Keratitis Supuratif
-Folikel
Corneal Signs
Corneal PAnnus
Pemeriksaan Cepat:
Stare test: pasien melihat ke chart visus
(sebelumnya pasien disuruh mengedip) waktu Meibomian Gland Dysfunction (MGD)
sampai image kabur > 8 dtrik dry eye. Pada MGD:
TBUT lebih cepat
Gambaran Klinis: TBUT merupakan penilaian stabilitas tear film.
- Konyungtiva hiperemis
Gambar: Infeksi primer terdapat ulkus pada Gejala klinis Ocular HSV Infection:
margopalpebra Menyerang semua jaringan ocular
Blepharoconjunctivitis
- Dapat terjadi keratitis epithelial tetapi Keratitis epithelial keratitis
jarang keratitis stroma dan uveitis epithelial punctate yang dapat
bergabung menjadi 1 atau lebih
ulkus epithelial dendritic
Epitel kornea edema pada pinggir
ulkus diwarnnai dengan rose bengal
dan lissamine green terjadi
kehilangan ikatan dengan mucin.
Pemeriksaan Laboratorium:
Pada scraping cornea
- Multinucleated giant cells
- Intranuklear inclusions (spesifik untuk
A.Punctate epithelial kerattis pada HSV virus herpes)
B.lesi dengan pinggir yang meninggi dan bagian Kultur jaringan untuk pemeriksaan ELISA dan
sentral mengalami depresi PCR
Penatalaksanaan:
- Terapi antiviral
- Debridement epitelial
- Trifluridine 1% topikal setiap 2 jam (>
9x sehari) efektif untuk epitel
keratitis tipe dendritik dan geographik
epitel keratitis. Tidak boleh diberikan >
10-14 hari.
- Acyclovir ophthalmic 3% ointment
Pewarnaan Rose bengal: keratitis epitelial kurang toksik dibanding trifluridin dan
herpetik dengan khas dendritik vidarabine.
- KTS topikal kontraindikasi jika terdapat
keratitis epitelial herpetik.
Keratitis stroma
Bentuk reccurent herpetic
Gejala klinis:
- Herpetic interstitial keratitis Unifocal
atau multifokal interstitial haze atau
stroma berwarna putih , tetapi ulserasi
Gambar: kombinasi Fluorescein dan rose bengal epitel tidak ada,
menunjukkan keratitis HSV geographic - Edema stroma dan sedikit haze tetapi
edema epitelial tidak khas.
Komplikasi:
Epitheliopathy jika terapi antiviral
diberikan jangka panjang
Neurotrophic keratopathy
Terapi Surgikal:
- Penetrating Keratoplasty
- Amniotic Mdembran Transplantation
Herpetic interstitial keratitis (non - Keratoprostheses atau anterior lamellar
necrptizing) keratoplasty
- Herpetic disciform keratitis
endothelitis primer edema stroma Varicella-Zoster Virus Dermatoplephartis,
dan epitel kornea dalam bentuk oval Conjunctivitis dan Keratitis (VZV)
atau bulat dihubungkan dengan Kps dib Herpes Zoster Ophthalmicus
wah zona yang edema. HERPES ZOOSTER KERATITIS
Etiologi :
-infeksi primer (varicella atau chickenpox)
kontak langsung dengan lesi kulit yang terinfeksi
VZV, sekret respirasi mll airborne droplets
-infeksi laten terjadi pada ganglia neural
-Penyakit rekuren (zoster atau shingles).
Pada anak:
Gejala klinis:
Herpetic disciform keratitis (non-necrotizing) - Demam, malaise, dermatitis vesicular 7-
Necrotizing herpetic keratitis inflamasi 10 hari
kornea suppurativa. gejala yang berat, - Pada infeksi primer jarang terdapat
progresif cepat dan secara klinis susah keterlibatan okular kecuali adanya
dibedakan dengan fulminant bacterial atau vesikel palpebra dan konyungtivitis
keratitis jamur. follicular.
DD/ keratitis mikrobakterial disebabkan bakteri - Papul yang awalnya berupa makula,
jamur atau acanthamoeba, benda asing, vesikel dan pustul yang mengering dan
penyalah funaan anestesi topikal. dapat terbetuk scar.
- Konyungtivitis follicularis terjadi
Penatlaksanaan: karena adanya lesi vesikular pada
Visually significant hepetic interstitial konyungtiva bulbi atau pada margo
keratitis: palpebra.
Prednisolon tetes 1% tiap 2 jam - Keratitis epitelial dendritik atau
disertai dengan: punctate
Obat anntiviral profilaks - Infitrat subepitelial, keratitits
trifluridine 4 x sehari atau acyclovir mikrodendritik, keratitis stroma,
400 mg 2x sehari atau valacyclovir keratitis disciformis, uveitis jarang
500 mg 1x sehari. terjadi TIO ↑, keratouveitis varicellla
Prednisolone drops ditapering 1-2 rekuren.
minggu tergantung respon klinis.
Pemeriksaan Laboratorium:
Iridocyclitis Dengan scrapping pada dasar vesikel atau
Iridocyclitis granulomatosa ataau non scraping konyungtiva atau sitologi dan impresi
granulomatosa disertai dengan keratitis stroma kornea
necrotizing atau terjadi indepndent dengan -Kultur virus
penyakit kornea -PCR
Gambaran klinis: -Uji serologi
Pemeriksaan Laboratorium:
- N gonorrhoeae tumbuh pada chocolate
Infeksi Mikroba dan parasit pada
agar dan media Thayer-martin Kornea dan Sklera
Terapi : Contact Lens-Related Infectious
- Pasien tanpa keterlibatan kornea Keratitis
pasien rawat jalan : ceftriaxone (1g) IM
Keratitis Bakteri
- Pasien dengan ulkus kornea rawat
- Onset eksplosif
dan terapi:
- Inflamasi stroma progresif
Ceftriaxone :1 gram (IV) setiap 12
- Jika tidak diterapi destruksi progresif
jam selama 3 hari
jaringan dengan perforasi kornea atau
Topikal: Erythromycin salf mata,
penyebaran infeksi ke jaringan
bacitracin salf mata, gentamicin salf
sekitarnya
mata dan ciprofloxacin solution
Faktor resiko:
Pada kasus berat: - Integritas epitel kornea
Irigasi setiap 30-60 menit pada sac
- Pemakaian lensa kontak
konyungtiva dengan normal saline - Trauma
untuk mengangkat sel-sel inflamasi,
- Obat okular yang terkontaminasi
protease dan debris - Mekanisme pertahanan
- Perubahan struktur permukaan kornea.
KONYUNGTIVITSI BAKTERI PADA
NEONATUS Gejala klinis:
Konyungtivitis Gonococcal Neonatal Injeksi konyungtiva
- 3-5 hari setelah parturition Fotofobia
- Bilateral discharge Penurunan visus pada pasien
- Discharge serosanguimous dengan ulkus kornea
copious purulen eksudat dengan Infiltrate single batas epitel
komplikasi pada cornea yang berat dan dengan bagian yang dense di
dapat terjadi endophthalmitis bawahnya
- Dapat terjadi penyebaran Inflamasi supuratif pada stroma
d(diseminated) dengan arthritis, dengan pinggir yang kabur dikelilingi
pneumonia, dan sepsis stroma yang edema.
P aeroginosa : necrosis stroma dengan
Penatalaksanaan: permukaan berbulu-bulu dan eksudat
First line : Ceftriaxone mukopurulen.
Untuk non-disseminated : injeksi Plaq inflamasi di endotel, reaksi COA dan
ceftriaxone (125 mg atau 25-50 hipopion
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)
Generasi ketiga dan keempat
fluroquinolon (moxifloxacin,
gatifloxacin, Levofloxacin dan
besifloxacin) efektif untuk gram
positif tetapi untuk melawan MRSA
tidak efektif
- Terapi kombinasi:
Jika monoterapi gagal atau pada awal
ditemukan ulkus besar, mengancam
penglihatan
Gambar: keratitis ulseratif suppuratif
disebabkan P.aeroginusa
Antibiotics forrtified konsentrasi meningkat
terutama di stroa kornea tetapi harus hati-
Mycobacteria infiltrate non suppurativa dan
hatikarena efek toksik ke ocular surface
epitel intak. Infectious crystalline keratopathy,
terutama penggunaan vancomycin untuk gram
adanya organisme tetapi tidak ada respon
positive jika diduga MRSA
inflamasi, dilindungi oleh biofilm bakteri yang
Parameter klinis untuk memonitor respon klinis:
melapisinya.
- Infiltrate stroma
Faktor resiko: penggunaan kortikosteroid,
- Penurunan densitas infiltrate di stroma
pemakaian kontak lens, operasi kornea
- Berkurangnya edema stroma dan
sebelumnya.
endothelial plaq
- Iiflamasi coa yang berkurang
- Reepitelisasi
- Penipisan kornea berhenti
PENATALAKSANAAN
Natamycin 5% suspensi untuk
keratitis fungal filamentosa terutama
yang disebabkan oleh Fusarium spp
Amphotericin B (0.15%-0.3%) efektif
untuk yeast keratitis, juga keratitis
filamentosa disebabkan oleh Aspergilus
Voriconazole topikal 1%
PENATALAKSANAAN:
Diamidines: propamidine, hexamidine
Biguanides : polyhexamethylene Gambar : dermatitis kontak allergi tipe lambat
biguanide (polyhexanide), chlorhexidine yang terjadi skunder terhadap obat-obat topikal
Aminoglycosides : neomycin,
paromomycin Atopic Dermatitis
Imidazole/triazoles: voriconazole,
miconazole, clotrimazole, ketoconazole, IMMUNE-MEDIATED DISORDERS PADA
itraconazole
KONYUNGTIVA
Terapi operasi Lamellar atau
Hay Fever (seasonal) Conjunctivitis dan
penetrating keratopalsty
Parennial Allergic Conjunctivitis
Reaksi Hipersensitivitas IgE-mediated
Differnsial Diagnosa: Allergen: airborne
- Herpetic Keratitis Gejala Klinis:
pada HSV pola dendritic dan contigous Hay fever juga menderita kondisi atopi
sementara pada acanthamoeba : lainnya seperti rhinitis allergi atau asma.
noncontigous atau pola multifocal - Gatal intense itching sebagai tanda
granular epitheliopathy dan khas
subepithelial opacities. - Palpebra edema
Pada HSV nyeri ringann yang tidak - Konyungtiva hiperemis
proporsional terjadi skunder akibat - Khemosis
terkenanya Nervus trigeminus - Sekret mucoid
Pada acantahmoeba: nyeri hebat yang - Serangannya jangka pendek dan
tidak proporsional episodik.
Pada acanthamoeba faktor resikonya - Faktor yang mempengaruhi : Contact
adalah pemakaian kontak lens atau lens, dry eye.
kontak dengan freshwater yang
terkontaminasi Pemeriksaan Laboratorium:
Pada acanthamoeba tidak berespon - Conjunctival scrapings eosinofil (+)
terhadap terapi antivirus inisial. - Tes allergen
- Penatalaksanaan:
- Hindari kontak dengan alergen
Corneal Stromal Inflammation Associated
- Terapi suportif: Kompres dingin dan
With Systemic Infections
artifisial tears.
Skleritis Mikroba Artificial tears untuk dilusi dan
mengusir alergen dan mediator
inflamasi.
- Terapi topikal:
IMMUNE-RELATED DISORDERS Anti histamin topikal dan mast-cell
EXTERNAL EYE stabilizer (cromolyn sodium, lodoxamide
IMMUNE-MEDIATED DISEASE PADA tromethamine), NSAIDs topikal, KTS
PALPEBRA topikal, Vasokonstriktor topikal.
Contact Dermatoblepharitis - Sistemik: antihistamin sistemik
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)
Yang ditunjuk : Horner trantas dots
Mengatasi gejala akut vasokonstriktor topikal
atau kombinasi dengan anti histamin. -Terdapat erosi epitelial punctatae pada kornea
Vernal Keratoconjunctivitis (VKC) superior dan sentral.
Patogenesa : -Pannus pada kornea superior
- Inflamasi terjadi pada kornea dan -Dapat terjadi vaskularisasi 360 ◦pada kornea.
konyungtiva , bilateral, seasoning, -Shield ulcer non-infeksius epitelial ulcers
cenderung rekuren dengan bentuk oval atau seperti perisai dengan
- Sering pada anak laki-laki opasifikasi stroma di bawahnya pada kornea
- Sering terdapat riwayat atophy pada superior atau sentral.
angota keluarga -Pada kasus berat dapat terjadi Stem Cell
- Pada iklim tropis Deficiency
- Imuno patogenesa Rx Hipersensitivitas
Tipe I dan IV
- Infiltrasi eosinofil, limfosit, sel plasma
dan monosit
Gejala klinis:
-Blefarospasme, fotofobia, penglihatan kabur,
copious mucoid discharge
-Secara klinis terdapat 2 tipe VKC
1. Palpebral VKC:
-lokasi pada konyungtiva palpebra, diffuse
papillary hipertrophy di palpebra superior
(sering) Shield ulcer pada VKC
-Konyungtiva bulbi hiperemis, kemosis
-Pada kasus berat giant papillae membentuk Manajemen:
Cobblestones pada tarsus superior Terapi berdasarkan derajat keparahan dari
gejala dan penyakit ocular surface.
1.Climatotherapy penggunaan AC untuk
menjaga lingkungan tetap dingin
2.Topical mast cell stabilizer pasien dgn gejala
mild-moderate dimulai 2 minggu sebelum
gejala terjadi.
Dapat digunakan dosis jangka panjang sebagai
2.Limbal VKC: maintenance
-Sering pada pasien Afrika dan Asia 3.Topical corticosteroids untuk kasus berat
-lebih sering beriklim panas 4. obat-obat immunomodulator topikal seperti
-Limbus menebal, gambaran seperti gelatin cyclosporin atau tacrolimus
(gelatinous) appearance dengan seperti
gundukan yang berwarna putih dan injeksi Pada kondisi eksaserbasi
vaskular. -intermitten pulse therapy kortikosteroid
Horner-Trantas dots : macroagregasi berwarna Difluprednate, ophthalmic emulsion 0.05%
putih dari eosinofil, sel-sel epitel, dapat tiap 2 jam selama 5-7 hari dan segera ditapering
ditemukan pada limbus yang mengalami -dianjurkan dexamethasone phosphate
hipertrofi potensi kurang tapi merupakan kortikosteroid
soluble (dapat larut) sehingga partikel suspensi
kortikosteroid tidak menumpuk diantara papil
-Kortikosteroid oral diberikan pada kasus
berat.
Gejala Klinis:
- Kronis, progresif dan nyeri, ulkus
idiophatic pada stroma kornea bagian
Gambar: PUK dihubungkan dengan Rheumatoid perifer dan epitel.
disease. - Ulkus dimulai pada perifer kornea dan
Lesi inisial muncul pada zona dalam 2 mm dari menyebar secara sirkumferensial dan
limbus disertai dengan vaso-occlusi pmbuluh sentrioetal yang memicu rusaknya
darah limbal. pinggir jaringan yang de-epitelisasi.
Pada kebanyakan kasus epitel tidak ada pada
daerah yang terkena dan stroma dibawahnya
menipis.
Jika penyakit terdeteksi di awal epitel yang
terkena patchy dan stroma ketebalannya masih
normal.
Penatalaksanaan:
Tujuan:
- Improve wetting Gambar:Ulkus mooren
- Meningkatkan epitelialisasi Ulkus dapat meluas ke arah sklera.
- Menekan immune-mediated Mata mengalami inflamasi dan nyeri makin
inflammation systemic intens dengan fotofobia dan taring.
Lubrikasi ocular surface dilusi sel-sel -dapat terjadi perforasi akibat trauma minor,
inflamasi pada preocular tear film. atau selama infeksi skunder.
Patching atau bandage soft contact lens. Vaskularisasi yang luas dan fibrosis pada kornea
Topical collagenase inhibitors sodium dapat terjadi.
citrate 10%, acetyl cysteine solution 20%,
medroxyprogesterone 1% dan sistemik Pada beberapa pasien sangat sulit dibedakan
collagenase inhibitors seperti tetracycline. dengan idiopathic PUK.
Topical cyclosporin pasien dengan central Pada Mooren hanya kornea saja yang
melting terkena.
KTS topikal PUK sklera sering terlibat.
Terapi sistemik: oral prednisone, agent
Terdapat Ulkus Mooren :
cytotoxic seperti cyclophosphamide, atau
1.Ulkus Mooren terjadi pada populasi pasien
obat immunomodulator seperti methotrxate
lebih tua. Dan berkembang progresif lambat.
Klassifikasi:
1.injeksi difus
2.nodular
Penatalaksanaan:
- KTS topikal (difluprednate)
- Lensa kontak
- Acetylcysteine 10% dan L-cysteine (0.2 Skleritis tipe nodular
molar)
- Topical cyclosporine PENATALAKSANAAN:
- Eksisi konyungtiva limbal -Work up underlying disease
- Keratoplasty lamellar. -NSAIDs topikal
- Interferon topical -NSAIDs oral jika terdapat keluhan nyeri.
- Topical cyclosporine 2% infliximab. -lunricant
- Obat-obat sistemik obat-obat KTS oral, -steroid topikal
cyclophosphamide, methotrexate, dan
cyclosporine. SKLERITIS
- Hepatitis C-Associated kasus Ulkus
Mooren Patogenesis:
-Immune mediated (immune-complex imunity)
Corneal Transplant Rejection vasculitis memicu terjadinya destruksi sklera.
-terdapat underlying disease
Epidemiolog:
-jarang terjadi pada anak-anak
-pada dekade 4-6
-sering pada wanita
IMMUNE –MEDIATED DISEASE PADA
-sering bilateral
EPISKLERA DAN SKLERA
Gejala Klinis:
EPISKLERITIS -nyeri ocular yang memburuk pada malam hari
Penyebaran nyeri sampai ke regio dahi wajah sisi
-Inflamasi jinak pada jaringan episklera yang terkena, dan sering kali bola mata nyeri jika
-self-limited disentuh.
-onset tiba-tiba Tanda:
-transient (beberapa hari s/d minggu) -sklera yang mengalami inflamasi berwarna
-usia dewasa muda 20-50 tahun ungu
-sering pada wanita Paling jelas terlihat dengan cahaya matahari
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)
-pembuluh darah sklera membentuk crisscross -skleritis necrotizing tanpa inflamasi
pattern
Yang melekat pada sklera, dan tidak dapat
digerakkan dengan kapas tunjuk
-sklera edema
Klassifikasi Skleritis:
1.Skleritis difus
Komplikasi skleritis:
-keratitis perifer
-penipisan sklera
-uveitis
Glaukoma
Katarak
Gejala: nyeri hebat, terdapat inflamasi sklera
-Sklerokeratitis kornea perifer menjadi keruh
terlokalisir dengan pinggir lesi lebih mengalami
karena fibrosis dn deposisi lipid pada
inflamasi dari pada bagian sentral. Terdapat
konyungtiva dekat sklera
bagian edema yang avaskular .
-terdapat daerah penipisan sklera (blue-gray
appearance) membayang gambaran choriod
di bawahnya.
