Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI KASUS

DERMATITIS KONTAK IRITAN DENGAN INFEKSI


SEKUNDER

Rangga Ivananda Darmawan


Dokter Internsip Puskesmas Jatinegara

Pembimbing :
Dr. Meuthia Halida

Puskesmas Kecamatan Jatinegara


Jl. Matraman Raya No, 220, Jakarta Timur
2020
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien Tn. H
Jenis Kelamin Laki-laki
No. RM 00469287
Usia 53 tahun
Alamat Jl. Tanah Rendah, Kampung Melayu,
Jatinegara
Tanggal Berobat 20 November 2020
Poli Ruang Tindakan
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA
• Tangan kiri luka disertai nanah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


• Pasien datang dengan keluhan tangan kiri luka sejak 3 hari yang lalu. Luka
bernanah dan berdarah. Luka dirasakan semakin lama semakin berat. Luka
disertai nyeri saat disentuh. Awalnya tangan kiri pasien terasa gatal setelah
pasien mengepel lantai dan terkena cairan pembersih lantai, lama-kelamaan
muncul plenting-plenting yang pecah mengeluarkan nanah. Pasien sudah
mencoba mengurangi keluhan dengan menggunakan obat PK namun
keluhan tidak membaik. Demam disangkal. Batuk dan pilek disangkal. Mual
dan muntah disangkal. BAB dan BAK biasa.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


• Pasien sebelumnya belum pernah mengalami keluhan seperti ini.
• Riwayat Hipertensi disangkal. Riwayat DM disangkal. Riwayat
alergi disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

■ Tanggal : 20 November 2020


■ Keadaan umum : Tampak sakit sedang
■ Kesadaran : E4M6V5
■ Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
■ Frekuensi Nadi : 80 kali/menit (regular, isi cukup, kuat angkat)
■ Frekuensi Pernafasan : 20 kali/menit
■ Suhu tubuh : 36.1 °C
■ Berat Badan : 59 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Normocephali, pertumbuhan rambut merata,
Kepala rambut tidak mudah dicabut, rambut berwarna
hitam
Tidak ada kelainan
Wajah

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil


Mata isokor, RCL +/+
Tidak ada kelainan
Telinga
Tidak ada kelainan
Hidung
Tidak ada kelainan
Bibir
Leher KGB tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi Pergerakan dinding dada simetris, ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Vocal fremitus simetris


Thorax
Perkusi Sonor-sonor, jantung tidak membesar

BND : vesikuler, Ronki -/-, wheezing -/-


Auskultasi BJ I-II reguler, murmur -, gallop -

Inspeksi Perut tampak datar

Auskultasi Bising usus (+) normal


Abdomen Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastrium & regio hipokondrika
Palpasi dextra, Hepar dan limpa tidak teraba membesar

Perkusi Timpani, nyeri ketuk (-)


Warna kulit sawo matang. Kuning pada permukaan kulit (-). Turgor kulit baik
Kulit & Genitalia tidak diperiksa.
Kelamin
Superior  CRT < 2 detik, akral hangat, edema (-/-), motorik dan sensorik baik
Ekstremitas Inferior  CRT < 2 detik, akral hangat, edema (-/-), motorik dan sensorik baik
PEMERIKSAAN FISIK
■ Regio manus sinistra
■ Tampak pustul multiple yang telah pecah menjadi ekskoriasi tersebar regional pada
regio manus sinistra disertai edema non pitting. Nyeri tekan +
DIAGNOSIS

Dermatitis Kontak Iritan dengan infeksi


sekunder
TATALAKSANA di Ruang Tindakan

■ Wound toilet
■ Kompres basah dengan Nacl 0,9%
■ Menutup luka dengan Sofra tulle dan kassa steril
■ Metronidazole 3 x 500 mg
■ Cetirizine 1 x 10 mg
■ Dexamenthasone 3 x 0,5 mg
■ Betamethasone salep 2 x ue jika luka sudah kering
TINJAUAN PUSTAKA
DERMATITIS KONTAK IRITAN
DEFINISI
Suatu reaksi peradangan kulit non-imunologik yang terjadi
langsung tanpa didahului proses sensitisasi. Kelainan kulit timbul
akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui
kerja kimiawi atau fisik.

ETIOLOGI
Bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, detergen,
minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu.

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
KLASIFIKASI
DKI AKUT

• Timbul segera setelah kontak


• Penyebab : Iritan kuat (Asam sulfat, NaOH, KOH)
• Lesi eritema, edema, bulla, nekrosis berbatas tegas
• Kulit terasa perih, panas, terbakar

DKI AKUT LAMBAT

• Timbul 8-24 jam setelah kontak


• Penyebab : podofilin, antralin, tretinoin, etilen oksida, benzalkonium
klorida, asam hdrofluorat
• Lesi awal biasanya eritema kemudian menjadi vesikel dan nekrosis

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
KLASIFIKASI
DKI KUMULATIF

• Timbul setelah kontak berulang dengan iritan lemah


• Penyebab : detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan air.
• Lesi berupa kulit kering, eritema, skuama, likenifikasi
• Sering berhubungan dengan pekerjaan

REAKSI IRITAN

• Dermatitis iritan subklinis pada orang yang terpajan dengan pekerjaan basah
dalam beberapa bulan pertama (pekerja logam/penata rambut)
• Lesi : skuama, eritema, vesikel, pustul, erosi.
• Umunya sembuh sendiri.

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
KLASIFIKASI
DKI TRAUMATIK

• Kelainan kulit berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi.


• Gejala klinis menyerupai dermatitis numularis. Penyembuhan lambat

DKI Non-eritematosa

• Bentuk subklinis DKI yang ditandai dengan perubahan fungsi sawar


stratum korneum

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
KLASIFIKASI

DKI SUBYEKTIF

• Kelainan kulit tidak terlihat, namun penderita


merasa perih atau panas setelah kontak
dengan bahan kimia tertentu.

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
DIAGNOSIS BANDING

DERMATITIS
DERMATITIS DERMTITIS
KONTAK
ATOPIK SEBOROIK
ALERGI

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
TATALAKSANA

NON- • Menghindari pencetus bahan iritan


MEDIKAMENTOS • Anjuran penggunaan alat pelindung diri (APD)

A
MEDIKAMENTOS • Simptomatis sesuai gejala
• Gatal : Antihistamin
A SISTEMIK • Gejala Berat : Kortikosteroid

MEDIKAMENTOS • Basah : Kompres terbuka dengan larutan Nacl 0,9%


• Kering : Krim kortikosteroid
A TOPIKAL

Buku Ajar Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7, Cetakan Pertama.2015. Jakarta : Badan Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai