IMPETIGO KONTAGIOSA
Oleh :
Hilda Nur Achfidawati
142011101012
Pembimbing :
dr. ROSMARINI E.S.H., M.Sc, Sp.KK
1
Pendahuluan
2
Definisi
Impetigo Kontagiosa/
Impetigo Vulgaris/ Impetigo Bulosa
Impetigo Tillbury Fox 3
Epidemiologi
Paling sering mengenai anak usia 2-5 tahun namun dapat mengenai semua umur
70% kejadian merupakan impetigo kontagiosa
Sebagian besar ditemukan di negara tropis dan Negara dengan social ekonomi
rendah
Laki-laki : Perempuan = 1 : 1
Faktor predisposisi :
Temperatur tinggi
Kelembaban tinggi
Hygiene rendah
Atopi
Trauma pada kulit
4
Etiologi
Staphylococcus
Penyebab 50-60 % impetigo kontagiosa di Negara maju: Staphylococcus aureus
Kuman dpt ditemukan pd hidung depan (35%), perineum (20%), ketiak & sela-sela
jari (5-10%)
5
Etiologi
Streptococcus
Yg tersering menyebabkan infeksi pd manusia: Streptococcus –haemolytic group A
Merupakan penyebab tersering impetigo kontagiosa pada Negara berkembang
6
Patofisiologi
Infeksi Sekunder
Dapat terjadi bila telah ada penyakit kulit lain lain sebelumnya
7
Manifestasi Klinis
8
Diagnosis
Anamnesis
Infeksi primer
Infeksi sekunder
Pemeriksaan fisik
Khas: honey colored crust
Pemeriksaan penunjang
Gram-stain
Kultur
Laboratorium
9
Diagnosis Banding
Varicella
Infeksi oleh virus varicella-zoster yang menyebabkan kelainan kulit polimorf
Persamaan : terdapat vesikel yang kemudian menjadi krusta
Perbedaan :
Ektima
Ulkus superfisial dengan dengan krusta di atasnya disebabkan oleh Streptococcus
Persamaan: kruta tebal warna kuning
Perbedaan :
11
Diagnosis Banding
Herpes Simpleks
Vesikel berkelompok diatas dasar eritematosa yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks
Persamaan : vesikel yang kemudian menjadi krusta
Perbedaan :
Non-medikamentosa
Menjaga kebersihan
Membersihan area kulit yang terkena serangga untuk menghindari infeksi
Mengurangi kontak erat dengan penderita
Mencuci bersih area lesi
Memotong kuku
Mencuci pakaian atau handuk penderita
13
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Topikal
Asam fusidat 2%, mupirosin 2%
14
Penatalaksanaan
Sistemik
Diberikan pada kasus berat, lama pengobatan paling sedikit 7-10 hari
Kloksasilin:
dewasa: 250-500 mg/dosis, 4 hali/hari, a.c. ; anak: 10-25 mg/kg/dosis 4 kali/hari a.c.
Dikloksasilin:
dewasa: 125-250 mg/dosis, 3-4 kali/hari, a.c. ; anak: 5-15 mg/kg/dosis, 3-4 kali/hari,
a.c.
Fenoksimetil penisilin:
dewasa: 250-500 mg, 4 kali/hari, a.c ; anak: 7,5-12,5 mg/dosis, 4 kali/hari a.c.
Eritromisin:
dewasa: 250-500 mg/dosis, 4 kali/hari, p.c. ; anak: 12,5-50 mg/kg/dosis, 4 kali/hari
p.c.
Klindamisin:
dewasa: 150-300 mg/dosis, 3-4 kali/hari ; anak usia lebih dari 1 bulan: 8-20
mg/kg/hari, 3-4 kali/hari
15
Komplikasi
Glomerulonefritis (2-5%)
16
Prognosis
Bila tidak ada penyakit lain sebelumnya impetigo krustosa dapat membaik
spontan dalam 2-3 minggu
Dengan terapi yang sesuai, lesi dapat sembuh dalam 7-10 hari
17
REFLEKSI KASUS
18
Identitas Pasien
Nama : An. C
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Pendidikan :-
19
Anamnesis
Keluhan Utama
Terdapat banyak keropeng di bagian wajah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli kulit dengan keluhan terdapat keropeng di sekitar hidung dan
mulut yang terasa gatal. Terdapat juga sedikit gelembung berisi cairan berwarna
kekuningan. Keluhan ini sudah di rasakan ±5 hari yang lalu. Awalnya hanya terdapat
gelembung kecil berisi cairan di bawah hidung, kemudian setelah pecah muncul
kembali banyak gelembung berisi cairan, gelembung yang pecah menjadi koreng
berwarna kekuning-kuningan yang tebal dan terasa gatal.
20
Anamnesis
21
Pemeriksaan Fisik
22
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Deformitas (-), sekret(+)
Telinga : Otorrhea -/-
Thorax
Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan simetris, tidak terdapat kelainan kulit
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : Cor: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-); Pulmo : Suara nafas
vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
23
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak terdapat kelainan kulit
Auskultasi :-
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : -
Extremitas :
Akral hangat (+) , edema (-) ekstremitas atas dan bawah
24
Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologis
Regio facei : Tampak vesikel lenticular multiple, krusta tebal kuning seperti madu
berukuran lenticular multiple serta adanya erosi dan skuama
25
26
Diagnosa
Diagnosis Banding
Impetigo Krustosa
Ektima
Varicella
Diagnosis Kerja
Impetigo Krustosa
27
Tatalaksana
Antibiotik :
Pengobatan Topikal
Salep/krim: Mupirosin 2%
Pengobatan Sistemik :
Amoksisilin syr 2 x 1 cth/hari setelah makan.
Dalam 5 ml=125 mg
28
Edukasi
29
Prognosis
30
Terimakasih
31