Terdapat perubahan pola pembuluh darah
episklera yang lebih dalam (pembuluh darah
beranastomose yang mengelilingi daerah yang
mengalami inflamasi)
Gejala klinis:
-mata sering putih tanpa kemerahan
-nyeri ringan-moderate
-fotofobia
PANUVEITIS
JIA dengan band keratopathy band -Sarcoidosis
Pemeriksaan Penunjang: Karakteristik: kelainan granulomatosa
-Pemeriksaan ANA multisistem dengan etiologi tidak diketahui
dengan protean systemic dan manifestasi
DD/ okular.
-Tubuloinstetial Nephritis and Uveitis Syndrome
(TINU) Anamnesa yang diperlukan:
-Fuchs heterochromic uveitis - Riwayat penyakit pada paru-paru (90%)
-Sarcoidosis - Apakah disertai penyakit pada kulit?
-Herpetic Uveitis - Apakah disertai demam dan nyeri sendi?
-Behcet Disease - Apakah ada penyakit parotis ?
-Seronegative Spondyloarthropathies - Riwayat penyakit sistemik lainnya
-Lyme disease seperti Lymph nodes, kulit, SSP, tuang
dan sendi.
Screening JIA - Riwayat penyakit infeksi sebelumnya
- Riwayat keluarga menderita penyakit
seperti ini.
- Riwayat tempat tinggal faktor resiko
terkena polusi udara yang mengandung
banyak kuman
- Riwayat pengobatan sebelumnya,
terutama pemakaian kortikosteroid
Epidemiologi :
- Keterlibatan okular pada > 50% pasien
dengan penyakit sistemik
- Manifestasi klinis yang sering adalah
Penatalaksanaan: uveitis
Tujuan penatalaksanaan: - Dapat mengenai pria maupun wanita,
-mengeliminasi inflamasi aktif di COA (sel di wanita sedikit lebih sering
COA) - Onset usia 20-50 tahun
-mencegah komplikasi baru Manifestasi Klinis:
1.Kortikosteroid topikal - Dapat muncul akut dengan uveitis
2.KTS sistemik pada kasus berat anterior terutama pasien usia muda
3.IMT dan sembuh spontan dalam onset 2
4.Short-acting mydriatic drugs menjaga pupil tahun
tetap mobile dan mencegah sinekia posterior Bentuk sarcoidosis akut:
5.NSAIDs a.Lofgren Syndrome : erythema
nodosum, febrile athropathy, bilateral
Uveitis anterior akut Non-Granulomatosa hilar adenopathy dan iritis akut yang
Uveitis Anterior Kronis berespon cepat dengan KTS
UVEITIS INTERMEDIA b.Heerfordt syndrome (uveoparotid
fever) karakteristik: uveitis, parotitis dan
Pars Planitis
demam
Multiple Sclerosis - Dapat juga muncul Sarcoidosis kronis
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)
karakteristik adanya penyakit yang
persisten > 2 tahun dengan keterlibatan
interpulmonary dan uveitis kronis.
Symphathetic Ophthalmia
Merupakan pan uveitis non necrotizing
granulomatosa , bilateral, difuse.
Karakteristik: adanya riwayat operasi atau
trauma pada 1 mata (exciting eye) diikuti oleh
Foto Fundus pasien dengan Sarcoidosis: retinal adanya periode laten dan muncul uveitis pada
vascular sheating mata sebelah yang tidak mengalami trauma
(symphatizing eye)
-nodular granulomas di sepanjang venula
candle-wax drippings atau taches de bougie. Anamnesa yang diperlukan:
-dapat muncul dalam bentuk BRVO paling -riwayat mata merah pada kedua mata
sering, atau CRVO tapi jarang bersamaan dengan -riwayat operasi pada mata
peripheral retinal capillary non perfussion -riwayat trauma pada 1 mata
sehingga terbentuk neovaskularisasi di retina
dan perdarahan vitreus. Gejala klinis:
-dapat muncul CME -panuveitis bilateral asimetris, exciting eye
-edema papil tanpa invasi granuloma pada inflamasinya lebih berat pada symphatizing eye,
nervus optikus pada pasien papil edema dan onset dan severity bervariasi
neurosarcoidosis -gangguan saat melihat dekat
-fotofobia ringan
Pemeriksaan Penunjang: -uveitis anterior mulai dari sedikit kemerahan
-Rontgent thorak atau CT-Scan Thorax s/d granulomatous berat
-Pemeriksaan kadar ACE dan Lysozym serum. Manifestasi okular:
-Pemeriksaan kadar kalsium serum dan urin -pada kedua mata dapat ditemukan mutton fat
-Fungsi hati KPs, penebalan iris dari infiltrasi limfosit,
-Gallium Scanning sinekhia posterior dan
Diagnosis pasti dengan pemeriksaan histologi -peningkatan TIO karena trabekulitis
pada jaringan seperti pada paru, KGB -Hipotoni akibat shut down cp.siliaris
mediatinum, kulit dan KGB perifer, hati,
konyungtiva, kelenjar ludah atau kelenjar
lakrimal.
PENATALAKSANAAN
- Kortikosteroid topikal, periokular dan
sistemik
- Sikloplegik mengatasi nyeri dan
sinekia
- Untuk kondisi segmen posterior yang SO : sinekhia pada symphatizing eye
mengancam penglihatan prednison
40-80 mg/hari. Posterior segment findings:
- Bagi pasien yang intoleran terhadap -moderate s/d severe vitritis dengan
terapi KTS sistemik diberikan KTS karakteristik yellowis white, midequatorial
intravitreal Fluocinolone acetonide choroidal lesions (disebut Dallen-Fuchs
implant. Nodules) yang dapat menjadi konfluen.
- IMT sistemik: -lesi choroidal peripaillary dan ablasio retina
Methotrexate,Azathioprine, eksudatif.
Mycophenolate mofetil atau
Cysclosporine
Epidemiologi:
Terdapat 4 stadium Sindrom VKH:
1. Stadium prodromal
SO.ICG: foci Multiple midphase hipofluoresence Gejala klinis:
lebih banyak dari lesi chorid yang ditemukan -Flulike symptoms,beberapa hari kemudian
pada FFA. muncul sakit kepala, mual muntah,
gangguan pendengaran, tinnitus, demam,
PENATALAKSANAAN: nyeri orbita, fotofobia dan kulit dan rambut
-Kortikosteroid sistemik hipersensitif jika disentuh.
-KTS-Sparing drug : Azathioprine, methotrexate, -gejala neurologis fokal: neuropati,
mycophenolate mofetil, cyclosporine, hemiparese, aphasia, myelitis dan
chlorambucil, dan cyclophosphamide ganglionitis
-Topikal KTS disertai cycloplegik dan obat- 2. Acute Uveitic
obat mydriatik, essensial pada terapi uveitis Gejala klinis:
anterior akut dihubungkan dengan SO. -penglihatan kabur pada kedua mata, terjadi
-KTS periokular untuk penatalaksanaan setelah 1-2 hari onset munculnya gejala SSP
infeksi rekuren dan CME -Karakteristik: uveitis anterior
-KTS intravitreal intravitreal fluocinolone granulomatosa bilateral, dengan derajat
acetonide implant untuk pasien intolerans vitritis yang bervariasi, penebalan koroid
terhadap terapi KTS sistemik posterior dengan elevasi peripapillary retinal
choroidal layer, edema papil dan multiple
DD/ serous retinal detachment.
-Panuveitis
-TB
-Sarcoidosis
-Syphilis
-Infeksi jamur
-Focal serous retinal detachment dangkal - Terdapat lesi depigmentasi kecil, bulat,
menunjukkan cloverleaf pattern di polus discrete pada fundus perifer inferior
posterior tetapi dapat menyatu menjadi
large, bullous, exudative detachment.
Behcet Disease
(SOAL OSCE Lokal 17 Agustus 2019)
Seorang laki-laki umur 37 tahun kedua mata
merah sejak 2 tahun yang lalu, mata merah
seing berulang dan sudah berobat ke dokter
mata, diberikan obat steroid topikal. Pasien
sering timbul sariawan dan nyeri sendi.
UVEITIS FUNGAL
Ocular Histoplasmosis Syndrome Foto fundus lesi hiperpigmentasi partial,
scar pada makula pada toxoplasmosis
kongenital.
PROTOZOAL UVEITIS
Toxoplasmosis Acquired infection:
Uveitis yang terjadi adalah Uveitis posterior Gejala klinis:
Merupakan penyakit progresif dan rekuren. - Penglihatan kabur pada 1 mata
Lesi baru dapat muncul pada pinggir old scar - Floaters
-toxoplasmosis cyst normal appearing retina. - Mild s.d moderate granulomatous
Anamnesis yang diperlukan: anterior uveitis
- Riwayat kontak dengan kucing
- Riwayat kehamilan Gejala klasik:
- Riwayat keluarga terinfeksi toxoplasma
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)
-focal, white retinochoroiditis dengn inflamasi
vitreus moderate berada di atasnya (Head light Jika terdapat focal retinochoroiditis dengan
in the fog). Seringkali di dekat scar tidak adanya retinochoroidal scar curiga
retinochoroiditis pigmented. toxoplasma acquired baru di dapat atau etiologi
yang lain atau infeksi toxoplasmosis ringan tidak
dapat disingkirkan.
Gejala klinis:
Mempunyai 3 variant:
a. Classic atau fulminant retinitis:
Perdarahan retina yang luas dengan latar
belakang retina putih, edema atau nekrosis
retina.
Retinitis terjadi pada polus posterior dari
papil menuju arkade pembuluh darah di daerah
distribusi NFL dan pembuluh darah .
Diagnosis:
- Kultur fungal dari cairan aqueous, dari
capsular plaq atau vitreus tap pada saat
vitrektomi
DD/
- Lens-induced uveitis
- Inflamasi kaibat malposis IOL
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)
Gambar: CMV retinitis terapi. Diagnosis berdasarkan PCR pada
aqueous atau vitreus.
b. Granular atau indolent
Sering ditemukan pada retina perifer, ditandai Patogenesa:
dengan edema retina minimal atau tidak ada CMV sampai ke mata secara hematogen, virus
sama sekali, perdarahan, atau vascular sheating menembus Blood-ocular barier, infeksi pada sel-
dengan retinitis aktif yang progresif mulai dari sel endotel vascular retina terjadi transmisi
batas lesi. mell sel ke sel di dalam retina.
Anamnesa
- Sejak kapan?apa disertai nyeri?nyeri di
sekitar wajah?Adakah mata kabur?
- Riwayat sakit sebelumnya?adakah
keluar bintik2 berisi cairan di wajah
disertai nyeri?
- Pekerjaan terkena sinar radiasi?
Memakai lensa kontak sebelumnya?
- Sudahkah periksa ke dr mata
sebelumnya? Mendapat obat apa?
- Riwayat penyakit sistemik ; Hipertensi,
kencing manis, riwayat mata merah
berulang sebelumnya?, penggunaan
obat jangka panjang sebelumnya?
Pemeriksaan status oftalmologi
- VOD 5/10 Saod lensa keruh lain2 dbn
- VOS 2/60
- SAOS kelopak mata edem ringan,
tampak sikatrik di dahi, hidung dan
kelopak mata bawah, silier injeksi+,
kornea ; infiltrate berbentuk bulat
lonjong di sentral, kornea edema,
sensibilitas kornea amat menurun, Bilik
Mata depan flare+,sel+, pupil bulat
Reflek cahaya +lambat, TIO N+1
Elfi Risalma Puteri (Desember 2019)