Kelompok 4
Aborsi berasal dari bahasa Inggris yaitu abortion yang berarti gugur
kandungan atau keguguran. Dalam bahasa Arab, istilah ini dikenal dengan
Isqath al-Hamli atau al-Ijhad yang berarti pengguguran janin dari kandungan
sebelum mencapai kesempurnaannya.
Abortus provocatus dibedakan pula atas abortus artificialis therapicus dan abortus
provocatus criminalis :
Abortus artificialis therapicus adalah abortus yang dilakukan oleh dokter atas dasar
indikasi medis. Abortus jenis ini dilakukan untuk menjaga kepentingan ibu, baik fisik
maupun mental.
abortus provocatus criminalis adalah abortus yang dilakukan tanpa dasar medis. Abortus
jenis ini terkadang dilakukan orang untuk meniadakan hasil hubungan seks di luar
pernikahan atau untuk mengakhiri kehamilan yang tidak dikehendaki karena alasan
Abortus yang terjadi tanpa disengaja atau karena alasan medis demi
menjaga kemaslahatan tidak mengandung konsekuensi hukum dalam Islam.
Dalam pandangan Mazhab Hanafi, aborsi hanya dibolehkan sebelum empat
bulan usia kandungan. Akan tetapi, bukan berarti pengguguran tersebut tidak
mengakibatkan dosa, tetapi dosanya tidak sebesar dosa membunuh
manusia.
Sedangkan, dalam pandangan Mazhab Maliki, aborsi sangat jelas
dilarang. Bahkan, mazhab ini melarang dilakukannya aborsi meski umur
janin masih kurang dari 40 hari setelah bertemunya sperma dan ovum.
Berbeda dengan mazhab Maliki, ulama mazhab Syafi'i memiliki pendapat
yang berbeda-beda tentang boleh tidaknya menggugurkan kandungan
setelah pertemuan sperma dan ovum dalam batas 40 hari.
فقضـى رسـول هللا صـلى هللا, أـن امرأتيـن مـن هذيـل رمـت إحداهمـا األخرى فطرحت جنينهـا:عـن أـبي هريرة قال
عليه و سلم فيها بغرة عبد أو أمة
Artinya: “Sesungguhnya ada dua wanita dari Bani Hudzail, salah satu dari
keduanya melempar lainnya sehingga gugur kandungannya. Maka Rasulullah
memutuskan harus membayar diyat sebesar seorang budak laki-laki atau
budak wanita.” (HR Bukhari Muslim)
DI Indonesia sendiri terdapat UU yang mengatur tentang hukuman bagi
pelaku aborsi Dalam UU Kesehatan ada sanksi pidana bagi orang yang
melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 75 UU Kesehatan,
yaitu dalam Pasal 194 UU Kesehatan:
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
MENSTRUAL REGULATION
A. Definisi Menstrual Regulation
A. Pandangan Islam
1. Boleh dilakukan
Menjadi Solusi agar seluruh jamaah haji wanita usia reproduksi dapat
menjalankan seluruh ibadah haji adalah melalui pengaturan haid, yaitu
dengan cara memajukan dan memundurkan haid sesuai dengan jadwal
dan kebutuhan selama menunaikan ibadah haji.
2. Tidak Boleh dilakukan
“Semua anak yang dilahirkan atas fitrah sehingga dia jelas agamanya, kemudian
orang tuanya lah yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani dan Majusi”.(H.R Abu
Ya’la, Al-Thabrani, dan Al-Baihaqi dari Al- Aswad bin Sari’)”.
B. Pandangan Kesehatan
obat penunda haid berbahaya pada wanita hamil, karena fungsi obat ini
adalah sebagai pemaksa rahim agar meruntuhkan lapisan dindingnya. Jika
janin yang dikandungnya itu kuat, maka tidak akan terjadi apa-apa selama
penggunaan tidak berlebihan.
estrogen gynaecosid
Pasal 347 ayat 1: Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.
Eugenetika
a. Definisi Eugenetika
Eugenetika adalah praktik atau anjuran untuk meningkatkan spesies
manusia dengan secara selektif mengawinkan orang-orang dengan ciri-
ciri keturunan tertentu yang diinginkan.
