Anda di halaman 1dari 21

Assalamualaikum Wr.

Wb
Kelompok 2:

Riniyanti

Ahmad Nurul
Fatoni Abibah
Dita Rizki
Baerawati
Indri Myelinda
Wahyuni Arianti
Tria Putri
Oktaviana Septia
Rahajeng Sari
ANATOMI SALURAN
PERNAPASAN BAWAH

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah


Anatomi saluran pernafasan bawah,
terdiri dari:

1. Saluran Udara Konduktif

Terdiri dari Trakhea dan Bronkhus dan bronkhiolus)

2. Saluran Respiratorius Terminal

Terdiri dari Alveoli, Sirkulasi Pulmonal dan Paru-


Paru
Saluran Udara Konduktif
1. Trakhea
merupakan perpanjangan dari laring pada ketinggian
tulang vertebra torakal ke-7 yang bercabang menjadi 2
bronkhus. Ujung cabang trachea disebut carina.

Trachea bersifat sangat fleksibel, berotot, dan memiliki


panjang 12 cm dengan cicin kartilago berbentuk huruf C.
2. Bronkhus
Bronkus atau cabang tenggorokan merupakan
kelanjutan dari trakea. Bronkus kanan lebih pendek dan
lebih besar dari pada bronkus kiri, terdiri dari 68
cincin, mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih panjang
dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 912
cincin mempunyai 2 cabang. Bronkhus disusun oleh
jaringan kartilago.
Bronkus
Divisi Bronkus
Terdapat beberapa divisi bronkus di dalam setiap lobus
paru.
Pertama adalah bronkus lobaris (tiga pada paru kanan
dan dua pada paru kiri). Bronkus lobaris dibagi menjadi
bronkus segmental (10 pada paru kanan dan 8 pada
paru kiri)
Bronkus segmental kemudian dibagi lagi menjadi
bronkus subsegmental. Bronkus ini dikelilingi oleh
jaringan ikat yang memiliki arteri, limpatik dan saraf.
Bronkus segmental kemudian akan membentuk
percabangan menjadi bronkhiolus, yang tidak
mempunyai kartilago didalam dindingnya. Bronkus dan
bronkhiolus juga dilapisi oleh sel-sel yang permukaanya
dilapisi oleh rambut pendek yang disebut sillia. Silia ini
menciptakan gerakan menyapu yang konstan yang
berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing
menjauhi paru menuju laring.
3. Bronkiolus (Percabangan Bronkus)
Pada bronkiolus tak terdapat cincin lagi, dan pada ujung
bronkiolus terdapat gelembung paru/gelembung hawa
atau alveoli (Syaifuddin, 2006: 195). Bronkhiolus berakhir
di alveoli, tidak mengandung kartilago. Tidak adanya
kartilago menyebabkan bronkhiolus mampu menangkap
udara, namun juga dapat mengalami kolaps. Agar tidak
kolaps, alveoli dilengkapi dengan porus/ lubang kecil yang
teletak antar alveoli yang berfungsi mencegah kolaps
alveoli (Irman Soemantri, 2008: 7-8).
Percabangan Bronkiolus
Bronkhiolus membentuk percabangan menjadi
brokiolus terminalis, yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia. Bronkhiolus terminalis
ini kemudian menjadi bronkhiolus respiratori,
yang dianggap menjadi saluran transisional
antara jalan udara konduksi dan jalan udara
pertukaran gas. Pertukaran oksigen dan karbon
dioksida terjadi dalam alveoli.
Saluran Respiratorius Terminal
Alveoli
1. Alveoli

Alveoli merupakan kantong udara yang berukuran


sangat kecil, dan merupakan akhir dari bronkhiolus
respiratorius. Seluruh dari unit alveoli (zona respirasi)
terdiri atas bronkhiolus respiratorius, duktus alveolus,
dan alveolar sacs (kantong alveolus). Fungsi utama
dari unit alveolus adalah sebagain tempat pertukaran
O2 dan CO2 di antara kapiler pulmoner dan alveoli.
Diperkirakan terdapat 24 juta alveoli pada bayi
yang baru lahir. Seiring dengan pertumbuhan usia,
jumlah alveoli pun bertambah dan akan mencapai
jumlah yang sama dengan orang dewasa pada usia
8 tahun, yakni 300 juta alveoli. Setiap unit alveoli
menyuplai 911 prepulmonari dan pulmonari
kapiler (Irman Soemantri, 2008: 8).
2. Sirkulasi Pulmonal
2. Sirkulasi Pulmonal

Paru-paru menerima darah melalui 2 set


arteri, yaitu arteri pulmonalis dan arteri
bronkialis. Darah deoksigenasi mengalir
melalui trunkus pulmonalis, yang dibagi
menjadi arteri pulmonalis kanan dan arteri
pulmonalis kiri. Kembalinya darah
oksigenasi ke jantung terjadi melalui 4
vena pulmonalis yang masuk ke atrium
kiri. Arteri bronkialis yang merupakan
cabang aorta, mengantarkan darah
oksigenasi ke paru-paru. Darah ini
melakukan perfusi ke dinding muscular
bronkus dan bronkiolus.
3. Paru
Paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar
terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli).
Gelembung alveoli ini terdiri dari selsel epitel dan
endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih
kurang 90 m. Pada lapisan ini terjadi pertukaran udara,
O2 masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari
darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih
700.000.000 buah (paruparu kiri dan kanan). Paru
paru di bagi dua :
Paru (Tampak Lateral)
Paru (Tampak Medial)
Paru kanan,

terdiri dari 3 lobus (belah paru), lobus pulmo dekstra


superior, lobus media, dan lobus inferior.

Paru Kiri

terdiri dari pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior.

Diantara lobus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh


jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan
saraf, dalam tiaptiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus.
Didalam lobulus, cabangcabang bronkiolus di sebut duktus
alveolus.
Setiap paru ditutup dan dilindungi oleh membrane serosa
lapis dua bernama membrane pleura. Lapisan superficial
disebut pleura parietal yang berbatasan dengan rongga
toraks, lapisan dalam disebut pleura visceral yang
menutupi paru-paru.
Di antara pleura parietal dan visceral terdapat ruang kecil
bernama rongga pleura yang mengandung sedikit cairan
lubrikan yang disekresikan oleh membrane. Cairan pleura
ini mengurangi friksi antara membrane.
Alhamdulillah
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai