Oleh :
Rossa Setyowati
17710099
Pembimbing :
dr. Moh. Amarusmana, Sp. M
dr. Marisca, Sp. M
Latar Belakang
jaringan braditropik
patogen berhasil membuat defek
kornea merespon
masuk epitelial di kornea
patogen spesifik
peradangan pada
kornea (keratitis)
Amerika serikat 5%
diantara seluruh kasus
kelainan mata
insiden keratitis pada
tahun 2010 5,3% per
100.000 penduduk di
Indonesi
laki-laki : perempuan
Anatomi Kornea
Fungsi kornea
Dilalui berkas
Kornea Anterior mata cahaya
Pembentukan
bayangan di retina
Bakteri
Jamur
Virus
Protozoa
Non-
infeksi
Faktor Resiko
Penggunaan lensa kontak
Trauma
Imunosupresi
Diabetes melitus
Defisiensi Vit A
Patofisiologi
Stroma &
Membran
Mikroorganisme Epitel trauma
bowman
terinfeksi
Infiltrat
Klasifikasi
Lapisan yang
terkena
• Dibawah membrane
bowman,
Subepitel • Tidak ada kelainan
konjungtiva
• Ataupun tanda akut
Keratitis Marginal
- Blefarospasme
- Mata terasa - Injeksi - vitamin B dan C
sakit konjungtiva dosis tinggi
- seperti kelilipan - Infiltrat atau - Kauterisasi
ulkus dengan listrik
- Lakrimasi ataupun AgNO3
-
- Fotofobia berat - Flep konjungtiva
Neovaskularisasi
dari arah limbus.
Katarak Interstisial
- Fotofobia
- Lakrimasi - Sulfas
- Kelopak - Injeksi siliar atropine
meradang - salmon patch -
- menurunnya Kortikosteroid
visus.
Berdasarkan Penyebab
Keratitis Bakteri
Keratitis Jamur
Keratitis Virus
Keratitis Alergi
Keratitis Protozoa
Keratitis Bacterial
epitel kornea tidak intak masuknya mikroorganisme
ke stroma kornea proliferasi menyebabkan ulkus.
• Kelopaak
mata lengket • hiperemis
(bangun pagi) perikornea
• Fotofobia • Blefarospasme
• Merah • edema kornea
• Berair • infiltrasi
• Penglihatan kornea.
berkurang
Keratitis Jamur
Ketoconazole (200-
Mikroskopik ( KOH
600 mg/hari) dan
10% ) → hifa (+)
Siklopegik
Keratitis Aspergillus Keratitis Candida
Keratitis Virus
Keratitis Herpes Simpleks
dendritik Desiformis
Manifestasi awal : vesikel kornea / keratitis pungtata dangkal penurunan sensasi kornea
(uji sensibilitas kornea menurun)
Pengobatan:
IDU (larutan 1%) diberikan setiap jam.
TFT (Triflurotimidin) diberikan 1% setiap 4 jam.
Acyclovir (salep 3%) diberikan setiap 4 jam
Keratitis dendritic keratitis
diskiformis
ulkus neurotropik
Infeksi Herpes Zoster
Keratitis Flikten
hiperemia konjungtiva,
kurangnya air mata
lakrimasi dan fotofobia Penebalan epitel kornea
disertai rasa sakit. panas
gatal
Visus menurun
Keratitis Fasikularis
– Pita pembuluh darah yang menjalar
dari limbus kearah kornea
– Tukak kornea akibat flikten yang
menjalar ke daerah sentral disertai
fasikulus pembuluh darah
Keratokonjungtivitis Vernal
– Sering ditemukan hipertrofi
papul yang kadang-kadang
berbentuk Cobble stone pada
kelopak atas dan konjungtiva
daerah limbus.
Keratitis Protozoa
Keratitis Lagoftalmos
– BERDASARKA
N BENTUK Keratitis Neuroparalitik
KLINISNYA
Keratokonjungtivis Sika
Keratitis Sklerotikan
Keratitis dimmer,
numularis, sawahica
Anamnesis : Benda asing, fotofobia,
penglihatan kabur. Visus baik
Pemeriksaan Mata luar : hiperemi
konjungtiva/perikornea (-)
Retroiluminasi : bercak putih di
bawah epitel kornea.
Test fluoresin : (-)
Test sensibilitas Kornea : Baik
Penatalaksanaan : kortiko steroid
topical
– Keratitis lagoftalmus : kelopak mata tidak dapat tertutup
– Keratitis neuparalitik : kelainan saraf trigeminus
– Keratitis sika : keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva
– Keratitis sklerotikan : Kekeruhan bentuk segitiga di kornea
(sclera/sklritis)
Komplikasi
1. Perforasi kornea
2. Endolftalmitis
3. Kebutaan
4. Jaringan parut
TERIMAKASIH