yang lambat, serta
dukungan emosi yang kurang baik pada awal kehidupan akan memberikan dampak pada kesehatan fisik, mental, dan
kemampuan intelektual masa dewasa.
5. Pekerjaan
Stres di tempat kerja meningkatkan resiko terhadap penyakit dan kematian. Syarat-syarat kesehatan di tempat kerja akan
membantu meningkatkan derajat kesehatan.
6.Pengangguran
Pekerjaan merupakan penopang biaya kehidupan. Jaminan pekerjaan yang mantap akan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan bagi diri dan keluarganya.
7.Dukungan sosial
Hubungan sosial termasuk diantaranya adalah persahabatan serta kekerabatan yang baik dalam keluarga dan juga di
tempat kerja.
8. Penyalahgunaan napza
Pemakaian napza merupakan faktor memperburuk kondisi kesehatan, keselamat dan kesejahteraan.
Napza atau pemakaian narkoba, alkohol, dan merokok akan memberika dampak buruk terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
9.Pangan
Ketersediaan pangan, pendayagunaan penghasilan keluarga untuk pangan, serta cara makan
berpengaruh terhadap kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi berdampak terhadap kesehatan dan penyakit.
10.Transportasi
Transportasi yang sehat, mengurangi waktu berkendara, meningkatkan aktivitas fisik yang memadai
akan baik bagi kebugaran dan kesehatan. Selain itu, mengurangi waktu berkendara dan jumlah
kendaraan akan mengurangi polusi pada manusia.
Intervensi
•Perubahan kebijakan
•Perubahan norma, misalnya perubahan nilai mengenai gender
•Pemberdayaan masyarakat
•Pengembangan masyarakat
•Mempermudah akses komuditas
•Akses pelayanan
PHBS
Sekumpulan perilaku yg dipraktikkan atas dasar kesadaran sbg hasil pembelajaran, yg
menjadikan seseorang atau keluarga dpt menolong diri sendiri di bidang kes & berperan-aktif
dlm mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
PHBS adalah kesadaran memperaktekkan perilaku bersih dan sehat dalam kehidupan seharihari,
baik dirumah, disekolah, dikantor dsb
Indikator PHBS rumah tangga
1.Pertolongan persalinan oleh nakes
2. Asi eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Ketersediaan air bersih
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Penggunaan jamban sehat
7. Pemberantasan jentik
8. Makan buah dan sayur tiap hari
9. Aktivitas fisik setiap hari
10.Tidak merokok di dalam rumah
Tatanan institusi pendidikan (sekolah)
1. Mencuci tangan dgn air bersih dan menggunakan sabun
2. Jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban bersih&sehat
4. Olah raga yang teratur & terukur
5. Memberantas jentik rumah
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan & mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Tatanan tempat kerja
1. Tdk merokok di tempat kerja
2. Membeli &mengkonsumsi makanan di tempat kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur
4. Mencuci tangan dgn air bersih&sabun
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan jamban
7. Membuang sampah pd tempatnya
8. Menggunakan apd sesuai jenis pekerjaannya
Tatanan tempat tempat umum
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
Germas
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Dengan TUJUAN UTAMA : pencegahan penyakit tidak menular.
SDGs
SDGs adalah singkatan atau kepanjangan dari Sustainable Development Goals, yaitu sebuah dokumen yang
akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
Tujuan SDGs
1. Tanpa Kemiskinan
Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia
2. Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya
pertanian yang berkelanjutan.
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala
umur.
4. Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk
semua orang.
5. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6. Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.
 7. Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern
untuk semua orang.
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif serta
pekerjaan yang layak untuk semua orang.
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang berkelanjutan
serta mendorong inovasi.
10 Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di
dunia.
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yang berkualitas, aman dan bekelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan yang
berkelanjutan.
15. Kehidupan di Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan
secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah
16.  Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk
keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
Triple burden of disease
Indonesia sedang dihadapkan pada triple burden of diseases atau di sebut tiga beban penyakit
diantaranya transisi epidemologi penyakit menular (PM) ke arah penyakit tidak menular (PTM),
munculnya ancaman penyakit infeksi baru, dan penyakit menular yang belum selesai
Penyakit tidak menular bisa dicegah dengan perilaku sehat. Perilaku hidup sehat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan, sikap, dan kebiasaan.
pemerintah meluncurkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) yang dilaksanakan dengan
melakukan kerjasama lintas sektor dan lintas program, gerakan masyarakat hidup sehat adalah
suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Double burden of malnutrition
Double burden of malnutrition atau dua beban malnutrisi merupakan suatu kondisi yang
mengacu pada kekurangan dan kelebihan asupan gizi. Istilah malnutrisi mencakup kelompok
kondisi yang luas diantaranya yaitu kurang gizi yang mencakup stunting/kerdil (tinggi badan
rendah menurut usia), wasting/kurus (berat badan rendah menurut tinggi
badan), underweight/kekurangan berat badan (berat badan rendah menurut usia) dan defisiensi
atau insufisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting). Adapun yang lainnya
adalah kelebihan berat badan, obesitas, dan penyakit tidak menular yang berhungan dengan pola
makan (seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker) 
Percepatan perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu strategi yang diterapkan dalam
RPJMN tahun 2020-2024. Percepatan perbaikan gizi dilaksanakan dengan:
1.Percepatan penurunan stunting dengan peningkatan efektivitas intervensi spesifik, perluasan dan
penajaman intervensi sensitive secara terintegrasi
2.Peningkatan intervensi yang bersifat life saving dengan didukung data yang kuat termasuk
fortifikasi dan pemberian multiple micronutrient
3.Respon cepat perbaikan gizi dalam kondisi darurat.
Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai