Turun
Dilla Juwita Sari
MATA MERAH ?
Injeksi konjungtiva Injeksi siliar Injeksi episkleral
• Keratitis
• Ulkus kornea
• Uveitis anterior
• Glaukoma akut
• Endoftalmitis
Keratitis
Tatalaksana
Gram (-) : Tobramisin, Gentamisin, Polimiksin
Gram (+) :Cefazolin, Vancomyxin, Basitrasin
Keratitis Herpetik
Etiologi:
• herpes simpleks : pada epithelial (pembiakan virus) dan stromal (reaksi imun thdp
virus)
• herpes zooster
Manifestasi Klinis
• Nyeri (neuralgic pain)
• Fotofobia
• Penglihatan kabur
• Tearing (mata berair)
• Kemerahan
• Konjungtivitis folikularis akut disertai blefaritis vesikuler yang ulseratif, serta
pembengkakan kelenjar limfe regional.
Pemeriksaan
• Usapan epitel dengan Giemsa multinuklear noda dapat menunjukkan sel-sel raksasa (sel
epitel kornea yang terinfeksi dan virus intranuclear inklusi)
• Pembudayaan viral (memungkinkan untuk identifikasi subtipe HSV)
• Tes deteksi antigen HSV, seperti enzim-linked diinduksi virus sistem
• Polymerase chain reaction menggunakan sampel air mata, kornea epitel, dapat
mendeteksi DNA virus dalam kasus-kasus herpes keratitis atau keratouveitis.
Tatalaksana
Tatalaksana
• Polyenes (natamycin, nistatin, dan amfoterisin B)
• Azoles (imidazoles dan triazoles) termasuk ketoconazole, Miconazole, flukonazol,
itraconazole, econazole, dan clotrimazole.
Keratitis Alergi
Keratitis dengan pembentukan pita pembuluh darah yang menjalar dari limbus ke arah
kornea. Biasanya berupa tukak kornea akibat flikten yang menjalar ke daerah sentral
disertai fasikulus pembuluh darah.
Etiologi
Reaksi hipersensitivitas tipe I yang mengenai kedua mata (tepung sari rumput-rumputan).
Manifestasi klinis
Bentuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang besar), bentuk limbus: tantras dot
(penonjolan berwarna abuabu, seperti lilin), gatal, sensasi benda asing, berair dan blefarospasme.
Tatalaksana
Steroid topikal dan sistemik, kompres dingin, natrium propianat, natrium karbonat, obat
vasokonstriktor, cromolyn sodium topical, koagulasi krio CO2, eksisi.
Klasifikasi berdasarkan bentuk klinis
Keratitis Flikten
Keratokonjungtitis
Sika
Bentuk klinis
Keratitis
Neuroparalitik
Keratitis Numuralis
Keratitis Flikten
Benjolan berdiameter 1-3 mm (abu-abu) pada lapisan superfisial
kornea. Epitel diatasnya mudah pecah dan membentuk ulkus.
Keratokonjuntivitis Sika
Keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva.
Keratitis neuroparalitik
Akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terdapat kekeruhan kornea yang tidak sensitif
disertai kekeringan kornea. Gangguan ini dapat terjadi akibat herpes zoster, tumor fosa
posterior kranium, dan keadaan lain sehingga kornea menjadi anstetis.
Keratitis Sklerotikan
• Kekeruhan pada kornea yang berbentuk segitiga yang menyertai radang sclera atau
skleritis
• Penyebab keratitis sklerotikan tidak diketahui. Namun diduga karena terjadi perubahan susunan serat
kolagen yang menetap.
• Gambaran klinik
1. Kekeruhan kornea yang terlokalisasi dan berbatas tegas unilateral
2. Kornea terlihat putih menyerupai scler
Keratitis Nummuler/Dimer
Keratitis dimer atau keratitis numularis merupakan bentuk keratitis yang berjalan lambat
yang sering terdapat unilateral pada petani sawah
Ulkus Kornea
• Ulkus kornea merupakan suatu bentuk keratitis dimana terdapat sebagian permukaan kornea yang hilang akibat kematian
jaringan.
• Klasifikasi :
Berdasarkan lokasi :
• Ulkus kornea sentral terletak di sentral, jauh dari limbus vaskular
• Ulkus perifer terletak pada limbus kornea
Berdasarkan etiologi :
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Neurotropik
• Defisiensi Vit. A
Gejala Klinis
• Pada ulkus yang menghancurkan membran Bowman dan stroma, akan menimbulkan
sikatriks kornea.
• Gejala Subjektif sama seperti gejala keratitis.
• Gejala Objektif berupa injeksi siliar, hilangnya sebagaian jaringan kornea, dan adanya
infiltrat. Pada kasus yang lebih berat dapat terjadi iritis disertai hipopion.
Terapi
• Sikloplegik, mencegah sinekia posterior dan dapat mengurangi nyeri akibat spasme silier
• Analgesik
• Obat anti glaukoma jika ada indikasi
• Air mata buatan
• Pembedahan keratoplasti pada tukak kornea dapat dilakukan jika pengobatan tidak sembuh
dan timbul jaringan parut.
II. UVEITIS (ANTERIOR)
• Gejala klinis
Pandangan buram mendadak, mata merah, silau
• Temuan klinis :
Visus turun, keratitis presipitat, sinekia, sel dan flare di bilik mata depan
• TATALAKSANA
o Sikloplegik
o Tetes mata steroid 4-6 x sehari
o Atasi kausa Antibiotik diberikan apabila mikro-organisme penyebab diketahui
o Steroid oral diberikan bila tidak ada respon / perburukan dalam waktu 2 minggu
III. GLAUKOMA AKUT
• Pemeriksaan penunjang :
USG, kultur vitreus mencari etiologi
• Tatalaksana
Antibiotik/antifungal sistemik, antibiotik/antifungal intravitreal, sikloplegik, antiglaukoma,
analgesic, pembedahan vitrektomi, eviserasi, enukleasi
• Komplikasi :
Panoftalmitis (melibatkan seluruh bola mata, termasuk dinding dan otot-otot), pergerakan
bola mata, meningitis, sepsis
Terima Kasih