Anda di halaman 1dari 93

TEORI KECELAKAAN KERJA

& KLASIFIKASINYA
Dr. LUIS YULIA, MKKK
FK UNIBA
24 NOVEMBER 2014
TEORI PENYEBAB KECELAKAAN
TEORI DOMINO

TEORI BIRD & LOFTUS

TEORI SWISS CHEESE

MULTIPLE CAUSATION THEORY

The ENERGY TRANSFER THEORY

Symptoms vs Causes theory

HUMAN FACTORS

ACCIDENT INCIDENT

TEORI SISTEM

TEORI KOMBINASI
THEORY MODEL
DOMINO
( H.W. HEINRICH, 1931)

ENVIRONM
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
ENT

SOCIAL
ENVIRON FAULT UNSAFE
MENT OF ACT /
PERSON UNSAFE
CONDITIO
N
TEORI DOMINO
1931 Herbert W Heinrich
88% kecelakaan disebabkan UNSAFE ACTS

10% kecelakaan disebabkan UNSAFE CONDITIONS


2% disebabkan oleh takdir Tuhan

Unsafe act & unsafe condition terjadi bila


manusia berbuat kekeliruan.
Disebabkan faktor karakteristik manusia yang
dipengaruhi keturunan dan lingkungannya.
Teori Domino

5 FAKTOR disusun berurutan

Human error unsafe act & unsafe


conditon ACCIDENT & LOSS
UNSAFE UNSAFE CONDITION
ACT

KECELAKAAN

KERUSAKAN
CIDERA
HARTA
BENDA
TERHENTINYA USAHA
PERKEMBANGAN
THEORY MODEL
DOMINO

1949 : GORDON
1967 :HADDON
1970 :Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
MULTIPLE CAUSATION THEORY

Perkembangan dari teori Domino


Dari satu kecelakaan tunggal terdapat banyak
faktor kontribusi, penyebab dan sub-penyebab,
dan kombinasi tertentu dari faktor ini
menimbulkan kecelakaan
Menurut teori ini, faktor kontribusi dapat
dikelompokan menjadi 2 :
1. Prilaku : sikap tidak tepat, kurang pengetahuan, kurang
ketrampilan, kondisi fisik dan mental yang tidak cukup
2. Lingkungan : pengamanan tidak cukup terhadap
elemen kerja berbahaya, degradasi peralatan akibat
penggunaan dan prosedur tidak aman
Kontribusi teori ini : jarang suatu kecelakaan
akibat satu penyebab atau tindakan tunggal
Multi Causation Theory
Turunan teori Domino + 2 faktor pendukung ter
jadi kecelakaan
1. Kebiasaan : sikap kerja (-), keterampilan (-),
kondisi fisik dan mental
2. Lingkungan : pengaman alat berbahaya (-).

Unsafe Action = Tindakan Tidak


Aman
Pelanggaran thdp prosedur
keselamatan timbul peluang
terjadinya Kecelakaan

Unsafe Condition = Keadaan Tidak Aman


Kondisi fisik atau keadaan berbahaya
kecelakaan
Tindakan tidak aman :
Kegiatan yang tidak sah
Kegiatan dengan kecepatan tinggi
Mengabaikan peringatan
Tidak memanfaatkan perlengkapan
keselamatan
Salah menggunakan APD
Pemuatan, penempatan, pencampuran yang
tidak selamat
Kedudukan atau sikap yang tidak selamat
Tidak memakai APD
Keadaan tidak aman :
Perlindungan tidak memadai
Peralatan tanpa pelindung
Peralatan yang rusak misalnya tajam, kasar, licin dll
Konstruksi yg tidak aman
Faktor lingkungan kerja yang tidak aman
Pemakaian APD yang salah
CAUSE OF INJURY
" ENERGY EXCHANGE MODEL - BY HADDON "

Class I :
CIDERA/luka disebabkan terlepasnya energi berlebihan
terhadap sebahagian atau seluruh tubuh

Type energi : Mekanik, panas, listrik dan bahan kimia

Class II :
CIDERA/luka disebabkan terpapar atau perubahan NAB
enersi

Type energi yang diganti : Pemakaian oksigen,


Keseimbangan panas dan/atau Zat yang mengion
DOMINO THEORY
UP DATED
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
INCIDENT / INJURY /
CAUSES CAUSES ACCIDENT
DAMAGE
Kecelakaan disebabkan atas beberapa
Faktor berikut (Frank Bird Jr)
a. Lemahnya kontrol atau kurang pengawasan dari pihak
manajemen terhadap berjalannya penerapan aspek-
aspek keselamatan kerja di lapangan
b. Penyebab Dasar (basic causes) . Adalah faktor dasar
yang menyebabkan kecelakaan atau faktor utama dari
terjadinya kecelakaan. Faktor utama tersebut dibagi
menjadi 2 faktor dasar
Faktor manusia (Personal Factor / Human Factor) :
faktor yang berasal dari dalam diri setiap manusia sendiri,
contohnya : kemampuan kurang, pengetahuan kurang dan
motivasi buruk untuk bekerja sesuai dengan peraturan
Faktor dari Pekerja (Job Factor) :
faktor yang berasal dari pengawasan pihak manajemen
terhadap jalannya program K3.
Kecelakaan disebabkan atas beberapa
Faktor berikut (Frank Bird Jr)

C. Penyebab Langsung (Immediate Causes) :


faktor kecelakaan yang secara langsung
bersinggungan dengan manusia dan kondisi
lingkungan kerja. Faktor ini dibagi menjadi 2
faktor :
Substandard action (Prilaku Manusia yang tidak
baik) : prilaku manusia yang tidak mengikuti
peraturan keselamatan kerja dan bertindak tidak
aman,
contoh : tidak menggunakan APD, menjalankan mesin
tanpa izin, bercanda dan melepas barier pada mesin
Substandard condition (Kondisi lingkungan yang tidak
aman) adalah di mana lingkungan kerja, peralatan
kerja yang mendukung terjadinya kecelakaan kerja.
Contoh : lingkungan kerja dekat dengan lingkungan
Kecelakaan disebabkan atas beberapa
Faktor berikut (Frank Bird Jr)
D. Incident/Accident. Terjadinya kontak dengan suatu
benda, energi dan atau bahan berbahaya sebagai efek
dari ketiga penyebab di atas yang tidak dapat
dikendalikan

E. Threshold limit. Adalah nilai ambang batas di mana


ketika seluruh penyebab tadi sudah melebihi nilai yang
sudah ditentukan.

F. Kerugian. Konsekuensi dari terjadinya Incident/Accident


baik terhadap pekerja dan atau kerugian terhadap
peralatan yang digunakan untuk menunjang pekerjaan.
Penyebab dan Akibat Kerugian

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB KERUGIAN


INSIDEN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN
TAK SESUAI & ENERGI ATAU

ATAU KERUSAKAN
KEPATUHAN FAKTOR KONDISI
PELAKSANAAN KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT YANG TAK
DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

MANUSIA (luka/kematian)
HARTA BENDA (peralatan,
KERUGIAN

material)
PROSES PRODUKSI
LINGKUNGAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak


STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk


CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRES terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


GAGAL MEMPERINGATKAN PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
GAGAL MENGAMANKAN APD KURANG, TIDAK LAYAK
KECEPATAN TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS

SEBAB LANGSUNG
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI APD TIDAK LAYAK BAHAYA KEBAKARAN
PEMUATAN TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PENEMPATAN TIDAK LAYAK KEBISINGAN
MENGANGKAT TIDAK LAYAK TERPAPAR RADIASI
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI TEMPERATUR EXTRIM
BERCANDA, MAIN-MAIN PENERANGAN TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT VENTILASI TIDAK LAYAK
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR LINGKUNGAN TIDAK AMAN
OPERASI TANPA OTORISASI
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA


KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
FISIOLOGI TIDAK LAYAK ENGINEERING
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK PENGADAAN (PURCHASING)
SEBAB DASAR
LAYAK KURANG PERALATAN
STRES FISIK ATAU FISIOLOGI MAINTENANCE
STRES MENTAL STANDAR KERJA
KURANG PENGETAHUAN SALAH PAKAI/SALAH
KURANG KEAHLIAN MENGGUNAKAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

LEMAHNYA PENGENDALIAN

PROGRAM TIDAK SESUAI


STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
CAUSATION MODEL
LOSS

( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediat


Incident Loss
Control Causes e Causes

Inadequate Contact People


Program Personal Substandard With Property
Factors Acts Energy or Process
Inadequate
Standard Job Substandard Substance (Profit)
Factors Conditions
Inadequate
Compliance
ENERGY TRANSFER THEORY

Pekerja mengalami CIDERA atau peralatan


mengalami kerusakan melalui perubahan energi,
dan untuk setiap perubahan energi terdapat
sumber, jalur dan penerima
Teori ini berguna untuk menentukan penyebab
CIDERA dan mengevaluasi hazard energi dan
metodologi pengendalian
Pengendalian transfer energi pada sumber dapat
dilakukan dgn : eliminasi sumber, perubahan desain
work station, pemeliharaan pencegahan
Pengendalian pada jalur transfer energi : menutup
jalur, memasang barier, memasang absorber
Penerima energi dapat dibantu dengan melakukan
tindakan : membatasi pajanan, penggunaan APD
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

Unplanned release of
ACCIDENT
Energy and/or Personal Injury
Hazardous material Property Damage
s es
Cau
t
irec
D
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMEDIATE INSIDENT
CONTROL
CAUSES LOSS
Symptom vs Causes theory
Biasanya ketika menginvestigasi
kecelakaan, kita cenderung terpaku pada
penyebab jelas (obvious causes) dari
kecelakaan & mengabaikan penyebab
dasar (root causes)

Unsafe acts dan unsafe conditions


merupakan gejala- penyebab terdekat-
dan bukan penyebab dasar (root causes)
kecelakaan
HUMAN FACTORS THEORY
Menghubungkan kecelakaan pada rantai
kejadian yang pada akhirnya disebabkan
oleh kesalahan manusia
1. Beban berlebihan
Faktor lingkungan
Faktor Internal
Faktor Situational
2. Respons yang tidak tepat
3. Aktivitas yang tidak tepat
ACCIDENT/INCIDENT THEORY
Suatu perluasan dari teori Human Factor
Dikembangkan oleh Dan Petersen
Elemen baru mis. ergonomic traps
Keputusan sadar atau tidak sadar untuk
berbuat keliru
Hubungan kausal antara keputusan
manajemen, prilaku manajemen dan
keselamatan

SEBAB MULTIPLE
SYSTEMS THEORY

Suatu sistem adalah sekelompok komponen


yang saling berhubungan yang berinteraksi
bersama membentuk kesatuan .
Kemungkinan suatu kecelakaan ditentukan
oleh bagaimana komponen-komponen ini
berinteraksi
Komponen yang berinteraksi :
Mesin
Orang
Lingkungan
COMBINATION THEORY
Penyebab kecelakaan tidak
ditentukan oleh satu model teori
Kombinasi bagian-bagian dari
beberapa model teori yang berbeda
Menghindari kecenderungan
menerapkan satu model untuk
semua kecelakaan.
Teori penyebab kecelakaan yang pernah diajukan

1. Teori kemungkinan murni (pure change theory)

2. Teori kecenderungan untuk celaka (Accident


prone theory )

Tidak dapat menjelaskan asal usul penyebab


sesungguhnya kecelakaan

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 31


TEORI De Reamer (1980)
Penyebab kecelakaan
dikelompokkan dalam 2 kelompok :
1. Penyebab segera/langsung (immediate
causes)
2. Penyebab kontribusi (contributing
causes)
IMMEDIATE CAUSES
Termasuk dalam kelompok ini :
1. Unsafe acts
(perbuatan berbahaya)

2. Unsafe conditions
(kondisi berbahaya)
CONTRIBUTING CAUSES
Termasuk dalam kelompok ini :

1. Kondisi fisik pekerja


2. Kondisi mental pekerja
3. Kebijakan manajemen
FAKTOR KONTRIBUSI
LINGKUNGAN

DESAIN

SISTEM DAN PROSEDUR

PRILAKU MANUSIA
FAKTOR KONTRIBUSI

PRILAKU
MANUSIA

Umum pada
semua
kecelakaan
Tidak terbatas
pada orang yang
terlibat pada
kecelakaan
FAKTOR KONTRIBUSI
LINGKUNGAN
Suara Bising
Uap, fumes, debu
Cahaya
Panas
Critters
FAKTOR KONTRIBUSI

DESAIN
Tata letak tempat kerja
Desain alat & peralatan
Pemeliharaan
FAKTOR KONTRIBUSI

SISTEM &
PROSEDUR
Kurangnya sistem &
prosedur
Tidak tepatnya
sistem & prosedur
Pelatihan dalam
prosedur
Tata-graha
PENYEBAB KECELAKAAN

IMMEDIATE KASUS CONTRIBUTING


CAUSES KECELAKAAN CAUSES

1. PERBUATAN 1. Manajemen
BERBAHAYA AKIBAT dan Supervisi
KECELAKAAN
(Unsafe Acts)
2. Kondisi
2. KONDISI Mental
CIDERA
BERBAHAYA Pekerja
Kerusakan Aset
(Unsafe Kerusakan
Conditions) Lingkungan 3. Kondisi Fisik
Berpengaruh Pekerja
terhadap:
Produktivitas,
Kualitas, Efisiensi
UNSAFE ACTS:
Perbuatan Berbahaya

Tidak menggunakan alat pelindung atau pengaman yang diberikan


Metode penanganan yang berbahaya (gagal mengawasi objek tajam
atau licin dan menjepit; mengangkat; pegangan licin dll)
Menggunakan alat atau peralatan yang tidak tepat meskipun tersedia
alat yang tepat
Gerakan berbahaya (berlari, melangkahi atau memanjati, melempar
dll)
Bekerja pada kecepatan tidak aman
Bekerja tanpa otoritas
Gagal mengamankan mesin/material
Membuat alat keselamatan tidak bekerja
Mengatur atau menempatkan objek tidak aman
Membodohi, melecehkan teman kerja
Menggunakan peralatan atau anggota gerak secara tidak aman
sebagai ganti peralatan yang disediakan
Mengatur atau bekerja pada mesin yang bergerak
Mengambil posisi tidak aman
Gagal menggunakan alat pelindung diri.
UNSAFE CONDITIONS:
Kondisi Berbahaya
Peralatan keselamatan tidak efektif
Tidak ada peralatan keselamatan walaupun diperlukan
Tata graha yang berbahaya (mis. Material di lantai,
penumpukan yang buruk, gang yang padat
Peralatan, alat atau mesin yang rusak
Pakaian atau seragam kerja yang tidak tepat
Penerangan, ventilasi, yang tidak tepat
Konstruksi tidak aman
Kurangnya pengaman mesin
Tidak cukup pengaman
Kondisi kerja yang defek
Tata letak yang buruk
Tempat kerja terlalu padat
Tidak ada alat pelindung diri
Pencahayaan tidak aman
Penyimpanan bahan berbahaya
MANAJEMEN KESELAMATAN
YANG BURUK
Instruksi tidak memadai
Peraturan tidak dijalankan
Keselamatan tidak direncanakan
sebagai bagian dari pekerjaan
Kontak keselamatan pekerja jarang
Hazard tidak dikoreksi
Peralatan keselamatan tidak
diberikan
KONDISI MENTAL PEKERJA

Kurangnya kesadaran
keselamatan
Kurangnya koordinasi
Sikap (attitude) yang tidak
tepat
Reaksi mental yang lambat
Kurang perhatian
Kurangnya stabilitas emosi
Gelisah
Temperamen
KONDISI FISIK PEKERJA
Kelelahan yang berlebihan
Tuli/Kondisi pendengaran
Penglihatan yang buruk
Kurangnya kualifikasi fisik untuk
pekerjaan
Pincang atau cacat lain
Poor
PENYEBAB
Management
DASAR

UNSAFE UNSAFE
PENYEBAB
INDIREK CONDITION ACTS
S

PENYEBAB PELEPASAN
DIREK ENERGI TIDAK
DIRENCANAKA
N

KECELAKAAN
Faktor Manusia dari
Elemen HSE
INDIVIDUAL JOB ORGANISATIO
N
Kompetensi Tugas Kultur

Ketrampilan Beban Kerja Kepemimpina

Kepribadian Lingkungan n
Attitude Display & Sumber daya

Risk control Komunikasi

Perception Prosedur
Faktor Berbahaya
Faktor yg mengakibatkan CIDERA karena
kecelakaan dikaitkan dengan bentuk energi,
sumber atau aktivitas yang berbeda termasuk :
Energi sewaktu memotong, membelah atau meratakan akibat
pemakaian benda tajam (pisau, gergaji dan alat bertepi)
Energi sewaktu menekan dan kompresi akibat tindakan
pembentukan (alat klamp)
Konversi energi kinetik menjadi energi potensial misal ketika
sesuatu jatuh menimpa pekerja
Konversi energi potensial menjadi energi kinetik seperti jatuh
dari satu tingkat ke tingkat lain
Panas & dingin, listrik, bunyi, cahaya, radiasi dan getaran
Bahan toksik dan korosif
Energi yang memajankan tubuh pada STRES yang berlebihan,
misal memindahkan beban berat atau memutar tubuh
STRES mental & psikologis seperti ancaman kekerasan
Klasifikasi
Kecelakaan:
Klasifikasi kecelakaan kerja menurut
ILO 1962 :
A.Berdasarkan jenis kecelakaan:
terjatuh, tertimpa,
terjepit dll
B.Berdasarkan perantaranya :
mesin, alat angkut, dll
C.Berdasarkan Akibatnya :
patah
tulang, terkilir, keseleo, amputasi,
dll
D.Berdasarkan Lokasi luka :

kepala; mata, leher, batang tubuh;


bahu, punggung, ekstremitas dll.
Klasifikasi Kecelakaan
A. Menurut jenis kecelakaan
- Terjatuh
- Tertimpa benda jatuh
- Tertumbuk atau terkena benda
- Terjepit oleh benda
- Gerakan yang melebihi kemampuan
- Pengaruh suhu tinggi
- Terkena sengatan arus listrik
- Tersambar petir
- Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
- Lain-lain
Jenis Kecelakaan

JATUH PADA KONTAK DENGAN


Ketinggian sama Bahan kimia
Ketinggian lebih listrik
rendah
panas/dingin
radiasi
TERJEBAK/TERJERAT REAKSI TUBUH
dalam DARI
pada Gerakan volunter
di antara Gerakan involunter
Jenis Kecelakaan (ljtan)
TERTUMBUK
Pada
Objek stationer atau
bergerak
Objek menonjol TERGESEK ATAU
Tepi tajam atau TERGORES OLEH
bergerigi friksi
Oleh tekanan
Objek bergerak atau
terbang
vibrasi
Objek yg jatuh
B. Klasifikasi Menurut Penyebab (1)

1. Mesin
- Mesin- mesin pertanian, pertambangan,
pengolah kayu,pengerjaan logam dll
2. Alat angkut dan alat angkat
- Mesin angkat, alat angkut di udara, air,
diatas rel, angkutan lain yang beroda
3. Peralatan lain
- Bejana tekan, instalasi
listrik,tungku,tangga, dll

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 53


Klasifikasi Menurut Penyebab
(2)
4. Bahan-bahan zat-zat dan radiasi
- Bahan peledak
- Debu, gas, cairan dan zat kimia
5. Lingkungan kerja
- Di luar dan dalam bangunan
- Di bawah tanah
6. Penyebab- penyebab lain

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 54


C. Klasifikasi Menurut Sifat Luka

Patah tulang
Keseleo
Luka dipermukaan
Luka bakar
Keracunan
Akibat cuaca
Pengaruh listrik, radiasi
Dan lain-lain

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 55


D. Klasifikasi berdasarkan BAGIAN
TUBUH YANG CIDERA

Penting mencatat bagian tubuh


yang CIDERA. Mengapa?
Bagian tubuh yang paling sering
CIDERA termasuk :
1. Punggung
2. Tungkai dan jari
3. Lengan
4. Batang tubuh
5. Tangan
Pengelompokan Jenis CIDERA &
keparahannya
CIDERA fatal
CIDERA yg menyebabkan kehilangan
hari kerja
CIDERA dg kerja terbatas/tidak
mampu bekerja
CIDERA dirawat di RS
CIDERA ringan
Kecelakaan yg tdk menimbulkan
CIDERA
DEFINISI CIDERA YANG
MELUMPUHKAN - (D/I)(LTA)

SETIAP CIDERA SEWAKTU TUGAS DI MANA :


