Anda di halaman 1dari 2

PELVIMETRI

A. PROSEDUR PELVIMETRI KLINIS1,2


Berdasarkan WHO pelvimetri klinis dilakukan ketika umur kandungan lebih dari 34
minggu. Pelvimateri klinis dilakukan dengan mengukur pintu panggul sebagai berikut:
1. Mengukur Pintu atas panggul
a. Meraba promontorium: perabaan ini hanya merasakan apakah promontorium
teraba atau tidak. Caranya dengan memasukan dua jari tangan dan meraba dari
tepi posterior simfisis pubis ke promontorium sakrum. Perabaan ini juga untuk
mengukur konjugata diagonalis
b. Menentukan konjugata diagonalis dan konjugata vera: konjugata diagonalis
ditentukan dengan meraba dengan dua jari dari tepi posterior simfisis pubis ke
promontorium sakrum. Konjugata diagonalis normalnya harus > 10 cm.
Sementara konjugata vera diukur dengan konjugata diagonalis dikurangi 1,5 cm

Gambar 6. Cara pengukuran konjugata diagonalis1


2. Menentukan Linea innominata
Linea innominata merupakan batas antara pelvis mayor dan pelvis minor pada os
ileum. Normalnya teraba 1/3 bagian anterior kiri dan kanan, yang berarti panggul luas.
3. Mengukur Pintu tengah panggul
a. Mentukan kecekungan os sakrum: apakah cekung atau cembung. Kebanyakan
pada wanita ditemukan os sakrum yang cekung.
b. Menilai spina ischiadika: dengan cara meraba spina sichiadika dan merasakan
tulang spina ischiadika runcing atau tum[pul dan jarak antara spina ischiadika
(distansia interspinosum) harus lebih dari 10cm.
4. Mengukur Pintu bawah panggul
Meraba arkus pubis dan memperkirakan besar sudutnya. Normalnya arkus pubis
memiliki sudut sekitar 90 derajat
5. Menilai os koksigeus apakah mobile atau tidak. Os koksigeus ini dipastikan agara
tidak menghalangi pada sat persalinan.

Ababila pada pemeriksan pelvimetri didapatkan hasil berupa promontorium tidak teraba,
linea innominate teraba 1/3 anterior, distansia interspinosum lebih dari 9,5 cm, sakrum
konkaf, spina iskhiadika tajam, dinding samping lurus, dan sudut arkus pubis lebih dari
90 derajat maka bisa dikatakan panggul luas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro H. Anatomi jalan lahir. Dalam: Wiknjosastro H. Saifuddin AB,


RachimhadiT Ilmu Kebidanan 4rd ed. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo 2014;102 112 4.3.
2. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF. The Normal Pelvis. In: William
Obstetrics,23 th ed. Appleton and Lange, 2010; 283-294

Anda mungkin juga menyukai