Anda di halaman 1dari 16

1.

Contoh Makanan yang Diuntungkan Karena Jamur


a. Tape

Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional
Indonesia yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan
berkarbohidrat, seperti singkong dan ketan.
Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya disebut tapai
pulut atau tapai ketan. Dalam proses fermentasi tapai, digunakan
beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae,
Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain. Tapai hasil
fermentasi dari S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, berasa manis
keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Umumnya,
tapai diproduksi oleh industri kecil.
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina)
hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot,
dan system pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena
mengandung berbagai macam bakteri baik yang aman dikonsumsi, tapai
dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Produk
fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh,
terutama sistem pencernaan dan membersihkan jerawat pada wajah.
Konsumsi tapai juga dapat mencegah terjadinya anemia karena
mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu
menghasilkan vitamin B12.

b. Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai
atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang
Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang
roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal
sebagai ragi tempe.
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa
kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.
Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai
macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika
untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit
degenerative dan juga dapat digunakan untuk menurunkan kolestrol darah.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang
yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang
memadat. Degradasi komponen-komponen kdelai pada fermentasi
membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu,
tempe terasa agak masam.
Referensi : https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/17/perananjamur-dalam-produksi-sumber-pangan-untuk-diet-therapy/

2. Kasus Mikosis
1. Superfisial

Mikosis superfisialis adalah penyakit kulit yang disebabkan jamur, yang


mengenai lapisan kulit paling atas (epidermis). Penyakit ini dapat
menyerang kulit, rambut, ata kuku.
a. Tinea Kapitis

Definisi
Tinea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala berambut yang
disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton
dan Microsporum, misalnya T.violaceum, T.gourvili, T.mentagrophytes,
T.tonsurans, M.audonii, M.Canis dan M.ferrugineum.
Gambaran Klinis
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, yang dapat ditularkan dari
binatang peliharaan misalnya anjing dan kucing. Keluhan penderita berupa
bercak pada kepala, gatal dan sering disertai rontoknya rambut di tempat
lesi tersebut.
Ada 3 bentuk klinis dari tinea kapitis:
1.

Grey patch ringworm: merupakan tinea kapitis yang

biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan ditemukan pada anakanak. Penyakit ini biasanya dimulai dengan timbulnya papula merah kecil
di sekitar folikel rambut. Papula ini kemudian melebar dan membentuk
bercak pucat karena adanya sisik. Penderita mengeluh gatal, warna rambut
menjadi abu-abu, tidak berkilat lagi. Rambut menjadi mudah patah dan

juga mudah terlepas dari akarnya. Pada daerah yang terserang oleh jamur
terbentuk alopesia setempat dan terlihat sebagai grey patch.
2.

Kerion: merupakan tinea kapitis yang disertai dengan reaksi

peradangan yang hebat. Lesi berupa pembengkakan menyerupai sarang


lebah, dengan serbukan sel radang disekitarnya. Kelainan ini menimbulkan
jaringan parut yang menetap. Biasanya disebabkan jamur zoofilik dan
geofilik.
2. Black dot ringworm: adalah tinea kapitis dengan gambaran klinis
berupa terbentuknya titik-titik hitam pada kulit kepala akibat patahnya
rambut yang terinfeksi tepat di muara folikel. Ujung rambut yang
patah dan penuh spora terlihat sebagai titik hitam. Biasanya
disebabkan oleh genus Tricophyton.
b. Tinea Korporis

Definisi
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit tidak
berambut (glaborous skin) di daerah muka, badan, lengan dan tungkai.
Etiologi
Penyebab tersering penyakit ini adalah T.rubrum dan T.mentagrophytes.
Gambaran klinis

Bentuk klinis biasanya berupa lesi yang terdiri atas bermacammacam eflorosensi kulit, berbatas tegas dengan konfigurasi anular,
arsinar atau polisiklik. Bagian tepi lebih aktif dengan tanda perdangan
yang lebih jelas. Daerah sentral biasanya menipis dan terjadi
penyembuhan, sementara di tepi lesi makin meluas ke perifer. Kadangkadang bagian tengahnya tidak menyembuh, tetapi tetap meninggi dan
tertutup skuama sehingga menjadi bercak yang besar.
Tinea korporis yang menahun ditandai dengan sifat kronik. Lesi
tidak menunjukkan tanda-tanda radang yang akut. Kelainan ini biasanya
terjadi pada bagian tubuh dan tidak jarang bersama-sama dengan tinea
kruris. Bentuk kronik yang disebabkan oleh T.rubrum kadang-kadang
terlihat bersama dengan tinea unguium.