Eugenetika adalah ilmu yang mengkaji tentang kesejahteraan
gender, yang mana suatu kehamilan dapat di prediksi kondisi dari sang
bayi apakah baik atau memiliki kelainan yang kemudian dapat di jadikan
pertimbangan, apakah suatu kehamilan tersebut baik dilanjutkan atau
tidak, sebagai konsekuensinya apabila kondisi janin diketahui dari hasil
pemeriksaan medis yang canggih, menderita cacat atau penyakit yang
sangat berat, misal down syndrome yang berarti IQ-nya hanya sekitar 20-
70, maka janin tersebut digugurkan dengan alasan hidup anak yang ber
IQ sangat rendah itu tidak memiliki arti hidup dan menderita sepanjang
hidupnya, dan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat/Negara.
Dari pengertian ini, maka Eugenetika berarti “perbaikan” ras
manusia dengan membuang orang-orang yang cacat dan
berpotensi memiliki penyakit dan kelainna seperti Down
sindrom, kemudian memperbanyak individu sehat. Menurut
teori eugenetika, ras manusia dapat di perbaiki dengan meniru
bagaimana cara hewan berkualiatas baik di hasilkan melalui
perkawinan hewan yang sehat. Sedangkan hewan yang cacat
dan sakit akan dimusnahkan.
B. Sejarah Eugenetika
Secara singkat eugenetika pertama kali diperkenalkan oleh Francis
Galton, saudara sepupu Darwin., tahun 1883. Sebelumnya ia memunculkan
istilah eugenic melalui bukunya Inquiries banyak melakukan penyelidikan atas
genetika manusia. Pada tahun 1869 ia mempopulerkan karya pertamanya
dengan judul Hereditary Genius. Dalam karyanya Hereditary Genius, ia
mengetengahkan hasil studinya tentang manusia unggul (superman) Dari
hasil penelitian yang dia lakukan, Galton berkesimpulan bahwa “akan
menjadi sungguh-sungguh praktis untuk menghasilkan manusia unggul,
dengan bakat secara berturut-turut”. Usaha Galton itu ternyata menarik
simpati banyak orang. Pada tahun 1907 didirikan sebuah lembaga English
Society di Inggris. Pada tahun 1926, berdiri pula American Eugenics Sociery.
Kemudian di Jerman NAZI pernah menggunakannya pada tahun 1930-an
sampai 1940-an. Dewasa ini pengembangan ilmu genetika manusia dengan
demikian terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia hingga sampai
saat ini.
Hitler menerapkan konsep tersebut dengan tangan besi, dan
hasilnya sangat mengerikan. Orang-orang lanjut usia, cacat fisik
dan mental, serta menyandang berbagai penyakit dari seluruh
Jerman, dikumpulkan dalam satu pusat sterilisasi khusus. Di sini,
mereka dihabisi karena dianggap parasit.
Untuk mendapatkan ras Arya (Jerman) murni, ia menganjurkan
pemuda-pemudi yang berambut pirang dan bermata biru untuk
melakukan hubungan seks bebas. Hingga 1935, sebagai diktator, ia
mendirikan ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di
dalamnya pemuda-pemudi Jerman dikumpulkan dan harus
melayani setiap pria dari rasa Arya yang amsuk, demi
mendapatkan keturunan yang unggul.
Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Eugenetika
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini
Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami
(Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Eugenetika Menurut Perspektif Islam
Forum Kesehatan Perempuan, Lembar Informasi: “Peraturan Abortus di Dunia”, Edisi pertama, No. 02
Tahun 2001.
Hasbi As-Shidiqy. TM., Pengantar Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1963.
Muh. Nuaim Yasin, Fikih Kedoktoran, Terj. Munirul Abidin, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.
Jauhari, Iman. "Aborsi Menurut Pandangan Hukum Islam." Citra Justicia: Majalah Hukum dan Dinamika
Masyarakat 21.1 (2020): 9-18.
Hadi, M. F. (2018). Analisis Maqasid Syari’ah Terhadap Eugenetika Dan Resiko Tinggi Bagi Ibu Hamil
Sebagai Alasan Melakukan Praktik Aborsi Perspektif Hukum Islam.
TERIMA KASIH