Anda di halaman 1dari 6

Alur penegakkan diagnosis

Pasien yang datang dengan hipertiroid biasanya saat anamnesis mengeluhkan


terjadinya penurunan berat badan. Kelain itu pasien juga akan mengeluhkan adanya
kelelahan atau kelemahan pada otot-ototnya. Keluhan pasien yang lain yaitu
keringat berlebih serta kadang disertai dengan adanya diare. Pasien juga dapat
mengeluhkan adanya penonjolan pada mata dan leher.1
Pada pemeriksaan fisik, dari infeksi dapat ditemukan mata yang tampak menonjol
(eksoftalmus), pasien tampak tegang, dimana cara bicara dan tingkah lakunya yang
cepat, adanya tremor yang dapat dilihat dengan jelas, dan dapat dilihat ada tidaknya
pembesaran pada leher. Pada palpasi dapat ditemukan denyut nadi yang cepat,
telapak tangan yang basah dan hangat, serta dapat dilakukan palpasi bagian leher
untuk memastikan ada tidaknya massa yang bia mengindikasikan pembesaran dari
kelenjar tiroid. Pada perkusi, dapat dilakukan ketokan pada bagian tendo Achilles
untuk melihat apa terdapat pemendekkan waktu refleks Achilles yang biasanya
dijumpai pada pasien dengan hipertiroid. Dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk
menilai ada tidaknya aritmia.1
Untuk menentukkan apakah pasien menderita hipertiroid atau tidak, biasanya
dipakai indeks Wayne dan Indeks New Castle, yang dapat membedakan apakah
pasien mengalami hipertiroid atau normal (eutiroid).1,2
Tabel 1. Tabel indeks Wayne
(Sumber: Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks new castle untuk penapisan
kasus hipertiroid. [Internet]2)
Tabel 2. Indeks New Castle
(Sumber: Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks new castle untuk penapisan
kasus hipertiroid. [Internet]2)

Pemeriksaan laboratorium penunjang yang sering dilakukan untuk mendiagnosis


hipertiroid antara lain tes TSH, T4 bebas, dan T3 bebas dalam darah.3-5
Gambar 1. Algoritma tes tiroid
(Sumber: Cross-panel rules as tools to support complex testing algorithms.
[Internet]. 20143)

Tes tiroid yang biasanya dilakukan antara lain:4,5


A. Tes untuk mengukur aktivitas/fungsi tiroid
1. Kadar total hormon tiroid dalam sirkulasi
 T4, T3 serum
 Protein Bound Iodine Serum (PBI)
 Thyroid Hormone Binding Test (THBT)
2. Kadar hormon tiroid bebas dalam sirkulasi
 Metode langsung : FT4, FT3
 Metode tdk langsung : FT4
3. Pemeriksaan dinamis fungsi tiroid
 Tes pengambilan iodium radioaktif
 Tes supresi T3
 Tes stimulasi Tirotropin
4. Pemeriksaan fungsi jaringan perifer
 Lamanya refleks tendon pergelangan kaki
 Kadar lemak dalam serum
 Elektrokardiogram
 Respons cAMP terhadap glukagon
5. Pemeriksaan fungsi hipotalamus-hipofisis
 Tes Tirotropin (TSH)
 Tes Thyroid releasing hormone (TRH).

B. Tes penyebab gangguan fungsi tiroid


1. Antibodi antitiroid
 Antibodi Tiroglobulin (anti Tg)
 Antibodi Mikrosomal (anti TPO)
 Thyroid Stimulating Antibodies (TSAb)
2. Sidik tiroid sesudah pemberian radioisotop
3. Sidik ultrasonik
4. Sinar X daerah tiroid
5. Biopsi tiroid
6. Tes pelepasan perklorat
7. Protein plasma, tes flokulasi, LED
Daftar Pustaka:
1. Penuntun blok lab gangguan hormon dan mettabolisme. Ed. 3. Padang:
Tim Pelaksana Skill Lab Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2012
2. Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks new castle untuk penapisan
kasus hipertiroid. [Internet]. [dilihat pada: 18 Oktober 2016]. Diambil dari:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=324979&val=4882&t
itle=NILAI%20DIAGNOSTIK%20INDEKS%20WAYNE%20DAN%20I
NDEKS%20NEWCASTLE%20UNTUK%20PENAPISAN%20KASUS%
20HIPERTIROID
3. Cross-panel rules as tools to support complex testing algorithms.
[Internet]. 2014. [dilihat pada: 18 Oktober 2016]. Diambil dari:
http://www.orchardsoft.com/newsletters/fall-2014/
4. Hutagalung I. Tiroid. Ambon: Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura;
2016
5. Ardyanto TD. Pemeriksaan laboratorium pada diabetes mellitus dan fungsi
tiroid. [Internet]. 2010. [dilihat pada: 18 Oktober 2016]. Diambil dari:
http://tonang.staff.uns.ac.id/files/2010/03/kuliah-dm-blok-endokrin-
2010.pdf

Anda mungkin juga menyukai