2. Kutan
Mikosis Kutan adalah infeksi yang disebakan oleh jamur yang
menyerang pada daerah superfisial yang terkeratinisasi , yaitu kulit,
rambut, kuku. Tidak ke jaringan yang lebih dalam.
Mikosis kutan adalah infeksi yang memperpanjang lebih dalam
lapisan epidermis serta rambut invasif dan penyakit kuku. Jamur
yang bertanggung jawab untuk menyebabkan infeksi ini dikenal
sebagai dermatofit. Infeksi ini dapat menyebabkan banyak rasa
sakit dan ketidaknyamanan sebagai organisme ini menembus jauh
ke dalam kulit.
a. Dermatofitosis

Penyebab
Dermatofitosis disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.
Dermatofita merupakan golongan jamur yang mempunyai sifat
dapat mencernakan keratin. Berdasarkan sifat morfologi,
dermatofita di kelompokkan dalam 3 genus : trichophyton,
microsporum, dan epidermiphyton. Enam spesies penyebab utama
dermatofitosis di Indonesia ialah trichophyton rubrum,
trichophyton mentagrophytes, microsporum canis, microsporum
gypseum, trichophyton concentricum dan epidermophyton
floccosum.
Penyakit yang di timbulkan
Pada umumnya dermatofitosis pada kulit mempunyai morfologi
yang khas yaitu kelainan bentuk lingkaran yang berbatas tegas
oleh vesikel-vesikel kecil dengan dasar kelainan berwarna
kemerahan dan tertutup dengan sisik-sisik.jamurnya terdapat di
sisik-sisik tersebut dan di dinding vesikel.keluhan penderita ialah
gatal terutama bila berkeringat.
Dermatofita dan banyak jamur lain dapat menimbulkan reaksi
alergi yang di sebut reaksi id.dermatofita menimbulkan
dermatifitid yaitu berbentuk vesikel-vesikel yang biasanya timbul
di telapak jari tangan dan kaki. Reaksi tersebut juga dapat timbul
di bagian tubuh lain. Vesikel-vesikel tidak mengandung jamur dan
disertai rasa gatal.bila kemudian terjadi infeksi oleh kuman maka
visikel berubah menjadi pustule yang di sertai rasa sakit.
b. Kandidiasis Kulit

Penyebab
Kandidiasis disebabkan oleh jamur candida albicans. Dapat
menyerang organ seksual, kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru,
usus dll. Candida biasanya tidak ditularkan melalui hubungan
seksual.
Kandidiasis lebih sering terjadi terutama karena meningkatnya
pemakaian antibiotik, pil KB, dan obat-obatan lainnya yang
menyebabkan perubahan suasana organ sehingga memungkinkan
pertumbuhan Candida. Kandidiasis sering ditemukan pada
penderita kencing manis.

Gejala
Bercak putih, kekuningan, heperemia, leukore seperti susu
Pecah dan gatal hebat

3. Subkutan
Mikosis subkutan adalah infeksi yang mempengaruhi dermis dan
jaringan bawah kulit lainnya dari penderita. Infeksi ini umumnya
terjadi ketika patogen menembus dermis selama atau setelah
trauma kulit. Lesi kemudian menyebar secara lokal tanpa penetrasi
lebih dalam. Namun, beberapa jamur dapat menyebabkan mikosis
dalam, terutama pada pasien dengan kelainan yang mendasari
parah. Sebuah contoh umum adalah mikosis subkutan
Sporotrichosis, disebabkan oleh Sporothrix schenckii.
Chromomycosis, phaeohyphomycosis, chromoblastomycosis,

lobomycosis, rhinosporidiosis dan mycetomas merupakan contoh


lain dari mikosis subkutan.
a. Misetoma

Misetoma adalah sindrom klinis dengan pembengkakan setempat


yang indolen (tidak nyeri) dan membentuk sinus, menyerang
jaringan kutan, subkutan, fasia dan tulang. Terdapat 2 jenis
misetoma, yaitu misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma) dan
misetoma maduromikotik (fungal mycetoma/eumycetoma).
Misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma) jamur penyebabnya
adalah Actinomadura pelletieri, Nocardia brasiliensis dan
Streptomyces somaliensis. Sedangkan misetoma maduromikotik
(fungal mycetoma/ eumycetoma) disebabkan oleh jamur golongan
Madurella mycetomatis, Scedosporium apiospermum
(Pseudoallscheria boydii), Madurella grisea, Leptosphaeria
sinegalensi
b. Kromomikosis

Kromomikosis adalah infeksi lokal menahun pada kulitdan jaringan


subkutis orang sehat dan imunokompeten, terjadi pada daerah kaki
atau tungkai bawah dengan kelainan khas, seperti kutil yang
tumbuh. Disebabkan oleh jamur golongan Dematiceae, contohnya
Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Fonseceae compacta,
Cladosporium carrionii dan Rhinocladiella aquaspersa. Tersebar di
daerah tropis dan sub-tropis
4. Sistemik
Mikosis sistemik diyakini yang paling berbahaya dari semua
infeksi jamur. Hal ini terutama karena mereka menyerang organ
internal dengan langsung masuk melalui paru-paru, saluran
pencernaan atau infus. Ini dapat disebabkan oleh dua kelompok
jamur, jamur patogen primer atau jamur oportunistik. Contoh
penyakit jamur milik kelompok pertama meliputi blastomycosis,
histoplasmosis, paracoccidioidomycosis

dan

coccidiomycosis.

Jamur oportunistik umumnya mempengaruhi orang-orang dengan


sistem kekebalan yang lemah atau dengan beberapa cacat
metabolisme yang serius. Penyakit yang termasuk dalam kategori
ini adalah kriptokokosis, kandidiasis, dan aspergillosis.
a. Koksidioidomikosis

Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh


Coccidioides immitis.Gejalanya mirip dengan pneumonia yang
lain,berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasaya disertai
dengan pleuritis. Organ yang terserang.biasanya adalah paru-paru.
.

b. Blastomikosis

Blastomikosis

adalah

penyakit

granulomatosa

kronis

dan

supurativa yang mempunyai tahap paru primer yang seringkali


diikuti dengan penyebaran ke bagian tubuh yanglain, terutama kulit
dan tulang. Jamur penyebab penyakit ini adalah Blastomyces
dermatitidis. Organ yang biasanya terserang adalah saluran
pernafasan, menyerang pada kulit, paru-paru, organ vicera tulang
dan sistem syaraf.
5. Opurtunistik
a. Kriptokokosis

Kriptokokosis adalah penyakit opotunis sistemik yang


disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans yang dapat
menimbulkan kelainan pada kulit, paru dan meningitis.
Cryptococcus neoformans merupakan jamur yang banyak
ditemukan ditanah dan didalam tinja kering burung merpati ini

pada pemeriksaan mikroskopis memiliki kapsul yang besar.


Penyebaran kriptokokosis
Pada manusia infeksi terjadi melalui saluran nafas yang dapat
menyembuh dengan sendirianya (self limiting infection).
Penderita imunodefiensi seluler, misalnya penderita kanker
darah, penderita penyakit hodgin, penderita HIV atau penderita
yang sedang menjalani terapi jangka panjang dengan
kortikosteroid, yang terinfeksi C. neoforman akan mengalami
kelainan paru yang progresif dan kemudian menyebar dan
menimbulkan gangguan sistemik. sesudah itu kelainan sistem
saraf pusat dapat terjadi menimbulkan gejala meningtis subakut
atau kronis

b. Aspergilosis

Penyebab
Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan
oleh jamur aspergillus. Jamur aspergillus hampir tidak bisa
dihindari karena ditemukan di daun busuk, kompos, serta pada
tanaman dan biji-bijian. Di dalam ruangan, spora aspergillus
tersebar melalui AC, saluran udara, serta makanan. Aspergillus
umum terdapat di bangunan tua, bahkan di rumah sakit yang

memiliki bangunan tua. Paparan aspergillus jarang menjadi


masalah pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang sehat. Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan
tubuh lemah karena penyakit atau terapi medis rentan
terpengaruh oleh jamur ini.
Gejala
Reaksi alergi
Batuk, mengi, sesak napas, penurunan berat badan,

kelelahan
Reaksi infeksi

Referensi:
http://haiyulfadhli.blogspot.com/2013/01/mikosis-superfisialis.html
Entjang. Indan.2003. Mikrobiologi & Parasitologi. PT.Citra Aditya
bakti. Bandung.
Gould. Dinah.2003. Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Melnick. Jawetz. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
http://ekspresiman.blogspot.com/2012/02/penyakitkriptokokosis.html
http://www.sridianti.com/penyakit-disebabkan-oleh-jamur.html

3. Candida Albicans

Candida merupakan jamur dimorfik yang merupakan bagian dari flora


normal pada traktus gastrointestinal, traktus genitourinarius, dan kulit.
Pada orang yang sehat, Candida hidup secara komensal dan tidak
menyebabkan infeksi. Infeksi Candida dapat terjadi bila terdapat gangguan
pada mekanisme pertahanan tubuh penjamu atau adanya faktor eksogen.
Faktor eksogen seperti pemakaian antibiotik spektrum luas dapat
mengganggu keseimbangan flora normal sehingga dapat menyebabkan
terjadinya infeksi Candida. Faktor lain yang juga dapat meningkatkan
risiko terjadinya infeksi Candida adalah peningkatan kadar estrogen
seperti pada pegguna kontrasepsi oral dan kehamilan, diabetes melitus,
penggunaan kortikosteroid, dan infeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Salah satu infeksi Candida yang sering terjadi adalah kandidiasis
vulvovagina (KVV). Bentuk lain dari infeksi Candida adalah kandidiasis
orofaring, esofagitis, kandidiasis kutaneus, kandidemia,
endokarditis,infeksi traktus urinarius, peritonitis, dan meningitis. Candida
albicans merupakan spesies yang paling sering menyebabkan infeksi pada
manusia (Kauffman, 2007).

Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk


tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan
berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan
membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor

eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat,


lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 x 3-6 hingga 2-5,5 x
5-28 . Candida albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi
pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat
tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28oC - 37oC. Candida albicans
membutuhkan senyawa organik sebagai sumber karbon dan sumber energi
untuk pertumbuhan dan proses metabolismenya. Unsur karbon ini dapat
diperoleh dari karbohidrat.
Infeksi candida bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Pada wanita bisa menyebabkan keputihan, rasa gatal dan terbakar pada
vagina yang biasa disebut dengan vaginitis. Sedangkan infeksi candida
di mulut atau yang biasa disebut oral candidiasis/thrush, pada lidah
berkembang lapisan berwarna putih yang tampak seperti endapan keju,
menutupi bercak kemerahan (erythematous) yang bisa menyebabkan
sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, mual, dan kehilangan nafsu
makan. Infeksi ini bisa menyebar hingga kerongkongan dan disebut
sebagai esophagitis.
Gejala-gejala umum terkait candidiasis antara lain adalah kelelahan,
perubahan mood, mudah marah, depresi, sulit belajar dan konsentrasi,
hiperaktif, autisme gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, nyeri
otot, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri dada, masalah kulit, jerawat, alergi
makanan dan lingkungan, hipoglikemia, gangguan seksual, impotensi,
gangguan berkemih, vaginitis berulang, sindrom pramenstruasi dan
menstruasi yang tidak normal. Untuk mengatasi berbagai masalah yang
disebabkan oleh candida, anda perlu memperbaiki pola makan anda yang
kurang tepat. Hindari makanan-makanan yang mengandung ragi seperti
roti, produk-produk susu, vinegar (cuka), alkohol, acar, selai, buahbuahan dan sayuran dalam kaleng, serta batasi konsumsi buah-buahan
yang dikeringkan, dan semua makanan yang mengandung gula, tepung,
atau malt seperti permen, cake, biskuit, minuman manis, jus buah tanpa
serat dan sebagainya. Anda boleh mengkonsumsi nasi atau gandum yang

tidak mengandung malt. Anda juga boleh mengkonsumsi buah-buahan,


tetapi harus yang segar dan tidak berjamur
Untuk membantu membasmi candida,

anda

juga

perlu

mengkonsumsi makanan tinggi serat, yoghurt yang mengandung bakteri


lactobacillus (bakteri baik), dan makanan-makanan yang memiliki
kandungan antibiotik alami seperti bawang putih, bawang merah,
bawang bombay, lobak, brokoli, kembang kol, kubis, dan akar jahe.
Selain itu anda juga perlu mengkonsumsi suplemen vitamin A, vitamin
C, selenium, dan zinc. Ingatlah untuk menjaga kecukupan nutrisi dan
oksigen anda, karena candida tidak bisa hidup di lingkungan yang kaya
akan oksigen.

Referensi : http://www.smallcrab.com/kesehatan/415-karakteristikcandida-albicans
Jurnal Candida Albicans

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


JAMUR

Memenuhi tugas matakuliah


Mikrobiologi dan Parasitologi
Dibina oleh Ibu Isnaeni DTN, SKM, MKes

Disusun Oleh:
Lilin Ernawati

(1401100032)

Dwi Ayu Retno Sari

(1401100033)

Tingkat 1A
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
D III KEPERAWATAN MALANG
April 2015

Anda mungkin juga menyukai