Anda di halaman 1dari 21

REFRESHING

Mata Merah Visus Menurun

Disusun oleh :

Adeta Yuniza Mulia

2015730002

Pembimbing :

Dr. Hj. Hasri Darni, Sp.M


TUKAK (ULKUS)
KERATITIS UVEITIS
KORNEA

GLAUKOMA ENDOFTALMITIS PANOFTALMITIS


KORNEA
1. Keratitis Pungtata
2. Keratitis Marginal
3. Keratitis Interstisial
4. Keratitis Bakterial
KERATITIS
5. Keratitis Jamur
6. Keratitis Virus
7. Keratitis Alergi
8. Keratitis Dimmer
9. Keratitis Filamentosa
10. Keratitis Fasikularis
11. Keratitis Lagoftalmus
12. Keratitis Neuroparalitik
13. Keratitis Sika
14. Keratitis Sklerotikan
Keratitis yang terkumpul di daerah membran Bowman,
Keratitis Pungtata dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak halus
Pengobatan : Pemberian air mata buatan, tobramisin tetes
mata dan sikloplegik

Infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan


limbus
Keratitis Marginal
Pengobatan : Antibiotika yang sesuai dengan penyebab dan
steroid dosis ringan, dapat diberikan vitamin B dengan dosis
tinggi

Keratitis yang ditemukan pada jaringan kornea yang lebih


dalam, injeksi siliar memberikan gambaran merah kusam
Keratitis Interstisial
atau apa yang disebut “salmon patch”
Pengobatan : sulfas atropin tetes mata
Staphylococcus, streptococcus, Pseudomonas dan
Enterobacteriacea
Keratitis Bakterial Faktor predisposisi; pemakaian kontak lens, trauma,
kontaminasi obat tetes.
Pengobatan : Ceftazidime (gram -), Cefazoline (gram +)

Trauma pada kornea oleh ranting pohon, daun dan


bagian tumbuh-tumbuhan
Keratitis Jamur Etiologi : candida, fusarium, aspergillus, dan curvutaria.
Pengobatan : Natamisin 5%, amphoterisin b 0.15% - 0.30%,
ketokonazole (200-600 mg/hari) dan sikloplegik

o Keratitis herpetik : disebabkan oleh herpes simpleks dan


herpes zoster. TL : IDU, Vibrabin, Acyclovir
o Keratitis dendritik : membentuk garis infiltrat pada
Keratitis Virus permukaan kornea yang kemudian membentuk cabang
o Keratitis disiformis : membentuk kekeruhan infiltrat yang
bulat atau lonjong di dalam jaringan kornea
o Infeksi herpes zoster : Pada kelopak akan terlihat vesikel
dan infiltrat pada kornea
o Keratoakonjungtivitis epidemi : reaksi alergi terhadap

Keratitis Alergi adenovirus. TL : kompres dingin, steroid tetes mata 3 x


kali / hari (berat)
o Keratokonjungtivitis flikten : alergi terhadap jenis kuman
o Keratokonjungtivitis vernal : musim panas dan mengenai
anak sebelum berusia 14 tahun, terutama Iaki-laki lebih
sering dibanding perempuan. TL : obat topikal
antihistamin dan kompres dingin

Keratitis Dimmer Keratitis dengan infiltrat yang bundar berkelompok dan


tepinya berbatas tegas sehingga memberikan gambaran halo
Keratitis yang disertai adanya filamen mukoid dan
Keratitis Filamentosa deskuamasi sel epitel pada permukaan kornea
Pengobatan : larutan hipertonik NaCl 5%, mengangkat
filamen dan bila mungkin memasang lensa kontak lembek.

Keratitis dengan pembentukan pita pembuluh darah yang


Keratitis Fasikularis
menjalar dari limbus ke arah kornea

Terjadi akibat kelopak tidak dapat menutup dengan


Keratitis
sempurna sehingga terdapat kekeringan komea.
Lagoftalmus
Pengobatan : mengatasi kausa dan air mata buatan. Untuk
mencegah infeksi sekunder diberikan salep mata.
Keratitis akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terdapat
Keratitis kekeruhan kornea yang tidak sensitif disertai kekeringan
Neuroparalitik kornea.
Pengobatan : diberikan dengan air mata buatan dan salep
untuk menjaga kornea tetap basah

Suatu keadaan keringnya permukaan kornea


Keratokonjungtivitis Pengobatan :
o Pemberian air mata tiruan (kurang komponen air)
Sika o Pemberian lensa kontak (komponen mukus yang berkurang)
o Penutupan pungtum lakrimal (penguapan yang berlebihan)

Kekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang


Keratitis Sklerotikan menyertai radang sklera atau skleritis
Pengobatan : steroid dan fenil butazon
1. Tukak (Ulkus) Marginal
2. Ulkus Mooren
TUKAK (ULKUS) 3. Ulkus Sentral
KORNEA
4. Ulkus Neuroparalitik
5. Ulkus Serpens Akut
6. Ulkus Kornea Pseudomonas
Aerugenosa
7. Ulkus Ateromatosis
Ulkus marginal merupakan ulkus kornea yang didapatkan pada orang tua
Ulkus Marginal yang sering dihubungkan dengan reumatik dan debilitas.
Pengobatan : antibiotik dengan steroid lokal

Lebih sering terdapat pada wanita usia pertengahan dan pada usia lanjut
biasanya unilateral dengan rasa sakit dan merah.
Ulkus Mooren
Pengobatan : steroid, antibiotika, anti virus, anti jamur, kolagenase
inhibitor, heparin dan pembedahan keratektomi, lameler keratoplasti dan
eksisi konjungtiva
Etiologi :
o Bakteri (pseudomonas, pneumokok, moraxela quuefaciens, streptokok
beta hemolitik, klebsiela pneumoni, e. Coli, proteous)
Ulkus Kornea Sentral o Virus (herpes simpleks, herpes zoster)
o Jamur (kandida albikan, fusarium solani, spesies nokardia,
sefalosporium, dan aspergilus)

Etiologi : kuman pneumokok


Penyakit ini banyak : petani, buruh tambang
Ulkus Serpens Akut Gejala : nyeri pada mata dan kelopak, silau, lakrimasi dan tajam
penglihatan menurun
Pengobatan : antibiotik berspektrum luas, keratoplasti (keadaan yang
ulkus yang dalam)

Ulkus pseudomonas merupakan infeksi yang paling sering terjadi dan


Ulkus Kornea
paling berat. Ifiltrat kuning kelabu di epilel
Pseudomonas Aerugenosa
Penyebab : berhubungan dengan pemakai kontak lens
Pengobatan : ciprofloxacin,tobramycin atau gentamicin.
Ulkus yang terjadi akibat gangguan saraf ke V kornea atau mata menjadi
anestetik dan reflek mengedip hilang.
Ulkus Neuroparalitik
Pengobatan : melindungi mata dan sering memerlukan tindakan
blefarorafi.

Ulkus yang terjadi pada jaringan parut kornea sangat rentan terhadap
Ulkus Ateromatosis serangan infeksi
Tindakan : Keratoplasti
1. Uveitis Anterior
UVEITIS
2. Uveitis Posterior
UVEITIS ANTERIOR

Peradangan mengenai iris dan jaringan TATALAKSANA :

badan siliar (iridosiklitis) biasanya o Steroid (yang diberikan pada siang hari

unilateral dengan onset akut bentuk tetes dan malam hari bentuk
salep)
GEJALA o Sikloplegik (untuk mengurangi rasa sakit,
o Mata sakit, merah melepas sinekia yang terjadi, memberi
o Fotofobia istirahat pada iris yang meradang)

o Penglihatan turun ringan dengan


mata berair, dan mata merah.
Keluhan sukar melihat dekat
UVEITIS POSTERIOR

Gejala Etiologi Tatalaksana


o Penglihatan buram terutama bila o Trauma o Kortikosteroid topical
mengenai daerah sentral makula o Pasca bedah prednisolon acetate 1%
bintik terbang (floater) o TBC o Azathioprine
o Vitreous keruh o Syphilis dan
o Mata jarang menjadi merah toksoplasma
o Tidak sakit dan fotofobia o Penyakit autoimun:
o Infiltrat dalam retina dan Oftalmia
koroid simpatikum VKH
o Edema papil, perdarahan retina, o Easles disease
dan vaskular sheathing
GLAUKOMA AKUT

Glaukoma sudut tertutup akut


ditandai dengan tekanan intraokular
yang meningkat secara mendadak,
dan terjadi pada usia lebih dari 40 TATALAKSANA :
tahun dengan sudut bilik mata
sempit. o Pilokarpin 2%
o Asetazolamid 500 mg IV→250 mg
GEJALA :
o Sakit hebat dimata dan di kepala tablet setiap 4 jam
o Mual, muntah o Manitol 1.5 2 mg/kg bb dalam
o Kelopak mata bengkak, mata
merah larutan 20% atau urea IV mg/kg bb
o Tekanan bola mata sangat tinggi o Pembedahan
yang mengakibatkan pupil lebar,
kornea suram dan edem, iris
sembab meradang
ENDOFTALMITIS

GEJALA :
o Rasa sakit yang sangat
o Kelopak merah dan bengkak
o Kelopak sukar dibuka
Endoftalmitis merupakan o Konjungtiva kemotik dan
peradangan berat dalam bola merah
mata o Kornea keruh
o Bilik mata depan keruh yang
kadang-kadang disertai dengan
hipopion

TATALAKSANA :

o Ampisilin 2 gram/hari dan kloramfenikol 3 gram/hari


o Siklopegik diberikan 3 kali sehari tetes mata
o Batang gram negatif dengan gentamisin
PANOFTALMITIS

GEJALA :
o Kemunduran tajam
o Peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan penglihatan disertai rasa
sakit
kapsul tenon sehingga bola mata merupakan
o Mata menonjol
rongga abses. o Edema kelopak
o Bila panoftalmitis akibat bakteri maka perjalanan o Konjungtiva kemotik
o Kornea keruh
penyakit cepat dan berat, sedang bila akibat
o Bilik mata dengan hipopion
jamur perjalanan penyakit perlahan-lahan dan refleks putih di dalam
fundus dan okuli.

TATALAKSANA :

Antibiotika, antijamur
DAFTAR PUSTAKA
 Ilyas. 2014. Ilmu Penyakit Mata edisi-5 Jakarta: Balai Penerbit FKUI

 S. Budiono and et all. Buku jar Ilmu Kesehatan Mata, Surabaya : Airlangga

University Press, 2013

 American Academy of Ophtalmology. 2011. External Disease and Cornea.

America: The Eye M.D Association

Anda mungkin juga menyukai