PEKERJA TIDAK KEMBALI BEKERJA UNTUK
KERJA NORMAL PADA SHIFT BERIKUTNYA.
SETIAP FRAKTUR JUGA FRAKTUR
HAIRLINE
KEHILANGAN ANGGOTA GERAK ATAU
BAGIANNYA
KEHILANGAN KESADARAN
DEFINISI CIDERA RINGAN

SETIAP CIDERA SEWAKTU TUGAS DI MANA


PEKERJA CIDERA HARI INI - DIA MUNGKIN
ATAU TIDAK PERGI MENCARI
PERTOLONGAN MEDIS - TETAPI DIA
KEMBALI BEKERJA PADA SHIFT YANG SAMA
ATAU BERIKUTNYA !
KERUGIAN LANGSUNG & TIDAK
LANGSUNG

Kerugian Langsung
Kehilangan gaji
Biaya Medis
Premi & administrasi Asuransi
Kerusakan harta benda

Kerugian Tidak Langsung (Tersembunyi/atau


Biaya Tidak Terasuransikan)
Kehilangan Produksi
Pelatihan kembali pekerjaan
Downtime dan produksi berkurang
Biaya waktu penyelidikan
Biaya lembur akibat insiden
Analisis Sebab Kecelakaan

Penentuan sebab-sebab kecelakaan sulit :


analisa kecelakaan tidak mudah

Bagaimana dan mengapa terjadi


kecelakaan harus secara tepat dan jelas
diketahui

Analisis perlu untuk: menentukan siapa


yang bertanggung jawab atas terjadinya
kecelakaan dan mencegah terulangnya
peristiwa yang serupa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 61
Pemeriksaan
Penyebab Kecelakaan:
Di tempat kerja tersebut
Hal-hal yang terkait belum dirubah,
Tempat kecelakaan tidak boleh
dirubah
Korban segera ditolong
Pengamanan
Perlu diadakan rekonstruksi
kecelakaan
Pemeriksaan laboratorium (apabila
perlu), saksi-saksi,
Berbagai Cara Pencegahan
1. Peraturan perundangan
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian bersifat teknik, medis, psikologis,
statistik
5. Pendidikan
6. Pelatihan
7. Persuasi
8. Asuransi
9. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 63


INVESTIGASI
INVESTIGASI MERUPAKAN BAGIAN YANG PENTING DARI
PENCEGAHAN KECELAKAAN
IDENTIFIKASI DARI SUATU KASUS KECELAKAAN DAPAT
MEMBANTU PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN YANG
SEJENIS
INVESTIGASI DAPAT JUGA MENIMBULKAN HASIL YANG
TIDAK SESUAI JIKA HASILNYA TIDAK DISEBAR LUASKAN
DAN DIDISKUSIKAN DENGAN PENGAWAS LINI ATAU
PIMPINAN UNIT
Penyelidikan Kecelakaan
Dilaksanakan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut :

5W + 1H
?
W ho Siapa yang mendapat luka /

hen ?
kecelakaan
Kapan kecelakaan terjadi

here Dimana kecelakaan terjadi


(on the job atau off the job)

hat
Apa yang terjadi & apa faktor-faktor
pendukungnya

hy Kenapa kecelakaan itu terjadi


(kronologis)

How ?
?
Hasilnya
Tindakan perbaikan
Investigasi Kecelakaan

Akan menentukan bgmn & mengapa


gagal
Memeriksa tindakan koreksi yang
mungkin
Membantu pencegahan kecelakaan dan
eliminasi suatu hazard yang diidentifikasi.

Paling penting-Investigasi
tidak dimaksudkan untuk
JOB SAFETY ANALYSIS
( J.S.A. )

Analisa proses
pekerjaan dari aspek
K3
Langkah-langkah :
uraikan tahapan pekerjaan,
identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya
atau menghilangkannya
JOB SAFETY OBSERVATION
( J.S.O. )

Pengamatan anak buah dalam


melaksanakan pekerjaan aspek
K3

Meliputi :
penilaian resiko bahaya
penilaian cara kerja yang
tidak aman
penilaian cara kerja yang
aman,
melakukan koreksi
memberi penghargaan cara
Laporan Investigasi
Diskusi (Analisa kecelakaan - BGMN;
MGPA)
Penyebab Direk (sumber energi;
bahan berbahaya)
Penyebab Indirek (unsafe acts
dan conditions)
Penyebab Dasar (kebijakan
manajemen; faktor personal atau
lingkungan)
Laporan Investigasi
Rekomendasi (mencegah berulang)
untuk tindakan segera dan jangka
panjang guna perbaikan :
Penyebab Dasar
Penyebab Indirek
Penyebab Direk (seperti jumlah atau
peralatan atau struktur pelindung
kurang)
METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN

EVALUASI REVISI
PROSEDUR TEKNIS

EDUKASI & CARA


TRAINING KERJA

CONTOH
SETTING ENTUSIASME

PENEGAKAN
DISIPLIN TIADA MAAF
BAGAIMANA MENGHILANGKAN
UNSAFE ACTS DAN UNSAFE
CONDITIONS?
IDENTIFIKASI FAKTOR
PERSONAL DAN PEKERJAAN
GUNAKAN DAFTAR INSPEKSI
UNTUK IDENTIFIKASI DEVIASI
DAN MELAKUKAN TINDAKAN
KOREKSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESELAMATAN
Sistem Manajemen
- Kebijakan, Prosedur, Kultur Pro-Aktif
Safety

Faktor Kerja
- Fasilitas, alat, peralatan dan material,
tata graha, hazard fisika

Elemen Manusia
- Prilaku, Ketrampilan, pengetahuan,
kemampuan, intelligensia, motif
ELEMEN MANUSIA

Kebanyakan program safety menangani


faktor fisika
- paling mudah diidentifikasi & dikoreksi
Paling baik Hanya dapat bekerja parsial
- elemen manusia selalu ada
Memeriksa prilaku manusia karena
berhubungan dengan Safety
- bgmn & mgpa pekerja melakukan unsafe acts
- mengkoreksi aspek prilaku manusia
FOKUS PADA PRILAKU, BUKAN
ATTITUDES

Unsafe Behavior harus menjadi fokus


pencegahan
- gagal menggunakan APD, pengaman,
prosedur. Ini dapat diobservasi dan diubah
Kebanyakan program Safety mencoba
merubah attitudes
- ceroboh, malas, attitude buruk . Tidak
langsung dapat diobservasi, sulit dirubah
MENGKOREKSI KEBIASAAN

Mengingatkan kembali dan repetisi dari 100%


prilaku Aman
Penegakan Disiplin Diperlukan Walk the Talk
Gunakan tindakan disiplin jika diperlukan
Sampai & TermasukPemberhentian
Reinforcement Positif adalah metode paling
efektif
Menghargai pekerja untuk Prilaku Aman
Buat diri sendiri suatu contoh yang baik Walk
the Talk
Menemukan pekerja melakukan sesuatu yg Benar
Beri Penghargaan
Analisis Laporan Kecelakaan

Keterangan CIDERA/bagian tubuh yg CIDERA

* Kepala * Mata
* Telinga * Badan
* Lengan * Tangan
* Jari tangan * Paha
* Kaki * Jari kaki
* Organ tubuh bagian dalam
-
Sumber Kecelakaan / CIDERA (18) yaitu benda /
keadaan yg berhubungan langsung sbg penyebab
kecelakaan
Type/Corak Kecelakaan (10) yaitu cara kontak dr korban
dgn sumber CIDERA atau proses gerakan
Analisis Laporan Kecelakaan

Kondisi yang berbahaya (12)


Tindakan yang berbahaya (10)
Jumlah jam orang yg hilang pada kec
Jumlah kerugian material
Tingkat Keparahan (Severity Rate-SR)
Tingkat Kekerapan (Frequency Rate-FR)
-
Tingkat Kekerapan CIDERA :

Jumlah kecelakaan
Jumlah kecelakaan yang
yang tercatat
tercatat xx 1.000.000
1.000.000

Jumlah jam
Jumlah jam kerja
kerja

Tingkat Keparahan CIDERA :

Jumlah hari
Jumlah hari kerja
kerja yang
yang hilang
hilang xx 1.000.000
1.000.000

Jumlah jam
Jumlah jam kerja
kerja
Tingkat Kekerapan Kerusakan
Properti:

Jumlah kasus
Jumlah kasus yang
yang terjadi
terjadi xx 1.000.000
1.000.000

Jumlah jam
Jumlah jam kerja
kerja

Tingkat Keparahan
Kerusakan Properti:
Nilai kerugian
Nilai kerugian xx 1.000.000
1.000.000

Jumlah jam
Jumlah jam kerja
kerja
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau
Cacat Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja

A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat Tetap atau


Menurut Ilmu Bedah
1. Tangan dan Jari-jari
Amputasi seluruh Jari-jari (hari)
atau sebagian dari
tulang Ibu Jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara jari-
jari dan 900 600 500 450 -
pergelangan)

Tangan sampai pergelangan 3000


2. Kaki dan Jari-jari
Ibu Jari Jari-jari lainnya
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang
(hari) (hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150

Telapak (antara jari-jari dan pergelangan) 600 350

Kaki sampai pergelangan 3000

3. Lengan

Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari


Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4. Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
Evaluasi Program Keselamatan &
Kesehatan

Keberhasilan sebuah program


keselamatan dan kesehatan bisa dilihat
dari beberapa indikator berikut ini:
Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit
yang terkait dengan pekerjaan, baik secara
kuantitatif (frekuensi kejadian) maupun
kualitatif (berat- ringannya CIDERA/penyakit).
Menurunnya jumlah jam kerja yang hilang
akibat terjadinya kecelakaan kerja atau
penyakit yang disebabkan pekerjaan.
Faktor-faktor yg
mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkung
kerja an kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
Kapasitas -Psikologi

kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Faktor-Faktor Lingkungan
Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Manual handling, postur statik, postur
janggal, angkat beban terlalu berat, job
monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk.
kerja
TUJUAN PENGAWASAN
LINGKUNGAN KERJA
Upaya perlindungan kepada :
Tenaga Kerja
Orang Lain

Dari potensi bahaya yang berasal dari :


1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
BIAYA KECELAKAAN
$$$$$ yang dikeluarkan untuk memberi respon
terhadap kecelakaan = $$$ yang dapat
diinvestasikan pada teknologi, riset, upgrade
fasilitas dll.

Proaktif vs. Reaktif

Mengapa KITA harus mencegah


kecelakaan ?
Alasan Ekonomi
Alasan Moral
Alasan Legal
PENCEGAHAN
KECELAKAAN

PENDEKATAN REAKTIF

TINDAKAN
KECELAKA INVESTIGASI PENCEGAH
ANALIS
AN AN
A
PENCEGAHAN
KECELAKAAN

PENDEKATAN PROAKTIF

IDENTIFIKASI ANALISA PROGRAM KECELA-


POTENSI POTENSI PENCEGAH KAAN
KECELAKAAN KECELAKAAN AN
DAMPAK KECELAKAAN
Dampak NEGATIF
CIDERA & kemungkinan kematian
Kerusakan terhadap peralatan &
harta benda
Biaya hukum
Reputasi Jelek
Kehilangan produksi
DAMPAK KECELAKAAN
Dampak POSITIF
Investigasi Kecelakaan, latihan
pembelajaran
Mencegah tidak terulang
Merubah prosedur
Merubah program-program K3
Merubah desain peralatan
ANALISIS KECELAKAAN KERJA

Setiap kecelakaan harus dianalisis untuk mengetahui :


1.Penyebab
2.Akibat
3.Langkah pencegahan

Kecelakaan kecil / Keadaan hampir celaka Kecelakaan


besar

Seluruh info harus dikumpulkan segera setelah


kecelakaan :korban, saksi, TKP, tehnisi, buku petunjuk
teknis pengoperasian dll

Analisi sebab akibat akan membentuk diagram terlihat


Diag.Pohon Penyebab
Langsung
Penyebab Tidak Langsung

Penyebab Dasar
Statistik Kecelakaan Kerja

Berperan dalam analisa kecelakaan kerja dan


hasilnya berguna untuk perbaikan

Kondisi Keselamatan Kerja di tempat kerja


dapat ditetapkan melalui :

Tingkat Kekerapan = Jumlah kecelakaan yang terjadi x


1.000.000
(Frequency Rate) Jam kerja orang

Tingkat Keparahan = Jumlah hari hilang x 1.000.000


(Severity Rate) Jam kerja orang

Anda mungkin juga menyukai