Anda di halaman 1dari 35

IMPETIGO

Case Report Session


KRUSTOSA
PRESENTAN :
• ADDEA SAPUTRI 2210070200012
• BILLYO KARIM 2210070200013
• ANNISA PUTRI SUGIANTO 2310070200026
• IKHWANUL HERIYANDI 2310070200044

PRESEPTOR :
Dr. dr. H. Yosse Rizal, Sp.KK, FINSDV, FAADV
dr. Yola Fadilla, Sp.DV

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH


BAGIAN KULIT DAN KELAMIN RSAM BUKITTINGGI
2023
01. TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Bentuk pyoderma yang paling sederhana. Menyerang epidermis, dimana gambaran yang
dominan ialah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan seperti madu berlapis.

 Disebabkan Streptococcus ß hemolyticus ( S. Pyogenes)

 Lokasi predileksi : wajah sekitar hidung dan mulut


 Vesikel/bula berdinding tipis di atas kulit yang eritema bersifat mudah pecah
sehingga meninggalkan bekas berupa krusta tebal berwarna kuning
kecoklatan/keemasan seperti madu. sehingga vesikel/bulanya sendiri jarang
sekali terlihat. Apabila krusta diangkat akan menyebabkan erosi di bawahnya
EPIDEMIOLOGI

• Sering pada usia 2 - 10 tahun

• Frekuensi antara jenis kelamin laki-laki an perempuan sama

• Predileksi penyakit ini sering di wajah yaitu di sekitar hidung dan mulut yang
dianggap sumber infeksi dari daerah tersebut

• Banyak terjadi pada musim panas dan daerah lembab


ETIOLOGI

- Streptococcus β hemolyticus group A

- Menular melalui kontak langsung atau media


• Didahului oleh trauma, gigitan serangga, atau tungau
 Cara infeksi pada impetigo krustosa ada 2, yaitu :
• Infeksi Primer
• Biasanya terjadi pada anak-anak. Awalnya, kuman menyebar dari hidung ke kulit
normal (kira-kira 11 hari), kemudian berkembang menjadi lesi pada kulit.
Lesi biasanya timbul di atas kulit wajah (terutama sekitar lubang hidung)
atau ekstremitas setelah trauma.

• Infeksi sekunder
• Bila telah ada penyakit kulit lain sebelumnya (impetiginisasi) seperti dermatitis
atopik, dermatitis statis, psoariasis vulgaris, SLE kronik, pyoderma gangrenosum,
herpes simpleks, varisela, herpes zoster, pedikulosis, skabies, infeksi jamur
dermatofita, gigitan serangga, luka lecet, luka goresan, dan luka bakar, dapat
terjadi pada semua umur.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS

 Keluhan utama rasa gatal

 Lesi awal berupa makula erimatosa

 Eritema dan vesikel yang mudah pecah dan mengeluarkan secret seropurulen
kuning kecoklatan lalu membentuk krusta yang berlapis

 Krusta tebal berwarna kuning seperti madu

 Jika krusta lepas terlihat erosi


MANIFESTASI KLINIS

• Dapat terjadi di mana saja pada tubuh (sering pada wajah, leher, dan ekstremitas)
• Diawali eritema berukuran kurang lebih 2 mm yang dengan cepat membentuk
vesikel, bula, atau pustul berdinding tipis.
• Kemudian vesikel, bula atau pustul tersebut rupture menjadi erosi kemudian eksudat
seropurulen mengering dan menjadi krusta yang berwarna kuning keemasan (honey-
colored) dan dapat meluas >2 cm.
• Lesi biasanya berkelompok dan sering konfluen meluas secara irreguler.
• Krusta pada akhirnya mengering dan lepas dari dasar yang eritema tanpa
pembentukan jaringan scar
DIAGNOSIS

 ANAMNESA  PEMERIKSAAN FISIK

• Muncul bintik-bintik merah (eritem) Gambaran dermatologis pada kasus ini

• Awalnya keluhan timbul di area bibir sesuai dengan gambaran khas pada

dan hidung, menyebar ke pipi impetigo krustosa, yaitu krusta berwarna


kuning kecoklatan seperti madu yang
• Adanya rasa gatal dan perih
berlapis lapis dengan lokasi di sekitar
• Adanya eritem dan vesikel yang mudah
mulut dan hidung menyebar ke area pipi
pecah sehingga membentuk krusta
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Darah Rutin


 Leukositosis

 Pemeriksaan Gram
 Coccus gram (+)
 seperti rantai berwarna ungu
DIAGNOSIS BANDING
 EKTIMA

Etiologi Streptococcus ß hemolyticus ( S. Pyogenes),


Staphylococcus aureus

Epidemiologi Anak dan dewasa

Gejala • Gatal
• Lesi awal vesikel/ vesikopustula di atas kulit eritematosa
pecah membentuk krusta berwarna coklat kehitaman
• krusta diangkat -> ulkus

