0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
115 tayangan6 halaman
Alur penegakan diagnosis hipertiroid meliputi anamnesis pasien yang mengeluhkan penurunan berat badan, kelelahan otot, keringat berlebih, dan penonjolan mata serta leher. Pemeriksaan fisik menunjukkan mata menonjol, tegang, denyut nadi cepat, dan palpasi leher. Tes laboratorium seperti TSH, T4 bebas, dan T3 bebas digunakan untuk mendiagnosis, beserta indeks Wayne dan New Castle untuk membedakan hip
Alur penegakan diagnosis hipertiroid meliputi anamnesis pasien yang mengeluhkan penurunan berat badan, kelelahan otot, keringat berlebih, dan penonjolan mata serta leher. Pemeriksaan fisik menunjukkan mata menonjol, tegang, denyut nadi cepat, dan palpasi leher. Tes laboratorium seperti TSH, T4 bebas, dan T3 bebas digunakan untuk mendiagnosis, beserta indeks Wayne dan New Castle untuk membedakan hip
Alur penegakan diagnosis hipertiroid meliputi anamnesis pasien yang mengeluhkan penurunan berat badan, kelelahan otot, keringat berlebih, dan penonjolan mata serta leher. Pemeriksaan fisik menunjukkan mata menonjol, tegang, denyut nadi cepat, dan palpasi leher. Tes laboratorium seperti TSH, T4 bebas, dan T3 bebas digunakan untuk mendiagnosis, beserta indeks Wayne dan New Castle untuk membedakan hip
Pasien yang datang dengan hipertiroid biasanya saat anamnesis mengeluhkan
terjadinya penurunan berat badan. Kelain itu pasien juga akan mengeluhkan adanya kelelahan atau kelemahan pada otot-ototnya. Keluhan pasien yang lain yaitu keringat berlebih serta kadang disertai dengan adanya diare. Pasien juga dapat mengeluhkan adanya penonjolan pada mata dan leher.1 Pada pemeriksaan fisik, dari infeksi dapat ditemukan mata yang tampak menonjol (eksoftalmus), pasien tampak tegang, dimana cara bicara dan tingkah lakunya yang cepat, adanya tremor yang dapat dilihat dengan jelas, dan dapat dilihat ada tidaknya pembesaran pada leher. Pada palpasi dapat ditemukan denyut nadi yang cepat, telapak tangan yang basah dan hangat, serta dapat dilakukan palpasi bagian leher untuk memastikan ada tidaknya massa yang bia mengindikasikan pembesaran dari kelenjar tiroid. Pada perkusi, dapat dilakukan ketokan pada bagian tendo Achilles untuk melihat apa terdapat pemendekkan waktu refleks Achilles yang biasanya dijumpai pada pasien dengan hipertiroid. Dapat juga dilakukan pemeriksaan untuk menilai ada tidaknya aritmia.1 Untuk menentukkan apakah pasien menderita hipertiroid atau tidak, biasanya dipakai indeks Wayne dan Indeks New Castle, yang dapat membedakan apakah pasien mengalami hipertiroid atau normal (eutiroid).1,2 Tabel 1. Tabel indeks Wayne (Sumber: Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks new castle untuk penapisan kasus hipertiroid. [Internet]2) Tabel 2. Indeks New Castle (Sumber: Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks new castle untuk penapisan kasus hipertiroid. [Internet]2)
Pemeriksaan laboratorium penunjang yang sering dilakukan untuk mendiagnosis
hipertiroid antara lain tes TSH, T4 bebas, dan T3 bebas dalam darah.3-5 Gambar 1. Algoritma tes tiroid (Sumber: Cross-panel rules as tools to support complex testing algorithms. [Internet]. 20143)
Tes tiroid yang biasanya dilakukan antara lain:4,5
A. Tes untuk mengukur aktivitas/fungsi tiroid 1. Kadar total hormon tiroid dalam sirkulasi T4, T3 serum Protein Bound Iodine Serum (PBI) Thyroid Hormone Binding Test (THBT) 2. Kadar hormon tiroid bebas dalam sirkulasi Metode langsung : FT4, FT3 Metode tdk langsung : FT4 3. Pemeriksaan dinamis fungsi tiroid Tes pengambilan iodium radioaktif Tes supresi T3 Tes stimulasi Tirotropin 4. Pemeriksaan fungsi jaringan perifer Lamanya refleks tendon pergelangan kaki Kadar lemak dalam serum Elektrokardiogram Respons cAMP terhadap glukagon 5. Pemeriksaan fungsi hipotalamus-hipofisis Tes Tirotropin (TSH) Tes Thyroid releasing hormone (TRH).
B. Tes penyebab gangguan fungsi tiroid
1. Antibodi antitiroid Antibodi Tiroglobulin (anti Tg) Antibodi Mikrosomal (anti TPO) Thyroid Stimulating Antibodies (TSAb) 2. Sidik tiroid sesudah pemberian radioisotop 3. Sidik ultrasonik 4. Sinar X daerah tiroid 5. Biopsi tiroid 6. Tes pelepasan perklorat 7. Protein plasma, tes flokulasi, LED Daftar Pustaka: 1. Penuntun blok lab gangguan hormon dan mettabolisme. Ed. 3. Padang: Tim Pelaksana Skill Lab Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2012 2. Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks new castle untuk penapisan kasus hipertiroid. [Internet]. [dilihat pada: 18 Oktober 2016]. Diambil dari: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=324979&val=4882&t itle=NILAI%20DIAGNOSTIK%20INDEKS%20WAYNE%20DAN%20I NDEKS%20NEWCASTLE%20UNTUK%20PENAPISAN%20KASUS% 20HIPERTIROID 3. Cross-panel rules as tools to support complex testing algorithms. [Internet]. 2014. [dilihat pada: 18 Oktober 2016]. Diambil dari: http://www.orchardsoft.com/newsletters/fall-2014/ 4. Hutagalung I. Tiroid. Ambon: Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura; 2016 5. Ardyanto TD. Pemeriksaan laboratorium pada diabetes mellitus dan fungsi tiroid. [Internet]. 2010. [dilihat pada: 18 Oktober 2016]. Diambil dari: http://tonang.staff.uns.ac.id/files/2010/03/kuliah-dm-blok-endokrin- 2010.pdf