Anda di halaman 1dari 24

Keratitis

Disusun Oleh:
Dewi Shinta Tenri D
C014181099

Residen Pembimbing :

dr. Muh Anugrah Fadil

Supervisor Pembimbing :
dr. A. Muhammad Ichsan, Ph.D, Sp.M(K)
Pendahuluan
➢ Keratitis adalah radang pada kornea atau infiltrasi sel radang pada kornea
yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga tajam penglihatan
menurun

➢ Infeksi keratitis dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, virus, jamur,
protozoa dan juga dapat terjadi karena adanya reaksi hipersensitivitas

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta


: EGC
Definisi

➢ Keratitis adalah radang pada kornea atau infiltrasi sel radang


pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi
keruh sehingga tajam penglihatan menurun.

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC


Epidemiologi
World Health Organization (WHO) : 39 juta orang mengalami kebutaan
Kebutaan kornea menempati urutan kelima

• Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, infeksi kornea masih menempati urutan tertinggi dari infeksi
mata.
• Sekitar 10 – 15% kasus keratitits yang disebabkan oleh bakteri mengakibatkan hilangnya penglihatan secara p
ermanen
• Dinegara maju seperti Amerika Serikat sekitar 25.000 penduduk menderita penyakit ini setiap tahunnya

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC


Anatomi
Anatomi
Etiologi

Keratitis

Non-
Infeksi
Infeksi
Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC
Klasifikasi
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan
lapisan
lesi kornea Penyebab
kornea
Keratitis Bakterial
Keratitis Epitelial
Keratitis
Superficialis Keratitis Viral

Keratitis stroma Keratitis Jamur

Keratitis Keratitis Protozoa


Profunda Keratitis
endothelial Keratitis Alergi
PATOFISIOLOGI

Abrasi kornea; adheren


mikroba, cloning dan
menginvasi ke stromal,
melepaskan toxin dan Stadium infiltrasi
lysis enzim progresive

PMN limbal vaskuler;


pelepasan cytokin dan Stadium ulcerasi aktif
interleukin; progresif
invasi ke dalam kornea
dan menambah ukuran
ulkus.
Stadium regresi
Pelepasan radikal bebas,
enzym proteolitik ;
menyebabkan nekrosis
dan sloughing epitel,
membrana bowman dan Stadium sikatriks
stroma.

9• A.K Khurana. Comprehensive Ophthalmology, Fouth Edition, 433-436


Manifestasi Klinis

• Mata Merah
• Rasa Silau (fotofobia)
• Merasa kelilipan
(blefarospasma )

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC

13
Keratitis Bakterial
• Streptokokus pneumonia

• Pseudomonas aeroginosa

• Streptokokus hemolitikus

• Moraxella liquefaciens

• Klebsiella pneumoniae
Gejala keratitis bakteria
• nyeri disertai dengan adanya sensasi benda asing pada mata,
• fotofobia,
• penurunan visus atau pandangan menjadi buram,
• lakrimasi,
• mata merah dan
• sekret purulen.
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Fisis Penunjang
• Penurunan • Kultur Bakteri • Antibiotik
Visus • Biopsi
• Blefarospasme
• Edema Kornea
• Infiltrat Kornea
Keratitis Viral

• Herpes simpleks

• Herpes zoster

Gejala keratitis viral


• nyeri,
• mata terasa silau (fotofobia),
• mata berair,
• kelopak mata bengkak,
• penurunan tajam penglihatan,
• mata merah (injeksi konjungtiva)
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Fisis Penunjang
• Ukkus dendritik • Pemeriksaan • Anti viral
• Edema kornea PCR
Keratitis Fungal
• Candida

• Aspergilin

• Nocardia

• Cephalosporum

Gejala keratitis fungal


• sakit mata hebat,
• mata berair,
• pandangan silau,
• tajam penglihatan menurun,
• mata merah dan
• kadang sulit untuk membuka mata
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisis Penatalaksanaan
Penunjang
• ulkus indolen • KOH 10% • Anti fungi
dengan infiltrat • Kultur jamur
berwarna abu • Pewarnaan
disertai dengan Giemsa
hipopion
• Histopatologi
• peradangan yang
nyata pada bola
mata,
• ulserasi
superfisial dan
• adanya lesi satelit
• Ulkus pada
kornea
Keratitis Protozoa
Acanthamoeba

Gejala keratitis Protozoa


• rasa nyeri
• mata merah dan fotofobia
• Pandangan kabur,
• sensasi benda asing, dan
• keluar air mata pada sebelah mata
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisis Penunjang Penatalaksanaan

• ulkus kornea • histopatologi • isethionat


indolen, propamidine 1%
• cincin stroma, •
dan Polyhexametilen
• infiltrat 0,01-0,02%
perineural
Keratitis Alergi

Gejala keratitis Alergi


• berupa gatal,
• mata terasa silau,
• rasa mengganjal pada mata,
• mata merah,
• penglihatan menjadi buram,
• mata kotor,
• mata berair,
• papul, pustul,
• benjolan berbatas tegas pada konjungtiva
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisis Penatalaksanaan
Penunjang
• Adanya benjolan • Pemeriksaan • Anti Histamin
pada konjungtiva Histologik • Kompres Air Dingin
palpebra
• Pada limbus tampak
benjolan putih
kemerahan dikelilingi
daerah konjungtiva
berwarna merah
• Hipertrofi papil
berbentuk cobble
stone pada
konjungtiva palpebra
superior dan
konjungtiva daerah
limbus umumnya
ditemukan
Penatalaksanaan

Non- medikmentosa

Mencegah
Jangan Hindari asap
Jika pakai penyebaran
memegang rokok
Debridement lensa kontak infeksi
atau
segera lepas dengan cuci
menggosok
tangan
Komplikasi

1. Gangguan refraksi
2. Jaringan parut permanen
3. Ulkus kornea
4. Perforasi kornea
5. Glaukoma sekunder
DIAGNOSIS BANDING
Uveitis Endolftamitis

Flynn HW, Schwartz SG. Diagnosis of Endophthalmitis: Clinical Presentation, Microbiology, and Echography in Endophthalmitis in Clinical Practice. Springer International Publishing 2018
Jalali S. Post-cataract Surgery Endophthalmitis in Endophthalmitis : A Guide to Diagnosis and Management. Springer. 2018
13

Anda mungkin juga menyukai