Predileksi Tungkai bawah, yaitu tempat yang banyak mendapat trauma


TATALAKSANA UMUM

 Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi kulit
 Mengurangi kontak dekat dengan penderita
 Bila diantara anggota keluarga ada yang mengalami impetigo diharapkan dapat
melakukan beberapa tindakan pencegahan berupa :
 Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak menggunakan
peralatan harian bersama-sama
 Menggunakan sarung tangan ketika mengolesi obat topikal dan settelah itu mencuci
tangan sampai bersih
 Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi
TATALAKSANA KHUSUS

 Topikal

 Antibiotik topikal diberikan 2-3 kali sehari selama 7-10 hari

 Asam fusidat 2%

 Mupirocin 2%

 Basitrasin

 Retapamulin 1%
TATALAKSANA KHUSUS

Sistemik
- Pilihan Pertama
• Kloksasilin/dikloksasilin ; dewasa 4x250-500mg PO, anak anak
25-50mg/KgBB/hari
• Amoksisilin dan asam klavulanat : 3x250-500mg/hari, anak-anak
25mg/KgBB/hari
TATALAKSANA KHUSUS

- Pilihan Kedua
• Eritromisin : 4x250-500mg
• Azitromisin : 1x500mg, dilanjutkan 1x250mg (hari ke 2-5)
• Klindamisin : 15mg/KgBB/hari (3x sehari)
KOMPLIKASI

 Glomerulonefritis akut dapat terjadi pada 2-5% orang dengan impetigo


yang disebabkan oleh Streptococcus ß hemolyticus grup A, terutama pada
anak berusia 2 sampai 4 tahun.
PROGNOSIS

 Bila tidak di sertakan dengan adanya penyakit lain sebelumnya, impetigo krustosa
membaik spontan dalam 2-3 minggu.

 Bila tidak diobati, impetigo krustosa dapat bertahan dan menyebabkan lesi pada
tempat baru serta menyebabkan komplikasi berupa ektima, dan dapat menjadi
erisepelas selulitis.
02. LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. A
• Alamat :
• Umur : 9 Tahun

• Jenis Kelamin : Laki-Laki Bukittinggi

• Berat Badan : 22 Kg
• Tanggal masuk : Senin,
• Tinggi Badan : 137 Cm
18 Desember 2023
ANAMNESA

 Keluhan Utama

 Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun berobat ke poliklinik kulit dan kelamin
RSAM Bukittinggi di dampingi dengan ibunya dengan keluhan muncul bintik
kemerahan di sekitar mulut sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

 Muncul bintik kemerahan di area sekitar mulut sebelah kiri, sejak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan disertai dengan rasa gatal dan nyeri yang terasa terus-menerus. Satu hari
kemudian muncul gelembung kecil berisi cairan yang mudah pecah. Karena pasien sering
menggaruknya akibatnya gelembung tersebut pecah dan mengeluarkan cairan sehingga
mengering menjadi keropeng berwarna kekuningan yang tebal. Keropeng tersebut lalu
meyebar ke area mulut sebelah kiri, bawah bibir, hidung, dan dagu. Ibu pasien mengatakan
belum pernah berobat, dan pasien tidak mengonsumsi obat apapun untuk mengurangi
gejala yang diderita.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Riwayat batuk dan pilek sebelumnya (+)

 Riwayat memiliki keluhan yang sama sebelumnya disangkal


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan serupa dengan pasien
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generlisata
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan

 Kesadaran : Composmentis Kooperatif

 Tanda Vital : Dalam Batas Normal

 Berat Badan : 22 kg

 Pemeriksaan thorax : Dalam batas normal

 Pemeriksaan abdomen : Dalam batas normal

 Pemeriksaan ekstremitas : Dalam batas normal


STATUS DERMATOLOGIKUS

 Lokasi : Sekitar bibir, hidung dan dagu (Bilateral)


Distribusi : Regional
Bentuk : Khas
Susunan : Khas
Batas : Tegas
Ukuran : Milier-Numular
Efloresensi :Makula eritem, Vesikel, Krusta Kuning Kecoklatan dan
Erosi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah rutin


Leukositosis

2. Pewarnaan gram
Coccus gram (+) berwarna ungu

3. Kultur media blood agar plate dan tes resistensi


 Diagnosis Kerja  Siagnosis Banding
 Impetigo Krustosa  Ektima
TATALAKSANA

 Umum
1. Hindari menggaruk daerah lesi
2. Menjaga kebersihan agar terhindar dari infeksi kulit lainnya
3. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
4. Mengkonsumsi makanan bergizi serta buah-buahan dan sayur
RESEP
RSUD. ACHMAD MOCHTAR
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. Y
SIP No. 123/ sip/ 2022
Bukittinggi, 18 Desember 2023
R/ Asam Fusidat Cream 2% tube No I
s.u.e
R/ Amoxicilin syr 125 mg/ 5ml No. I
S3 dd cth 1 pc

Pro : An. A
Umur : 9 Tahun
Alamat : Bukittinggi
PROGNOSIS

▪ Quo ad vitam : Bonam


▪ Quo ad functionam : Bonam

▪ Quo ad sanationam : Bonam

▪ Quo ad cosmetikum : Bonam


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai