Anda di halaman 1dari 19

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih

R. A. Costa, C. M. Olivera, M. A. C. D. Abreu, F. Caseiro Alves; PT,


Coimbra/PT

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Meninjau dan mengilustrasikan berbagai kalsifikasi pada saluran kemih


dan diagnosis bandingnya.
2. Menunjukkan peran penting dari radiologi konvensional dalam mendeteksi
kondisi di atas.

LATAR BELAKANG

Kalsifikasi saluran kemih sangat umum terjadi dan dapat disebabkan oleh
berbagai penyebab. Kondisi ini dapat dikenali berdasarkan lokasinya (ginjal,
ureter, atau kandung kemih), penampakan dan hubungannya dengan berbagai
kondisi patologis.

Kalkuli, penyebab tersering kalsifikasi saluran kemih biasanya terlihat radioopak


karena kandungan kalsiumnya. Penyebab umum lainnya adalah nefrokalsinosis,
massa kistik atau padat, dan lebih jarang, pielonefritis xanthogranuloma,
skistosomiasis dan tuberkulosis.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 1


GAMBARAN DAN PROSEDUR DETAIL

Kalsifikasi Ginjal

Nefrolithiasis

Kalkuli ginjal adalah penyebab tersering kalsifikasi pada ginjal. Diperkirakan


bahwa 12% populasi akan mengalami batu saluran kamih pada beberapa waktu
dalam hidupnya. Ada empat jenis batu yang dibedakan menurut komponen
utamanya. Komponen yang berbeda tersebut juga memiliki gambaran radiologi
yang berbeda (Tabel 1).

Tabel 1 – Frekuensi Jenis Batu


Komposisi Frekuensi (%)
Kalsium 70-80
Kalsium fosfat (murni) 5-10
Kalsium oksalat/fosfat 30-45
Kalsium oksalat (murni) 20-30
Struvit 15-20
Sistein 1-3
Asam urat 5-10

Catatan: Batu diurutkan berdasarkan penurunan radioopasitasnya

Kalkuli ginjal nampak radioopak karena kandungan kalsiumnya. Batu kalsium


oksalat dapat terjadi dalam bentuk monohidrat atau dihidrat murni. Batu
monohidrat kalsium oksalat murni, seperti kalsium fosfat, biasanya kecil dan
sangat radioopak untuk ukurannya (Gambar 1). Batu dihidrat kalsium oksalat
berbentuk spiculated

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 2


Gambar 1: Kalkulus yang sangat opak. (A) Foto polos menunjukkan kalkulus
kecil dan sangat opak pada pelvis renalis kanan. (B) Foto polos menunjukkan
kalkulus yang sangat opak di pelvis renalis kanan.

Gambar 2: Spiculated stone. Foto polos menunjukkan adanya dua batu bentuk
spiculated di pelvis renalis kiri.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 3


Gambar 3: Batu mulberry. Foto polos menunjukkan batu yang speculated di
pelvis renalis kiri. Kontur yang ireguler membuat batu memberikan gambaran
mulberry.

Batu yang terbentuk dalam ruang kecil seperti divertikulum kaliseal


memiliki ukuran yang sama dan dikenali sebagai “benih kalkuli”
(Gambar 4).

Gambar 4: Benih kalkuli. (A) Foto polos menunjukkan kumpulan benih kalkuli
dengan pinggiran halus di kuadran kanan atas abdomen. (B) Urogram
menunjukkan akumulasi bahan kontras di divertikulum kaliseal yang
mengandung kalkuli. (C) Gambar ultrasound pasien yang sama menunjukkan,
di pole atas ginjal kiri, banyak kalkuli dalam divertikulum kaliseal yang
berukuran panjang longitudinal 2.38 cm.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 4


Pola batu “susu kalsium” (Gambar 5) terbentuk dari endapan kalsium karbonat
dalam kista ginjal atau divertikulum kaliseal. Endapan ini lebih berat daripada
urin dan oleh karena itu terletak pada porsio paling dependen dari kista atau
divertikula.

Gambar 5: Batu susu kalsium dalam kista ginjal. (A) Foto polos menunjukkan
densitas kalsifikasi di kuadran kanan atas. (B) Ultrasound dan (C) CT Scan
pasien yang sama menunjukkan kista dengan gambaran kalsifikasi di dalamnya
yang menghasilkan liquid-calcium level di ginjal kanan.

Batu staghorn (Gambar 6) adalah kalkulus ginjal bercabang yang menyerupai


tanduk rusa. Batu ini biasanya terdiri dari struvit, dan sistein atau asam urat.
Batu staghorn berkaitan dengan infeksi saluran kemih berulang dari bakteri
patogen yang membuat urin menjadi alkali. Oleh karena itu, batu jenis ini paling
banyak ditemukan pada wanita. Batu ini kurang opak dibandingkan dengan batu
kalsium.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 5


Gambar 6: Kalkulus staghorn. (A) Foto polos menunjukkan kalkulus staghorn di
pelvis renalis kiri. (B) Foto polos pasien yang berbeda menunjukkan kalkulus
staghorn di pelvis renalis kiri dan collecting system

Nefrokalsinosis

Pengendapan kalsium dalam parenkim ginjal adalah gambaran patologis tersering


yang disebut sebagai nefrokalsinosis. Kondisi ini dikenali berdasarkan daerah
anatomis yang terlibat, medulla atau korteks.

Bentuk tersering adalah nefrokalsinosis medular, dan memiliki penyebab yang


sangat beragam. Endapan kalsium uniform dan bilateral dalam porsio medulla
ginjal paling sering ditemui pada hiperparatiroidisme atau asidosis tubulus renalis
distal (Gambar 7). Di sisi lain, bentuk asimetris dari nefrokalsinosis medular
umum ditemukan pada ginjal spons medular.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 6


Gambar 7: Nefrokalsinosis medular pada pasien dengan asidosis tubular ginjal.
Pasien memiliki riwayat nefrektomi kiri. (A) Foto polos menunjukkan
nefrokalsinosis ginjal kiri. (B) Gambar ultrasound ginjal kanan menunjukkan
sehatnya parenkim korteks ginjal kanan dan beberapa daerah hiperechoik
dengan bayangan posterior di medulla. (C) CT Scan menunjukkan
nefrokalsinosis medular.

Nefrokalsinosis kortikal (Gambar 8) juga terjadi karena berbagai penyebab


(Tabel 2) namun, biasanya kondisi ini disebabkan oleh glomerulonefritis kronik
atau nekrosis kortikal akut.

Gambar 8: Nefrokalsinosis kortikal pada pasien dengan hiperoksaluria primer.


Pasien memiliki riwayat nefrektomi kanan. (A) Foto polos menunjukkan
nefrokalsinosis kortikal ginjal kiri. (B) Gambar ultrasound menunjukkan adanya
garis hiperekoik tipis dengan bayangan posterior pada topografi ginjal kiri.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 7


Tabel 2 – Penyebab nefrokalsinosis pada medulla dan kortex
Nefrokalsinosis Medulla Nefrokalsinosis Kortex
Sindrom Bartter Nekrosis kortikal akut
Metastasis tulang Sindrom Alport
Pielonefritis kronik Glomerulonefritis kronik
Sindrom Cushing (endogen, eksogen) Hiperkalsemia kronik
Hiperparatiroidisme Keracunan etilen glikol
Hipertiroidisme Toksisitas metoksifluran
Hiperkalsemia idiopatik Oksalosis
Keganasan Penolakan transplantasi ginjal
Ginjal spons medular Penyakit sel sabit
Obat nefrotoksik
Hiperoksalouria primer
Nekrosis papilar ginjal
Tuberkulosis ginjal
Asidosis tubular ginjal
Sarkoidosis
Penyakit sel sabut
Kelebihan vitamin D

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 8


Kista atau Massa Padat

Simple renal cysts dapat menunjukkan kalsifikasi intrakistik atau kalsifikasi pada
dinding (Gambar 9). Kalsifikasi intrakistik biasanya tipis dan berada di perifer
serta lebih sering dinamakan gambaran “eggshell/cangkang telur”.

Gambar 9: Kalsifikasi kista. (A) Foto polos menunjukkan multiple kalsifikasi


bentuk lingkaran di ginjal kiri. (B) (C) Gambar CT menunjukkan kista multipel
dengan kalsifikasi bentuk lingkaran di ginjal kiri.

Neoplasma solid primer tersering pada ginjal adalah renal cell carsinoma
(Gambar 10) dan massa ini mengalami kalsifikasi pada 20% kasus. Kalsifikasi
juga dapat terlihat pada neoplasma ginjal primer lain (seperti, osteosarkoma
ginjal) atau lesi metastasis di ginjal. Massa ginjal dengan kalsifikasi harus selalu
diarahkan pada investigasi lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan dari
keganasan.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 9


Gambar 10: Karsinoma sel ginjal/RCC. (A) Foto polos menunjukkan titik-titik
kalsifikasi di kuadran kiri atas abdomen. (B) Ultrasound menunjukkan
pembentukan nodul dengan area hiperekoik milimetrik multipel di pole atas kiri
ginjal kanan. (C) Pemindaian CT dengan kontras menunjukkan massa yang
mengandung kalsifikasi di pole atas ginjal kiri.

Kalsifikasi Ginjal Lainnya

Beberapa kondisi patologis seperti diabetes melitus dan penyakit aterosklerosis


berat dapat menyebabkan kalsifikasi pembuluh darah ginjal (Gambar 11).

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 10


Gambar 11: Kalsifikasi pembuluh darah ginjal pada kondisi diabetes melitus.
Foto polos menunjukkan kalsifikasi yang luas pada kedua arteri renalis dan
cabang perifernya.

Tuberkulosis ginjal adalah hasil dari infeksi hematogen dari paru-paru. Sistem
urogenitalia sering terkena, menjadi tempat infeksi tuberkulosis kedua terbanyak
di tubuh manusia. Pada end stage tuberkulosis ginjal, kita dapat melihat ginjal
yang kecil, mengalami kalsifikasi total dan non-fungsional sehingga dapat
mengakibatkan autonefrektomi. Gambaran radiologi untuk kondisi ini disebut
“ginjal putty” (Gambar 12).

Gambar 12: Ginjal putty pada pasien dengan tuberkulosis ginjal. (A) Foto polos
abdomen menunjukkan kalsifikasi yang luas di ginjal kiri, yang non-fungsional,
sesuai dengan autonefrektomi yang terjadi dari tuberkulosis. (B) CT Scan
menunjukkan kalsifikasi yang luas pada parenkim dan collecting system hasil
dari infeksi tuberkulosis.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 11


Pielonefritis xanthogranulomatosa (Gambar 13) adalah komplikasi tidak biasa dari
obstruksi saluran kemih jangka panjang dengan infeksi kronis. Pada urografi,
kondisi ini ditandai dengan adanya kalkulus staghorn yang mungkin terpecah,
pembesaran ginjal, dan non-ekskresi bahan kontras dari ginjal yang terkena. Pada
CT Scan, ada penggantian parenkim ginjal dengan proses infeksius yang
menghasilkan massa hipodens yang teratur dalam pola hidronefrotik. Dapat pula
terjadi peningkatan densitas di pinggiran massa ini setelah pemberian bahan
kontras. Gambaran CT seperti ini dikenal sebagai tanda “cakar beruang/bear paw
sign”.

Gambar 13: Pielonefritis xanthogranulomatosa. (A) Foto polos menunjukkan


kalkulus staghorn pada pelvis renalis kanan yang berdilatasi. Kalkulus tidak
terpecah. (B) Gambar CT dengan kontras menunjukkan pembesaran ginjal yang
mengandung massa multipel, bulat, hipodens, dan teratur dalam pola
hidronefrosis, menggambarkan kaliks yang berdilatasi atau jaringan yang
meradang. Perhatikan sistem pengumpul pada parenkim menunjukkan
peningkatan densitas di pinggirannya. Pola ini dinamakan gambaran “cakar
beruang/bear paw sign”.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 12


Kalsifikasi Ureter

Batu yang berpindah dari ginjal biasanya akan menyumbat ureter. Oleh karena itu,
batu ureter memberikan gambaran komposisi yang sama dengan batu ginjal. Batu
biasanya menyumbat pada titik-titik penyempitan antomis seperti ureteropelvic
junction, persilangan ureter dengan pembuluh darah iliaka, dan ureterovesikal
junction. Di pelvis, phlebolith dapat disalahartikan sebagai batu, namun,
dibandingkan dengan batu (Gambar 14, 15, dan 16) yang biasanya memiliki
radioopasitas uniform dan seringkali berangulasi sepanjang ureter, phlebolith
cenderung multipel dan radiolusen di bagian sentralnya (Gambar 17) . Walaupun
tidak biasa, kondisi inflamasi seperti skistosomiasis dan tuberkulosis juga dapat
menyebabkan kalsifikasi dinding ureter.

Gambar 14: Batu ureter. Foto polos menunjukkan batu ureter di medial ureter
kiri. Kadang-kadang, kalkuli ini sulit dideteksi jika tumpang tindih dengan
struktur tulang, seperti os sacrum, seperti yang terlihat dalam foto ini.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 13


Gambar 15: Batu ureter. (A) Foto polos dan (B) gambar CT menunjukkan giant
batu ureter di ureter distal kiri. Kemudian, setelah pembedahan, diverifikasi
bahwa pasien memiliki kalkuli kecil yang banyak.

Gambar 16: Batu ureter. (A) Foto polos menunjukkan opasitas bundar
(kalkulus ureter) di sisi kanan pelvis yang dapat disalahartikan sebagai
phlebolith. (B) Urogram menunjukkan bahwa batu ini berada dalam ureter
sehingga mengonfirmasi diagnosis.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 14


Gambar 17: Phleboliths. (A) (B) Foto polos menunjukkan beberapa area
beropasitas tinggi di pelvis, dengan radiolusensi sentral yang sugestif untuk
phlebolith. Diagnosisnya kemudian dikonfirmasi dengan CT Scan.

Kalsifikasi Kandung Kemih

Batu kandung kemih (Gambar 18) adalah penyebab tersering kalsifikasi kandung
kemih. Sekarang ini, di negara berkembang kejadian ini tidak sesering dulu, dan
biasanya berkaitan dengan obstruksi jalan keluar kandung kemih. Seperti kalkuli
ginjal, batu ini terdiri dari campuran kalsium oksalat dan kalsium fosfat.
Radioopasitas kalkuli kandung kemih merefleksikan komposisinya. Kalsifikasi
dalam dinding kandung kemih dapat terlihat pada pasien dengan neoplasma
kandung kemih primer. Entitas langka lain yang menyebabkan kalsifikasi
kandung kemih adalah skistosomiasis (Gambar 19), tuberkulosis, sistitis alkali,
dan terapi radiasi. Di daerah pelvis, kita juga dapat melihat kalsifikasi kelenjar
prostat (Gambar 20) dan vesikula seminalis (Gambar 21)

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 15


Gambar 18: Kalkulus kandung kemih yang besar. Foto polos (A) dan ultrasound
(B) menunjukkan kalkulus besar dalam kandung kemih.

Gambar 19: Skistosomiasis. Foto polos (A) menunjukkan kalsifikasi heterogen di


daerah pelvis. Pemindaian CT (B) (C) menunjukkan peningkatan densitas
berbentuk cincin dalam dinding kandung kemih sebagai sekuele dari infeksi
sebelumnya.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 16


Gambar 20: Foto polos menunjukkan kalsifikasi pada kelenjar prostat.

Gambar 21: Foto polos menunjukkan kalsifikasi vesikula seminalis.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 17


KESIMPULAN

Kalsifikasi saluran kemih adalah hal yang sangat sering terjadi. Biasanya, kondisi
ini muncul dengan karakteristik radiologi yang spesifik pada radiologi
konvensional yang memungkinkan diagnosis pasti. Namun, interpretasi yang
akurat dari gambaran ini bukanlah hal yang mudah dan penggunaan modalitas
pencitraan lain harus dipertimbangkan jika diperlukan.

Sebagai radiolog sangat berperan penting untuk mengenali gambaran radiologi ini
untuk manajemen terapi yang tepat untuk pasien.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 18


REFERENSI

1. Dyer R.B. et all; Abnormal Calcifications in the Urinary Tract;


Radiographics, 1998.
2. Dyer R.B. et all; Classical Signs in Uroradiology; Radiographics, October
2004.
3. Kawashima A. et all; CT of Renal Inflammatory Disease; Radiographics
1997.
4. Van Arsdalen, K.N.; Pathogenesis of Renal Calculi; Urologic Radiologoly,
1984.

Kalsifikasi Abnormal Pada Saluran Kemih 19

Anda mungkin juga menyukai